Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN JEMBATAN

Dibuat Untuk Penilaian UAS Perencanaan Bangunan Jembatan


Dosen Pengampu : Lisa Fitriyana, ST., M.Eng

Disusun Oleh :
1. Erwin Banda (30202000065)
2. Yutata Wicaksana (30202000214)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2023
A. DATA JEMBATAN
Jenis jembatan : Jembatan Rangka Baja
Mutu material : BJ55
Jumlah lajur 2
Panjang bentang : 75 m
Lebar jembatan : 12 m
Tinggi jembatan : 7 m
Tebal plat : 20 cm
Lebar pelat :6m
Aspal & overlay : 10 cm
Lebar trotoar :1m×2
Tinggi trotoar : 30 cm

B. PERHITUNGAN PEMBEBANAN JEMBATAN


1. Beban Sendiri Struktur (MS)
Beban dihitung secara otomatis pada program. Berat sendiri struktur yang dihitung
adalah :
• Struktur rangka baja
• Struktur plat
• Plat trotoar

2. Beban Mati Tambahan (MA)


Aspal & overlay = γ × tebal aspal overlay × lebar plat
= 22 kN/m3 × 0,1 × 10
= 22 kN/m3
Genangan air = γ × tebal genangan × lebar jembatan
= 10 kN/m3 × 0,05 × 12
= 6 kN/m
Railing menggunakan pipa diameter 3” (berat 0,0847 kN/m) dipasang 2 baris :
Railing = ( γ × 2 × panjang jembatan ) : 11 joint
= ( 0,0847 kN/m × 2 × 75 ) : 11 joint
= 1,2 kN
3. Beban Lajur ‘D’(TD)
Beban tertinggi rata (BTR) dengan besaran intensitas q kPa yang dipengaruhi panjang
total terbebani (L). Untuk jembatan bentang 75 m maka menggunakan persamaan BTR
sebagai berikut :
BTR = 9,0 ( 0,5 + 15/L )
= 9,0 ( 0,5 + 15/75)
= 6,3 kN/m3
Beban garis terpusat (BGT) sebesar 49 kN/m3 dikaitkan dengan factor beban dinamis
(FBD) dengan nilai tergantung beban baris terpusat :
BGT = 49 kN/m3 + ( 35% × 49 kN/m3 )
= 66,15 kN/m3

75

4. Beban Truk
Menggunakan beban untuk truk 500 kN dengan detail seperti gambar dibawah. Di
modelkan dengan FDB sebebsar 35%.
Roda depan = 25 kN + (35% × 25 kN)
= 33,75 kN
Roda tengah = 112,5 kN + (35% × 112,5 kN)
= 151,875 kN
Roda belakang = 112,5 kN + (35% × 112,5 kN)
= 151,875 kN
5. Beban Pejalan Kaki (TP)
Intensitas beban pejalan kaki sebesar 5 kPa

6. Beban Gaya Rem (TB)


25% berat gandar = 25% × (2 × 112,5 kN)
= 56,25 kN
Beban truk & BTR = 5% × [TT + (0,5 lebar perkerasan × panjang ×
BTR)]
= 5% × [500 kN + (6 × 75 × 6,3)]
= 166,75 kN
Diambil nilai terbesar, TB = 166,75 kN

7. Beban Angin
Beban Angin Pada Struktur (EWS)
Angin tekan pada rangka baja (PB) = 0.0024 Mpa
Angin hisab pada rangka baja (PB) = 0.0012 Mpa
Kecepatan angin rencana (V10 = Vb) = 90 km/jam
Jumlah Join Rangka (n) = 11 join
Panjang bentang jembatan (L) = 75 m
Beban angin mengenai area struktur = 30%

Kondisi Lahan Terbuka Sub Urban Kota


V0 (km/jam) 13,2 17,6 19,3
Z0 (mm) 70 1000 2500

V = 2,5 × V 𝑉10 𝑍
DZ o ( 𝑉8
) ln( 𝑍0)
= 2,5 × V 90 10000
o ( ) ln( )
90 1000

= 101 km/jam

Angin Tekan
𝑉𝐷𝑍 2
PD = PB × ( )
𝑉𝐵
= 0.0024 × 101 2
( )
90
= 0.0024 × 1.28
= 0.00304 kN/mm
= 3.04 kN/m

EWS Tekan per join = ( PD × ( 30% × luas area ) : joint


= ( 3.041 × ( 30% × 262,5) : 9
= 26,61 kN/m

Angin Hisap
𝑉𝐷𝑍 2
PD = PB × ( )
𝑉𝐵
= 0.0012 × 101 2
( )
90

= 0.0012 × 1.2672
= 0.001521 kN/mm
= 1.521 kN/m
EWS hisap per joint = ( PD × ( 30% × luas area ) : joint
= ( 1.521 × 30% × 262,5 ) : 9
= 13,31 kN/m

Beban Angin Pada Kendaraan (EWL)


EWL = EWL : Lebar Plat
= 1.46 : 6
= 0.24 kN/m

8. Beban Gempa
Untuk data respons spectrum kami menggunakan daerah surabaya, yang di dapat dari
https://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/ dengan hasil sebagai berikut
Kelas tanah = SD-Tanah
Sedang PGA MCEG = 0.3852 (g) bedrock
SS MCER = 0.7862 (g) bedrock
S1 MCER = 0.3517 (g) bedrock
9. Kombinasi Pembebanan
Kuat 1 TT = 1,1 MS + 1,4 MA + 1,8 TT + 1,8 TP +1,8 TB
Kuat 1 TD = 1,1 MS + 1,4 MA + 1,8 TD + 1,8 TP +1,8 TB
Kuat 2 TT = 1,1 MS + 1,4 MA + 1,4 TT + 1,4 TP +1,4 TB
Kuat 2 TD = 1,1 MS + 1,4 MA + 1,4 TD + 1,4 TP +1,4 TB
Kuat 3 = 1,1 MS + 1,4 MA + 1,4 EWs
Kuat 4 = 1,1 MS + 1,4 MA
Kuat 5 = 1,1 MS + 1,4 MA + 0,4 EWs + 1,0 EWL
Ekstream 1 a = 1,1 MS + 1,4 MA + 0,5 TT + 0,5 TP + 0,5 TB + 1 EQy + 1 EQx
Ekstream 1 b = 1,1 MS + 1,4 MA + 0,5 TT + 0,5 TP + 0,5 TB + 1 EQy + 1 EQx
Layan 1 a = 1,0 MS + 1,0 MA + 1,0 TT + 1,0 TP + 1,0 TB + 0,3 EWs + 1,0 EWL
Layan 1 b = 1,0 MS + 1,0 MA + 1,0 TD + 1,0 TP + 1,0 TB + 0,3 EWs + 1,0 EWL
C. PERMODELAN SAP

Hasil Output Join Reaction

Dari perhitungan SAP dihasilkan nilai joint reaction (P) terbesar adalah 4393,216 kN.
D. DATA TANAH
Berdasarkan hasil data tanah uji lab NSPT yang terlampir didapatkan hasil sebagai
berikut :
Hasil Uji Bor
BM 01

Kedalaman Jenis Kerapatan


No Deksripsi NSPT
(m) Tanah/Batuan Konsistensi
1 0.00-0,09 Lempung pasiran Coklat gelap 0-20 Lunak
2 00,9-5.00 Lempung pasiran Coklat gelap 0-20 Lunak
3 5.00-6,9 Pasiran krikil Coklat gelap 0-20 Lunak
4 6,9-15,2 Pasir krikilan Kehitaman 20-30 Agak lunak
5 15,2-21 Pasir krikilan Cadas Pasiran 40-50 Keras
BM 02

Kedalaman Jenis Kerapatan


No Deksripsi NSPT
(m) Tanah/Batuan Konsistensi
1 0.00-00,8 Pasir berlempung Coklat Kehitaman 0-20 Lunak
2 00,8-2.00 Pasir berlempung Coklat kehitaman 0-20 Lunak
3 2.00-4.10 Pasir Krikilan Coklat gelap 20- Agak lunak
30
4 4.10-10.00 Cada pasiran Coklat kehitaman 40- Keras
50

Kajian Tanah Profil :


1. Jenis tanah pada lokasi adalah proyek pembangunan gedung perpustakaan baru kampus
3 SITE 1 UIN walisongo adalah lempung dan pasir
2. Muka air tanah tidak ditemukan.
3. Elevasi BM 01,dan BM 02 sama 10 m.
4. Pada BM 01 tidak ditemukan tanah sangat keras.
5. Pada BM 02 ditemukan tanah keras pada kedalaman 4,1-10.
Kajian Hasil Uji Lab :
1. Jenis tanah : lempung dan pasiran
2. Hasil grain size : Kerikil 10,25% Pasir, 57,09 % Lanau,18,80 % lempung, 13,85 %
3. Nilai ɸ (phi) rata-rata 28,785°
Nilai GS (spesific grafity) rata-rata 31,058°
1. Pemilihan Jenis Pondasi
Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk
menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang
yang terletak. Pondasi tiang pancang yang umumnya dipasang secara berkelompok. Yang
dimaksud berkelompok adalah sekumpulan tiang yang dipasang secara relatif berdekatan
dan biasanya diikat menjadi satu dibagian atasnya dengan menggunakan pile cap.

Pondasi yang digunakan pada jembatan ini adalah pondasi kelompok tiang pancang.
Pemilihan pondasi kelompok tiang pancang berdasarkan data – data jembatan dan data
tanah lalu disesuaikan dengan peraturan binamarga 2010 seperti di bawah ini.
2. Perhitungan Pondasi Menggunakan Metode Mayerhof
P jembatan = 4393,216 kN
D pancang yg digunakan = 60 cm

Beban
V = 447,99 t

Propertis Tiang
bj beton = 2,4
Dimensi tiang = 60 cm = 0,6 m
Panjang tiang = 24 m
Luas ujung tiang Ap = 0,28 m2
Luas selimut As = 45,22 m2

Pengaruh ujung tiang, diasumsikan


Atas 8D 480 = 4,8 elevasi 19,2
Bawah 4D 240 = 2,4 elevasi 26,4

Propertis Tanah
Berdasarkan N-SPT diatas diperoleh rata-rata selimut tiang 55,75

• Tahanan Ujung Tiang (Qp)

N-Spt di ujung tiang (NP)


lok ujung tiang N-SPT = 60
Cu = 373,33 kN/m2
Ap = 0,28 m2
Qp = 9 × 373,33 kN/m2 × 0,28 m2
= 940,8 kN = 95,94 ton

• Tahanan Selimut Tiang (Qs)

N rata-rata = 55,75
Cu = 33,45
𝛼 = 0,9
fav = 30,105
p (Keliling Tiang) = 1.88
AL = 24
Qs = 138,8 ton

• Daya dukung ultimate dan allowable (ijin)

SF yang diambil = 2,5

Qu = Qp + Qs - W = 218,46 ton
Qall = Qu / SF = 87,38 ton
Beban netto yg di izinkan = Qall
= 87,38 ton

• Cek kekuatan bahan tiang

Tegangan ijin beton = 0,25


= 100 kg/cm2
P tiang = 282600 kg
= 282,6 ton

• Kelompok tiang
Kebutuhan jumlah tiang (NP)

V = 447,99 ton
Np = 5,1269 buah
Dibulatkan menjadi 6 buah
Syarat spasi antar tiang

Digunakan S = 3D
= 1,8 m

• Efisiensi kelompok tiang (Eg) dengan tiang 6

θ = arc.tan 0,33333
= 18,43494882˚
= 18,435˚

Jumlah baris (m) =2


Jumlah tiang dalam 1 baris (n) =3

Eg = 0,76
Q ultimate (single) = 218,46
Jumlah tiang dalam kelompok (n) = 6

Qg (Ultimate group) = 996,178


Qall (group) = Qu/SF = 398,47 ton

CEK AMAN
n × Eg × Qall > Pjembatan
18117,023 > 447,99 AMAN

Anda mungkin juga menyukai