Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PRELIMINARY DESIGN

1.1 Data Perencanaan


Type bangunan = Gudang / Warehouse
Letak bangunan = Jauh dari pantai
Mutu beton fc := 24.9 Mpa ( Beton mutu K 300 )
Mutu baja tulangan Ulir BJTD 42 fy := 420 Mpa
Polos BJTP 28 fy := 280 Mpa
Mutu baja profil BJ 37 fu := 370 Mpa
fys := 240 Mpa

1.2 Pedoman yang Dipakai


1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2019)
2. Tata Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung (SNI 1729-2015)
3. Peraturan Pembebanan Minimum untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI 1727-2013)
4. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2019)

1.3 Pembebanan Struktur


1. Beban Gravitasi
a. Beban Mati ( mengacu PPIUG 1983 Tabel 2.1 )
Berat sendiri beton bertulang wb := 2400 kg/m3
Adukan finishing lantai per 1 cm wf := 21 kg/m2
Tegel wt := 24 kg/m2
Dinding setengah bata wd1 := 250 kg/m2
Dinding bata ringan wd2 := 100 kg/m2
Plafond wp := 11 kg/m2
Penggantung wg := 7 kg/m2
Sanitasi ws := 20 kg/m2
Plumbing wpl := 10 kg/m2

b. Beban Hidup ( SNI 1727-2013 tabel 4.1 )


Beban hidup Lantai 2.4 kN/m2 ( untuk kantor )
Atap Wat := 0.96 kN/m2
Faktor reduksi beban hidup Pasal 4.7.2 :
Lo := 2.4 kN/m2
KLL := 2
2
At := 20 m

L := Lo   0.25 +
4.57  = 2.334 kN/m2

 KLL  At 

1
2. Beban Angin
Jauh dari pantai Wag := 25 kg/m2

3. Beban Gempa
Lokasi Proyek : Manado, Sulawesi Utara
Fungsi Bangunan : Gudang Penyimpanan
Kategori Resiko : II untuk gudang
( Tabel 3 SNI 1726 - 2019 )
Faktor Keutamaan : I ( Tabel 4 SNI 1726 - 2019 )
Kelas Situs : SC tanah keras untuk Nspt N>50 untuk kedalaman < 30 m
( Tabel 5 SNI 1726 - 2019 )
Jumlah Lantai : 3 Lantai
Kategori Desain : D ( Tabel 8 dan 9 SNI 1726-2019 )
Seismic SDS > 0.5 dan SD1 > 0.2
Sistem Struktur : Sistem Rangka Baja Pemikul Momen Khusus
yang diijinkan ( Tabel 12 SNI 1726-2019 )
Koefisien Modifikasi :R=8
Response
Faktor Pembesaran : Cd = 5.5
Defleksi

Tabel 3 SNI 1726 - 2019

2
Tabel 4 SNI 1726 - 2019

Tabel 5 SNI 1726 - 2019

Tabel 8 dan 9 SNI 1726 - 2019

3
Tabel 12 SNI 1726 - 2019

Beban gempa yang digunakan mengikuti Tata Cara Pembebanan Gempa untuk Bangunan
Gedung SNI 03-1726-2019. Parameter gempa yang digunakan dalam perencanaan struktur
bangunan diambil dari situs http: //puskim.pu.go.id/Aplikasi/Desain_Spektra_Indonesia_2019
Peta Zonasi Gempa ( PGA, MCeG )

4
Peta Zonasi Gempa ( CRs )

Peta Zonasi Gempa ( CR1 )

Peta Zonasi Gempa ( MCER,S1 )

5
Peta Zonasi Gempa ( MCER,Ss )

Parameter Ss ( percepatan batuan dasar pada periode pendek ) dan S1 ( percepatan batuan
dasar periode 1 detik ) harus itetapkan masing - masing dari respon spektral percepatan 0.2
detik dan 1 detik dalam peta gempa dengan kemungkinan 1 % terlampaui dalam 50 tahun dan
dinyatakan dalam bilangan desimal terhadap percepatan gravitasi.
Grafik Respons Spektrum

PGA (g) 0.45


SS  (g) 1.035
S1 (g) 0.442
CRS 1.053
CR1 1.071
FPGA 1.05
FA 1.086
FV 1.558
PSA (g) 0.472
SMS  (g) 1.124
SM1 (g) 0.689
SDS  (g) 0.749
SD1 (g) 0.459
T0 (detik) 0.123
TS  (detik) 0.613

6
1.4 Perencanaan Dimensi Pelat, Balok, dan Kolom Beton
1.4.1 Perencanaan Dimensi Pelat
Pelat lantai 2 direncanakan setebal 12 cm dengan bekisting bondek
Pelat lantai dasar direncanakan setebal 15 cm

1.4.2 Perencanaan Dimensi Balok


Untuk balok primer dengan bentang 6 m :
600
h1 := = 30 cm
20
Direncanakan dimensi balok WF 300x150x6,5x9
Untuk balok primer dengan bentang 5 m :
500
h2 := = 25 cm
20
Direncanakan dimensi balok WF 250x125x6x9
sehingga rekapitulasi dimensi balok adalah sebagai berikut :
Balok Lantai 2 Balok Regel
B1 WF 300x150x6.5x9 RB1 WF 250x125x6x9
B2 WF 250x125x6x9
B3 WF 200x100x5,5x8

1.4.3 Perencanaan Dimensi Kolom Baja


Kolom Lantai 1
K1 WF 400.200.8.13
K2 HB 200.200.8.12

untuk lebih detail bisa dilihat pada denah kolom

1.4.4 Dimensi Elemen Struktur


Untuk dimensi element struktur secara keseluruhan bisa di lihat pada gambar detail struktur

Anda mungkin juga menyukai