8 TAHUN 2023
PEDOMAN PENYUSUNAN PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN KONSTRUKSI
Oleh: Direktorat Keberlanjutan Konstruksi
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – Kementerian PUPR
PADA
BIMBINGAN TEKNIS ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI
Samarinda, 19 Desember 2023
URGENSI PEMUTAKHIRAN
PERMEN PUPR NOMOR 1
01 TAHUN 2022 MENJADI
PERMEN PUPR NOMOR 8
TAHUN 2023
KONSEP PEMUTAKHIRAN
PERMEN PUPR NOMOR 1
02 TAHUN 2022 MENJADI
PERMEN PUPR NOMOR 8
TAHUN 2023
Memfasilitasi perubahan
yang dinamis dengan
Masukan
adanya amanah
Kodefikasi
penyusunan SE Dirjen
SIPASTI
BK sebagai turunan
Permen 8/2023
Lampiran B
KONSEP PEMUTAKHIRAN
PERATURAN MENTERI PUPR NO 1 TAHUN 2022
Struktur Batang Tubuh Struktur Batang Tubuh
Peraturan Menteri PUPR Peraturan Menteri PUPR
No. 1 Tahun 2022 No. 8 Tahun 2023
BATANG TUBUH :
6 Bab, 26 Pasal
Pasal 1
P3BPK
1. Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang PUPR yang
selanjutnya disebut dengan Perkiraan Biaya Pekerjaan adalah
perhitungan biaya komponen tenaga kerja, bahan, dan alat yang
dibutuhkan serta telah ditambah Biaya Penerapan SMKK dalam
melaksanankan Pekerjaan Konstruksi Bidang PUPR
AHSP
2. Analisis Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat AHSP
adalah perhitungan kebutuhan biaya Tenaga Kerja, bahan, dan
peralatan untuk mendapatkan harga satuan untuk satu jenis pekerjaan
tertentu.
3. Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi Pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran,
dan Pembangunan Kembali suatu bangunan
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
HPP
4. Harga Perkiraan Perancang yang selanjutnya disingkat HPP adalah
perhitungan Perkiraan Biaya Pekerjaan yang dihitung secara profesional
oleh perancang dan digunakan sebagai salah satu acuan dalam
menghitung Harga Perkiraan Sendiri.
HPS
5. Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah
perkiraan harga barang/jasa yang telah ditetapkan oleh PPK yang telah
memperhitungkan biaya tidak langsung, keuntungan, dan pajak
pertambahan nilai.
6. Biaya Umum adalah biaya tidak langsung untuk mendukung terwujudnya
suatu pekerjaan.
HSD
7. Harga Satuan Dasar yang selanjutnya disingkat HSD adalah harga
satuan komponen dari harga satuan pekerjaan per satuan tertentu.
HSP
8. Harga Satuan Pokok yang selanjutnya disingkat HSP adalah biaya
yang dikeluarkan untuk mendapaatkan tenaga kerja, bahan, dan peralatan
di lokasi asal yang digunakan dalam perhitungan analisis HSD.
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 1
RMLLP
20. Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan yang selanjutnya
disingkat RMLLP adalah dokumen telaah tentang Keselamatan Konstruksi
yang memuat analisis, kegiatan, dan koordinasi manajemen lalu lintas.
21. Biaya Penerapan SMKK adalah biaya yang diperlukan untuk
menerapkan SMKK dalam penyelenggaraan jasa konstruksi.
22. Tenaga Kerja Konstruksi adalah setiap orang yang memiliki keterampilan
atau pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi kerja konstruksi.
KETENTUAN UMUM
Pasal 2
Pasal 3
24/7
BAGIAN KESATU UMUM
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
HSD Bahan
HSD Peralatan
DIAGRAM KONSEPTUAL STRUKTUR
ANALISIS HARGA SATUAN DASAR (HSD) PERALATAN
PERHITUNGAN NILAI
PERHITUNGAN KOEFISIEN
NILAI KOEFISIEN
a. Dipengaruhi oleh
b. Spesifikasi teknik
c. Faktor kehilangan bahan;
d. Faktor konversi volume bahan;
e. Kuantitas; dan
f. Berat volume atau berat isi bahan
PERHITUNGAN NILAI
PERHITUNGAN KOEFISIEN
NILAI KOEFISIEN
Paragraf 3 Koefisien
Dipengaruhi oleh:
a. Kapasitas alat
(7) Pekerjaan Mekanis dan Semi
b. Faktor alat
mekanis
c. Waktu siklus kerja alat, dan
d. Kondisi lapangan Untuk pekerjaan mekanis dan
semimekanis, nilai koefisien diperoleh
melalui perhitungan analisis
produktivitas dan disesuaikan dengan
tipe peralatan, karakteristik fisik
bahan/material, metode kerja yang
digunakan, dan kondisi lapangan
pekerjaan
BAGIAN KEDUA BIAYA LANGSUNG
DAN BIAYA TIDAK LANGSUNG
Paragraf 3 Koefisien
Pasal 11
Biaya Tidak Langsung
1) Biaya tidak langsung merupakan jumlah dari biaya umum dan keuntungan
2) Biaya umum termasuk biaya perbaikan dan penanganan dampak dari kecelakaan
konstruksi
3) Besaran biaya tidak langsung dihitung sebesar 10 % hingga 15% dari biaya
langsung
4) Ketentuan biaya umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAGIAN KETIGA KELOMPOK BIDANG AHSP
Pasal 12
Pasal 13
AHSP
BIDANG AHSP bidang umum mencakup AHSP yang berlaku di
UMUM semua bidang
AHSP
BIDANG Rincian AHSP bidang umum tercantum dalam lampiran
SDA yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
KELOMPOK Menteri ini
BIDANG
AHSP
AHSP
BIDANG
BM
AHSP
BIDANG
CK DAN
PERUMAHAN
BAGIAN KETIGA KELOMPOK BIDANG AHSP
Pasal 12
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 12
Pasal 16
Pasal 12
AHSP bidang Cipta Karya dan Perumahan
disusun berdasarkan jenis pekerjaan:
a. Bangunan gedung;
AHSP b. perumahan;
BIDANG c. Jalan kawasan dan permukiman;
UMUM d. Sistem penyediaan air minum (SPAM);
AHSP e. Sistem pengolahan limbah domestik
BIDANG
SDA
(SPALD);
f. Tempat pemrosesan akhir (TPA);
KELOMPOK
BIDANG g. Tempat pengolahan sampah terpadu
AHSP (TPST); dan
AHSP h. Jaringan pipa.
BIDANG
BM Untuk AHSP bidang cipta karya dan perumahan.
AHSP
BIDANG Biaya Penerapan SMKK menjadi pokok pekerjaan
CK DAN tersendiri pada setiap jenis pekerjaan.
PERUMAHAN
BAGIAN KETIGA KELOMPOK BIDANG AHSP
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
1. Penggunaan AHSP untuk Pekerjaan Konstruksi harus disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan
jenis infrastruktur yang akan dibangun.
2. Dalam hal Pekerjaan Konstruksi dilaksanakan oleh penyedia, penggunaaan AHSP dilakukan pada
tahap :
01 02 03 04 05
Pasal 19
PENGGUNAAN AHSP
A. TAHAP PERANCANGAN
Pada tahap perancangan, AHSP digunakan untuk penyusunan
Harga Perkiraan Perancang (HPP)
Pasal 19
PENGGUNAAN AHSP
D. TAHAP PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA
Pada tahap pelaksanaan pemilihan penyedia jasa, AHSP dapat digunakan
untuk melakukan evaluasi kewajaran harga dan/atau evaluasi harga satuan
timpang
PENGGUNAAN AHSP
Pasal 20
02
03
01 04 05
BAB IV
SISTEM INFORMASI
HPS TERINTEGRASI
SISTEM INFORMASI HPS TERINTEGRASI
Pasal 23
(5) Dalam hal aplikasi sistem informasi HPS terintegrasi tidak dapat
digunakan, penyusunan HPS dapat dilakukan dengan cara
manual.
ISU STRATEGIS PERMASALAHAN HPS
1 2 3
ISU 1 :
ISU 2 : Perbedaan Signifikan HPS ISU 3 : Proses Bisnis Pembahasan,
Potensi Terjadinya Penyimpangan
untuk Pekerjaan Sejenis dalam Penetapan, dan Reviu HPS Belum
dalam penyusunan Harga Perkiraan
lokasi yang berdekatan. Efektif dan Efisien.
Sendiri
a. Harga Satuan Pokok tidak a. Proses bisnis manual/offline
a. Ketidakakuratan data b. Data, Dokumen, Proses belum
akuntabel
b. Kesalahan perhitungan, dan terintegrasi dan terekam
b. Perhitungan HPS tidak sesuai
atau dengan baik
kondisi lapangan
c. Indikasi mark up
Dasar Pelaksanaan Pengembangan dan Penerapan SIPASTI
9 STRATEGI PENCEGAHAN
PERMEN PUPR NO 8/2023 AKSI STRANAS PK
PENYIMPANGAN DALAM PBJ
1. Memo Dinas Menteri PUPR 2. Pasal 23 : bahwa HPS perlu 4. Aksi Stranas PK (2021-2022)
Strategi 3 : Perbaikan disusun menggunakan aplikasi • Database Harga Satuan
Mekanisme HPS (2021 – 2022) basis data sistem informasi HPS • Penerapan 10 Provinsi
Fitur Utama :
02 03 04 05
01
Sebagai salah satu referensi Sistem informasi Sistem informasi sebagai salah satu untuk melakukan
bagi pemangku kepentingan standarisasi pembahasan, penetapan referensi bagi pemangku pemantauan terhadap
dalam bentuk database perhitungan HPS mulai dari PPK, Balai kepentingan dalam HSD, HSP, dan HPS yang
terkait kumpulan harga penyusunan HPS Teknis, dan/atau bentuk database terkait digunakan PPK di
satuan pokok wilayah tenaga Direktorat Teknis hingga kumpulan Kodefikasi dan lingkungan PUPR, misal
kerja, bahan, peralatan yang Reviu oleh Pokja BP2JK HSD tenaga kerja, HSD sebagai early warning
bersumber dari Pemerintah serta Direktorat KI atau bahan, HSD peralatan, system jika terjadi
Daerah, produsen, Itjen (apabila diperlukan) HSP yang bersumber dari anomali dalam
distributor, supplier, HPS yang ditetapkan PPK menentukan HSD dan
pemasok, dan lain dilingkungan HSP
sebagainya Kementerian PUPR
BAB V
KETENTUAN
PERALIHAN
Pasal 24
Pasal 26
Ruang lingkup
Acuan normatif
A
Istilah dan definisi
1. Penambahan definisi
AHSP Bidang Umum disusun berdasarkan jenis pekerjaan yang terdiri atas:
U1
U2 U3
Pekerjaan Persiapan
• Pembuatan pagar; Pekerjaan
• Pengukuran dan Dewatering Pekerjaan
U5
Tanah
pemasangan • Kistdam • Pembersihan dan
bouwplank; pasir/tanah; pengupasan;
• Mobilisasi dan • Pengoperasian • Gali dan cabut tunggul
Demobilisasi Pompa Air. pohon;
• Penggalian;
• Timbunan dan
U4 U5
Pemadatan;
Pekerjaan Beton Pemancangan
• Angkutan;
• Campuran Beton • Tiang Kayu/Cerucuk
• Gebalan Rumput;
secara Manual Bambu/Dolken;
• Pembuatan s.d • Tiang Pancang Beton
Pengecoran Beton Bertulang. U6
semi-mekanis Pekerjaan Air Tanah
56
• Ready mixed • Sumur Air Tanah Dangkal;
• Pengadaan dan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Pemasangan Pompa.
DIREKTORAT KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
B ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG UMUM
Pada AHSP Pekerjaan Beton terdapat contoh AHSP Pembuatan s.d Pengecoran
1 m3 beton mutu rendah fc’ 15 MPa, slump (100±25) mm, agregat maksimal 19
mm secara Semi-Mekanis, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
2. Penyesuaian komponen
• Dihapusnya operator dari tenaga kerja untuk beberapa item pekerjaan
3. Penyesuaian koefisien
• Disesuaikan dengan perubahan judul dan masukan dari konseptor