Anda di halaman 1dari 4

KASUS 1.

Desain perkuatan timbunan approach flyover dengan


menggunakan geotextile.

Sebuah fly-over dengan tinggi 6.5 meter akan dibangun sebagai sebuah jalan baru
alternative untuk mengurai kemacetan pada suatu kota. Fly-over ini didesain dengan
adanya timbunan jalan sebagai jalan pendekat (approach) sepanjang 500 meter.
Ketinggian maksimal timbunan jalan adalah 6.5 meter. Timbunan jalan ini akan
dibangun diatas tanah dasar lunak. Dengan ketinggian timbunan yang relative tinggi
dan kondisi tanah dasar yang lunak maka perlu dilakukan perkuatan timbunan untuk
menghindari bahaya kelongsoran. Perkuatan telah ditentukan dengan menggunakan
geotextile dengan kuat tarik ultimate sebesar 100 KN/m’. Terdapat 3 alternatif
perkuatan dalam desain ini yaitu : a) Geotextile digunakan sebagai penguat
timbunan dengan adanya kemiringan slope 1:1,5 (Alternative 1) ; b) Geotextile
digunakan sebagai dinding penahan tanah (Alternatif 2).
Ilustrasi dimensi timbunan dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar potongan
berikut ini. A B

A’ B’
Gambar 1. Potongan memanjang timbunan approach fly over.

Alternatif pertama

L=20 meter
L=20 meter

1:1.5 H=6.5 meter 1:1.5


H=3.5 meter

Potongan A-A’ Potongan B-B’


Alternatif kedua.
L = 20 meter
L = 20 meter

H=6.5 meter H=3.5 meter

Potongan A-A’ Potongan B-B’

Desainlan jumlah kebutuhan geotextile

Beban jalan diatas timbunan adalah 1.5 t/m’

γtimb = 1.8 t/m3


φ = 300
KASUS 2. Desain perkuatan timbunan dengan turap dan dinding
penahan tanah pada area cut di kawasan pembangunan perumahan
di daerah perbukitan.

Gambar 2. Topografi asli area yang akan dibangun perumahan

Area cut
L = 12 m

Elevasi 0+00 pada


H= 10 m pengambilan
data tanah A/B

Gambar 3. Area yang akan dilakukan cut (garis titik-titik hitam pada gambar)

Pada suatu area dengan topografi kontur yang naik-turun akan dibangun suatu
kompleks perumahan. Untuk menyamakan dan meratakan elevasi maka perlu
dilakukan cut and fill pada beberapa area. Kontur asli kawasan yang akan dibangun
adalah seperti pada Gambar 2, sedangkan kontur rencana setelah dilakukan cut
adalah seperti pada Gambar 3. Tanah dasar dikawasan yang akan dibangun dapat
dilihat pada Tabel 1 dan 2. Dengan adanya cut seperti pada gambar di atas dan
dengan adanya tambahan beban perumahan maka perlu dilakukan perkuatan berupa
turap untuk menghindari kelongsoran.

Dengan kondisi-kondisi yang tersebut diatas, maka desainlah perkuatan dengan


menggunakan turap.
Data tanah A
Depth Thickness γ Cv Cu φ E
Type of Soil Type NSPT avg e Cc Cs ν
m m t/m3 cm 2/s t/m2 o
t/m2
0 -10 SILTY CLAY 1 10 9 1,66 1,59 0,41 0,08 5,0,E-04 3,47 6,8 829,704 0,2
-10 -15 SILTY CLAY 1 18 45 2,00 0,77 0,15 0,02 1,9,E-03 10,00 10,0 3000 0,3
GRAVEL WITH
-15 -36 SILT AND SAND 2 21 31 1,82 1,51 0,00 0,00 0,0,E+00 0,14 41,9 4500 0,375
-36 -40 LIMESTONE 2 4 60 2,32 0,27 0,12 0,02 0,0,E+00 - 45,0 9000 0,375

Data tanah B.
Depth Thickness γ Cv Cu φ E
Type of Soil Type NSPT avg e Cc Cs ν
m m t/m3 cm 2/s t/m2 o
t/m2
0 -10 SILTY CLAY 1 10 10 1,68 1,47 0,38 0,075 5,7,E-04 3,99 8,0 905,9172 0,2
-10 -15 SILTY CLAY 1 18 45 2,00 0,77 0,15 0,02 1,9,E-03 10,00 10,0 3000 0,3
GRAVEL WITH
-15 -36 SILT AND SAND 2 21 31 1,82 1,51 0,00 0,00 0,0,E+00 0,14 41,9 4500 0,375
-36 -40 LIMESTONE 2 4 60 2,32 0,27 0,12 0,02 0,0,E+00 - 45,0 9000 0,375

Data Tanah C
Depth Thickness γ Cv Cu φ E
Type of Soil Type NSPT avg e Cc Cs ν
m m t/m3 cm 2/s t/m2 o
t/m2
0 -12 SILTY CLAY 1 12 6 1,59 1,91 0,70 0,14 2,E-04 2,16 3,0 634,8033 0,2
-12 -22 SILTY CLAY 1 10 9 1,67 1,55 0,47 0,09 5,E-04 3,64 6,0 854,3355 0,35
-22 -40 SILTY SAND 2 18 24 1,82 1,08 0,24 0,05 8,E-04 6,77 27,0 1950 0,3
-40 -50 SILT 1 10 47 2 0,71 0,12 0,02 4,E-03 10 30,0 3120 0,35

Data Tanah D
Elevation Type of Thickness γ Cv Cu φ E
Type NSPT avg e Cc Cs ν
m Soil m t/m3 cm 2/s t/m2 o
t/m2
CLAYEY
0 -5,5 SILT 1 5,5 2 1,63 1,50 0,5 0,09 5,E-04 3,25 1,0 420 0,2
CLAYEY
-5,5 -11,6 SILT 1 6,1 12 1,72 1,36 0,3 0,07 6,E-04 4,75 3,5 1020 0,35
Sandy
-11,6 -19 Silt 1 7,4 46 2,00 0,71 0,1 0,02 4,E-03 10 27,0 3060 0,35
-19 -25 Sand 2 6 52,5 2 0,71 0 0 0 0 40,0 3375 0,35

Data Tanah E
Depth Thickness γ Cv Cu φ E
Type of Soil Type NSPT avg e Cc Cs ν
m m t/m3 cm 2/s t/m2 o
t/m2
0 -6 CLAYEY SILT 1 6 10 1,68 0,64 0,38 0,08 5,8,E-04 3,95 7,0 900 0,2
-6 -10 SILTY SAND 2 18 22 1,63 0,82 0,00 0,00 0,0,E+00 0,00 32,6 1850 0,3
-10 -18 CLAYEY SILT 1 8 11 1,70 0,62 0,36 0,07 6,1,E-04 4,35 9,0 960 0,35
-18 -36 CLAYEY SILT 1 18 26 2 0,50 0,12 0,02 3,8,E-03 10 22,0 1860 0,35
-36 -44 SILTY SAND 2 8 47 1,94 0,55 0 0 0 0 36,84 3100 0,3

Data Tanah F
Depth Thickness γ Cv Cu φ E
Type of Soil Type NSPT avg e Cc Cs ν
m m t/m3 cm 2/s t/m2 o
t/m2
0 -20 SILTY CLAY 1 20 11 1,71 1,39 0,41 0,08 6,E-04 3,54 9,0 986,0087 0,35
-20 -30 SAND 2 10 22 1,63 2,46 0,00 0,00 0,E+00 0,00 32,63 1850 0,32
-30 -50 SILTY CLAY 1 20 29 2 0,71 0,12 0,02 4,E-03 10 26,0 2040 0,35

Anda mungkin juga menyukai