Tahap II :
Konsolidasi Primer
1. Normally Consolidated
dengan : e
Sc : besarnya penurunan konsolidasi primer (m)
Cc : indeks pemampatan eo
H : tebal lempung (m) Cc
eo : angka pori awal
s’o : tegangan overburden (kN/m2) e1
Ds : penambahan tekanan akibat beban luar (kN/m2) s’
s’o s’1
Skala log
Penurunan Konsolidasi Primer
(Primary Consolidation Settlement, Sc)
2. Overconsolidated e Jika s’1 < s’c
2a). < eo
e1 Cr
Cc
dengan : s’
s’o s’1 s’c
Sc : besarnya penurunan konsolidasi primer (m) Skala log
Cr : indeks pemampatan kembali
H : tebal lempung (m)
eo : angka pori awal
s’1 : tegangan final (kN/m2)
s’o : tegangan overburden (kN/m2)
Ds : penambahan tekanan akibat beban luar (kN/m2)
s’c : tegangan prakonsolidasi (kN/m2)
Penurunan Konsolidasi Primer
(Primary Consolidation Settlement, Sc)
2. Overconsolidated e Jika s’1 > s’c
eo
2b). > Cr
ec
Cc
+
e1
s’
s’o s’c s’1
dengan :
Skala log
Sc : besarnya penurunan konsolidasi primer (m)
Cc : indeks pemampatan
Cr : indeks pemampatan kembali
H : tebal lempung (m)
eo : angka pori awal
s’1 : tegangan final (kN/m2)
s’o : tegangan overburden (kN/m2)
Ds : penambahan tekanan akibat beban luar (kN/m2)
s’c : tegangan prakonsolidasi (kN/m2)
Penurunan Konsolidasi Sekunder
(Secondary Consolidation Settlement, Ss)
Terjadi pada tegangan efektif konstan, yaitu setelah
penurunan konsolidasi primer berhenti dan tanpa
perubahan tegangan air pori. Besar penurunannya
merupakan fungsi waktu (t) dan kemiringan kurva indeks
pemampatan sekunder (Ca).
dengan :
Ss : besarnya penurunan konsolidasi sekunder (m)
Ca : indeks pemampatan sekunder (diambil dari kurva e versus log t
H : tebal lempung (m)
ep : angka pori pada saat akhir pemampatan konsolidasi, U = 100%
PENURUNAN IJIN
Tipe Penurunan :
1. Penurunan Seragam (Gambar 1a.)
Banyak dijumpai pada bangunan yang sangat kaku
2. Penggulingan (Gambar 1b.)
Bangunan miring akibat adanya perbedaan penurunan yang besar, sehingga
bangunan berotasi
3. Penurunan Tidak Seragam / differential settlement (Gambar 1c.)
Penyebab :
1. Beban bangunan tidak disebarkan ke kolom-kolom secara sama
2. Sifat tanah yang tidak seragam,walaupun tanah nampak homogen
3. Bentuk dari lapisan tanah tidak beraturan
PENURUNAN IJIN
Definisi :
Besarnya penurunan yang ditoleransikan,
bergantung pada beberapa faktor, yaitu :
jenis, tinggi, kekakuan fungsi bangunan, besar
dan kecepatan penurunan serta distribusinya.
Tabel 4. Batas Penurunan Maksimum (Skempton dan Mac. Donald, 1955)
Jenis Fondasi Batas Penurunan Maksimum (mm)
Fondasi terpisah (isolated foundation) 65
pada tanah lempung
Fondasi terpisah pada tanah pasir 40
Fondasi rakit pada tanah lempung 65 – 100
Fondasi rakit pada tanah pasir 40 – 65
LATIHAN SOAL 1 Pondasi persegi 2m x 2m
terletak sedalam 1m pada
P lapisan pasir setebal 4m
dengan E = 36000 kPa, m =
0,3 dan g = 18 kN/m3 serta
Df = 1m tekanan pada dasar fondasi
182 kPa.
Hitung :
B = 2m Besarnya penurunan segera
E = 36000 kPa
pada pusat, jika fondasi
m = 0,3 dianggap flexible.
g = 18 kN/m3
q = 182 kPa
JAWABAN SOAL 1
Jawab :
P Tekanan fondasi netto, qnet :
qnet = q – Df. g = 182 – 1.18
E = 36000 kPa
qnet = 164 kPa
m = 0,3
Df = 1m
g = 18 kN/m3 Fondasi persegi, B = L = 2m
q = 182 kPa Fondasi dianggap flexible,
Ip = 1,12 (Tabel 3, penurunan
B = 2m terjadi di pusat)
Besarnya penurunan, Si :
0,0093 m
Tabel 3. Faktor Pengaruh untuk Fondasi (Ip)
Panjang Faktor Pengaruh, Ip
0,013 m
Tabel 3. Faktor Pengaruh untuk Fondasi (Ip)
Panjang Faktor Pengaruh, Ip
g1 = 18 kN/m3
f1 = 30o
1,..(DNT) m Ditanya :
c1 = 0 kN/m2
gbeton = 24 kN/m3 1. Hitung daya dukung ultimit tanah,
0,6 m
jika dianggap terjadi keruntuhan
geser umum /lokal
B = 2,..(DNT) m
2. Hitung tekanan kontak yang terjadi
Lempung g = 20,…(DNT kN/m3 Cc = 0,4
sat akibat beban yang bekerja
f2 = d = 20o+SNT Cr = 0,03
c2 = 15 kN/m2 sc’ = 95 + DNT kPa 3. Cek fondasi terhadap stabilitas
E = 11000 kPa eo = 1,02 geser, guling dan daya dukung
m= 0,3 tanah
4. Cek penurunan total (segera
(rata-rata) dan konsolidasi
primer), jika dianggap fondasi
L = 1,5 B 0,3 m
kaku /flexible terhadap
0,3 m
penurunan ijin
TUGAS 2
PEMBAGIAN TUGAS :
Buat ppt dengan beranggotakan seperti berikut untuk dipresentasikan
pada hari Rabu, 9 Juni 2021 :
No. 1 Keruntuhan geser umum (NIM 01-03)
No. 1 Keruntuhan geser lokal (NIM 04-07)
No. 2 Tekanan kontak (NIM 08-10)
No. 3 Stabilitas geser (NIM 11-13)
No. 3 Stabilitas guling (NIM 14-16)
No. 3 Stabilitas daya dukung tanah (NIM 17)
No. 4 Penurunan segera (kaku) (NIM 19 – 20)
No. 4 Penurunan segera (flexible) (NIM 21 -22)
No. 4 Penurunan konsolidasi (NIM 23-25)
No. 4 Cek syarat Penurunan total terhadap penurunan ijin (NIM 26-28)
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH