Komponen struktur pada gedung meliputi dimensi atap, balok, kolom serta
pondasi. Desain komponen struktur akan meliputi perencanaan dimensi dari
rangka atap, dimensi balok, kolom serta spesifikasi pondasi (kedalaman pondasi
serta dimensi pondasi). Desain yang dilakukan pada hal ini mengacu pada gaya
dalam yang telah dibahas pada bab sebelumnya.
5.1. Pondasi
Data :
Beban upper struktur (V) : 189 ton
Fc’ : 30 Mpa
Desain pondasi dalam direncanakan berdasarkan data sondir yang telah
diketahui sebelumnya.
Kedalaman : 8,4 meter
Qc : 21 (kg/cm2)
JHP : 308 (kg/cm)
F1 :3
F2 :5
Berdasarkan data diatas maka tiang pancang direncakan dengan diameter 50 cm
dan panjang 8,4 m.
Luas Tampang tiang pancang (Ap) = ¼ π (50)2
= ¼ π (2500)
= 1963,50 cm2
Keliling tiang pancang (O) =πd
= π (50)
= 157,08 cm
Daya dukung single pile
Qtiang = (qc . Ap)/F1 + (JHP . O)/F2
= (21 × 1963,5)/3 + (308 × 157,08)/5
= 23420,57 Kg
104
= 23,42 Ton
Menghitung jumlah tiang
n = V/Q_tiang
= 189 / 23,42
= 8,6 tiang. Maka digunakan 9 tiang pancang.
Menghitung jarak tiang pancang
Jarak diantara tiang pancang yaitu berkisar diantara 2D – 6D. Digunakan 2D,
maka 2D = 2(50)
s = 100 cm
Jarak minimum tiang pancang ke tepi beton yaitu ½ s = ½ (100) adalah 50 cm.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa rencana setting pile group adalah sebagai
berikut
E = 1−
90
° (
∅ ( n−1 ) m+ ( m−1 ) n
m. n )
Dimana ∅ = arc tan d/s
= arc tan 50/100
= 26,57°
E = 1−
90
° (
26,57 ° ( 3−1 ) 3+ ( 3−1 ) 3
3.3 )
= 0,606
Maka, P = Qtiang x Efektifitas tiang
= 23,42 ×0,606
= 14,20 ton
Penurunan
Penurunan dihitung berdasarkan persamaan berikut ini :
μ 1 μ2 qn B
Si =
Eu
Pada laporan ini, data tanah yang digunakan berdasarkan data sondir yang telah
diuji sebelumnya. Karena pada kelompok tiang pada lapisan lempung lunak, maka
pondasi dianggap berkelakuan seperti fondasi rakit. Sehingga pondasi
diasumsikan dapat dianggap berada pada kedalaman 2/3Df.
Beban kelompok tiang dihitung berdasarkan
Qg =ExnxV
= 0,606 x 9 x 202,66
= 127,83 ton
= 1278,3 kN
Dimensi dasar fondasi rakit ekivalen
B = 3 + (1/4 x 5,6 x 2) L = 3 + (1/4 x 5,6 x 2)
= 5,8 m L = 5,8 m
Qg
qp =
BxL
1278,3
=
5,8 x 5,8
= 38 kN/m2
Untuk memudahkan perhitungan, tanah disederhanakan menjadi 2 lapisan.
Lapisan (1)
H/B = 1,6 / 5,8 = 0,276 L/B = 5,8 / 5,8 = 1,00
Berdasarkan grafik berikut :
106
Dimana
D/B = 5,6 / 5,8 = 0,778 L/B = 5,8 / 5,8 = 1,00
Kemudian didapatkan nilai 0,35.
(0,9)(0,35)(38)(5,8)
Sehingga, S1 =
2250
= 0,249 m
Lapisan (2)
H/B = 2,4 / 5,8 = 0,414 L/B = 5,8 / 5,8 = 1,000
Berdasarkan grafik pada gambar 5.1 maka didapatkan nilai μ1 sebesar 0,89
Kemudian untuk mendapatkan nilai μ2 digunakan perhitungan
D/B = 5,6 / 5,8 = 0,966 L/B = 5,8 / 5,8 = 1,00
Yang kemudian berdasarkan grafik pada gambar 5.2 didapatkan nilai 0,35.
(0,87)(0,35)(38)(5,8)
Sehingga, S2 =
2250
= 0,0162 m
Sehingga total penurunan yang terjadi adalah 0,0249 + 0,0131 = 0,03791 m atau
setara dengan 37,9068 mm.
Penurunan Konsolidasi
Dengan mengasumsikan bahwa koefisien kemampatan volume pada lapisan 1
sebesar 0,00006 m2/kN serta lapisan 2 sebesar 0,00002 m2/kN
Maka penurunan konsolidasi dapat dihitung sebagai berikut:
1278,29
Δσz = Δp = 21,01 kN/m2
(5,8+2) x (5,8+ 2)
mv1 = 0,00006 m2/kN
Scons-1 = 0,00006 x 21,01 x 1,6 = 0,00202 m
Scons-2 = 0,00002 x 21,01 x 2,4 = 0,00101 m
Scons-total = 0,00202 + 0,00101 = 0,00303 m
Dengan mempertimbangkan koreksi penurunan konsolidasi pada tanah lempung
dengan nilai β = 0,7 maka,
Sc = 0,7 x 0,00303 = 0,00212 m = 2,12 mm
Sehingga didapat total penurunan yang terjadi sebesar
S = 47,0567 + 2,21 = 49,175 mm
Penurunan yang diijinkan
Sijin = 10% . D
= 10% (500)
= 50 mm
Karena penurunan yang terjadi adalah 48,81 mm sedangkan penurunan yg di
ijinkan adalah 50 mm maka penurunan yang terjadi dikatakan aman.
Dimensi Pile cap
Tebal (h) = 600 mm
Tebal efektif (d) = 600 – 75 = 525 mm
Koefisien geser (ϕ) = 0,75
Ukuran kolom (b) = 500 mm
108
Vc1 = 0,17 ( )
1+2
βc
λ √ f ' c b0 d
= 589,49 ton
Vc2 = 0,083 ( αs d
b0 )
+ 2 λ √ f c b0 d
'
= 699,72 ton
Vc3 = 0,33 λ √ f 'c b0 d
= 392,99 ton
ϕVn = 0,75 (392,99)
= 294,7
= ϕVn > Vu
297,7 > 1890,03 ton OK!
= 291,15 ton
Vc2 = 0,083 ( αs d
b0 )
+ 2 λ √ f ' c b0 d
= 600,27 ton
Vc3 = 0,33 λ √ f 'c b0 d
= 194,10 ton
ϕVn = 0,75 (194,1)
= 145,57
= ϕVn > Vu
145,57 > 21,00 ton OK!
5.2. Kolom
5.2.1. Data Kolom
-Mutu beton, = 30 Mpa
-Mutu baja tulangan, = 410 Mpa
-Jumlah Kolom = 32 Buah
-Data kolom :
Lebar (b) = 500 mm
Tinggi (h) = 500 mm
Tebal selimut beton (d’) = 50 mm
Tebal efektif (d) = h – ts = 500 – 50 = 450 mm
Jumlah tulangan (n) = 16 buah
Diameter tulangan (D) = 25 mm
Aksial tekan Ult (Pu) = 3052,8 kN (Etabs)
Momen Ult (Mu) = 227,8 kNm (Etabs)
Sesuai dari data perhitungan kolom 500 x 500 mm diatas, mengecek kolom
dengan syarat kontrol gaya aksial.
Kontrol gaya aksial : Pu > 0,1 . Ag . fc'
Pu = 3052,8 kN (Etabs)
0,1 . Ag . fc' = (0,1 . 250000 . 30) / 1000
= 750 kN
Berdasarkan perhitungan di atas didapat bahwa Pu > 0.1 Ag fc' , syarat terpenuhi
Tabel 5.1 Luasan masing-masing tulangan dan jarak terhadap sisi beton.
Luas masing-masing tulangan Jarak tulangan thd. sisi beton
No
(Asn) (dn)
1. As1 = 5/16 . Ast 2453 mm2 d1= d’ 50 mm
2. As2 = 2/16 . Ast 981 mm2 d2 = x + d’ 150 mm
3. As3 = 2/16 . Ast 981 mm2 d3 = 2.x + d’ 250 mm
4. As4 = 2/16 . Ast 981 mm2 d4 = 3.x + d’ 350 mm
5. As5 = 5/16 . Ast 2543 mm2 d5 = 4.x + d’ 450 mm
Cc = 0,85 . fc' . a . b
Csn = (fsn - 0,85 . fc') . Asn
Tn = fsn . Asn
cb = ( cu / ( cu + s’)) . d
= (0,003 / (0,003 + 0,002)) . 450
= 267 mm
2. Hitung fsn
sn = ((cb – dn) / cb) . cu fsn = sn . Es
s1 = ((cb – d1) / cb) . cu fs1 = s1 . Es
= (267 – 50) / 267) . 0,003 = 0,0024 . 200000
= 0,0024 = 487,78 Mpa
Syarat :
Jika sn > y maka mengguanakan fy
Jika sn < y maka mengguanakan fs
atau
Jika fsn > fy maka menggunakan fy
Jika fsn < fy maka menggunakan fs
3. Hitung Gaya yang ada
Tabel 5.3 Nilai-nilai gaya yang ada (C).
As' d e s' e s' ≥ e y maka fy fs Tekan Tarik Pn (kN) Mn (kNm)
mm2 mm Mpa Cc (N) Cs (N) T (N) Cc+Cs-T
1 2453 50 0,0024 410 410 2842618,81 943226,56 - 2842618,81 393773067,3
2 981 150 0,0013 fs 263,33 233373,96 - 1189738,37 211982708,3
3 981 250 0,0002 fs 38,89 13137,85 - 1187857,64 100578125
4 981 350 -0,0009 fs 185,56 182076,39
Cc = 0,85 . fc' . a . b
5 2453 450 -0,00205 fs 410,00 1005781,25
Csn = (fsn - 0,85 . fc') . Asn 2844,50 706,33
Tn = fsn . Asn
4. Hitung Nilai Pn dan Mn
Pnb = Cc + Cs1 + Cs2 – T1
= 2844,5 kN
Mnb = Cc (h/2 – a/2) + Cs1 (h/2 – d’) + Cs2 (h/2 – (x+d’)) + T1 (h/2 – (x+d’))
= 706,33 kNm
Titik D ( Daerah Tarik ) :
1. Hitung c dan a
s’ = 200% . y a = β1 . c
= 200% . 0,002 = 0,834 . 190,14
= 0,004 = 158,58 mm
c = ( cu / ( cu + s’)) . d
= (0,003 / (0,003 + 0,004)) . 450
= 190,14 mm
2. Hitung fsn
sn = ((c – dn) / c) . cu ` fsn = sn . Es
s1 = ((c – d1) / c) . cu fs1 = s1 . Es
= ((190,14 – 50)/190,14) . 0,003 = 0,0022 . 200000
= 0,0022 = 442,22 Mpa
Syarat :
Jika sn > y maka mengguanakan fy
Jika sn < y maka mengguanakan fs
atau
Jika fsn > fy maka menggunakan fy
114
Cc = 0,85 . fc' . a . b
Csn = (fsn - 0,85 . fc') . Asn
Tn = fsn . Asn
4. Hitung Nilai Pn dan Mn
Pn = Cc + Cs1 – T1 – T2
= -517,75 kN
Mn = Cc (h/2 – a/2) + Cs1 (h/2 – d’) + T1 (h/2 – (2x+d’)) + T2 (h/2 – (x+d’))
= 329,49kNm
Dapat disimpulkan bahwa tabel untuk diagram interaksi kolom 500 x 500 mm
beserta gambar diagram interaksi kolom ф Pn – ф Mn dibawah ini, dengan nilai
Pu dan Mu yang didapatkan dari software Etabs
Pu = 3052,8 kN
Mu = 227,8 kNm
116
Pn = 8559690,26 N
Pn = 8559,80 kN
Syarat : ф Pn > Pu
Pn = 0,65 . 8559,80
= 5563,80 kN
Pu = 3893,98 kN (OK) atau (Aman)
Syarat : ф Mn > Mu
ф Mn = ф Pn . e
= 5563,80. 88,15
= 754,50 kNm
Mu = 343,24 kNm (OK) atau (Aman)
5.2.3. Tulangan Geser
Geser Ult (Vu) = 475,27 kN (Etabs)
Faktor reduksi kekuatan geser () = 0,65
Tegangan leleh tulangan geser (fys) = 240 Mpa
Diamater tulangan sengkang (Ds) = 10 mm
Kuat geser beton, Vc = ((√ fc') / 6 . b . d) / 103
= 205,40 kN
Kuat geser sengkang, Vs = Vu / ф
= 731,18 kN
118
Vs = 731,18 kN
2/3 . √fc' . bw . d = (2/3 . √30 . 500 . 450) / 103
= 821,58 kN
Berdasarkan perhitungan di atas didapat bahwa (Vs ≤ 2/3 . √fc' . bw . d) maka
“Penampang Cukup!”.
ns = sengkang tertutup dengan 2 kaki
Digunakan sengkang berpenampang : 2 P 10
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns . / 4 . Ds2
= 2 . / 4 . 102
= 157,00 mm2
Jarak sengkang, s = Av . fys . d / Vs
= 157 . 240 . 450 / (731,18 . 103)
= 231,90 mm
Jika Vs ≤ Vc1 = 0,33 . √fc' . bw . d
Jarak sengkang, s1 = d/2 ≤ 600 mm
dimana,
Vs = 731,18 kN
Vc1 = 0,33 . √fc' . bw . d
= 0,33 . √30 . 500 .450
= 406,68 kN
Berdasarkan perhitungan di atas didapat bahwa (Vs ≤ Vc1 = 0,33 . √fc' . bw . d)
maka digunakan “s1 = d/2 ≤ 600 mm”. s1 = 450 / 2 = 225 mm
Sengkang maksimum, s maks = 16 . D
= 16 . 25
= 400 mm
Sehingga untuk jarak sengkang yang digunakan adalah nilai terkecil dari tiga jarak
sengkang diatas yaitu : s = 200 mm
Digunakan sengkang : 2 P 10 – 200
Syarat : Vn = ( Vc + Vs ) > Vu
Vn = (Vc + Vs)
= 0,65 . (205,4 + 731,18)
= 608,777 kN
Vu = 475,270 kN
Berdasarkan perhitungan di atas didapat bahwa ( Vn = ( Vc + Vs ) > Vu) maka
(Ok!)
5.3. Balok
5.3.1. Data Struktur Balok
Kuat Tekan Beton (f’c) = 30 Mpa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur (fy) = 410 Mpa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser (fys) = 240 Mpa
5.3.2. Data Balok Induk
Panjang Bentang (L) = 3 m
Tinggi balok menggunakan, Tertumpu Sederhana = BI -> L/12
Untuk tinggi balok didapatkan, h min = 1/12 . L = 0,25 M = 300 mm
Dimensi Balok :
Panjang bentang balok, L=3m
Lebar balok, b = 400 mm
Tinggi balok, h = 600 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan,D = 25 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, P = 8 mm
Tebal bersih selimut beton, (d' 25 mm ) d’ = 50 mm
Tebal efektif balok, d = 550 mm
CEK!
a = As . fy / ( 0.85 . fc' . b ) = 78,88mm
Momen nominal,
Mn = As . fy . ( d - a / 2 ) . 10-6
Mn = 410,81 kNm
Tahanan momen balok,
. Mn = 0,9 . 410,81 = 369,73 kNm
Syarat : . Mn ≥ Mu+
369,73 > 329,53 AMAN (OK)
CEK!
a = As . fy / ( 0.85 . fc' . b ) = 39,44 mm
Momen nominal,
Mn = As . fy . ( d - a / 2 ) . 10-6 = 213,34 kNm
Tahanan momen balok,
. Mn = 0,9 . 213,34 = 192 kNm
Syarat : . Mn ≥ Mu-
192,00 > 164,763 AMAN (OK)
Tulangan Geser
Gaya geser ultimit rencana, Vu = 199,290 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, = 0,75
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 240 Mpa (N/mm2)
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 . b . d . 10-3
Vc = (√30) / 6 . 400 . 550 . 10-3 = 200,83 kN
Tahanan geser beton,
. Vc = 0,9 . 200,83 = 150,62 kN Hanya perlu tul.geser
Tahanan geser sengkang, . Vs = Vu - . Vc = 48,7 kN
Kuat geser sengkang, Vs = (Vu - . Vs) / = 64,89 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 2 P 10
Luas tulangan geser sengkang,
Av = ns . / 4 . P
Av = 2 . 3,14 / 4 . 82 = 100,48 mm2
Jarak sengkang yang diperlukan :
s = Av . fy . d / ( Vs . 10 ) = 204,40 mm
Jarak sengkang maksimum, (d/2 atau 600mm)
smax = d / 2 = 550 / 2 = 275,00 mm
Jarak sengkang maksimum,
smax = 275,00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan,
s = 204,40 mm
Diambil jarak sengkang :
s = 200 mm
Syarat :
Vs = ( Av . fy . 10-3 . d ) / s > Vs = (Vu - . Vs) /
66,32 > 64,888 AMAN (OK)
Digunakan sengkang, 2 P 10 - 200
124
Syarat :
Vn = ( Vc + Vs ) > Vu
200,361 > 196,02 AMAN (OK)
5.4. Pelat
Penulangan pelat
Data perencanaan penulangan pelat
a. Mutu beton (fc’) = 30 Mpa
b. Mutu baja tulangan (fy) = 240 Mpa
c. Tebal plat lantai (h) = 150 mm
d. Tebal selimut beton (ts) = 20 mm
e. Diameter Tulangan (Ø) = 10 mm
f. Di tinjau plat selebar 1m (b) = 1000 mm
g. Tebal efektif (d) = h – ts – 1/2 Ø
= 150 – 20 – 5 = 125 mm
Mengacu pada syarat fc’ untuk menentukan nilai β1, maka melihat dari syarat
dibawah menggunakan persamaan.
- Untuk : fc' ≤ 28 MPa, β1 = 0,85
- Untuk : 28 Mpa < fc' < 56 MPa, β1 = 0.85 - 0.05 . ( fc' - 28) / 7
- Untuk : fc' ≥ 56 MPa, β1 = 0,85
Maka β1 yang akan digunakan β1 = 0.85 - 0.05 . ( fc' - 28) / 7 = 0,836
Rasio tulangan yang digunakan :
ρb =
0,85 . fc
fy
.β( 600
600+ fy )
=
0,85 x 30
410 (
. 0,836
600
600+ 410 )
= 0,0309
ρmax = 0,75 . ρb
= 0,75 . 0,0309 = 0,0232
ρmin = 0,0025
Rasio tulangan yang digunakan dan mencari nilai rho balance :
Mu = 37,857 kNm
Mu 37,857
Mn = = = 42,064 kNm
Ø 0,9
Mn 42,064
Rn = 106 = = 2,69 N/mm2
b.d² 1000(125)²
ρperlu =
fy ( √
0,85 x fc '
1− 1−
2 x Rn
0,85 x fc ' )
=
0,85 x 30
410 ( √
1− 1−
2 x 2,69
0,85 x 30 )
= 0,007
ρmin < ρperlu < ρmax 0,0025 < 0,007 < 0,0232
Maka rasio tulangan yang digunakan, ρperlu = 0,007
Luas tulangan yang diperlukan,
As =ρ.b.d
= 0,007 . 1000 . 125
= 869,4 mm²
Digunakan tulangan Ø 10 As = ¼ . π . 102 = 924 mm²
78,5 x 1000
Jarak tulangan s= = 90 mm
869,4
Dipakai tulangan ØD10 – 85 mm
Selanjutnya karena ϕMn > Mu, desain pelat dengan ketebalan 150 mm Ø10-85
dinyatakan aman.
5.5. Atap
5.5.1. Dimensi dan Data Atap Gable
Ketentuan-ketentuan :
1. Bentuk atap : Atap pelana
2. Profil kuda-kuda : Gable IWF (200.175.7.11)
3. Profil gording : Lipped channel (150.65.20.4,5)
4. Mutu baja : BJ 37
- Fu = 370 Mpa
- Fy = 240 Mpa
- Tegangan dasar izin ( σ ) = 160 MPa
= 1600 kg/cm2
- Modulus Elastisitas Baja = 2,1 x 106 kg/cm² (PPBBI-1984)
= 210000 Mpa
5. Jarak antar kuda-kuda : 4,5 m
6. Bentang kuda-kuda :9m
7. Jarak antar gording : 1,2 m
8. Kemiringan atap : 30o
9. Berat penutup atap : 11 kg/m2
10. Beban angin : 30 kg/m2
11. Beban hidup (P) : 100 kg
qx = q sin θ
= 22,78 sin 30 ̊
= 11,39 kg/m x = q sin
1 a y = q cos a
Mqy = x qy x jarak kuda-kuda
8
1
= x 19,728 x 4,52
8
= 49,94 kg.m
1
Mqx = x qx x jarak kuda-kuda
8
1
= x 11,39 x 4,52 = 28,83 kg.m
8
x =p sin a = 50 kg
y = p cos a 1
MPy = x Py x jarak kuda-kuda
4
1
= x 86,60 x 4,5
4
= 97,425 kg.m
1
MPx = x Py x jarak kuda-kuda
4
1
= x 50 x 4,5
4
= 56,25 kg.m
c. Akibat beban angin
- Angin tekan
Wy = 7,2 kg/m
Wx =0
1
MWy = x Wy x jarak kuda-kuda2
8
1
= x 7,2 x 4,5²
W=7,51 8
= 18,225 kg.m
MWx = 0
- Angin hisap
Wy’ = ( -14,40 ) kg/m
Wx’ =0
1 W=7,51
MWy’ = x Wy’ x jarak kuda-kuda²
8
1
= x ( -14,40 ) x 4,5²
8
= -36,45 kg.m
MWx’ =0
Kombinasi Momen
Kombinasi Beban X dan Y
1. Beban Mati + Beban Hidup
Mqx + Mpx = 28,83 + 56,25=85,08 kg.m
Mqy + Mpy = 49,94 + 97,425 = 147,365 kg.m
2. Beban Mati + Beban Hidup + Beban Angin (Tekan)
Mqx + Mpx + Mwx = 28,83 + 56,25 + 0,00 = 85,08 kg.m
Mqy + Mpy + Mwy = 49,94 + 97,425 + 18,225 = 165,59 kg.m
3. Beban Mati + Beban Hidup + Beban Angin (Hisap)
Mqx + Mpx + Mwx = 28,83 + 56,25 + 0,00 = 85,08 kg.m
Mqy + Mpy + Mwy = 49,94 + 97,425 + (-36,45 kg) = 110,915 kg.m
Perhitungan trekstang
1
0,05233 cm ≤ . 450
360
0,05233 cm ≤ 1,25 cm Aman!
Maka C 150.65.20.3,2 aman terhadap tegangan dan lendutan yang akan
terjadi.
Kontrol Terhadap Tekuk
Berdasarkan SNI 1729:2020, pada Bab F2, komponen struktur profil I
Kompak Simetris Ganda dan Kanal melengkung di Sumbu Major, sebagai
berikut :
1 9
x x( )
r = = 2 2 = 5,20 m
cos α
cos 30
Data baut :
Tipe Baut : A - 325
Tegangan tarik baut, (Fub) = 825 Mpa
136
mm cm cm L2
L1 = 20 2,00 2,00 4,00 cm2
L2 = 50 5,00 7,00 49,00 cm2
L3 = 50 5,00 12,00 144,00 cm2
L4 = 50 5,00 17,00 289,00 cm2
L5 = 50 5,00 22,00 484,00 cm2
L6 = 20 2,00 24,00 576,00 cm3
∑ L2 = 1546,00 cm2
Mu . L 788,87 x 24
Tu = = = 1224,64 kg
ΣL 1546
Gaya tarik yang ditahan satu baut,
Tu 1224,64
Tu1= = =612,318 kg
2 2
Tahanan tarik 1 baut,
ɸTn = ɸt x Ab x Fub
= 0,75 X 225,11 X 825
= 13928,97 N
= 1392,897 kg
Maka aman terhadap tarik yang terjadi karena (Tu1 ≤ ɸt . Tn) ….. Ok!
= 22550,76 N
= 2255,08 kg
Maka aman terhadap tumpu yang terjadi karena (Rs1 ≤ ɸf . Rn) ….. Ok!