STONE COLUMN

Disiapkan Oleh
Prof. Ir. Noor Endah MSc. PhD
 KEGUNAAN
STONE COLUMN

KEGUNAAN:
 Meningkatkan daya dukung
 Menambah stabilitas talud
 Mengurangi pemampatan tanah
 Mempercepat konsolidasi
 Mengurangi bahaya liquifaction
 FEASIBILITAS PEMAKAIAN
STONE COLUMN
FAKTOR-2 YANG MEMPENGARUHI FEASIBILITAS

PEMAKAIAN STONE COLUMN

 Area pembebanan : luas
 Beban rencana uniform : 20 s/d 40 ton per column
 Jenis tanah : lempung dan lanau yang
compressible
 Tebal tanah yang diperbaiki : 6.0 s/d 10.0 meter
 Bukan tanah yang SENSITIF atau ORGANIK
 Stone column tidak feasibel bila tebal lapisan
organik ≥ 1 s/d 2 diameter stone column
 METODA PEMASANGAN
STONE COLUMN
 Vibro Replacement (Wet Installation method)
Diutamakan untuk:
- Tanah yang sangat lembek
- Air tanahnya tinggi
- Stabilitas tanah meragukan
 Vibro Displacement (Dry Installation method)
Diutamakan untuk:
- Tanah yang partially saturated
- Shear strength = 40 – 60 kN/m2
- Air tanahnya rendah
 DIAMETER
STONE COLUMN

 Diameter Stone column

tergantung pada:
- Tipe tanah yang diperbaiki
- Besar beban yang harus
didukung / dipikul
 Pendekatan Hubungan Antara Tegangan Geser Undrained dan
Diameter Stone Column.

Undrained Shear Typical Dia Variation in Diameter

Strength (ft)
Approximate Complete Probe Dia Jetting Pressure Coments
(psf)
Stone Column Diameter (in) (psi)
(ft)
< 200 4 - 4.25 3.5 16-18 75-80

3.5-4.0 18-19 75-80

3.75-4.25 18-19 125-130
200-400 3.50-4.0 3.25 16-18 75-80
3.5-3.75 18-19 125-130
4.0 18-19 125-130
400-600 3.25-3.75 3.0 16-18 75-80

3.25-3.5 18-19 125-130

3.5-3.75 18-19 125-130
600-800(2) 3.0-3.25 2.5-3.0 16-18 75-80
2.75-3.0 18-19 125-130

3.0-3.25 18-19 125-130

800-1000(2) 2.25-3.0 2.25-3.0 18-20 125-130

Notes of The Table:
1. The hole diameter formed by jetting ia less
than the diameter of the completed stone
column.
2. In firm to stiff soil the hole is sometimes
augered at greatly increased expense to
achieve the required diameter. Augering is
sometimes done for slope stability
applications.
3. Unit Conversions : 1 psf = 47,9 N/m2 :
1 ft = 0.305 : 1 psi = 6.89 kN/m2.
 KONSEP UNIT CELL

 Unit Cell : satu stone column dan

tanah di sekitarnya

 Bentuk Penampang Unit Cell

dipengaruhi oleh :
POLA PEMASANGAN
STONE COLUMN
 POLA PEMASANGAN
STONE COLUMN

 Pola pemasangan segi-tiga sama

sisi (Equilateral Triangular)
Bentuk Unit Cell SEGI-ENAM

 Pola pemasangan segi-empat

(Square)
Bentuk Unit Cell SEGI-EMPAT
POLA PEMASANGAN SEGI-TIGA (TRIANGLE)
POLA PEMASANGAN SEGI-EMPAT (SQUARE)
 DIAMETER UNIT CELL
 Bentu Unit Cell dapat didekati dengan
bentuk: LINGKARAN, dengan
diameter : De
 De = 1.05 S - pola pemasangan
segi-tiga
 De = 1.13 S - pola pemasangan
segi-empat
S = jarak antar stone column
 JARAK
STONE COLUMN

Jarak Stone Column mempengaruhi:

- Replaceent Ratio (as)
- Tegangan pada Stone Column dan
tanah di sekitarnya
- Settlement tanah di sekitar stone
column
 AREA REPLACEMENT RATIO / as
(1)

 Volume tanah yang ditempati stone column

memberi efek:
Perbaikan Tanah
di sekitar Stone Column

 Volume tanah yang ditempati stone column

dinyatakan dalam:
Replacement Ratio
AREA REPLACEMENT RATIO / as
(2)

2
As D
as  ;  as  C1  
A  s

Ac
ac   (1  as )
A
 AREA REPLACEMENT RATIO / as
(3)
as = Area replacement ratio untuk stone column
ac = Area replacement ratio untuk tanah lunak
As = Luas penampang melintang stone column
Ac = Luas penampang melintang tanah lunak
A = Luas penampang melintang total (unit cell)
D = Diameter stone colomn setelah pemadatan
S = Spasing antara stone column
C1 = Konstanta yg tergantung pd pola susunan
stone column yang digunakan :
- Untuk pola segitiga C1 = π/(2√3) = 0.907
- Untuk pola segi empat C1 = π /4
 KONSENTRASI TEGANGAN

Konsentrasi Tegangan menyebabkan:

1.Peningkatan tegangan geser pada stone
column
2.Pengurangan settlement pada tanah di
sekeliling stone column
 FAKTOR KONSENTRASI
TEGANGAN / n (1)

Faktor Konsentrasi Tegangan (n)

s
n
c

σs = Tegangan didalam stone column

σc = Tegangan tanah di sekeliling stone column
Konsentrasi tegangan pada stone column dan tanah
disekelilingnya
 FAKTOR KONSENTRASI
TEGANGAN / n (2)
Tegangan rata-rata (s) yang bekerja pada unit cell pada
suatu kedalaman tertentu, merupakan fungsi dari
area replacement ratio (as).

  ( s .as )  ( c .ac )  ac  1  as
Pada Stone Column (σs)
 n 
s      s .
 1  n  1a s 
 FAKTOR KONSENTRASI
TEGANGAN / n (3)
Pada Tanah (σc)

 1 
c      c .
 1  n  1a s 

μs = Rasio tegangan pada stone column

μc = Rasio tegangan pada tanah
 MEKANISME KERUNTUHAN (1)
 Stone Column dapat dilaksanakan sebagai:
- End Bearing Column
- Floating Column
 Tipe keruntuhan tergantung pada:
- Dimensi stone column
- Letak stone column
- Kondisi lapisan tanah lunak
Mekanisme keruntuhan stone column tunggal pada
lapisan tanah lunak homogen.
 MEKANISME KERUNTUHAN (2)

TIPE KERUNTUHAN :
1. Bulging :
- Stone column panjang (L/D > 3)

- Kondisi end-bearing atau floating

- Terjadi pada kedalaman 2-3 Ø stone
column
 MEKANISME KERUNTUHAN (3)
2. Keruntuhan Geser dangkal:

- Stone column pendek (L/D < 3)

- Kondisi end bearing

3. Keruntuhan Geser Dasar dan Selimut:

- Stone column pendek (L/D < 3)
- Kondisi end bearing
Efek spreading lateral pada beban embankment yang luas
Mekanisme keruntuhan stone column pada tanah kohesive non homogen.
 DAYA DUKUNG
STONE COLUMN TUNGGAL (1)

TEORI CAVITY EXPANSION

Asumsi:
Bulging tidak hanya
sepanjang 3D tapi sepanjang
Stone Column
. Mekanisme bulging . Asumsi bulging menurut
cavity expansion teory.
 DAYA DUKUNG
STONE COLUMN TUNGGAL (2)

Tegangan horisontal pasif, σ3

 Ec 
 3   ro  cu 1  Ln 
 2cu (1  v ) 
 ro  K 0 . vo
 vo   c .z
 DAYA DUKUNG
STONE COLUMN TUNGGAL (3)

σ3 = Tegangan perlawanan pasip.

σro = Tegangan total horisontal lapangan (awal)
Ec = Modulus Elastisitas tanah,
cu = Kekuatan geser undrained,
v = Angka poison tanah,
Ko = Koefisien tegangan horisontal “at rest”.
γc = Berat volume tanah lunak, dan
z = Kedalaman tanah lunak yang ditinjau
 DAYA DUKUNG
STONE COLUMN TUNGGAL (4)

Tegangan vertikal ultimate yang dapat didukung oleh

stone column dan tanah disekelilingnya (σ1)
adalah
tegangan horisontal pada stone column (σ3) dikalikan
dengan koefisien tekanan pasif tanah pada stone
column (Kp).
Atau
qult = σ1 = Kp x σ 3  1 1  sin s
Kp  
 2 1  sin s

Øs = sudut geser dalam kerikil stone column.

 DAYA DUKUNG
STONE COLUMN TUNGGAL (5)

Tegangan vertikal maksimum yang dapat

didukung oleh stone column (= daya dukung
stone column)

  Ec   1  sin s 
qult   3 Kp    ro  cu 1  ln  
 1  sin 

  2 cu (1  v )   s 

 1 1  sin s 
Kp    tan 2 (45  s )
 2 1  sin s 2
 DAYA DUKUNG
STONE COLUMN PENDEK (1)

Daya dukung ulttimate = daya dukung

end bearing + gesekan pada selimut
sepanjang stone column

qult  (1 / 2.B. c .N  )  (c.N c )  ( D f . c .N q )

 DAYA DUKUNG
STONE COLUMN PENDEK (2)

qult = Daya dukung stone column pendek,

γc = Berat volume tanah lunak,
B = Lebar beban pondasi stone column,
C = Kohesi tanah lunak,
Df = Tinggi beban overburden (misalnya
embankment)
Nγ, Nc, dan Nq adalah faktor-faktor yang dapat
dilihat pada grafik berikut
 DAYA DUKUNG
STONE COLUMN IN GROUP (1)
 Daya dukung stone column group dipertimbangkan
berdasarkan dipakainya
pondasi (plat beton) kaku dengan bentuk
> persegi (square) atau
> bentuk panjang tak berhingga (infinitely long)
pada permukaan tanah lunak kohesif yang diperbaiki
dengan stone column (lihat gambar).

 Daya dukung stone column group diperoleh berdasarkan

asumsi garis permukaan keruntuhan yang lurus,
sebagaimana tercantum dalam gambar .
Kapasitas ultimat pada stone column group.
 DAYA DUKUNG
STONE COLUMN IN GROUP (2)

 Tahanan geser rata-rata pada "tanah komposit" terjadi

pada sepanjang garis permukaan keruntuhan.

 Tanah komposit adalah tanah yang diasumsikan sebagai

gabungan dari beberapa stone column dengan tanah
disekelilingnya.

 Besarnya daya dukung ultimate, qult,, tergantung pada

besarnya tegangan pasip horisontal, σ3, sebagai berikut
 DAYA DUKUNG
STONE COLUMN IN GROUP (3)
Tegangan pasif horisontal di sekeliling group stone
column
 c .B.tg
3   2.C
2 komp
  45 
o

2
komp  arc.tg (  s .as .tgs ) Untuk Øc = 0

komp  arc.tg  s .as .tgs   c .(1  as ).tgc 

Untuk Øc ≠ 0
 DAYA DUKUNG
STONE COLUMN IN GROUP (4)

Daya dukung ultimat stone column

dalam group

qult   3 .tg   2.ckomp .tg

2

Ckomp = (1 – as) Cu Untuk Cs = 0

Ckomp = (1 – as) Cu + as. Cs Untuk Cs ≠ 0

 DAYA DUKUNG
STONE COLUMN IN GROUP (5)
Økomp = sudut geser gabungan dalam sistim komposit
tanah lunak dan stone column,
Ckomp = kohesi gabungan sistim komposit pada
permukaan geser,
As = Area replacement ratio untuk stone column
μs = Faktor konsentrasi tegangan stone column
β = Sudut yang dibentuk permukaan geser
terhadap plat beton kaku (rigid footing)
σ3 = Tegangan horisontal maksimum (pasip),
C = Tahanan geser undrained tanah kohesive
awal (sebelum perbaikan)
B = Lebar pondasi (plat beton kaku)
γc = Berat jenis tanah kohesive
 KEAMANAN STONE COLUMN
DALAM MEMIKUL BEBAN

Keamanan dalam memikul beban (SF)

SF 
qult  s   s .
s   htimb . timb
σs = beban merata yang harus dipikul stone column
htimb= tinggi timbunan
γtimb= berat volume timbunan
STABILITAS EMBANKMENT (1)

 Stabilitas embankment diatas tanah lembek yang

diperkuat dengan stone column secara teoritis dapat
dihitung dengan cara keruntuhan lingkaran seperti
pada gambar berikut.
 Adanya stone column menyebabkan harga
undrained shear strength dan berat volume tanah
dasar berubah menjadi:

crata-rata = (1- as) c

γrata-rata = γs.as + γc.ac
Analisa Stabilitas Embankment.
STABILITAS EMBANKMENT (2)

as = area replacement ratio untuk stone

column = As/A
ac = area replacement ratio untuk tanah
lunak = Ac/A
c = harga undrained shear strength
γs= berat volume stone column
γc= berat volume tanah lunak
 STABILITAS EMBANKMENT (3)
 Tegangan efektif dalam stone column
yang bekerja pada bidang longsor (σzs)

   s   z     s   . s
s
z
'
s

γs’ = berat volume efektif stone column

Z = panjang stone column yang terpotong bidang longsor
σ = tegangan akibat timbunan yang berada diatas stone column
μs = faktor konsentrasi tegangan pada stone column
 STABILITAS EMBANKMENT (4)
 Shear strength pada stone column (гzs)

   .tgs  cs       . cos 
s
z
s
N
s
N
s
z
2

β = sudut kemiringan antara garis singgung permukaan

bidang longsor dengan bidang horisontal.
Øs = sudut geser dalam stone column
Cs = kohesi dari stone column
Tegangan-tegangan yang bekerja disekitar bidang runtuhan.
 STABILITAS EMBANKMENT (5)
 Setelah harga гzs pada bidang gelincir untuk setiap
stone column dihitung, besar gaya geser (Pzs )
maksimum akibat stone column pada bidang gelincir:

P     
s s
x
A
cos  i
z i z i

A = luas penampang melintang stone column

 STABILITAS EMBANKMENT (6)
 Tambahan momen penahan (ΔMR ) akibat adanya
stone column adalah

  xR
in
M R   P s
z i
i 1

n = banyak stone column yang terpotong oleh

bidang longsor
R = Jari-jari bidang longsor
 STABILITAS EMBANKMENT (7)
 Keamanan terhadap kelongsoran
MR
SF  Tidak longsor bila SF>1
MD
MD = momen dorong atau momen penggerak; dapat
ditentukan dengan menggunakan program
STABL
MR = momen penahan / perlawanan.
MR (AWAL) = SFMIN X MD
 STABILITAS EMBANKMENT (8)
 Setelah dipasang stone column, momen penahan MR
menjadi :

MR(akhir) = MR(awal) + ΔMR

 Angka keamanan setelah pemasangan stone column

M R ( awal )  M R
SFakhir 
MD
 SETTLEMENT (1)
 Adanya stone column tidak menghilangkan
Settlement, tapi hanya mengurangi Settlement

 Besar pengurangan settlement tergantung pada:

- Jarak stone column
- Diameter stone column

 Besar Settlement:
CC  o!   C
S C  H .Log
1 e  o!
 SETTLEMENT (2)
 Derajat konsolidasi (U)

U rata 2  1  1  U z 1  U r 

UZ = derajat konsolidasi disebabkan air pori

mengalir keluar arah vertikal
Ur = derajat konsolidasi disebabkan air pori
mengalir keluar arah radial
C v .t C r .t
Tz  Tr 
H dr  2
De  2
INFORMASI TAMBAHAN (1)
 Stone column tidak direkomendasikan untuk tanah
yang memiliki : - qU < 7 kN/m2
- Sensitivitas > 5

 Faktor konsentrasi tegangan (n) umumnya = 4 s/d 5

 Area replacement ratio (as) umumnya

as = 0.15 s/d 0.35 atau s = 1.5D s/d 2.5D

 Angka keamanan terhadap bearing capacity failure

SF = 1.5 s/d 2.0
INFORMASI TAMBAHAN (2)
 Harga Poisson Ratio (μ)
- Very soft s/d Soft ……..μ = 0.35 - 0.45
- Firm s/d Stiff …………...μ = 0.30 - 0.35
- Very stiff dan OC-Soil ……μ = 0.10 - 0.30
 Harga Young Modulus
- Soft s/d Stiff (Non Organik) ………… E = 11 C
- Very Soft atau Organik (IP > 30)……. E = 5 C
 Sudut Geser (Øs)
- Batu pecah ……… Øs = 42o - 45o
- Kerikil ……………. Øs = 38o - 42o
 Koefisien tekanan tanah kesamping at rest Ko
Ko = 0.5 s/d 1.0