Penyaji :
Sutarso Joko Susilo, ST., MT.
susilo.sutarso@aecom.com
Dr Kemas A Zamhari
Desain fondasi
Dr Kemas A Zamhari 2
Dr Kemas A Zamhari
FONDASI JALAN
• Pengertian fondasi
• Daya dukung
• Uniform section & CBR wakil
• Faktor penyesuaian DCP terhadap musim
• Umur rencana fondasi
• Fondasi perkerasan lentur
• Fondasi perkerasan kaku
• Fondasi pada tanah lunak
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Fondasi ≠ Lapis fondasi
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Umur rencana fondasi
• 40 tahun, dengan pertimbangan:
• Fondasi perkerasan tidak dapat ditingkatkan
selama masa pelayanan, kecuali dengan cara
rekonstruksi menyeluruh.
• Perkerasan lentur dengan fondasi di bawah standar
mungkin memerlukan penguatan berulangkali
selama masa pelayanan lebih mahal.
• Perkerasan kaku di atas tanah lunak dengan
fondasi under-design cenderung mengalami
kerusakan dini.
Dr Kemas A Zamhari 5
Dr Kemas A Zamhari
Syarat Umum
• Mencapai nilai CBR rendaman rencana min.
• Dibentuk dengan benar sesuai dengan bentuk
geometrik jalan
• Dipadatkan dengan baik
• Tidak peka terhadap perubahan kadar air
• Mampu mendukung beban lalu lintas
pelaksanaan konstruksi
Dr Kemas A Zamhari 6
Dr Kemas A Zamhari
Daya dukung
CBR lab
DCP
Rendaman 4 hari
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Daya dukung
• Modulus tanah dasar
• CBR 4 hari rendaman
• CBR dari uji DCP (untuk tanah lunak)
Dr Kemas A Zamhari 8
Dr Kemas A Zamhari
Faktor koreksi musim
Dr Kemas A Zamhari 9
Estimasi Daya Dukung
Dr Kemas A Zamhari 10
CBR Rencana
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Segmen yang Seragam (1)
• Ruas jalan yang didesain harus dikelompokkan
berdasarkan kesamaan segmen yang mewakili
kondisi tanah dasar yang dapat dianggap
seragam (tanpa perbedaan yang signifikan).
• Pengelompokan awal dapat dilakukan
berdasarkan hasil kajian meja dan penyelidikan
lapangan atas dasar kesamaan geologi,
pedologi, kondisi drainase dan topografi, serta
karakteristik geoteknik (seperti gradasi dan
plastisitas).
• Secara umum disarankan untuk menghindari
pemilihan segmen seragam yang terlalu pendek.
Dr Kemas A Zamhari 12
Dr Kemas A Zamhari
Segmen yang Seragam (2)
• Jika nilai CBR yang diperoleh sangat bervariasi,
pendesain harus membandingkan manfaat dan biaya
antara pilihan:
• membuat segmen seragam yang pendek berdasarkan
variasi nilai CBR atau,
• membuat segmen yang lebih panjang berdasarkan nilai
CBR yang lebih konservatif.
Dr Kemas A Zamhari 13
Dr Kemas A Zamhari
Segmen yang Seragam (2)
• Perlu membedakan daya dukung rendah yang
bersifat lokal (setempat/isolated) dengan daya
dukung tanah dasar yang lebih umum (mewakili
suatu lokasi).
• Tanah dasar lokal dengan daya dukung rendah
biasanya dibuang dan diganti dengan material yang
lebih baik atau ditangani secara khusus.
Dr Kemas A Zamhari 14
Dr Kemas A Zamhari
CBR karakteristik
• Dua pendekatan yang dapat digunakan:
• Metoda distribusi normal standar
• Metode persentil:
• Secara manual
• Secara grafis
• Menggunakan spreadsheet
• Masing-masing cara tersebut mungkin tidak
memberikan jawaban yang identik, tetapi
perbedaan di antaranya tidak signifikan.
Dr Kemas A Zamhari 15
Dr Kemas A Zamhari
Metoda distribusi normal standar
CBR karakteris tik CBRrata rata f StdDev
f Probabilitas Catatan
1,645 95 % Jalan tol/ bebas
hambatan
1,282 90% Jalan kolektor/ arteri
0,842 89 % Jalan lokal/ kecil
Dr Kemas A Zamhari 17
Dr Kemas A Zamhari
Pengertian persentil
Nilai CBR yang dipilih adalah adalah nilai
persentil ke 10 (10th percentile) yang berarti
10% data segmen yang bersangkutan lebih
kecil atau sama dengan nilai CBR pada
persentil tersebut.
Artinya: 90% dari data CBR pada segmen
seragam tersebut lebih besar atau sama
dengan nilai CBR pada persentil tersebut.
Dr Kemas A Zamhari 18
Dr Kemas A Zamhari
Presentil ke – 10: Prosedur perhitungan
Dr Kemas A Zamhari 19
Dr Kemas A Zamhari
Presentil ke – 10: Prosedur perhitungan
5. (a) Dari kumpulan data yang sudah diurutkan (langkah
1), hitung mulai dari data terkecil hingga mencapai data
diurutan yang diperoleh dari langkah 3. Nilai CBR pada
urutan tersebut adalah nilai CBR persentil ke – 10.
Dr Kemas A Zamhari 20
Dr Kemas A Zamhari
Contoh
Data CBR dari satu segmen yang seragam yang TELAH DIURUT
mulai dari nilai terkecil adalah sebagai berikut:
• Data tersebut menunjukkan CBR dari satu
segmen tanah dasar yang seragam dengan
20 data CBR (n = 20). Data telah disusun
dari nilai terendah hingga tertinggi.
• Untuk persentil ke – 10, indeks persentil
adalah 10% x 20 = 2 (langkah iii).
• Karena 2 adalah bilangan bulat maka berlaku
langkah 5(b): CBR persentil 10th adalah rata-
rata CBR pada nomor urut 2 dan 3 yaitu
(3+4)/2 = 3,5.
• Secara statistik: segmen tersebut terdapat
10% data CBR yang nilainya sama atau lebih
kecil dari 3,5%.
• Atau, 90% data CBR segmen seragam
tersebut nilainya lebih besar atau sama
dengan 3,5%.
Dr Kemas A Zamhari
Mencari kth persentil
menggunakan Excel
Dengan menggunakan fungsi
=PERCENTILE(array, k) dengan: “array”
menunjukkan kumpulan data, dan “k” adalah
persentil (dalam persepuluhan).
Dr Kemas A Zamhari 22
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari 23
Dr Kemas A Zamhari 24
Dr Kemas A Zamhari 25
Dr Kemas A Zamhari 26
Nilai persentil dari kelompok data
menggunakan Microsoft Excel
Dr Kemas A Zamhari 27
CBR tanah yang distabilisasi
Dipilih nilai terkecil dari tiga nilai berikut:
1. CBR rendaman 4 hari dari material yang
distabilisasi;
2. Empat kali daya dukung tanah asal sebelum
distabilisasi;
3. Daya dukung yang diperoleh dari formula (6.4):
Dr Kemas A Zamhari 28
Dr Kemas A Zamhari
CBR tanah yang distabilisasi
Dr Kemas A Zamhari 29
Dr Kemas A Zamhari
Desain fondasi
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Batas Penurunan pada Tanah Lunak*
Jenis penurunan Batas izin
Penurunan total Penurunan total setelah pelaksanaan perkerasan: 100 mm
Dr Kemas A Zamhari 34
Dr Kemas A Zamhari
Tanah Ekspansif
• Tanah ekspansif adalah tanah dengan potensi
mengembang (swelling) lebih dari 5% (diukur
dengan pengujian CBR rendaman SNI No. 03-
1774-1989 pada kadar air optimum dan
kepadatan kering 100%).
• Pada umumnya tanah dengan IP > 70%
bersifat ekspansif.
• Persyaratan tambahan untuk tanah ekspansif
adalah sebagai berikut :
Dr Kemas A Zamhari 35
Dr Kemas A Zamhari
Tanah Ekspansif
Persyaratan tambahan untuk tanah ekspansif adalah
sebagai berikut :
• Tebal minimum timbunan pilihan seperti dinyatakan di
dalam Bagan Desain - 2.
• Lapisan timbunan pilihan harus mempunyai permeabilitas
rendah atau distabilisasi.
• Variasi kadar air tanah dasar harus sekecil mungkin.
• Alternatif pengendaliannya antara lain dengan:
• menutup bahu jalan (sealed shoulder), saluran samping
diperkeras,
• pembuatan saluran melintang (cut-off drain) dan,
• pencegah aliran (flow inhibitors) seperti pemasangan lembar
plastik secara vertikal pada tanah dasar.
• Memasang subdrain jika penggunaan dapat mengurangi variasi
kadar air.
Dr Kemas A Zamhari 36
Dr Kemas A Zamhari
Tanah Ekspansif
• Alternatif pengendalian antara lain
dengan:
• menutup bahu jalan (sealed shoulder), saluran
samping diperkeras,
• pembuatan saluran melintang (cut-off drain),
• pencegah aliran (flow inhibitors) seperti pemasangan
lembar plastik secara vertikal pada tanah dasar.
• dipasang subdrain jika penggunaan dapat mengurangi
variasi kadar air.
Dr Kemas A Zamhari 37
Dr Kemas A Zamhari
Lapis Penopang (Capping
Layers)
Persyaratan umum:
1. Material yang digunakan sebagai lapis penopang
harus berupa bahan timbunan pilihan.
2. Jika lapisan tersebut terletak di bawah permukaan
air harus digunakan material batuan atau material
berbutir Dalam hal ini harus berupa material
berbutir dengan kepekaan terhadap kadar air
rendah.
3. Dapat berfungsi sebagai lantai kerja yang kokoh
sepanjang periode pelaksanaan.
4. Tebal minimum 600 mm untuk tanah ekspansif. 38
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Lapis Penopang (Capping
Layers)
5. Elevasi permukaan lapis penopang harus
memenuhi persyaratan Tabel 5.1. (tinggi
minimum tanah dasar di atas muka air tanah
dan muka air banjir).
6. Kedalaman alur roda (rutting) pada lapis
penopang akibat lalu lintas selama periode
konstruksi tidak lebih dari 40 mm.
7. Mencapai ketebalan tertentu sehingga
permukaan lapis penopang dapat dipadatkan
dengan menggunakan alat pemadat berat.
Dr Kemas A Zamhari 39
Dr Kemas A Zamhari
Lapis Penopang (Capping
Layers)
Geotekstil
Jika tanah asli jenuh atau cenderung akan jenuh
pada masa pelayanan, geotekstil sebagai
pemisah harus dipasang di antara lapis
penopang dan tanah asli.
Material lapis penopang yang terletak langsung
di atas geotekstil harus material berbutir.
Dr Kemas A Zamhari 40
Dr Kemas A Zamhari
Ekuivalen CBR 6 %
Dr Kemas A Zamhari 41
Fondasi perkerasan lentur
Dr Kemas A Zamhari 42
Dr Kemas A Zamhari
Tanah normal
• Tanah dasar normal:
• tanah dasar yang secara umum mempunyai nilai
CBR in-situ lebih besar dari 2,5%, termasuk pada
daerah timbunan, galian dan permukaan tanah asli.
• Pemilihan tebal perbaikan tanah dasar dapat
dilihat pada Bagan Desain - 2.
• Pastikan bahwa ketentuan mengenai elevasi
permukaan fondasi memenuhi persyaratan
Tabel 5.1.
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Tanah lunak
Tanah lunak didefinisikan sebagai tanah
terkonsolidasi normal1 atau agak over
konsolidasi (lightly over consolidated),
biasanya berupa tanah lempung atau lempung
kelanauan dengan
CBR kurang dari 2,5% dan kekuatan geser (qc)
lebih kecil dari 7,5 kPa, dan umumnya IP>25.
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Pada tanah lunak ......
Metode pemadatan permukaan biasa dan
penggunaan pengujian CBR laboratorium tidak valid
karena:
• Umumnya dalam keadaan jenuh dan tidak dapat
dipadatkan secara biasa;
• Dalam keadaan kering, hanya lapis permukaan
yang dapat dipadatkan dengan alat pemadat biasa,
sedangkan kepadatan dan kekuatan geser lapisan
di bawahnya akantetap rendah pada kondisi jenuh.
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Pada tanah lunak ......
• Tanah terkonsolidasi normal yang mendapat
pembebanan statik dan dinamik akan
mengalami pergerakan yang jauh lebih besar
(akibat konsilidasi sekunder atau rangkak)
dibandingkan tanah dasar normal yang
dipadatkan secara mekanik.
• Oleh sebab itu penyebab kerusakan yang
berbeda berlaku pada jalan yang dibangun di
atas tanah lunak
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Pada tanah lunak ......
• Pengujian a.l:
• DCP
• Survei resistivitas elektrikal
• Karakteristik tanah untuk mengidentifikasi sifat
dasar
• Kedalaman tanah lunak dan area yang memerlukan
perbaikan tambahan
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Bagan Desain 2
(4)
(4) Permukaan lapis penopang di atas tanah SG1 dan gambut diasumsikan mempunyai
daya dukung setara nilai CBR 2.5%, dengan demikian ketentuan perbaikan tanah
SG2.5 berlaku.
Contoh:
Untuk lalu lintas rencana > 4 juta ESA, tanah SG1 memerlukan lapis penopang setebal
1200 mm untuk mencapai daya dukung setara SG2.5 ; selanjutnya perlu ditambah
lagi setebal 350 mm untuk meningkatkan menjadi setara SG6.
Dr Kemas A Zamhari 48
Perbaikan tanah lunak
• Jika kedalaman tanah lunak kurang dari 1 meter,
pertimbangkan penggantian tanah seluruhnya.
• Jika kedalaman tanah lunak lebih dari 1 meter
pertimbangkan perbaikan dengan lapis penopang.
• Jika kedalaman tanah lunak memerlukan waktu
pra-pembebanan yang terlalu lama,
• pertimbangkan drainase vertikal atau pra-pembebanan
atau kombinasi dari metode-metode tersebut atau
metode lainnya.
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Perbaikan tanah lunak
• Jika kondisi lapangan tidak memungkinkan
penggunaan lapis penopang, pertimbangkan
penggunaan metode micro piling atau penanganan
khusus lainnya.
• Apabila tidak ada contoh atau pengalaman yang
mendukung kelayakan desain lapis penopang atau
desain lain untuk kondisi yang serupa, lakukan
timbunan percobaan (trial embankment) dan
pengujian pembebanan harus dilakukan untuk
memverifikasi.
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Tanah aluvial kering
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Gambut
• Sedapat mungkin dihindari;
• Harus dilakukan penyelidikan geoteknik untuk semua
area gambut dan analisis harus meliputi penentuan
waktu pra-pembebanan, besar penurunan dan nilai
CBR efektif pada permukaan lapis penopang;
• Pelaksanaan konstruksi harus dilakukan secara
bertahap untuk mengakomodasi terjadinya
konsolidasi sebelum pelaksanaan lapis-lapis
perkerasan lentur;
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Gambut
• Tinggi timbunan minimum memenuhi
ketentuan yang diuraikan dalam Bab 5, serta
harus mengakomodasi konsolidasi pasca
pelaksanaan konstruksi.
• Apabila diperlukan timbunan tinggi, seperti
pada oprit jembatan, kemiringan timbunan
hendaklah tidak lebih tajam dari 1:3, kecuali
apabila terdapat bordes.
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Gambut
• Pada kawasan yang tidak ada referensi jalan
eksisting di atas tanah gambut, harus dibuat
timbunan percobaan (trial embankment).
• Pelaksanaan konstruksi tidak boleh
dilaksanakan sebelum percobaan timbunan
selesai dilaksanakan dan informasi yang
diperlukan didapat.
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Fondasi Perkerasan Kaku
• DESAIN FONDASI
Dr Kemas A Zamhari 55
Dr Kemas A Zamhari
Tanah dasar normal
• Nilai CBR ekivalen tanah dasar normal ditentukan
sebagai berikut (Pd T-14-2003):Tebal lapis ke i
CBR lapis ke i
(6)
(6) Untuk menghindari pumping pada perkerasan kaku, material perbaikan tanah dasar
berbutir halus (klasifikasi AASHTO A4 sampai dengan A6) harus berupa stabilisasi semen.
Dr Kemas A Zamhari 57
Tanah lunak
Perkerasan kaku sebaiknya tidak digunakan di atas tanah
lunak, kecuali jika dibangun dengan fondasi micro pile.
Apabila perkerasan kaku dibangun di atas tanah lunak maka
fondasi perkerasan tanah lunak harus terdiri atas:
i. penggalian dan penggantian seluruh tanah lunak atau,
ii. lapis penopang dengan nilai CBR tidak lebih dari yang
ditunjukkan di dalam Gambar 6.2 dan timbunan dengan
tinggi tidak kurang dari ketentuan menurut Gambar 6.3.
(Lapis penopang harus diberikan waktu untuk mengalami
konsolidasi (pra-pembebanan) sesuai batasan perbedaan
penurunan yang ditunjukkan di dalam Tabel 6.2.)
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Lapis drainase
Lapis stabilisasi
Dr Kemas A Zamhari 59
Dr Kemas A Zamhari 60
Deformasi plastis di bawah beban
dinamis
• Deformasi plastis pada tanah dasar di bawah sambungan
perkerasan kaku (JPCP atau JRCP) dapat menimbulkan
rongga yang pada masa pelayanan perkerasan harus
ditutup (dengan undersealing atau mud jacking) mahal
• Sebagian dari deformasi plastis tersebut terbentuk arena
perbedaan distribusi tegangan pada tanah yang
mengalami beban dinamis pada sambungan pelat.
• Proses tersebut menyebabkan hilangnya keseragaman
daya dukung yang dapat mengakibatkan timbulnya retak
dan penurunan kenyamanan berkendara.
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
• Apabila tinggi timbunan kurang dari yang dinyatakan di dalam Gambar 6.3,
atau terdapat ketidak seragaman daya dukung, pelat beton perkerasan harus
diperkuat dengan tulangan penyebaran retak.
• Untuk jalan dengan alinyemen baru ketinggian timbunan harus lebih besar
dari
Dr Kemas yang ditunjukkan pada Gambar 6.3.
A Zamhari 62
Gambut
• Hindari penggunaan perkerasan kaku pada
tanah gambut.
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Contoh
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Contoh:
Penetapan tinggi minimum timbunan fondasi
perkerasan kaku di atas tanah lunak
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Penyelesaian
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Dari :
a) 1900 mm
b) 2100 mm memenuhi semua ketentuan tinggi minimum
c) 1400 mm
d) 1450 mm
Dr Kemas A Zamhari
Dr Kemas A Zamhari
Rangkuman
• Pada presentasi ini telah dibahas:
• Pengertian fondasi
• Daya dukung
• Uniform section & CBR wakil
• Faktor penyesuaian DCP terhadap musim
• Umur rencana fondasi
• Fondasi perkerasan lentur
• Fondasi perkerasan kaku
• Fondasi pada tanah lunak
• Contoh
Dr Kemas A Zamhari 68
Dr Kemas A Zamhari
Terimakasih
Dr Kemas A Zamhari 69
Dr Kemas A Zamhari