Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

PERHITUNGAN PEMBEBANAN DAN GAYA DALAM

4.1 Pembebanan
Pembebanan pada penelitian ini direncanakan dan dihitung mengikuti
kaidah perhitungan beban sesuai dengan standar SKBI-1.3.53:1987 dan SNI
1727:2018 tentang Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung.

4.2. Beban Mati


Adapun beban mati telah dijelaskan secara rinci pada Bab sebelumnya,
pada penelitian ini tidak semua material digunakan. Berikut adalah rangkuman
beban mati yang dipakai dalam penelitian ini.

Tabel 4.1 Ringkasan Beban Mati

No. Material Berat Satuan Keterangan

1 Beton bertulang 2400 Kg/m3

2 Keramik (tegel) 24 Kg/m2 Dihitung per cm tebal

3 Spesi (dari semen) 21 Kg/m2 Dihitung per cm tebal

4 Plafond 7 Kg/m2

5 Penggantung 11 Kg/m2 Bentang maks. 5 m, jarak


s.k.s. min. 0.80 m
6 Dinding 250 Kg/m2 Pasangan setengah batu

7 Mekanikal dan Elektrikal 25 Kg/m2

4.3. Beban Hidup


89

Adapun beban hidup telah dijelaskan secara rinci pada Bab sebelumnya,
pada penelitian ini tidak semua material digunakan. Berikut adalah rangkuman
beban hidup yang dipakai dalam penelitian ini.

Tabel 4.2 Ringkasan Beban Hidup

No. Keterangan Berat Satuan Ketentuan

1 Ruang Apartemen 1,92 kN/m2 Dikonversi menjadi


240 Kg/m2

2 Lobby 4,79 kN/m2 Dikonversi menjadi


479 Kg/m2

3 Koridor : 100 psf (4,79) kN/m2 Dikonversi menjadi


- Lantai Pertama sama seperti 479 Kg/m2
- Lantai Lain pelayanan
hunian kecuali
disebutkan lain
4 Balkon dan Dek 1,5 kali beban kN/m2 1,5 x 240 = 360
hidup untuk Kg/m2
daerah yang
dilayani. Tidak
perlu melebihi
100 psf (4,79
kN/m2)
5 Tangga dan jalan keluar 100 psf (4,79) kN/m2 Dikonversi menjadi
479 Kg/m2

4.4. Beban Angin


Mengikuti isyarat pada SNI 1727:2018 tentang Pembebanan pasal 27 poin
2. Berikut adalah resume nilai yang didapat.

Tabel 4.3 Ringkasan Beban Angin


90

No. Keterangan Nilai Satuan Ketentuan

1 Kategori Resiko II - Tabel 1.4-1 SNI 1727:2018


Bangunan
2 Kecepatan Angin Dasar 11,11 m/d Data Angin D.I.Yogyakarta
(V)
3 Faktor Arah Angin (Kd) 0,85 - Tabel 26.6-1 SNI 1727:2018

4 Kategori Eksposur B - Pasal 26.7-3 SNI 1727:2018

5 Faktor Topografi 1,0841 - Dihitung sesuai pers. 26.8-1

6 Faktor Efek Tiupan Angin 0,85 - Pasal 26.9-1 SNI 1727:2018

7 Koefisien Tekanan Tabel 26.11-1 SNI


0,18 -
internal (GCpi) 1727:2018
8 Koefisien eksposur
Dihitung sesuai pers. Pada
tekanan velositas (Kz atau 0,807 -
tabel 27.3-1 SNI 1727:2018
Kh)
9 Tekanan velositas (q atau
56,28 N/m2 Dihitung sesuai pers 27.3-1
qh)
10 Tekanan Angin:
Datang 28,14 N/m2 Dihitung sesuai persamaan
Pergi -19,70 N/m 2
27.4-1 pada SNI 1727:2018
Tepi -43,62 N/m2

4.5. Beban Gempa


Mengikuti prosedur pada SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan
Gempa pada Bangunan Gedung. Berikut adalah rangkuman data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini.

Tabel 4.4 Ringkasan Beban Gempa


91

No. Keterangan Nilai Satuan Ketentuan

1 Kategori Resiko II - Tabel 3 pada Pasal 4.1.2 SNI


1726:2019
2 Faktor keutamaan gempa 1,00 - Tabel 4 pada Pasal 4.1.2 SNI
1726:2019
3 - Peta Zonasi Gempa (SS) 2%
SS 0,52 dalam 50tahun. SNI
1726:2019
4 - Peta Zonasi Gempa (S1) 2%
S1 0,27 dalam 50 tahun. SNI
1726:2019
5 Fa 1,7 - Interpolasi tabel Koefisien
situs
6 Fv 2.8 - Interpolasi tabel Koefisien
situs
7 SMS 0,87 - Dihitung sesuai pers. 7 pada
pasal 6.2 SNI 1726:2019
8 SM1 0,77 - Dihitung sesuai pers. 8 pada
pasal 6.2 SNI 1726:2019
9 SDS 0,58 - Dihitung sesuai pers. 9 pada
pasal 6.3 SNI 1726:2019
10 SD1 0,51 - Dihitung sesuai pers. 10 pada
pasal 6.3 SNI 1726:2019
11 T0 0,177 Detik Dihitung sesuai isyarat
pada pasal 6.4 SNI
1726:2019
12 TS 0,883 Detik Dihitung sesuai isyarat
pada pasal 6.4 SNI 1726:
92

No T Sa = SDS (0,4 + 0,6 T/T0) Sa = SD1/T

1 0,000 0,232
2 0,177 0,579
3 0,883 0,579 0,5792
4 1,200 0,426 0,4262
5 1,400 0,365 0,3653
6 1,600 0,320 0,3197
7 1,800 0,284 0,2841
8 2,000 0,256 0,2557
9 2,500 0,205 0,2046
10 3,000 0,170 0,1705
11 3,500 0,146 0,1461
12 4,000 0,128 0,1279
13 4,500 0,114 0,1137
14 5,000 0,102 0,1023
15 5,500 0,093 0,0930
16 6,000 0,085 0,0852
17 6,500 0,079 0,0787
18 7,000 0,073 0,0731
19 7,500 0,068 0,0682
20 8,000 0,064 0,0639
21 8,500 0,060 0,0602
22 9,000 0,057 0,0568
23 9,500 0,054 0,0538
24 10,000 0,051 0,0511

0.700

0.600

0.500

0.400

0.300 Series2

0.200

0.100

0.000
0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000
Gambar 4.1 Grafik Spetrum Gempa
Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai arah x itu = T, dan Arah y = Sa
4.5.1. Sistem Penahan Gaya Seismik
Berdasarkan RSNI 03-1726-2019 Sistem penahan Gaya Seismik :
Koefisien Modifikasi Faktor Kuat Lebih Faktor Amplifikasi Kategori Desain Seismik
Arah Sistem Penahan Gaya
Respon (Ro) Sistem (Ω0) Defleksi (Cd)
B C Dᵉ Eᵉ Fᶠ
Rangka Beton Pemikul
U-S 8 3 5,5 TB TB TB TB TB
Momen Khusus
Rangka Beton Pemikul
B-T 8 3 5,5 TB TB TB TB TB
Momen Khusus

4.5.2. Beban Gempa


Beban Gempa adalah beban statik ekivalen yang bekerja pada gedung
tersebut. Beban gempa yang direncanakan berdasarkan kriteria bangunan
dan jenis tanah dimana bangunan tersebut dibangun. Tabel Desain beban
93

gempa dengan respon spektra rencana pada SNI-1726-2019 sebagai


berikut:
Tabel 4.5 Beban Gempa tiap lantai
No. Tinggi (h) Lantai Berat (kN)

1 14,40 m Story 5 2.057


2 11,00 m Story 4 2.281
3 7,50 m Story 3 2.703
4 4,00 m Story 2 2.760
5 0,50 m Story 1 2.176
Total Wt = 11.978
4.5.3. Menentuka Periode Fundamental (T)
Periode Fundamental (T) yang digunakan nilai batas maksimum dan batas
minimum yaitu :
Ta min = Ct . Hnx
Ct = 0,0466 (Tabel 18, Rangka Beton Pemikul Momen)
x = 0,9
Ct = 0,0466 (Tabel 18, Rangka Beton Pemikul Momen)
x = 0,9
hn = 17 m
Ta min (U-S) = Cr . Hnx = 0,597
Ta min (B-T) = Cr . Hnx = 0,597
Tabel 4.6 Parameter Percepatan Respon Spektra Desain Pada 1 Detik
dan Koefisien

Parameter Percepatan 1 detik, SD1 Koefisien Cu


≥ 0,4 1,4
0,3 1,4
0,2 1,5
0,15 1,6
≤ 0,1 1,7
Dengan SD1 = 0,511 maka nilai cu
Cu = 1,4
Ta max = Cu . Ta min
94

Ta max (U-S) = Cu . Ta min = 0,720


Ta max (B-T) = Cu . Ta min = 0,720
Berdasarkan hasil analisa ETABS 3 Dimensi didapat nilai Tc yaitu:
T (U-S) = 0,52
T (B-T) = 1,02
Persyaratan
Jika Tc > Cu Ta maka T = Cu Ta
Jika Ta < Tc < Cu Ta maka T = Tc
Jika Tc < Ta maka T = Ta
maka T yang digunakan :
Ta min (U-S) = 0,52
Ta min (B-T) = 0,72
4.5.4. Gaya Geser Dasar Seismik
Gaya Geser dasar seismik (V) = Cs . Wt
Cs Hitung = SDS / (R/I) = 0,07
Cs Minimum = 0,044 SDS . I = 0,025 > 0.01
Cs MAX = SD1 / T (R/I)
Cs MAX (U-S) = SD1 / T (U-S) . (R/I) = 0,11
Cs MAX (B-T) = SD1 / T (B-T) . (R/I) = 0,10
berdasarkan S1 jika lebih besar dari 0,6g
Cs min tambahan = 0,5 . S1 / (R/I) = 0,017
Karena
Cs Hitung < Cs MAX
Maka Cs yang digunakan adalah Cs hitung (U-S) = 0,07
Cs (U-S) yang digunakan adalah :
Cs Hitung < Cs MAX
Maka Cs yang digunakan adalah Cs hitung (B-T) = 0,07
Gaya Geser Dasar Seismik untuk masing - masing arah adalah :
V (U-S) = Cs (U-S) . Wt = 866,78 kN
V (B-T) = Cs (B-T) . Wt = 866,78 kN
k1 = 1 untuk T=0
95

k2 = 2 untuk T=2,5
untuk menentukan nilai KU-S
kU-S = k1 + (Tamin / 2,5*(k2-k1)) = 1,244
untuk menentukan nilai KB-T
kB-T = k1 + (Tamin / 2,5*(k2-k1)) = 1,341
4.5.5. Gaya Seismik Lateral (F)
F = Cv . V
Perhitungan Distribusi Vertikal Gaya Gempa & Distribusi Horizontal
Gaya Gempa arah (U-S):

No. Berat = Wt Force Story Shear


Tinggi (h) Lantai
(kN)
Whk Cv =Whk/S Whk
F (kN) V (kN)

1 14,40 m STORY 5 2.057,07 51.406 0,370 320,60 320,60


2 11,00 m STORY 4 2.280,67 41.180 0,296 256,82 577,42
3 7,50 m STORY 3 2.703,46 30.749 0,221 191,77 769,19
4 4,00 m STORY 2 2.760,48 14.705 0,106 91,71 860,90
5 0,50 m STORY 1 2.175,92 943 0,007 5,88 866,78
TOTAL Wt = 11.978 138.984 1,000 866,78

Perhitungan Distribusi Vertikal Gaya Gempa & Distribusi Horizontal


Gaya Gempa arah (B-T) :

No. Force Story Shear


Tinggi (h) Lantai Berat = Wt (kN) Whk Cv =Whk/S Whk
F (kN) V (kN)

1 14,40 m STORY 5 2.057,07 63.826 0,381 330,47 330,47


2 11,00 m STORY 4 2.280,67 50.024 0,299 0,00 330,47
3 7,50 m STORY 3 2.703,46 36.210 0,216 0,22 330,69
4 4,00 m STORY 2 2.760,48 16.456 0,098 0,20 330,88
5 0,50 m STORY 1 2.175,92 891 0,005 0,00 330,88
TOTAL Wt = 11.978 167.406 1,000 330,88

4.5.6. Penentuan Periode Etabs dan Simpangan Antar Lantai


96

Tabel 4.7 Periode Etabs


Mode Periode UX UY UZ
1 1,017399 3,9886 12,4028 0,0000
2 0,516691 34,9639 25,3182 0,0000
3 0,349174 0,0003 0,4665 0,0000
4 0,336236 25,0680 26,6905 0,0000
5 0,200328 0,2798 0,4300 0,0000
6 0,138191 9,2135 6,7672 0,0000
7 0,126846 0,1443 0,4581 0,0000
8 0,106276 4,5382 5,6855 0,0000
9 0,072611 1,8690 1,3169 0,0000
10 0,060523 0,6850 1,2071 0,0000
11 0,054681 0,4946 0,3082 0,0000
12 0,04774 0,1070 0,3236 0,0000
13 0,021931 17,8230 0,0448 0,0000
14 0,021204 0,5433 10,8510 0,0000
15 0,020649 0,2815 7,7295 0,0000

Dalam SNI-1726-2019 terdapat batas maksimum dan minimum dari


periode pendekatan. Berikut merupakan tabel periode pendekatan dan
periode ETABS.
Tabel 4.8 Periode pendekatan dan periode etabs
Periode ETABS (detik)
Metoda Perhitungan Periode
U- S B-T
Pendekatan Minimum (Ta minimum) 0,514 0,514
Pendekatan Maksimum (Ta maksimum) x Cu 0,720 0,720
ETABS (Cracked) 0,517 1,017

sehingga periode perhitungan dengan ETABS masuk dalam interval untuk


masing-masing arah.
Simpangan antar lantai berdasarkan hanya ada kondisi kinerja batas ultimit
saja. Nilai batas simpangan antar lantai (story drift) = 0.025 hsx
hsx = 3400 mm
story drift = 0.025 hsx = 85,00 mm
Nilai perpindahan elastis (drift story) lantai 5 (d5) = 56,37 mm
Nilai perpindahan elastis (drift story) lantai 4 (d4) = 44,11 mm

Simpangan antar lantai d5 - d4 = 12,26 mm


97

Nilai perpindahan antar lantai (drift story) yang diperbesar yaitu :


(d5 - d4). Cd / Ie
dimana :
Cd = 5,5 faktor pembesaran defleksi
Ie = 1,0 faktor keutamaan
(d5 - d4). Cd / Ie = 67,42 mm
maka (d5 - d4). Cd / Ie < 0.025 hsx
67,4240 < 85,00 ....OK
Berdasarkan RSNI 03-1726-2019 nilai akhir dinamika struktur gedung
terhadap pembebanan gempa nominal akibat pengaruh gempa rencana
dalan suatu arah tertentu tidak boleh diambil kurang dari 100% nilai ragam
respon yang pertama.
Syarat 100%.V :
Vt (U-S) = 1 .V (U-S) = 867 kN
Vt (B-T) = 1 .V (B-T) = 867 kN
dimana :
Vt = gaya geser dasar dari hasil analisis ragam
V = gaya geser dasar seismic
Apabila kombinasi respons untuk gaya geser dasar hasil analisis ragam
(Vt) kurang dari 100 % dari gaya geser (V) yang dihitung melalui metode
statik ekivalen, maka gaya tersebut harus dikalikan dengan V/Vt,
Faktor skala = V / Vt > 1.0
V Vt
U-S B-T U-S B-T
867 867 1270.84 1430.22

Karena nilai gaya geser dasar hasil analisis ragam melebihi syarat 100%,
maka tidak perlu dikalikan faktor skala.

4.6 Kombinasi Pembebanan


98

Karena pada laporan ini tidak memperhitungkan beban hujan dan beban
salju. Serta beban hidup atap akan diasumsikan menjadi beban hidup yang
membebani ring balok. Maka kombinasi beban yang digunakan adalah:
1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L
3. 1,2D + 0,5W
4. 1,2D + 1,0W + L
5. 1,2D + 1,0E + L
6. 0,9D + 1,0W
7. 0,9D + 1,0E
Mengingat bahwa pada laporan ini beban gempa diperhitungkan. Maka
sesuai ketentuan yang telah diatur pada SNI 1726 : 2012 maka kombinasi
pembebanan yang disesuaikan menjadi
5. 1,2 ± ( ρ QE + 0,2SDS.D) + L
7. 0,9 ± ( ρ QE - 0,2SDS.D)
Dimana nilai ρ untuk kategori desain seismic D,E,F adalah 1,3. Sehingga
kombinasi yang digunakan pada laporan ini adalah :
1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L
3. 1,2D + 0,5W
4. 1,2D + 1,0W + L
5. 1,2 ± ( ρ QE + 0,2SDS.D) + L
6. 0,9D ± 1,0W
7. 0,9 ± ( ρ QE - 0,2SDS.D)

4.7 Pemodelan Struktur


Model pada laporan ini adalah Apartemen yang diasumsikan dibangun
diwilayah Indramayu. Bangunan ini memiliki 4 lantai yang didalamnya termasuk
Kamar tidur, kamar mandi, dan lobby.
99

Gambar 4.2 Pemodelan Sebelum Input

Gambar 4.3 Deskripsi Data Material

4.8. Kesimpulan Gaya Dalam


Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan menggunakan alat bantu
ETABS v9.7. didapatkan hasil sebagai berikut:
*nilai yang ditampilkan adalah nilai maksimal
 Kolom, pada komponen kolom besaran gaya yang didapat adalah gaya
axial (P), gaya geser (V) serta momen (M).
o P : 3893,98 kN
o V2 : 475,27 kN
o V3 : 455,91 kN
100

o M2 : 264,048 kN
o M3 : 475,27 kN

 Balok
o P : 0 kN
o V2 : 199,29 kN
o V3 : 0 kN
o M2 : 0 kN
o M3 : 329,526 kN

 Pelat
o F11 : 0 kN
o F22 : 0 kN
o F12 : 0 kN
o Fmax : 0 kN
o Fmin : 0 kN
o M11 : 82,39 kNm
o M22 : 152,16 kNm
o M12 : 22,67 kNm
o Mmax : 118,83 kNm
o Mmin : 152,24 kNm
o V13 : 42,57 kN
o V23 : 90,35 kN
o Vmax : 90,4 kN

Dengan demikian Gaya Dalam yang digunakan dalam perencanaan adalah sebagai
berikut,
 Kolom : Pu = 3893,98 kN
Vu = 475,27 kN
101

Mu = 343,237 kNm
 Balok : Mu+ = 329,526 kNm
Mu- = 164,763 kNm
Vu = 199,29 kN
 Pelat : Mo = 37,587 kNm

Anda mungkin juga menyukai