Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

PAKET PEKERJAAN:

REHABILITASI/PEMELIHARAAN RUAS JALAN OE OH-AYOTUPAS


TA. 2015

OLEH:

TIM AHLI POLITEKNIK NEGERI KUPANG

JANUARI 2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkenanNya Laporan Hasil
Pemeriksaan Paket Pekerjaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Ruas Jalan Oe’Oh-Ayptupas TA.
2015 dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam pemeriksaan lapangan atas partisipasinya. Semoga Laporan Hasil Pemeriksaan
ini dapat bermanfaat. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita semua.

Kupang, Januari 2017

TIM AHLI

1. Dr. Ir. Marsinta Simamora, MT


Nip. 19660709199702 1001 ..……………………………………….

2. Diarto Trisnoyuwono, ST, MT


Nip. 19760314200501 1001 ..……………………………………….

3. Aloysius Gregorius Lake, ST, MT


Nip.19821010200604 1002 …………………………………………..

ii
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Paket Pekerjaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Ruas Jalan Oe’Oh-Ayptupas TA. 2015 telah


selesai dikerjakan dan sudah di PHO. Berdasarkan permintaan dari Kejaksaan Tinggi, Tim
Ahli Politeknik Negeri Kupang melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan tersebut

1.2 Tujuan

Berdasarkan dokumen yang didapatkan Tim Ahli, maka dirumuskan beberapa tujuan yang
menjadi fokus evaluasi, yaitu:
1. Untuk mengevaluasi pekerjaan lapisan penetrasi aspal (lapen)
2. Untuk mengevaluasi pekerjaan tembok penahan dan bronjong.
3. Untuk mengevaluasi secara visual kualitas pekerjaan lapisan penetrasi aspal (lapen), dan
bronjong.

1.3 Batasan

Pemeriksaan yang dilakukan Tim Ahli dibatasi pada:


1. Pekerjaan lapen diukur secara manual menggunakan meter (panjang dan lebar)
2. Tembok penahan dievaluasi menggunakan ukuran-ukuran yang dapat diukur, dan
dimensi yang tidak dapat diukur karena sudah tertimbun atau berada jauh di bawah
permukaan menggunakan desain yang ada.
3. Kualitas lapen dan bronjong dilakukan secara visual (pengamatan langsung)

1
2. HASIL & PEMBAHASAN

Sebagaimana tujuan dari pengamatan lapangan ini yaitu untuk mengetahui panjang ruas dan
lebar pekerjaan lapen, pasangan batu tembok penahan, evaluasi volume pekerjaan (lapen,
tembok penahan, dan bronjong), dan melakukan evaluasi kualitas secara visual, maka dapat
disajikan beberapa hasil sebagaimana berikut ini.

Panjang Ruas Jalan

Panjang ruas jalan pekerjaan aspal adalah 2228,3 meter sebagaimana dapat dilihat pada Tabel
4.1. Hal ini memperlihatkan panjang ruas jalan di lapangan lebih panjang dari yang
dilaporkan pada as built drawing yaitu 2.226 m. Hasil ini menggambarkan bahwa dari aspek
panjang ruas jalan yang dikerjakan tidak ditemukan permasalahan atau penyimpangan
negatif.

Tabel 4.1. Data Pengukuran Lebar HRS (L) dan


Uji Hipotesis
n L (m)

1 3,50
2 3,50
3 3,50
4 3,35
5 3,25
6 3,50
7 3,28 n= 24
8 3,50 s= 0,07277
9 3,50 X= 3,47
10 3,50 µ= 3,5
11 3,50 df = 23
12 3,40
13 3,50 X -µ = -0,03
14 3,50 s/√n = 0,014854
15 3,50
16 3,50 t= -2,01964
17 3,50
18 3,50 t tabel = 2,069
19 3,50 df = 23
20 3,50 (lihat tabel)
21 3,50 Panjang jalan 2.228,3 m
22 3,40
23 3,50
24 3,50

2
Lebar Ruas Jalan

Pada bagian ini, pemeriksaan difokuskan pada apakah terjadi penyimpangan yang signifikan
terhadap lebar (L) jalan desain (µ) = 3,5 meter. Sementara itu, nilai parameter L dapat dilihat
pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Descriptive Statistics Lebar Lapen (L)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
L 24 3.25 3.50 3.4700 .07277
Valid N 24
(listwise)

Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan uji hipotesis,


hipotesis dimana:
Hipotesis noll (H0) : tidak terjadi penyimpangan lebar jalan (L).
Hipotesis alternatif (Ha) : terjadi penyimpangan lebar jalan (L).

Berdasarkan hasil perhitungan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.1 didapatkan bahwa: th
= 2,019 < ttabel = 2,069 (Tabel lampiran). Keadaan ini menunjukkan bahwa H0 ditolak (reject)
sebagaimana juga dapat dilihat pada hasil pengolahan data menggunakan program SPSS pada
Tabel 4.3, dan Ha diterima,, artinya pada tingkat keyakinan 95% dan signifikansi α = 0,05
terjadii penyimpangan lebar jalan (L) dari lebar rencana 3.5 meter.

Tabel 4.3. Test Hipotesis

Jika diperhatikan dari persentasi yang memenuhi lebar desain, maka dapat dikatakan hanya
83,3% saja yang memiliki lebar = 3.5 meter sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.3.

3
Tabel 4.3. Persentasi L
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
3.25 1 4.2 4.2 4.2
3.28 1 4.2 4.2 8.3
3.35 1 4.2 4.2 12.5
Valid
3.40 1 4.2 4.2 16.7
3.50 20 83.3 83.3 100.0
Total 24 100.0 100.0

Gambar 4.1. Frequensi lebar HRS (L=Y)

Volume Pekerjaan Aspal

Pada laporan pemeriksaan ini dapat digambarkan volume pekerjaan yang ada pada kontrak
dan perkiraan volume hasil pemeriksaan lapangan oleh Tim Ahli sebagaimana pada Tabel
4.4.
Tabel 4.4 Rekapitulasi Volume Hasil Pemeriksaan Tim Ahli
Uraian Volume
No Stn
Kegiatan Kontrak Pemeriksaan Keterangan
1 Lapen m3 392,94 398,6213 lapangan > ktrk
2 Pas. Batu m3 813,79 666,27 lapangan < ktrk
3 Bronjong m3 165 162,5 lapangan > ktrk

4
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa volume pekerjaan lapen hasil pemeriksaan lebih besar
dari volume kontrak. Sementara volume pasangan batu hasil pemeriksaan tim ahli lebih kecil
dibandingkan kontrak. Terhadap volume pasangan batu, Tim Ahli masih perlu melakukan
klarifikasi yang lebih detail seperti kedalaman dan tebal pondasi tembok penahan. Variabel
tebal dan kedalaman pondasi adalah merupakan variabel bebas dari volume. Sedangkan yang
terakhir, volume bronjong juga memiliki selisih walaupun tidak signifikan. Perbedaan
volume bronjong dianggap sebagai faktor ketelitian pengukuran, oleh karena itu tidak
dianggap sebagai masalah.

Kualitas Pekejaan

Berdasarkan pengamatan visual disampaikan:


1. Terjadi alur dan penurunan permukaan lapen di beberapa lokasi .
2. Pekerjaan pasangan batu mulai tergerus pada bagian pondasi.
3. Pekerjaan bronjong pada lokasi abutmen jembatan mulai mengalami deformasi.

5
3. KESIMPULAN & SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan:


1. Panjang ruas jalan sesuai dengan kontrak maupun addendum kontrak
2. Volume pekerjaan aspal sesuai dengan kontrak maupun addendum kontrak
3. Volume pekerjaan pasangan batu perlu dievaluasi ulang karena ada beberapa variabel
yang belum terukur secara akurat.
4. Volume pekerjaan bronjong sudah sesuai dengan kontrak
5. Terjadi beberapa kerusakan pada pekerjaan lapen dan bronjong.

3.2 Saran

Hasil pengamatan secara visual menunjukkan bahwa pada badan jalan lapen terjadi alur dan
penurunan permukaan. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan dengan cara mengganti material
lapen yang rusak. Selain itu, disarankan juga perbaikan pada dasar pasangan batu dan
bronjong yang berada pada oprit jembatan.

6
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai