1
geoteknik yang dilakukan adalah penyelidikan lapangan (in situ test) yang
terdiri dari Cone Penetration Test (CPT).
2
3. CONE PENETRATION TEST (CPT)
Jenis pengujian yang dilakukan adalah penyelidikan lapangan (in situ
test), yakni Cone Penetration Test (CPT) di 2 (dua) titik berdasarkan ASTM
D-3441-86.4.1, yaitu :
CPT-Test
qc (kg/cm2)
0 50 100 150 200
0.00
qc tsf
1.00
2.00
3.00
Depth (m)
4.00
5.00
6.00
7.00
0 100 200 300 400
tsf (kg/cm)
3
Pada laporan ini ditampilkan beberapa parameter tanah yang diperoleh
dari hasil korelasi yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam desain
khususnya pada titik-titik di mana tidak dilakukan pengujian laboratorium.
4
2. Hasil Cone Penetration Test (CPT) S-02
CPT-Test
0 qc 100
(kg/cm2) 200
0.00
qc
tsf
1.00
2.00
3.00
Depth (m)
4.00
5.00
6.00
7.00
0 500 1000
tsf (kg/cm)
Dari hasil CPT juga dapat diperoleh gambaran jenis tanah, parameter-
parameter tanah yang diperlukan dalam mendesain. Semua ini diperoleh
berdasarkan hasil korelasi empiris yang telah banyak dikembangkan selama ini.
Misalnya untuk klasifikasi tanah menggunakan Schertmann (1969), Korelasi
dengan kepadatan relatif Jamiolkowski et al. (1985), Korelasi dengan sudut
geser tanah berdasarkan Robertson dan Campanella (1983), korelasi dengan
OCR berdasarkan Schertmann (1977), Korelasi dengan modulus geser dinamik
berdasarkan Robertson dan Campanella (1983), korelasi terhadap modulus
5
young berdasarkan Schertmann (1977), korelasi terhadap koefisien modulus
tertahan berdasarkan Sanglerat (1979), daya dukung pondasi dangkal
berdasarkan Meyerhof (1963), Skempton (1951), daya dukung pondasi dalam
berdasarkan Schertmann dan Nottingham (1975).
Depth qc LF FR
Prediction Soil
m kg/cm2 kg/cm2 (%)
0.20 9 0.10 1.11 Moderate Sands
0.40 10 0.10 1.00 dense or cemented sands
0.60 10 0.20 2.00 Moderate Sands
0.80 11 0.10 0.91 Moderate Sands
1.00 10 0.10 1.00 dense or cemented sands
1.20 9 0.30 3.33 Sandy and Silty Clays
1.40 10 0.10 1.00 dense or cemented sands
1.60 9 0.20 2.22 Moderate Sands
1.80 9 0.20 2.22 Moderate Sands
2.00 8 0.20 2.50 Clayley - Sands and slits
2.20 9 0.20 2.22 Moderate Sands
2.40 10 0.20 2.00 Moderate Sands
2.60 7 0.10 1.43 moderate Sands
2.80 7 0.20 2.86 Clayley - Sands and slits
3.00 6 0.40 6.67 Inorganic Clay hard
3.20 6 0.40 6.67 Inorganic Clay hard
3.40 8 0.30 3.75 Sandy and Silty Clays
3.60 9 0.10 1.11 Moderate Sands
3.80 10 0.30 3.00 Sandy and Silty Clays
4.00 9 0.50 5.56 Sandy and Silty Clays
4.20 9 0.80 8.89 Inorganic Clay Soft
4.40 11 0.40 3.64 Sandy and Silty Clays
4.60 12 0.20 1.67 Clayley - Sands and slits
4.80 13 0.20 1.54 Moderate Sands
5.00 12 0.80 6.67 Inorganic Clay hard
5.20 16 0.90 5.63 Sandy and Silty Clays
5.40 35 2.00 5.71 Sandy and Silty Clays
5.60 40 14.50 36.25 Inorganic Clay Soft
5.80 100 1.00 1.00 dense or cemented sands
6.00 105 4.50 4.29 Inorganic Clay Medium
6.20 110 7.50 6.82 Inorganic Clay hard
6.40 150 4.50 3.00 Sandy and Silty Clays
6.60 190 2.00 1.05 dense or cemented sands
6
4. DAYA DUKUNG PONDASI
Ada dua jenis pondasi yang biasa digunakan sebagai pondasi
bangunan, yaitu pondasi dangkal (shallow foundation) dan pondasi dalam
(deep foundation) Pondasi dangkal terdiri dari pondasi setempat (spread
footing) dan pondasi menerus (continuous footing). Pondasi dalam terdiri dari
pondasi tiang kayu, pondasi tiang beton, pondasi tiang komposit, berdasarkan
jenis materialnya. Berdasarkan metode instalasinya pondasi tiang bor (drilled
shaft pile), pondasi tiang pancang (driven pile). Berdasarkan proses
pembuatan tiangnya, pondasi tiang pracetak (precast pile), pondasi tiang cetak
di tempat (cast in place pile).
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam mendesain sistem pondasi
yaitu (i) daya dukung pondasi harus lebih besar dari beban yang bekerja pada
pondasi (ii) besarnya penurunan pondasi harus lebih kecil dari penurunan
yang diijinkan.
Formula daya dukung pondasi dangkal dari Terzaghi dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3. Daya Dukung Terzaghi
TIPE PONDASI DANGKAL FORMULA
Pondasi Menerus q u cN c DN q 0.5BN
Pondasi Bujursangkar q u 13
. cN c DN q 0.4 BN
Pondasi Lingkaran q u 13
. cN c DN q 0.3BN
Catatan : Formula di atas ditinjau pada kondisi daya dukung bruto. Untuk
kondisi daya dukung netto diperoleh dengan mengurangi daya dukung bruto
7
terhadap daya dukung efektif di mana Nc, Nq, N adalah faktor daya
dukung,qu adalah daya dukung ultimit, c adalah kohesi tanah, adalah berat
isi tanah, D adalah kedalaman pondasi dihitung dari permukaan tanah, dan B
adalah lebar pondasi.
Faktor daya dukung didefinisikan sebagai berikut :
a2
N c cot 1 (4.1)
2 cos 2 45 / 2
`
a2
Nq (4.2)
2 cos 2 45 / 2
K py
N 1 tan 1 (4.3)
2 2
cos
di mana :
3
/ 2 tan
4
ae
8
45o 172.00 17.00 320.00 34.10 35.10 27.00
9
Ap : Luas proyeksi penampang tiang
Bila zona lembek di bawah tiang masih berada pada kedalaman 4D-
10D, maka perlu dilakukan reduksi terhadap nilai rata-rata tersebut.Pada
umumnya nilai perlawanan ujung diambil tidak lebih dari 150 kg/cm2 untuk
tanah pasir dan 100 kg/cm2 untuk tanah pasir kelanauan.
10
besarnya faktor keamanan berkisar antara 2-3. Dalam analisis ini digunakan
safety factor 2.5 dengan pertimbangan jika menggunakan minipile yang
diisntalasikan dengan cara penekanan maka tingkat gangguan pada tanah
akan lebih kecil yang disebut dengan small displacement pile, sedangkan
tingkat keandalan karakteristik tanah berdasarkan hasil sondir juga cukup
baik karena tingkat gangguan tanah pada saat dilakukan penyelidikan relatif
kecil.
V.2.2.Tiang Group
Efisiensi dari kapasitas tiang group dapat didefenisikan sebagai berikut:
Q g u
(4.8)
Qu
: Efisiensi tiang group
Qg(u) : Kapasitas ultimat tiang group
Qu : Kapasitas ultimat dari tiang tunggal (individual pile).
1
D
n1 n 2 1 n 2 n1 1 2 n1 n 2 n 2 n1 (4.10)
dn1n 2
c. Persamaan Seiler –Keeney
11d n1 n 2 2 0.3
1
7 d
2
1
n 1 n 2 1
n 1 n 2
di mana d(ft ) (4.11)
di mana :
D : Diameter tiang
d : Jarak antara as - as tiang yang berdekatan
n1,n2 : Jumlah tiang pada setiap potongan melintang dan memanjang
11
Menurut Kisida dan Meyerhoff (1965) pada tanah lose dan medium
sand besarnya faktor efisiensi tiang group lebih besar dari satu. Hal ini terjadi
karena selama instalasi tiang terjadi proses pemadatan (densification).
Berdasarkan observasi eksperimental maka perikaku dari tiang group pada
pasir dapat dinyatakan sebagai berikut (Das B.M., 2004):
a. Untuk tiang group yang terdiri dari tiang pancang (driven pile) pada pasir
jika d 3D , Qg(u) sama dengan Q u .
b. Untuk tiang group yang terdiri dari tiang bor pada pasir dengan d 3D ,
Qg(u) diambil 2/3 -3/4 kali Q u .
L( m )
I 1 0.5 (4.14)
8Bg (m)
Qg
q (4.15)
L g Bg
12
Tabel 5. Daya Dukung Pondasi Dangkal Berdasarkan Hasil Sondir-01
Depth
CR (qc) kg/cm Faktor Reduksi Qu FK Qi
m
0.00 0 15 0.00 2 0.00
0.20 10 15 0.67 2 0.33
0.40 10 15 0.67 2 0.33
0.60 11 15 0.73 2 0.37
0.80 9 15 0.60 2 0.30
1.00 8 15 0.53 2 0.27
1.20 10 15 0.67 2 0.33
1.40 10 15 0.67 2 0.33
1.60 10 15 0.67 2 0.33
1.80 10 15 0.67 2 0.33
2.00 11 15 0.73 2 0.37
2.20 9 15 0.60 2 0.30
2.40 10 15 0.67 2 0.33
2.60 11 15 0.73 2 0.37
2.80 9 15 0.60 2 0.30
3.00 10 15 0.67 2 0.33
3.20 11 15 0.73 2 0.37
3.40 10 15 0.67 2 0.33
3.60 10 15 0.67 2 0.33
3.80 10 15 0.67 2 0.33
4.00 11 15 0.73 2 0.37
4.20 12 15 0.80 2 0.40
4.40 14 15 0.93 2 0.47
4.60 16 15 1.07 2 0.53
4.80 18 15 1.20 2 0.60
5.00 20 15 1.33 2 0.67
5.20 60 15 4.00 2 2.00
5.40 75 15 5.00 2 2.50
5.60 100 15 6.67 2 3.33
5.80 105 15 7.00 2 3.50
6.00 125 15 8.33 2 4.17
6.20 145 15 9.67 2 4.83
13
Tabel 6. Daya Dukung Pondasi Dangkal Berdasarkan Hasil Sondir-02
Depth CR (qc) Faktor
m kg/cm Reduksi Qu FK Qi
0 0 15 0.00 2 0.00
0.2 9 15 0.60 2 0.30
0.4 10 15 0.67 2 0.33
0.6 10 15 0.67 2 0.33
0.8 11 15 0.73 2 0.37
1 10 15 0.67 2 0.33
1.2 9 15 0.60 2 0.30
1.4 10 15 0.67 2 0.33
1.6 9 15 0.60 2 0.30
1.8 9 15 0.60 2 0.30
2 8 15 0.53 2 0.27
2.2 9 15 0.60 2 0.30
2.4 10 15 0.67 2 0.33
2.6 7 15 0.47 2 0.23
2.8 7 15 0.47 2 0.23
3 6 15 0.40 2 0.20
3.2 6 15 0.40 2 0.20
3.4 8 15 0.53 2 0.27
3.6 9 15 0.60 2 0.30
3.8 10 15 0.67 2 0.33
4 9 15 0.60 2 0.30
4.2 9 15 0.60 2 0.30
4.4 11 15 0.73 2 0.37
4.6 12 15 0.80 2 0.40
4.8 13 15 0.87 2 0.43
5 12 15 0.80 2 0.40
5.2 16 15 1.07 2 0.53
5.4 35 15 2.33 2 1.17
5.6 40 15 2.67 2 1.33
5.8 100 15 6.67 2 3.33
6 105 15 7.00 2 3.50
6.2 110 15 7.33 2 3.67
6.4 150 15 10.00 2 5.00
6.6 190 15 12.67 2 6.33
14
5. KESIMPULAN
Dari hasil penyelidikan geoteknik di lapangan dapat disampaikan beberapa
hal yaitu:
Referensi :
15