Anda di halaman 1dari 18

4.2.

1 Analisis Struktur Balok Anak

Gambar 4. 46 Denah Balok yang Ditinjau

Sumber : Data Proyek Maritime Tower

Berikut merupakan perhitungan analisa struktur balok anak tipe BA5 (As F-G / 1-2) lantai
P5.
BALOK BA5

Gambar 4. 47 Beban Amplop (Tributary) pada Plat Balok

Sumber : Dokumen Pribadi

a. Data Teknis

Dimensi Pelat = Lx = 2625 mm

Ly = 5400 mm

Dimensi Balok = 300 x 600 mm

Mutu Beton (f’c) = 30 MPa

Mutu Besi (fy) = 420 MPa

Berat Jenis Beton = 2400 kg/m3

Selimut Beton = 40 mm

Tebal Plat = 150 mm


Beban Mati / Dead Load (DL)

Berat sendiri pelat = Tebal pelat x bj beton bertulang

= 0,15 m x 2400 kg/m3

= 360 kg/m2

Berat Keramik = 24 kg/m2

Berat ME = 20 kg/m2

Berat spesi tebal 2 cm = Tebal spesi x bj beton

= 0,02 m x 2400 kg/m3

= 48 kg/m2

Berat plafond + penggantung = 11 kg/m2 + 7 kg/m2

= 18 kg/m2

Total = 470 kg/m2

Beban Hidup / Live Load (LL)

Mengacu pada SNI 1727 : 2013 hal. 26, beban hidup untuk gedung Apartemen sebesar
250 kg/m2.

Kombinasi Pembebanan (SNI 1727 : 2013 hal. 11)

Wu = (1,2 × DL) + (1,6 × LL)

= (1,2 × 470) + (1,6 × 250)

= 964 kg/m2

= 9,64 kg/m2
● Distribusi Pembebanan Pelat ke Balok
Distribusi beban-beban merata pada balok struktur dilakukan dengan metode amplop.
Untuk memudahkan perhitungan, beban trapesium diubah menjadi beban merata ke
balok.

M max trapesium = M max persegi


1 1 1
16 ( 3 )
∙ Wu∙ Lx L y 2− L x 2 = ∙ q eq ∙ L y 2
8
1 Lx 1
q eq= ∙ Wu ∙ ( L y 2− L x 2)
2 Ly 2
3
● Perhitungan beban yang bekerja pada balok tipe B48 pembebanan trapesium
Ly = 5400
Lx = 2625
Beban merata trapesium pelat ke balok tipe B48
9,64 kN/m2

1 Wu ∙ Lx 1
q trapesium 1= ∙ ∙(L y 2− ∙ L x 2)
2 L y2 3
1 9,64 ∙ 2,625 1
¿ ∙
2 5,4 2 (
∙ 5,4 2− ∙ 2,6252
3 )
¿ 11,656 kN /m
8,42 kN/m2

1 Wu ∙ Lx 1
q trapesium 2= ∙ ∙( L y 2− ∙ L x 2)
2 Ly 2
3

1 9,64 ∙ 2,625 1
¿ ∙
2 5,4 2 (
∙ 5,4 2− ∙ 2,6252
3 )
¿ 11,656 kN /m

Total beban (Wu) yang diterima balok BA5


Wu = q trapesium 1+q trapesium 2+berat sendiri balok

= 11,656+ 11,656+(0,4 x 0,8 x 24)

= 30,992 kN /m

Perhitungan Reaksi Perletakan


Σ M A =0

( ( W U × L y ) × ( 0,5 × L y ) ) −V B × L y =0
( ( 30,992 ×5,4 ) × ( 0,5× 5,4 ) ) −V B ×5,4=0
451,863
V B= =83,678 kN
5,4
Σ M B=0

−( ( W U × L y ) × ( 0,5 × L y ) ) +V A × L y =0
−( ( 30,992 ×5,4 ) × ( 0,5× 5,4 ) ) +V A × 5,4=0

451,863
V A= =83,678 kN
5,4

Kontrol Kesetimbangan Gaya Vertikal

ΣV =0

V A +V B−(q ×l)=0

83,678+ 83,678– (30,992 ×5,4 ¿=0

167,356−167,356=0

0 = 0 .................. (OK!)

Diagram Geser

83,678 kN

83,678 kN

Mencari Jarak Momen Maksimum

Dengan rumus kesebandingan segitiga

5,4−x x
=
83,678 83,678

451,861−83,678 x=83,678 x
451,861=167,356 x
x=2,7 m

Perhitungan Momen Tumpuan Kanan, Kiri, dan Momen Lapangan


Diasumsikan balok BA5 mempunyai tumpuan jepit-jepit di kanan dan kirinya.

30,992 kN/m2

MA MB

VB
VA

Mencari momen tumpuan dengan memakai FEM (Fixed End Moments) dari buku Grafik
dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang Gideon Jilid 4 Halaman 9.
● Momen Tumpuan Kiri
−q l 2
FEM AB =
12
−1
= ∙ 30,992∙ 5,42
12
= −75,311 kNm
● Momen Tumpuan Kanan
+ q l2
FEM BA =
12
+1
= ∙30,992 ∙5,4 2
12
= +75,311 kNm
Momen maksimum terletak pada jarak x = 2,7 m dari tumpuan A, sehingga besarnya
nilai momen lapangan yaitu :
1
Mu=−MA +(VA .2,7)−( . q .l 2 )
2

Mu=−75,311+ ( 83,678 . 2,7 ) − ( 12 . 30,992. 2,7 )=37,654 kNm


2

● Diagram Momen
206,773 kNm 206,773 kNm

103,388 kNm

Perhitungan Penulangan Tumpuan

Diketahui :
Dimensi balok = 300 x 600 mm
Mutu beton (f’c) = 30 MPa
Mutu baja (fy) = 420 MPa
Diameter tulangan rencana = 16 mm
Diameter tulangan sengkang rencana = 10 mm
Momen ultimit = 37,654 kN/m

Ø = 0,85 (SNI 2847 2002 pasal 11.3)

β1 = 0,80 (SNI 2847 2002 pasal 12.2)


Penyelesaian :
d = h – selimut beton – d sengkang – (1/2 x d)
= 600 – 40 – 13 – (1/2 x 10)
= 542 mm

Momen tahanan yang dapat dipikul berdasarkan bagian bawah beton tertekan, yaitu :

ØMn = ø (0,85 × f’c × b × hf [d- (0,5 × hf)]

= 0,85 (0,85 x 35 x 300 x 150 x [542 – (0,5 x 150)]

= 531.416.812,5 Nmm

= 531,417 kNm > 75,311 kNm

Karena ØMn > Mu, maka balok berperilaku sebagai balok persegi dan bertulangan
tunggal.

Perhitungan penampang tunggal yaitu :

Mu
k=
∅ . b . d2

75,311 x 106
k= =1,005 Mpa
0,85× 3 00 ×5422

Rasio tulangan :

0,85 × f ' c 2× k
ρ hitung=
fy ( √
× 1− 1−
0,85 × f ' c )
0,85× 35 2 ×1 , 005
¿
420 ( √
× 1− 1−
0,85 ×35 )
=0,002 43
Rasio tulangan minimum :

1,4 1,4
ρmin ¿ = =0,00333
Fy 420

Rasio tulangan maximun :

0,85 × f ' c × β 1 600


ρmaks =0,75 ( fy
×
600+ fy )
¿ 0,75 ( 0,85 ×35
420
× 0,80
×
600
600+ 420 )
=0,025

Maka = ρ hitung < ρ min < ρ maks

= 0,002 43< 0,00333< 0,025

Maka digunakan ρ min

As =ρ×b×d

= 0,00333 × 300 × 542

= 541,456 mm2

Maka digunakan tulangan = 7D10 (As = 550 mm2 ) (Berdasarkan PUBI-1982 (Persyaratan
Umum Bahan Bangunan Indonesia)
Gambar 4. 48 Tabel Kebutuhan Tulangan Beton

Sumber : PUBI-1982 (Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia)

Perhitungan Penulangan Lapangan

Diketahui :
Dimensi balok = 300 x 600 mm
Mutu beton (f’c) = 35 MPa
Mutu baja (fy) = 420 MPa
Diameter tulangan rencana = 10 mm
Diameter tulangan sengkang rencana = 10 mm
Momen ultimit = 103,388 kN/m

Ø : 0,85 (SNI 2847 2002 pasal 11.3)

β1 : 0,80 (SNI 2847 2002 pasal 12.2)


Penyelesaian :
d = h – selimut beton – d sengkang – (1/2 x d)

= 800 – 40 – 10 – (1/2 x 19)

= 740,5 mm

ØMn = ø (0,85 × f’c × b × hf [d- (0,5 × hf)]

= 0,85 (0,85 x 35 x 400 x 140 x [740,5 – (0,5 x 140)]

= 949.495.050 Nmm

= 949,495 kNm > 103,388 kNm

Karena ØMn > Mu, maka balok berperilaku sebagai balok persegi dan bertulangan
tunggal.

Perhitungan penampang tunggal yaitu :

Mu
k=
∅ . b . d2

103,388 x 106
k= =0,554 Mpa
0,85× 400 ×740,52

Rasio tulangan :

0,85 × f ' c 2× k
ρ hitung=
fy ( √
× 1− 1−
0,85 × f ' c )
0,85× 35 2 ×0,554
¿
420 ( √
× 1− 1−
0,85 × 35
=0,00133)
Rasio tulangan minimum :

1,4 1,4
ρmin ¿ = =0,00333
Fy 420

Rasio tulangan maximun :

0,85 × f ' c × β 1 600


ρmaks =0,75 ( fy
×
600+ fy )
¿ 0,75 ( 0,85 ×35
420
× 0,80
×
600
600+ 420 )
=0,025

Maka = ρ hitung < ρ min < ρ maks

= 0,00133<0,00333< 0,025

Maka digunakan ρ min

As =ρ×b×d

= 0,00333 × 400 × 740,5

= 986,346 mm2

Maka digunakan tulangan = 4D19 (As = 1134 mm2 ) (Berdasarkan PUBI-1982


(Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia)

Perhitungan Penulangan Geser

Diketahui :

Mutu beton ( f ' c) = 35 MPa

Mutu baja ( f y ) = 420 MPa

Dimensi Balok = 400 x 800 mm


Selimut Beton = 40 mm

Diameter tulangan rencana = 10 mm

Gaya Geser (Vu) = 152,226 kN

Penyelesaian :
d = h – selimut beton – d sengkang – (1/2 x d)

= 800 – 40 – 10 – (1/2 x 19)

= 740,5 mm

Menghitung nilai Vu desain (sejarak d di muka tumpuan)

Vu desain = Vu - q u x d

= 152,226 – 37,356 x 0,7405

= 124,563 kN

1
Menghitung ф Vc, ф Vc, Vc1 , Vc 2
2

Nilai ɸVc dengan mutu f ’c = 35 MPa (SNI 2847:2013 Pasal 11.2.1.1)

ф Vc = ф (0,17) √ fc ' b wd
= 0,75 (0,17) √ 35 x 400 x 740,5
= 223423,711 N
1 1
ф Vc= x ф Vc
2 2
1
= x 223423,711
2
= 111711,855 N
Vc1 = 0,33 √ fc ' b wd
= 0,33 √ 35 x 400 x 740,5
= 578273,134 N
Vc 2 = 0,66 √ fc ' b wd
= 0,66 √ 35 x 400 x 740,5
= 1156446,269 N
1
Vu = 124,563 kN > ф Vc = 111,711 kN, penampang tidak mencukupi dan memerlukan
2
tulangan geser

Menghitung Vs

1
(Vu− ø Vc)
Vs = 2
ø

(124,563−111,711)
=
0,75

= 17,136 kN < Vc 2 = 1.156,546 kN

Menghitung jarak tulangan sengkang rencana menggunakan d b 10 mm, maka jarak


ditentukan berdasarkan nilai terkecil antara S1, S2, S3, dan S4 . Menurut SNI 2847-2013
pasal 11.4.5.1 jarak tulangan geser tidak boleh melebihi d/2 atau 600 mm.

Av . Fy .d
S1 =
Vs

157 x 420 x 740,5


=
17,136

= 2849,473 mm

d
S2 =
2

740,5
=
2

= 370,25 mm
Av . Fy
S3 =
0,35 bw

157 x 420
=
0,35 x 400

= 471 mm

S4 = 600 mm

Maka dipilih S = 370,25 mm ≈ 400 mm (dipasang D10-200)

Pemeriksaan ukuran balok dengan komposisi tulangan

Ø tulangan utama = 19 mm
Ø tulangan geser = 10 mm
Selimut beton = 40 mm
b balok = 400 mm

Syarat :
(9 x Ø utama) + ( 2 x Ø sengkang) + p < 350 mm
(9 x 19) + (2 x 10) + 40 < 350 mm
231 < 350 mm (OK) memenuhi syarat

Tabel 4. 5 Perhitungan Tulangan Balok

Tulangan Hasil Lapangan Hasil Perhitungan


Tumpuan Atas 5D19 4D19
Tumpuan Bawah 4D19 4D19
Lapangan Atas 3D19 4D19
Lapangan Bawah 4D19 4D19
Geser tumpuan D10-150 D10-200
Geser lapangan D10-200 D10-200
Sumber : Dokumen Pribadi
POT. A-A POT. B-B 4D19
D10-200 D10-200 D10-200

4D19
POT. A-A POT. B-B

TUMP. KIRI LAPANGAN TUMP. KANAN

Gambar 4. 49 Gambar Penulangan Balok

Sumber : Dokumen Pribadi

4D19
4D19

POT. A-A POT. B-B

Gambar 4. 50 Gambar Potongan Balok

Sumber : Dokumen Pribadi


Gambar 4. 51 Hasil Perhitungan Lapangan

Sumber : Data Proyek Maritime Tower

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa jumlah besi hasil perhitungan lebih sedikit
daripada jumlah besi yang terpasang. Hal ini dapat disebabkan karena asumsi pembebanan yang
disederhanakan dengan tidak mengikutsertakan beban gempa dan pengaruh interaksi struktur
secara keseluruhan yang sangat berpengaruh bagi nilai gaya dalam yang ditimbulkan, serta
perhitungan dengan tidak mengambil bagian secara keseluruhan, tetapi hanya mengambil satu
bagian saja, yaitu pada balok yang akan ditinjau.

Anda mungkin juga menyukai