C. Balok Konsol Penumpu balok baja selasar ke Kolom Baru menggunakan dimensi 30x60 -
30x30 dengan detail pembesian sebagai berikut :
F. Sambungan Balok Baja B2 ke B1 menggunakan Baut ASTM A-325 6M16 dengan base
plate tbl. 10 mm
BAB I
PRELIMINARY DESIGN
1
2
1.3.2. Beban Angin
Aplikasi Beban Angin ( SNI 1727 - 2020 Ps. 26.10.2 )
a. Tekanan Velositas
3
Faktor Arah Angin diambil berdasarkan tabel 26.10-1
untuk atap dan dinding kd 0.85
Koefisien Exposure Velositas diambil berdasarkan tabel 26. 10-1 dengan ketinggian atap
50 ft atau 15 m
kz 1.27
4
15
untuk h/L = 0.345 diambil 0.35 maka koefisien pengali topografi adalah
43.5
14
untuk x/L = 0.322 diambil 0.5 maka koefisien pengali topografi adalah
43.5
k1 0.51
k2 0.88
k3 0.37
2
kzt ( 1 k1 k2 k3) 1.36
Perhitungan tekanan velositas untuk daerah Mimika dengan kecepatan angin maksimum 60
km/jam.
m
Va 0.278 60 16.68
s
qz
0.613 kd kz kzt Va
2
25.033 kg/m2
10
b. Tekanan Angin Desain untuk SPBAU ( Sistem Penahan Beban Angin Utama )
15
Ketinggian Gedung : Ha 49.213 ft
0.3048
5
Dari tabel di atas di dapatkan untuk beban angin tekan eksternal
Beban angin pada dinding
Angin datang
Cp1 0.8 ( untuk angin datang )
Cp2 0.3 ( untuk arah angin pergi ) ( L/B = 43.5/14 = 3.107 )
G 0.85 sesuai pasal 26.9.1 untuk gedung kaku efek tiup angin boleh diambil 0.85
qz 25.033 kg/m2
6
Tabel 27.6.2 untuk ketinggian 50 ft Eksposure D
Exp 1.161
ρd1 qz Exp G Cp1 19.763 kg /m2
ρa1 qz Exp G Cp1 32.115 kg /m2 ( Angin Hisap )
7
3. Beban Gempa
Lokasi Proyek : Gedung Pusat Pemerintahan Mimika
Fungsi Bangunan : Gedung Perkantoran
Kategori Resiko : II untuk Gedung Perkantoran
( Tabel 3 SNI 1726 - 2019 )
Kelas Situs : SE tanah lunak untuk Nspt N<15 ( Tabel 5 SNI 1726 - 2019 )
Tabel 5. Dalam hal ini, kelas situs dengan kondisi yang lebih buruk harus diberlakukan.
Apabila tidak tersedia data tanah yang spesifik pada situs sampai kedalaman 30 m,
maka sifat-sifat tanah harus diestimasi oleh seorang ahli geoteknik yang memiliki
sertifikat/izin keahlian dengan menyiapkan laporan penyelidikan tanah berdasarkan
kondisi geotekniknya. Jika sifat tanah yang memadai tidak tersedia untuk penentuan
kelas situs, maka kelas situs SE harus digunakan sesuai dengan persyaratan 0,
kecuali otoritas yang berwenang atau data geoteknik menunjukkan situs termasuk
dalam kelas situs lainnya. Penetapan kelas situs SA dan kelas situs SB tidak
diperkenankan jika terdapat lebih dari 3 m lapisan tanah antara dasar telapak atau rakit
fondasi dan permukaan batuan dasar
Dengan menggunakan hanya data tanah sondir dan tidak memadai maka kelas Situs
digunakan adalah kelas situs E
8
Jumlah Lantai : 4 Lantai
Kategori Desain : D ( Tabel 8 dan 9 SNI 1726-2019 )
Seismic SDS > 0.5 dan SD1 > 0.2
9
Sistem Struktur : Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus ( Tabel 12 SNI 1726-2019 )
yang diijinkan
10
Peta Zonasi Gempa ( CRs )
11
Peta Zonasi Gempa ( MCER,Ss )
Parameter Ss ( percepatan batuan dasar pada periode pendek ) dan S1 ( percepatan batuan
dasar periode 1 detik ) harus itetapkan masing - masing dari respon spektral percepatan 0.2
detik dan 1 detik dalam peta gempa dengan kemungkinan 1 % terlampaui dalam 50 tahun dan
dinyatakan dalam bilangan desimal terhadap percepatan gravitasi.
12
1.4 Perencanaan Dimensi Pelat, Balok, dan Kolom Beton
1.4.1 Perencanaan Dimensi Pelat
Mengacu pada SNI 2847-2019 pelat solid non prategang yang tidak bertumpu atau
melekat pada partisi atau konstruksi lain yang mungkin rusak akibat lendutan yang besar,
ketebalan keseluruhan pelat h tidak boleh kurang dari batas minimum pada tabel 7.3.1.1,
kecuali jika hasil perhitungan batas lendutan 7.3.2 tidak terpenuhi.
13
Untuk balok Konsol dengan bentang 0.5 m :
50
h4 6.25 cm
8
Direncanakan dimensi balok 30/60 - 30x30
sehingga rekapitulasi dimensi balok selasar adalah sebagai berikut :
14
BAB II
PERENCANAAN PELAT LANTAI
Beban - beban untuk kantor berdasarkan Beban Desain Minimum untuk Bangunan Gedung
dan Struktur Lain SNI 1727 - 2020 :
1. Beban Mati ( DL ) :
Berat sendiri pelat Wplt 0.12 24 100 288 kg/m2
Sand 50 mm Wf ( 50 0.015 ) 100 75 kg/m2
Berat Mechanical & Electrical Duct Wdp ( 0.19 0.19) 100 38 kg/m2
Berat Subflooring 19 mm Wk 0.14 100 14 kg/m2
Berat Gypsum Board Celling Wpl ( 0.072 0.1) 100 17.2 kg/m2
& Suspended Steel Channel
qD Wplt Wdp Wf Wk Wpl 432.2 kg/m2
3. Analisa Momen Pelat Satu Arah mengacu pada Tabel 6.5.2 SNI 2847-2019
Bentang pelat
Ln 2.8 m
15
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.044
fy
Berdasarkan SNI 2847-2019 Ps. 7.6.1 untuk tulangan lentur minimum pelat non prategang
untuk fy < 420 Mpa :
ρmin 0.0020 ( keperluan minimum untuk tulangan susut pelat )
fy
m 13.18
0.85 fc
16
2.2 Perhitungan Penulangan Pelat
Mu Mtump 10000 10191087.651 Nmm
Mu
Mn 12738859.564 Nmm
0.8
Mn N
Rn 1.4115
2 2
b1 dx mm
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0052
m
17
2.4 Kapasitas Momen Steel Deck W1000
422063 4
Ix 42.2063 cm
10000
h 5 cm
Ix 3
Sx 16.8825 cm
h
2
fy
Mx Sx 928.54 kgm
100
Mn Mx 928.539 kgm
Kontrol Lendutan
280
Lendutan ijin : f 1.1667cm
240
fx1
5 qD 100
4 0.0667cm
6
384 2 10 Ix 100
fx2
5 qL 100
4 0.0753cm
6
384 2 10 Ix 100
Lendutan total
ftot fx1 fx2 0.3768 cm < f 1.1667 cm OK
Secara kapasitas momen dan lendutan Bondex W1000 dengan tbl. 0.75 mm memenuhi.
18
BAB III
PEMBEBANAN DAN PEMODELAN STRUKTUR
19
B. Pembebanan Gempa
Lokasi Proyek : Gedung Pusat Pemerintahan Mimika
Fungsi Bangunan : Gedung Perkantoran
Kategori Resiko : II untuk Gedung Perkantoran
( Tabel 3 SNI 1726 - 2019 )
Faktor Keutamaan : 1 ( Tabel 4 SNI 1726 - 2019 )
Kelas Situs : SE tanah lunak untuk Nspt N<15 ( Tabel 5 SNI 1726 - 2019 )
Jumlah Lantai : 4 Lantai
Kategori Desain : D ( Tabel 8 dan 9 SNI 1726-2019 )
Seismic SDS > 0.5 dan SD1 > 0.2
Sistem Struktur : Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus ( Tabel 12 SNI 1726-2019 )
yang diijinkan
Koefisien Modifikasi :R=8
Response
Faktor Kuat Lebih Sistem : 3
Faktor Pembesaran : Cd = 5.5
Defleksi
Faktor Beban Gempa :
I 1
R 8
m
g 9.81
2
s
I g
Fx 1.226
R
Fy 0.3 Fx 0.368
Grafik Respons Spektrum Daerah Gedung Pemerintahan Pusat Kabupaten Mimika
20
3.2 Kriteria Analisa Struktur
Analisa struktur menggunakan analisa 3D SRPMK sesuai dengan tabel 9 SNI 1726-2019
dengan lantai tingkat sebagai diafragma
Penggabungan pengaruh pembebanan gempa menurut UBC section 1633.1 :
1. 100 % beban desain gempa pada satu arah ditambah 30 % beban desain gempa dari arah
tegak lurus atau
2. menggunakan metode hasil akar dua dari jumlah kuadrat masing2 beban (SRSS)
Reduksi kekakuan elemen struktur mengacu pada SNI 2847-2019 Ps. 6.6.3.1
Dimana :
D adalah Beban Mati
L adalah Beban Hidup
Lr adalah Beban Hidup Atap
R adalah Beban Hujan
W adalah Beban Angin
E adalah Beban Gempa
21
3.4 Pemodelan Struktur
1. Define Material Beton dan Baja ETABS
2. Define Section & Reduce Inersia mengacu SNI 2847 : 2019 Ps. 6.6.3.1
Define Section BB1 Wf 350x175x7x11
22
Define Section BB2 Wf 300x150x6,5x9
2. Peemodelan Struktur 3D
23
3. Denah Balok
24
5. Pembebanan Dinding
Untuk beban dinding bata ringan sebesar 4 x 100 = 400 kg/m
6. Pembebanan Gempa
Response Spektrum Function Daerah Kantor Pusat Pemerintahan Mimika, Papua
Tengah - Tanah Lunak - Kategori Resiko II
I g m
1.226
R 2
s
25
26
BAB IV
KONSOL BETON PENUMPU BALOK SELASAR
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
fc 600 0.03
ρb 0.85 β1
fy 600 fy
fc
ρmin 0.25 0.003 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin. 0.0033 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 19.76
0.85 fc
27
B. Perhitungan Tulangan Lentur (Longitudinal) Tumpuan
ambil δ 0.5 Rasio tulangan tekan di ambil 50 % untuk mengakomodasi Momen balik
akibat Gempa )
6
Mu10
Mn 151042500 Nmm
0.8
2m Rn
1 1
fy 0.0021
( ρ ρaksen)
m
δ Mn
ρaksen 0.0024
fy ( d daksen) b d
28
ρ 0.0021 0.0024 0.0045 > ρmin. 0.0033
2
Asperlu ρ b d 723.6 mm
2 2 2
As 0.785 db 5 1416.92 mm Asperlu 723.6 mm
( b 2 dc 2 ds 3 db )
s1 71.5 mm 25 mm OK !!
2
2
Asaksenperlu ρaksen b d 380.96 mm
2 2
Ast 0.785 db 3 850.15 mm
0.17 λ fc b d
Vc 22780 N ( SNI 2847-2019 Ps. 22.5.5.1 untuk komponen non
6 prategang tanpa aksial )
Vc 22780 N
Vu
Vs Vc 299444 N Perlu tulangan geser !! ( SNI 2847-2019 Ps, 22.5.10.1 )
0.75
2 2
Bila dipasang tulangan ϕ10 sebagai sengkang, Av 2 0.785 10 157 mm
fy 280 Mpa
Av fy d
s . 78.69 mm (SNI 2847-2019 Ps. 22.5.10.5.3 )
Vs
sehingga dipakai tulangan geser tumpuan ϕ10 - 75
29
BAB V
PERENCANAAN BALOK B1
Mutu Baja BJ 37
fu 370 Mpa Es 200000 Mpa
fy 240 Mpa
30
5.4 Kontrol Lendutan
Syarat Lendutan δ' < δ
dimana δ' adalah lendutan yang terjadi ( akibat beban hidup saja ) sedangkan δ adalah
lendutan ijin.
720
δ 3 cm
240
Lateral Buckling
Lb 300 cm ( balok anak di tengah bentang )
31
Lp < Lb < Lr sehingga balok termasuk bentang menengah sehingga momen nominal balok
mengacu SNI 1729 - 2020 Pasal. F.2.2 adalah
Ma 134.349 kNm
Mb 205.552 kNm
Mc 134.349 kNm
12.5 Mmax
Cb 1.2 1.5 ( SNI 1729 - 2020 Rumus F1-1 )
2.5 Mmax 3 Ma 4 Mb 3 Mc
Lr Lb
Mn Cb Mr ( Mp Mr) 220.78 kNm
Lr Lp
Mn Mp 201.84 kgcm
Dalam kondisi tidak komposit kapasitas momen balok tidak memenuhi sehingga akan di kontrol
menggunakan penampang komposit.
Beton fc 25 Mpa
tp 120 mm ( tebal pelat beton )
Ec 4700 fc 23500 Mpa
32
5.6.1 Kontrol Penampang
s 2800 mm
L
beff1 900 mm
8
s
beff2 1400 mm
2
5.6.3 Menentukan C
Mengacu pada SNI 1729 - 2020 I3. 2d Transfer beban antara Balok Baja dan Slab Beton :
2
Ac beff tp 108000 mm
33
5.6.4 Menentukan Jarak Centroid Gaya - gaya yang Bekerja
C1
a 7.92 mm
0.85 fc beff
0.9 m
C
a
0.12 m
d2 0
d3
T
0.35 m
350
d3 175 mm
2
Vh C2 2295000 N
34
Banyaknya stud
Vh
N 45.12 @ 46 buah,
Qn
Jumlah shear connector ( stud ) yang dibutuhkan sepanjang bentang balok adalah 46 buah
apabila pada balok dipasang stud 2D13 per baris maka jarak pemasangan adalah sbb :
L
319.18 mm @ 200 mm
N
Pelat beton
2
125 mm
Balok melintang
35
BAB VI
PERENCANAAN BALOK B2
Mutu Baja BJ 37
fu 370 Mpa Es 200000 Mpa
fy 240 Mpa
36
6.4 Kontrol Lendutan
Syarat Lendutan δ' < δ
dimana δ' adalah lendutan yang terjadi ( akibat beban hidup saja ) sedangkan δ adalah
lendutan ijin.
610
δ 2.54 cm
240
Lateral Buckling
Lb 300 cm ( balok anak di tengah bentang )
37
Lp < Lb < Lr sehingga balok termasuk bentang menengah sehingga momen nominal balok
mengacu SNI 1729 - 2020 Pasal. F.2.2 adalah
Ma 46.675 kNm
Mb 94.124 kNm
Mc 46.675 kNm
12.5 Mmax
Cb 1.32 1.5 ( SNI 1729 - 2020 Rumus F1-1 )
2.5 Mmax 3 Ma 4 Mb 3 Mc
Lr Lb
Mn Cb Mr ( Mp Mr) 142.11 kNm
Lr Lp
Mn Mp 125.28 kgcm
Dalam kondisi tidak komposit kapasitas momen balok tidak memenuhi sehingga akan di kontrol
menggunakan penampang komposit.
Beton fc 25 Mpa
tp 120 mm ( tebal pelat beton )
Ec 4700 fc 23500 Mpa
38
6.6.1 Kontrol Penampang
s 3000 mm
L
beff1 750 mm
8
s
beff2 1500 mm
2
6.6.3 Menentukan C
Mengacu pada SNi 1729 - 2020 I3. 2d Transfer beban antara Balok Baja dan Slab Beton :
2
Ac beff tp 90000 mm
39
6.6.4 Menentukan Jarak Centroid Gaya - gaya yang Bekerja
C1
a 7.04 mm
0.85 fc beff
0.75 m
C
a
0.12 m
d2 0
d3
T
0.3 m
300
d3 150 mm
2
Vh C2 1912500 N
40
Banyaknya stud
Vh
N 37.6 @ 38 buah,
Qn
Jumlah shear connector ( stud ) yang dibutuhkan sepanjang bentang balok adalah 38 buah
apabila pada balok dipasang stud 2D13 per baris maka jarak pemasangan adalah sbb :
L
319.18 mm @ 200 mm
N
Pelat beton
2
125 mm
Balok melintang
41
BAB VII
ANGKUR BALOK BAJA KE KONSOL BETON
1. DATA TUMPUAN
Reaksi kolom
Pu 107.72 1000 107720 N
Mu 0 Nmm
Vu 0.5 107.72 1000 53860 N
Kolom Beton
fc 25 Mpa
b 175 mm
l 350 mm
Kolom Baja
Profil balok baja menggunakan WF 350x175x7x11
ht 350 mm tw 7 mm
bt 175 mm tf 11 mm
Angkur Baut
Jenis angkur yang digunakan BJ 41
fub 410 Mpa n 4 buah
fyb 250 Mpa f 150 mm
d 19 mm Lb 400 mm
41
2. EKSENTRISITAS BEBAN
Eksentrisitas beban
Mu L
e 0 mm 58.333 mm
Pu 6
h ht tf 339 mm
h
et f 319.5 mm
2
h
ec f 19.5 mm
2
digunakan jumlah angkur baut : n 4 buah
ϕt 0.9
42
4. GAYA GESER PADA ANGKUR BAUT
ϕf 0.75
Tegangan Geser
43
Gaya Tarik
Angkur Baut
fyb
Lmin fc 312.5 mm Lb 400 mm Ok..!
4 fc
44
BAB VIII
ANGKUR BALOK BAJA KE KOLOM EKSISTING
Kekuatan Baut
( 0.75 0.5 4100 1 Ab)
Kuat geser ΦRn1 43.593 kN ( menentukan )
100
Vu
maka jumlah baut n 3.96 buah ----> digunakan 6 buah baut
ΦRn1
Anv L 3 db tp 35.16 cm
2
Kuat Rencana
( 0.6 3700 Anv )
ΦPn 0.75 585.414 kN
100
ΦPn 585.414 kN Vu 172.62 kN .... OK
45
BAB IX
SAMBUNGAN BALOK B2 KE B1
Direncanakan baut ASTM A325 M16 ( Mengacu pada Tabel J3. 1M SNI 1729 : 2020 )
Tu 91 kN
2
π 1.6 2
Ab 2.011 cm
4
Tu 100
fub 4525.969 kg/cm2
Ab
Profil penyambung digunakan pelat sambung tbl. 10 mm
tp profil Sayap Wf tp1 11 mm
tp pelat sambung tp2 10 mm ( menentukan )
Kekuatan Baut
( 0.75 0.5 4100 1 Ab)
Kuat geser ΦRn1 30.913 kN ( menentukan )
100
Vu
maka jumlah baut n 3.069 buah ----> digunakan 6 buah baut
ΦRn1
46
9.3 Kontrol Tebal Endplate
Luas bidang geser
L 30 cm
db 1.6 cm
tp 1 cm
Anv L 3 db tp 25.2 cm
2
Kuat Rencana
( 0.6 3700 Anv )
ΦPn 0.75 419.58 kN
100
ΦPn 419.58 kN Vu 94.87 kN .... OK
47