4.1 Pembebanan
Pembebanan pada penelitian ini direncanakan dan dihitung mengikuti
kaidah perhitungan beban sesuai dengan standar SKBI-1.3.53:1987 dan SNI
1727:2018 tentang Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung.
4 Plafond 7 Kg/m2
Adapun beban hidup telah dijelaskan secara rinci pada Bab sebelumnya,
pada penelitian ini tidak semua material digunakan. Berikut adalah rangkuman
beban hidup yang dipakai dalam penelitian ini.
1 0,000 0,232
2 0,177 0,579
3 0,883 0,579 0,5792
4 1,200 0,426 0,4262
5 1,400 0,365 0,3653
6 1,600 0,320 0,3197
7 1,800 0,284 0,2841
8 2,000 0,256 0,2557
9 2,500 0,205 0,2046
10 3,000 0,170 0,1705
11 3,500 0,146 0,1461
12 4,000 0,128 0,1279
13 4,500 0,114 0,1137
14 5,000 0,102 0,1023
15 5,500 0,093 0,0930
16 6,000 0,085 0,0852
17 6,500 0,079 0,0787
18 7,000 0,073 0,0731
19 7,500 0,068 0,0682
20 8,000 0,064 0,0639
21 8,500 0,060 0,0602
22 9,000 0,057 0,0568
23 9,500 0,054 0,0538
24 10,000 0,051 0,0511
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300 Series2
0.200
0.100
0.000
0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000
Gambar 4.1 Grafik Spetrum Gempa
Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai arah x itu = T, dan Arah y = Sa
4.5.1. Sistem Penahan Gaya Seismik
Berdasarkan RSNI 03-1726-2019 Sistem penahan Gaya Seismik :
Koefisien Modifikasi Faktor Kuat Lebih Faktor Amplifikasi Kategori Desain Seismik
Arah Sistem Penahan Gaya
Respon (Ro) Sistem (Ω0) Defleksi (Cd)
B C Dᵉ Eᵉ Fᶠ
Rangka Beton Pemikul
U-S 8 3 5,5 TB TB TB TB TB
Momen Khusus
Rangka Beton Pemikul
B-T 8 3 5,5 TB TB TB TB TB
Momen Khusus
k2 = 2 untuk T=2,5
untuk menentukan nilai KU-S
kU-S = k1 + (Tamin / 2,5*(k2-k1)) = 1,244
untuk menentukan nilai KB-T
kB-T = k1 + (Tamin / 2,5*(k2-k1)) = 1,341
4.5.5. Gaya Seismik Lateral (F)
F = Cv . V
Perhitungan Distribusi Vertikal Gaya Gempa & Distribusi Horizontal
Gaya Gempa arah (U-S):
Karena nilai gaya geser dasar hasil analisis ragam melebihi syarat 100%,
maka tidak perlu dikalikan faktor skala.
Karena pada laporan ini tidak memperhitungkan beban hujan dan beban
salju. Serta beban hidup atap akan diasumsikan menjadi beban hidup yang
membebani ring balok. Maka kombinasi beban yang digunakan adalah:
1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L
3. 1,2D + 0,5W
4. 1,2D + 1,0W + L
5. 1,2D + 1,0E + L
6. 0,9D + 1,0W
7. 0,9D + 1,0E
Mengingat bahwa pada laporan ini beban gempa diperhitungkan. Maka
sesuai ketentuan yang telah diatur pada SNI 1726 : 2012 maka kombinasi
pembebanan yang disesuaikan menjadi
5. 1,2 ± ( ρ QE + 0,2SDS.D) + L
7. 0,9 ± ( ρ QE - 0,2SDS.D)
Dimana nilai ρ untuk kategori desain seismic D,E,F adalah 1,3. Sehingga
kombinasi yang digunakan pada laporan ini adalah :
1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L
3. 1,2D + 0,5W
4. 1,2D + 1,0W + L
5. 1,2 ± ( ρ QE + 0,2SDS.D) + L
6. 0,9D ± 1,0W
7. 0,9 ± ( ρ QE - 0,2SDS.D)
o M2 : 264,048 kN
o M3 : 475,27 kN
Balok
o P : 0 kN
o V2 : 199,29 kN
o V3 : 0 kN
o M2 : 0 kN
o M3 : 329,526 kN
Pelat
o F11 : 0 kN
o F22 : 0 kN
o F12 : 0 kN
o Fmax : 0 kN
o Fmin : 0 kN
o M11 : 82,39 kNm
o M22 : 152,16 kNm
o M12 : 22,67 kNm
o Mmax : 118,83 kNm
o Mmin : 152,24 kNm
o V13 : 42,57 kN
o V23 : 90,35 kN
o Vmax : 90,4 kN
Dengan demikian Gaya Dalam yang digunakan dalam perencanaan adalah sebagai
berikut,
Kolom : Pu = 3893,98 kN
Vu = 475,27 kN
101
Mu = 343,237 kNm
Balok : Mu+ = 329,526 kNm
Mu- = 164,763 kNm
Vu = 199,29 kN
Pelat : Mo = 37,587 kNm