Anda di halaman 1dari 62

Pavement Design

Manual 2017
Lingkup Revisi
Penyaji:

Dr Kemas A Zamhari
(zamhari21@gmail.com)
Dr Kemas A Zamhari
Edaran

Dr Kemas A Zamhari
Sosialisasi MDP 2017
• Maksud:
• Menjelaskan lingkup perubahan/revisi dari MDP
2013 ke MDP 2017
• Tujuan:
• Setelah mengikuti lokakarya ini diharapkan dapat:
• Menjelaskan lingkup perubahan/revisi;
• Menggunakan MDP 2017 secara efektif.

4
Dr Kemas A Zamhari
Lingkup umum perubahan
• Susunan penyajian
• Koreksi/Ralat
• Perbaikan
• Penambahan materi

5
Dr Kemas A Zamhari
Perubahan & Perbaikan a.l.
• Struktur penyajian
• Faktor pertumbuhan lalu lintas berdasarkan
wilayah
• Karakteristik beban (Faktor Ekuivalensi Beban)
berdasarkan beban nyata wilayah
• Penegasan penggunaan ESA4 dan ESA5
• Penambahan “mill and inlay” sebagai alternatif
penanganan
• Contoh-contoh penggunaan
Dr Kemas A Zamhari
Daftar isi
MDP 2013

Dr Kemas A Zamhari
Daftar Isi: Bagian I
• 2013 • 2017
1. PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN
2. UMUR RENCANA 2. UMUR RENCANA
3. PEMILIHAN STRUKTUR
PERKERASAN
3. PEMILIHAN STRUKTUR
PERKERASAN
4. LALU LINTAS
5. TRAFFIC MULTIPLIER – LAPISAN 4. LALU LINTAS
ASPAL 5. DRAINASE PERKERASAN
6. ZONA IKLIM 6. DESAIN FONDASI JALAN
7. MODULUS BAHAN
7. DESAIN PERKERASAN
8. DRAINASE BAWAH PERMUKAAN
8. MASALAH PELAKSANAAN
9. DESAIN PONDASI JALAN
YANG MEMPENGARUHI
10.TANAH DASAR LUNAK DESAIN
11.DESAIN PERKERASAN
9. PROSEDUR DESAIN
12.MASALAH PELAKSANAAN YANG
MEMPENGARUHI DESAIN
13.PROSEDUR DESAIN PINDAH KE LAMPIRAN
Dr Kemas A Zamhari
Daftar Lampiran (Bagian I)
• 2013 • 2017
A. Distribusi Beban Kelompok A. Sumbu standar dan Traffic Multiplier
Sumbu Kendaraan Niaga untuk Lapisan aspal
Jalan Lalu Lintas Berat B. Zona iklim
C. Modulus lapis berbutir dan aspal
B. Kakulator Faktor Ekivalen Beban modifikasi
(VDF) untuk Kendaraan Niaga
D. Distribusi beban kelompok sumbu
C. Prosedur Penggunaan Bagan kenderaan berat (HVAG)
Desain 7 Untuk Desain Jalan E. Prosedur Penggunaan Bagan Desain 7
Tanpa Penutup Aspal Untuk Desain Jalan Tanpa Penutup Aspal
D. Desain Bahu Jalan F. Desain Bahu Jalan
G. Tabel MKJI 1997 dan Contoh Perhitungan
E. Saran Untuk Mendukung Rasio Volume/Kapasitas Jalan
Peningkatan Kualitas Konstruksi H. Pencatatan DCP pada Area Tanah Lunak
Perkerasan Dangkan
F. Garis Besar Prosedur Mekanistik I. Sistem klasifikasi tanah Berdsarkan
(General Mechanistic Procedure) AASHTO M145 (ASTM D3282)
Untuk Desain Perkerasan Lentur Menjadi bagian dan diuraikan lebih rinci
Baru Dan Rehabilitasi pada Bab 7 (Desain Perkerasan) Bagian I
Perkerasan
Dr Kemas A Zamhari
Daftar Isi: Bagian II
• 2013 • 2017
1. PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN
2. LEVEL DESAIN DAN PEMICU 2. LALU LINTAS & UMUR RENCANA
PENANGANAN 3. KONDISI PERKERASAN EKSISTING
3. LALU LINTAS 4. DRAINASE PERKERASAN
4. ANALISIS PERKERASAN EKSISTING
EKSISTING 5. PEMILIHAN STRUKTUR
PERKERASAN
5. MODULUS BAHAN
6. DESAIN TEBAL LAPIS OVERLAY
6. DRAINASE BAWAH PERMUKAAN
7. DESAIN KETEBALAN
7. DESAIN TEBAL LAPIS TAMBAH PENGELUPASAN DAN PELAPISAN
(OVERLAY) ULANG (MILL AND INLAY)
8. DESAIN TEBAL LAPIS PONDASI 8. DESAIN REKNOSTRUKSI
DENGAN STABILISASI (dipindah PERKERASAN
dengan perbaikan) 9. MASALAH PELAKSANAAN DAN
9. PEMILIHAN STRUKTUR KINERJA PERKERASAN
PERKERASAN 10.CONTOH PENGGUNAAN
10.MASALAH PELAKSANAAN DAN DIPINDAHKAN DENGAN PERUBAHAN
KINERJA PERKERASAN KE LAMPIRAN
Dr Kemas A Zamhari
Daftar Lampiran (Bagian II)
• 2013 • 2017
G. Pengembangan Metode K. Modulus Bahan
Desain Ketebalan L. Level Desain dan Pemicu
Stabilisasi Bitumen Foam Penanganan (semula: Bab 2)
H. Bagian Desain Stabilisasi M. Pengembangan Metode Desain
Ketebalan Stabilisasi Bitumen
Bitumen Foam, Lalu Lintas Foam
Desain Sampai 10E8
N. Bagian Desain Stabilisasi
ESA5 Bitumen Foam, Lalu Lintas
I. Bagan Desain Stabilisasi Desain Sampai 10E8 ESA5
Foam, Lalu Lintas Desain O. Bagan Desain Stabilisasi Foam,
10E8 Sampai 10E9 ESA5 Lalu Lintas Desain 10E8
Sampai 10E9 ESA5
J. Bagan Desain Stabilisasi P. Bagan Desain Stabilisasi
Semen Semen
K. Perkerasan Tanpa Q. Perkerasan Tanpa Penutup
Penutup Aspal Aspal
Dr Kemas A Zamhari
Bagian 1
MDP 2013

Dr Kemas A Zamhari
(zamhari21@gmail.com)
Lalu Lintas
MDP 2013 Bagian I

Dr Kemas A Zamhari
Lalu-lintas
• 2013 • 2017
1. Analisis Volume Lalu Lintas 1. Analisis Volume Lalu Lintas
2. Jenis Kendaraan 2. Data lalu lintas
3. Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas 3. Jenis Kendaraan
4. Pengaruh Alihan Lalu Lintas (Traffic 4. Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas 
Diversion) 1. Per wilayah
5. Faktor Distribusi Lajur dan 2. Laju pertumbuhan tetap
Kapasitas Lajur 3. Laju pertumbuhan berubah
6. Faktor Ekivalen Beban (Vehicle 4. Pengaruh alihan lalu lintas
Damage Factor) 5. Lalu lintas pada lajur rencana
7. Pengendalian Beban Sumbu 6. Faktor Ekuivalen Beban (Vehicle
8. Beban Sumbu Standar Damage Factor)
9. Sebaran Kelompok Sumbu 7. Sebaran Kelompok Sumbu Kendaraan
Kendaraan niaga niaga
10.Beban Sumbu Standar Kumulatif 8. Beban Sumbu Standar Kumulatif
11.Perkiraan Lalu Lintas untuk Jalan 9. Contoh perhitungan
dengan Lalu Lintas Rendah 10. Perkiraan Lalu Lintas untuk Jalan
Dr Kemas A Zamhari dengan Lalu Lintas Rendah
VDF
• 2013
Kelompok Sumbu (HVAG)
• 2017
Dikoreksi 1. VDF untuk masing-
masing jenis
kenderaan niaga per-
wilayah berdasarkan
data WIM Bintek atau,
2. VDF berdasarkan
jenis kendaraan dan
jenis muatan (sama
seperti 2013 dengan
koreksi).
1. VDF berdasarkan jenis
kendaraan dan jenis muatan.
Berdasarkan survey jambatan
timbang di Pantura.
Dr Kemas A Zamhari
VDF Regional Per-jenis Kendaraan

• Ditetapkan berdasarkan data WIM 2012 –


2013 (BINTEK)
• Perlu diperbaharui sekurang-kurangnya setiap
5 tahun
• Untuk beban normal MST 12 ton ditetapkan
berdasarkan:
• Konfigurasi sumbu: dari literatur
• Data distribusi beban gandar: WIM 2012 – 2013

16
Dr Kemas A Zamhari
MST 10 ton (Indonesia)

17
Dr Kemas A Zamhari
Contoh: Weight Restriction Order
(Malaysia) 2003 (MST 12 ton)
Maximum Axle Rating (Tonne)
No. Of Axle No. Of Wheels Per Axle List I List II
(Peninsular) (Sabah & Sarawak)
Single axle 2 wheels 6 6
  4 wheels 12 10
 
Maximum Axle Rating (Tonne)
  Axle Spread List I List II
(Peninsular) (Sabah & Sarawak)
Tandem (8 Tyres) At least 1.0 M 16 14
  At least 1.2 M 18 15
  At least 1.5 M 19 16
 
Tri-axle At least 1.8 M 19 16
  At least 2.4 M 20 17
  At least 2.6 M 21 18
 
4-axle At least 3.9 M 28 24
18
Dr Kemas A Zamhari
Penetapan VDF Regional
• VDF kendaraan komersial dengan 6 roda • Kalimantan:
atau lebih. • Balikpapan – Samarinda
• Kondisi overload: • Banjarmasin – Batas KALTENG
• Data WIM 2012-2013 • Martapura – Ds Tungkap
• Sumatera: • Penajam – Kademan
• Tanjungkarang – Tegineneng • Sulawesi:
• Pematang Panggang – • Maros – Wantampone
Penyandingan • Manado – Bitung
• Merlung – Batas Riau • Tomohon - Kawangkoan
• Kandis – Duri • Taweli – Kebun Kopi
• Wei Rampah – Tebing Tinggi • Maros – Parepare
• Jawa: • Bali – NTT – Maluku – Papua:
• Ciasem – Pamanukan • Tidak tersedia data WIM
• Cirebon – Losari • Digunakan data Tomohon –
• Lamongan – Gresik Kawangkoan
• Pati – Rembang • (Data paling rendah dari
• Tegal – Pemalang Sulawesi)
• Tuban – Bulu
Dr Kemas A Zamhari
VDF per jenis kendaraan
•1.  Data bebangandar WIM;
2. Untuksetiapkelaskenderaan:
a. Hitung VDF setiapsampel;
b. Hitung VDF rata-rata
danstandardeviasisetiapkelaskenderaan;
c. Hitungjumlahsampelsetiapkelas;
3. Hitung VDF masing-
masingkelaskenderaanuntuk 95% confidence
limit:

20
Dr Kemas A Zamhari
VDF per jenis kendaraan (contoh perhitungan)
Sampel ESA ESA VDF Total
LANE CLASS
No. Depan Belakang (5)
11004 1 6B 0.002 0.030 0.03
11005 2 6B 0.009 0.050 0.06
11006 2 6B 0.016 0.044 0.06
11007 2 6B 0.004 0.009 0.01
11008 2 6B 0.009 0.008 0.02
11009 2 6B 0.001 0.005 0.01
11010 1 6B 0.000 0.005 0.01
11011 2 6B 0.005 0.426 0.43
Rata-rata 7.59
Bts. Kota Lamongan - StdDev 17.07
RUAS
Bts. Kab. Gresik
Jumlah sampel; n 11011
NO. RUAS 007
STA 051 + 700 Surabaya VDFr_wkl 7.86
TGL 20 s/d 27 Agustus 2013

Manual Desain Perkerasan 2017


Dr Kemas A
Desain Fondasi
MDP 2017 Bagian I

Dr Kemas A Zamhari
Ralat
2013

  LHRT < 2000 LHRT ≥ 2000


    Dibawah
2017 Posisi Muka Air
standar desain
Sesuai standar ≥1200 mm di Dibawah standar Sesuai standar
≥1200 mm di
Tanah Rencana minimum (tidak desain minimum bawah tanah dasar desain minimum desain minimum
bawah tanah
(Table 6-2) direkomendasik dasar
an)
 
Galian di zona Galian di zona
iklim** 1 dan iklim 1 dan semua
Semua galian kecuali yang terindikasi semua timbunan Semua galian kecuali terindikasi lain timbunan dengan
lain seperti kasus 3 dan timbunan tanpa dengan drainase seperti kasus 3 dan timbunan tanpa drainase
Penerapan
drainase sempurna dan FSL* < 1000 sempurna (m ≥ 1 ) drainase sempurna dan FSL< 1000 sempurna (m ≥ 1 )
mm diatas muka tanah asli dan FSL > 1000 mm diatas muka tanah asli dan FSL > 1000
mm di atas muka mm di atas muka
tanah asli tanah asli
Kasus
Jenis Tanah 1 2 3 4 5 6
PI
Lempung 50 – 70 2 2.7 2 2 2 2
Lempung 40 2.5 3.3 3 2.5 2.6 3
kelanauan 30 3 4.3 4 3.5 3.6 4
Lempung 20 4 4.3 5 4.5 4.8 5.5
kepasiran 10 4 4.3 5 4.5 5 6
Lanau   1 1.3 2 1 1.3 2

23
Dr Kemas A Zamhari
Bagan Desain 2: Fondasi Jalan
Berlaku untuk perkerasan lentur dan kaku
2013

7
201

Tanah dasar perkerasan kaku distabilisasi


24
Dr Kemas A Zamhari semen  mencegah pumping
Penyesuaian modulus tanah dasar akibat
musim

2013

2017
Hanya penyesuaian
berdasarkan DCP karena
pengukuran lendutan untuk
modulus tanah belum
terstandar.

25
Dr Kemas A Zamhari
Desain Perkerasan
MDP 2017 Bagian I

Dr Kemas A Zamhari
Pendekatan Mekanistik Empiris
• 2013 • 2017
• Uraian ringkas • Disajikan sebagi
dipaparkan pada pengantar dalam Bab
lampiran. desain perkerasan.
• Uraian lebih rinci
mengenai konsep dan
prosedur.
• Sebagian uraian
mengenai karakteristik
mekanik material
dibahas di Bab tsb.
• Contoh analisis
diberikan.
27
Dr Kemas A Zamhari
Bagan Desain 3

2013

Opsi HRS di
sajikan pada
Bagan Desain
tersendiri
Opsi CTB efektif
mulai dari beban
2017 10xE6 ESA5

Manual Desain Perkerasan 2017


Dr Kemas A
Opsi HRS
2013, Bagan Desain 3

2017, Bagan Desain 3A

Dr Kemas A Zamhari
2013

2017

Tidak ada
perubahan
struktur
30
Dr Kemas A Zamhari
CBR ≥ 7%
2017 (baru)

31
Dr Kemas A Zamhari
2013

2017

32
Dr Kemas A Zamhari
Bagian 2
MDP 2013 – 2017

Dr Kemas A Zamhari
(zamhari21@gmail.com)
Desain Overlay
MDP 2013 – 2017

Dr Kemas A Zamhari
Tebal overlay untuk perbaikan
ketidakrataan
2013 2017

35
Dr Kemas A Zamhari
Solusi Overlay Berdasarkan Lendutan Benkelman Beam 
untuk WMAPT 41oC RALAT 
(Berlaku hanya untuk lalu lintas rencana ≤ 10 Juta ESA4)
Ttebal 2013 2017
aspal
(mm) Desain
trafik

36
Dr Kemas A Zamhari
Kriteria Curvature curve (fatigue) untuk overlay tebal
(Berlaku hanya untuk lalu lintas rencana ≤ 20 Juta ESA5)
2013 2017

Grafik Desain Overlay tebal DAN tipis


Grafik Desain Overlay TIPIS berdasarkan
berdasarkan Lengkung Lendutan (D0
Lengkung Lendutan (D0 – D200) untuk
– D200) untuk kriteria fatigue.
kriteria fatigue.

37
Dr Kemas A Zamhari
Kriteria Curvature curve (fatigue) untuk overlay tebal
(Berlaku hanya untuk lalu lintas rencana ≤ 20 Juta ESA5)
2013 2017

Grafik Desain Overlay tebal DAN tipis


Grafik Desain Overlay TEBAL
berdasarkan Lengkung Lendutan (D0
berdasarkan Lengkung Lendutan (D0 –
– D200) untuk kriteria fatigue.
D200) untuk kriteria fatigue.

38
Dr Kemas A Zamhari
Desain untuk lalu lintas rencana ≥ 10
Juta ESA4
• Untuk pekerjaan rehabilitasi dengan beban lalu
lintas lebih besar daripada 10x106 ESA4 atau
lebih besar daripada 20x106 ESA5 gunakan:
• prosedur mekanistik empiris atau,
• metode empirik seperti Pt T-01-2002-B atau metode
AASHTO 1993.

39
Dr Kemas A Zamhari
Pengukuran Lendutan
(FWD & BB)
D0 dan D0 – D200

40
Dr Kemas A Zamhari
Faktor koreksi temperatur untuk
2013
nilai lendutan

2013: HANYA mencantumkan Faktor Koreksi Temperatur untuk Lengkung Lendutan.


TIDAK memberikan Faktor Koreksi Temperatur untuk Lendutan Balik Maksimum (BB)
dan Lendutan Maksimum (FWD)

41
Dr Kemas A Zamhari
Faktor koreksi temperatur untuk nilai
lendutan dan lengkung lendutan FWD
2017

1. Faktor koreksi lendutan DAN lengkung lendutan FWD diberikan.


2. Disajikan dalam bentuk tabel untuk akurasi dan memudahkan
pembacaan.

42
Dr Kemas A Zamhari
Faktor koreksi temperatur untuk nilai
lendutan dan lengkung lendutan BB
2017

1. Faktor koreksi lendutan balik maksimum DAN lengkung lendutan BB diberikan.


2. Disajikan dalam bentuk tabel untuk alurasi dan memudahkan pembacaan.

43
Dr Kemas A Zamhari
2013

2013: Mencantumkan Faktor standarisasi FWD ke BB untuk Lengkung Lendutan.


TIDAK memberikan Faktor standarisasi Lendutan Balik Maksimum (BB) ke Lendutan
Maksimum (FWD)

44
Dr Kemas A Zamhari
2017

1. Mencantumkan faktor standarisasi (penyesuaian) FWD ke BB untuk Lengkung


Lendutan DAN standarisasi Lendutan Balik Maksimum (BB) ke Lendutan
Maksimum (FWD).
2. Penyajian dalam bentuk table untuk akurasi dan kemudahan penggunaan.

45
Dr Kemas A Zamhari
Mill and Inlay
(Topik baru)

46
Dr Kemas A Zamhari
2017: Opsi kupas dan lapis
kembali (mill and inlay)
• Metode ini digunakan untuk merencanakan
ketebalan inlay untuk penyamaan elevasi
permukaan lajur atau penyamaan ketebalan
overlay setelah pengupasan.
• Prosedur ini berlaku untuk beban lalu lintas
1.000.000 hingga 20 x 106 ESA5.

47
Dr Kemas A Zamhari
Contoh
• Variasi lendutan dan lengkung lendutan sepanjang perkerasan
 perbedaan tebal overlay.

Dr Kemas A Zamhari
Mengaplikasikan overlay tebal sepanjang lajur
perkerasan  tidak cost-effective

Overlay 150 mm X

Dr Kemas A Zamhari
Mill and Inlay: Penguatan setempat-setempat diikuti
dengan overlay tipis dapat lebih cost-effective

Dr Kemas A Zamhari
2017: Grafik desain kupas dan lapis kembali

Kriteria deformasi permanen Kriteria retak akibat fatigue

51
Dr Kemas A Zamhari
Level Desain & Pemicu
Penanganan

Dr Kemas A Zamhari
Lendutan Pemicu Penanganan
• 2013 • 2017
• Bab tersendiri • Lampiran

Untuk beban < 2 juta ESA5 pemicu ditentukan


oleh lengkung lendutan D0 – D200

Dr Kemas A Zamhari
Grafik desain overlay untuk perencanaan program

2017 • Untuk penerencanaan


program, Grafik Desain
berdasarkan lendutan
balik maksimum
diperluas untuk beban
sampai dengan 100 x
106 ESA4

Dr Kemas A Zamhari
Grafik desain overlay untuk perencanaan program
2017

Grafik desain berdasarkan lengkung lendutan diperluas untuk beban sampai


dengan 100 x 106 ESA5 berlaku HANYA untuk penerencanaan program.

Dr Kemas A Zamhari
MDP 2017
Contoh Penggunaan

Dr Kemas A Zamhari
Contoh penggunaan* (Bagian I)
• 2013 • 2017
1. Seperti 2013 ditambah:
1. Penentuan tinggi 3. Menghitung CESAL untuk
minimum timbunan umur rencana dengan beban
untuk perkerasan berlebih + beban normal.
4. Menghitung CBR tanah dasar
kaku di atas tanah berdasarkan nilai persentil.
lunak. 5. Menetapkan nilai CBR
rencana untuk stabilisasi
2. Penggunaan tanah dasar.
Bagan Desain 6. Menetapkan tebal perbaikan
untuk jalan tanpa tanah dasar di atas tanah
CBR 2,5%.
penutup aspal.

*) Contoh penggunaan disajikan pada Bab yang bersangkutan atau pada Bab tersendiri.
Dr Kemas A Zamhari
Contoh penggunaan* (Bagian I)
• 2013 • 2017
7. Contoh analisis M.E.
struktur perkerasan.
8. Penggunaan bagan
desain.
9. Penentuan modulus
lapis berbutir dalam
analisis M.E.
10. Desain bahu jalan.
11. Menghitung rasio
volume / kapasitas.

*) Contoh penggunaan disajikan pada Bab yang bersangkutan atau pada Bab tersendiri.
Dr Kemas A Zamhari
Contoh penggunaan* (Bagian II)
• 2013 • 2017
1. Menggunakan grafik
desain penentuan
tebal overlay
berdasarkan (D0 –
D200).
2. Menghitung tebal
kupasan dan pelapisan
kembali (mill and inlay)
3. Menentunkan tebal
pengerikilan kembali.
4. Desain lapis tambah
berdasarkan lendutan.

* AContoh
)
Dr Kemas Zamhari penggunaan disajikan pada Bab yang bersangkutan atau pada Bab tersendiri.
Contoh penggunaan* (Bagian II)
• 2013 • 2017
5. Desain rehabilitasi
dengan mill and
inlay.
6. Desain rekonstruksi
dengan daur ulang
(CTSB).
7. Desain overlay
dengan pelebaran.
8. Desain rekonstruksi
dengan pelebaran.

* AContoh
)
Dr Kemas Zamhari penggunaan disajikan pada Bab yang bersangkutan atau pada Bab tersendiri.
Telah diuraikan
• Lingkup revisi yang dilakukan yang a.l. meliputi:
• Susunan penyajian
• Koreksi/Ralat
• Perbaikan
• Penambahan materi

61
Dr Kemas A Zamhari
62
Dr Kemas A Zamhari

Anda mungkin juga menyukai