Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PERHITUNGAN KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN
RUMAH TINGGAL

BLOK MANOKO F-27 / D IV


KECAMATAN : LEMBANG
KELURAHAN : CIKAHURIPAN
RT / RW : 002/003

BANDUNG - 2022
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI DAN LEMBAR PERSETUJUAN

1. PENDAHULUAN
1.1 Data proyek
1.2 Pedoman perencanaan
1.3 Sfesifikasi bahan
1.4 Beban rencana
1.5 Kombinasi pembebanan

2. PERENCANAAN STRUKTUR
3. PEMBEBANAN
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama Proyek : RUMAH TINGGAL


Lokasi : BLOK MANOKO F-27 / D IV
Pemilik : MUHAMMAD LINGGA PEBRIANA
Perencana : KUSMARA
Di gambar : KUSMARA

Telah selesai disusun dan disetujui Bandung tanggal 19-08-2022

Disetujui Pemilik Perencana

MUHAMMAD LINGGA PEBRIANA KUSMARA.


1. PENDAHULUAN
1.1 Data Proyek
Nama proyek : RUMAH TINGGAL
Lokasi Proyek : BLOK MANOKO F-27 / D IV
Fungsi Bangunan : RUMAH TINGGAL
Luas Bangunan : 100 m2
Jumlah lantai : 2 LANTAI
Lantai 1 : R. TAMU, R. Makan, Dapur, kamar mandi,
Lantai 2 : R. Tidur, SELASAR
Lantai 3 :
Lantai 4 :
Jenis struktur : Beton Bertulang
Konstruksi Atap : DAK BETON
Penutup Atap : BETON
Jenis Pondasi : Strouse
1.2 Pedoman Perencanaan
1. SNI 2847:2019 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.
2. SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Gedung
3. SNI 1727:2020 tentang Beban Minimum untuk Perancangan Gedung dan Struktur Lain.
4. SNI 2847:2019 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.
5. SNI 2847:2018 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.
6. ASCE 7-10 Loading Standard.
7. PPIUG 1983 tentang Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung.
1.3 Sfesifikasi Bahan
1. Mutu beton (fc') : 25 mpa
2. Mutu baja tulangan : BJTP 40 = 400 mpa ( tulangan Utama ) ≥ dari diameter 13 ( Ulir )
: BJTP 24 = 240 mpa ( sengkang ) < dari diameter 13 ( Polos )
3. Modulus elastisitas : Beton, Ec = 4700. fc' = 23500 mpa
4. Angka poison : 0,2
5. Baja profil : Baja profil yang digunakan adalah baja yang memiliki mutu BJ-37 sambungan.
dengan tegangan leleh minimum 2400 kg/cm2 dan tegangan dasar
sebesar 1600 kg/cm2. Mutu yang sama digunakan pula untuk pelat-pelat sambungan.
1.4 Beban Rencana
1. Beban Mati ( DL ) : Sesuai SNI 1727-2020 tentang pembebanan
a. Beton Bertulang : 2400 Kg/m3
b. Pas. 1/2 Bata : 250 Kg/m2
c. Penutup Atap : 50 Kg/m2
d. Spesi lantai / 1cm : 21 Kg/m2
e. Plafond : 18 Kg/m2
f. Keramik : 24 Kg/m2
g. MEP : 25 Kg/m2

2. Beban Hidup ( LL ) : Sesuai SNI 1727-2020 tentang pembebanan


a. Lantai dan rumah tinggal : 200 kg/m2.
b. Sekolah, kantor, toko, hotel, RS, restoran, asrama : 250 kg/m2.
c. Ruang olahraga : 400 kg/m2.
d. Ruang dansa : 500 kg/m2.
e. Balkon dan lantai dalam ruang pertemuan : 400 kg/m2.
g. Tangga : 300 kg/m2.
h. Atap : 100 kg/m2.
i. Air Hujan : 50 kg/m2.

3. Beban Gempa : Sesuai SNI-1726-2019 tentang ketahanan gempa

1.5 Kombinasi pembebanan ( SNI 2847-2019 )


1. Kombinasi : 1,4 D
2. Kombinasi : 1,2 D + 1,6 L + 0.5 (Lr atau R)
3. Kombinasi 1,2 D + 1,6 (Lr atau R) + (1L atau 0,5W)
4. Kombinasi : 1,2D + 1W + 1L + 0,5 (Lr ATAU R)
5. Kombinasi : 0,9 D + 1,0 W
6. Kombinasi : 1,2 D + Ev + Eh + L

7. Kombinasi : 0,9 D - Ev + Eh
2. PERENCANAA STRTUKTUR
Struktur utama dihitung sebagai “open frame ” tiga dimensi dengan bantuan program SAP
2000. Struktur “open frame ” ini ditumpu dengan perletakan jepit pada lantai dasar karena
pelat diasumsikan sebagai pelat dua arah, maka beban gravitasi dari pelat ditransfer
sebagai beban garis ke balok anak. Dari balok anak, beban kemudian ditransfer ke balok
utama ris. sebagai beban terpusat. Dinding-dinding diperhitungkan sebagai beban garis.

2.1 Merencanakan Balok


Dimensi balok harus dapat memikul momen maksimum yang terjadi dan memenuhi
syarat kekakuan serta kekuatan. Penentuan dimensi balok berdasarkan tabel 9.5(a)
SNI 2847–2019 Tabel 9.3.1.1.

a. Merencanakan Balok Induk


Bentang Balok ( L ) = 3 m'
- Tinggi Balok ( h ) = 1/12 . L m'
= 0.25 m'
diambil tinggi balok = 0.25 m'

- Lebar Balok ( b ) = 1/2 . H m'


= 0.123 m'
diambil lebar balok = 0.15 m'
b. Digunakan balok induk berukuran 15x25
Merencanakan Balok Anak
cm Tinggi balok akan ditentukan berdasarkan SNI 2847:2019 Tabel 9.3.1.1.
Bentang Balok ( L ) = 3 m'
- Tinggi Balok ( h ) = 1/15 . L m'
= 0.2 m'
diambil tinggi balok = 0.20 m'

- Lebar Balok ( b ) = 1/2 . H m'


= 0.10 m'
diambil lebar balok = 0.15 m'
Digunakan balok anak berukuran 15x20cm
Perlu dilakukan kontrol terhadap output luas tulangan dari program komputer dengan
hasil desain penulangan balok secara manual pada potongan balok yang ditinjau.

2.2 Merencanakan Kolom


Berdasarkan SNI 2847-2019, kekuatan tekan rencana øPn maksimum dari
komponen struktur tekan yang yang dibebani gaya aksial dengan eksentrisitas nol
Struktur bangunan yang direncanakan produktivitas penuh harus memenuhi persyaratan
“Kolom kuat balok lemah” dimana diharapkan saat struktur bangunan memikul gaya
gempa, tidak terjadi leleh pada kolom-kolom yang merupakan struktur utama pemikul gaya
lateral. Hasil perhitungan dengan program komputer diperoleh luas tulangan perlu
untuk kolom.
dimensi Kolom = 15x35 cm
c. Merencanakan Pelat Lantai
Pelat dikatakan pelat dua arah apabila rasio bentang pada sisi panjang dengan sisi
pendeknya kurang dari atau sama dengan dua (Ly / Lx ≤ 2,0), dan apabila rasio tersebut
lebih dari dua (Ly / Lx ≥ 2,0), maka pelat merupakan pelat satu arah.
Tebal pelat dengan balok yang menghubungkan tumpuan pada semua sisinya harus
memenuhi ketentuan berdasarkan SNI 2847-2013 pasal 9.5.3.3
Tebal minimum untuk pelat dua arah ditentukan berdasarkan pada SNI 2847:2019 Pasal 8.3.1.1.
3. PEMBEBANAN

3.1 Beban Mati


a. Beban mati pelat lantai
Pasir urug per 1 cm = 1 x 16 = 16 kg/m2 = 0.16 KN/m2
Adukan per tebal 1cm = 2 x 21 = 42 kg/m2 = 0.42 KN/m2
Penutup Lantai per tebal 1 cm = 2 x 24 = 48 kg/m2 = 0.48 KN/m2
Plafond dan gantungan = 1 x 18 = 18 kg/m2 = 0.18 KN/m2
MEP = 1 x 25 = 25 kg/m2 = 0.25 KN/m2
149 kg/m2 = 1.49 KN/m2
b. Beban mati pelat atap
Penutup atap = 1 x 50 = 50 kg/m2 = 0.50 KN/m2
Plafond dan gantungan = 1 x 18 = 18 kg/m2 = 0.18 KN/m2
MEP = 1 x 25 = 25 kg/m2 = 0.25 KN/m2
93 kg/m2 = 0.93 KN/m2
c. Beban mati pelat tangga
Adukan per tebal 1cm = 3 x 21 = 63 kg/m2 = 0.63 KN/m2
Penutup Lantai per tebal 1 cm = 2 x 24 = 48 kg/m2 = 0.48 KN/m2
111 kg/m2 = 1.11 KN/m2
d. Beban mati pada balok
Pasangan 1/2 bata lantai 1 = 3.20 x 2.5 Kn/m = 8.00 KN/m

3.2 Beban Hidup


a. Beban hidup pelat lantai = 200 kg/m2 = 2.00 KN/m2
b. Beban hidup tangga = 300 kg/m2 = 3.00 KN/m2
c. Beban hidup atap dan hujan = 100 kg/m2 = 1.00 KN/m2

3.3 Beban Gempa


Fungsi bangunan : Rumah tinggal
Wlayah : Bandung ( Zona gempa 4 )
Lokasi :
Jenis tanah : Sedang

Anda mungkin juga menyukai