Anda di halaman 1dari 42

PROPOSAL

CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI


DARI PERGURUAN TINGGI

MODEL INOVASI ASAP CAIR DAUN KESAMBI DAN


PENERAPANNYA PADA PRODUK IKAN ASAP BERBASIS
KEARIFAN LOKAL DI NUSA TENGGARA TIMUR
No :
Bidang Fokus : Pangan

Nama Lembaga : UP2M Politeknik Negeri Kupang


Contact Person : Folkes E. Laumal, ST., MT
No. Hp :085239039962
No. Telp. Kantor : (0380) 881245
Alamat : Jl. Adisucipto – Penfui – Kupang - NTT
Email : lppmpoltekkupang@gmail.com

2017

i
ii
PROFIL LEMBAGA

A. KONTAK PENANGGUNG JAWAB LEMBAGA PELAKSANA KEGIATAN CPPBT


TAHUN 2017
1. Nama : Folkes E. Laumal, ST., MT.
2. Alamat : Jl. Tabenu RT 50 RW 03
Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo
Kota Kupang
3. Nomor HP : 085239039962
4. Email : folkeslaumal76@gmail.com

B. IDENTITAS LEMBAGA
1. Nama Lembaga : UP2M Politeknik Negeri Kupang
2. Nama Pimpinan : Yohanes B. Yokasing, ST., MT.
3. Alamat Lembaga : Jl. Adisucipto Penfui, Kupang – NTT
Kode Pos 85361
4. Telepon Lembaga : (0380) 881245, 881246
5. Email Lembaga : lppmpoltekkupang@gmail.com

C. KELEMBAGAAN LEMBAGA
1. Tahun mulai berdiri : 2004
2. SK Pendirian : 148/O/2004 Pasal 21 - 24
3. Visi dan Misi :
Visi : Yaitu Menjadikan hasil penelitian terapan inovasi teknologi yang unggul
dalam bidang teknologi dan niaga untuk menunjang pemberdayaan masyarakat.
Misi : Meningkatkan penelitian berbasis persoalan industri dan/atau masyarakat
serta penelitian yang berpeluang menciptakan teknologi terapan, Memfasilitasi
aplikasi hasil-hasil penelitian dan pengetahuan PNK melalui kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dan entrepreneurship,Meningkatkan
pertumbuhan kreativitas dan inovasi mahasiswa yang berorientasi kepada mutu,
relevansi dan kemandirian lulusan PNK, Meningkatkan publikasi ilmiah.

4. Lembaga : UP2M Politeknik Negeri Kupang

iii
5. Kemitraan yang dimiliki :
Pemerintah Propinsi NTT, Setda Propinsi NTT, Pemerintah Kota Kupang,
BUMN, Bank, Industri Kecil dan Menengah, Desa Binaan.
6. Pengalaman Pembinaan :
- Membina Pengembangan Sumber Daya Manusia di Desa Benu Kabupaten
Kupang Tahun 2013 – 2015.
- Membina Pengembangan Sumber Daya Manusia di Desa Kotabes,
Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang Tahun 2016 – sekarang.
- Mendampingi Program Kewirausahaan Mahasiswa dan dosen di lingkungan
Politeknik Negeri Kupang dari tahun 2010 – sekarang.
- Sebagai Pengarah kegiatan wirausaha alumni Politeknik Negeri Kupang di
Kota Kupang.
- Merekomendasikan tenaga pendamping kepada calon wirausaha mahasiswa
dan dosen tahun 2016 – sekarang.
7. Prestasi yang pernah diraih :
- Mendampingi unit usaha kewirausahaan baru di Politeknik Negeri Kupang
- Menghasilkan prototipe perangkat keras dan perangkat lunak dari hasil
penelitian dosen dan mahasiswa baik yang bersumber dari APBN maupun
dari PNBP.
- Dipercayakan oleh pemerintah propinsi NTT untuk membina Desa Benu di
Kabupaten Kupang sebagai desa binaan untuk menerapkan teknologi dan
peningkatan SDM masyarakat desa.
- Dipercayakan oleh pemerintah propinsi NTT untuk membina Desa Kotabes
di Kabupaten Kupang sebagai desa binaan untuk menerapkan teknologi dan
peningkatan SDM masyarakat desa.

iv
EXECUTIVE SUMMARY

Latar Belakang:Ikan asap di Nusa Tenggara Timur dikenal dengan nama khas se’i
ikanmerupakan salah satu produk olahan yang sangat digemari konsumen baik lokal
maupun luar pulau bahkan mancanegara. Produk ini mempunyai rasa yang khas dan
aroma yang sedap spesifik. Proses pengasapan masih dilakukan secara tradisional
sampai saat ini karena sifatnya yang merakyat, mudah dalam perlakuan dan mudah
dalam pengadaan bahan bakar kayu (arang).Teknik pengasapan secara tradisional
seperti ini sudah lama dilakukan secara turun temurun di Nusa Tenggara Timur untuk
pengasapan ikan dan daging baik sapi maupun babi. Se’i ikan yang berarti daging ikan
yang diiris memanjang dan diasapi dengan menggunakan bara api yang berasal dari
arang kayu dan dibagian atas ikan ditutupi daun kesambi. Sementara itu, daun kesambi
dalam proses pengasapan se’i berfungsi sebagai penyaring panas dan asap yang
berlebihan dan dipercaya bisa menambah rasa ikan maupun daging yang diasap serta
membuat warna daging tetap merah segar. Proses pengasapan berlangsung selama 2
– 3 jam.Namun, pada proses pengasapan tradisional tersebut memiliki beberapa
kekurangan yaitu 1) tidak terkontrol karena adanya pengaruh angin dan tidak adanya
sebaran asap yang merata, 2) dengan menggunakan peralatan yang sederhana sering
kurang memperhatikan aspek sanitasi dan higienis sehingga dapat memberikan
dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan, 3) kenampakan kurang menarik
(hangus sebagian), kontrol suhu sulit dilakukan dan mencemari udara (polusi).Produk
asapan yang diasap secara tradisional maupun produk yang kontak langsung dengan
nyala api menunjukkan tingkat cemara senyawa karsinogenik benzopyrene sangat
tinggi. Konsumen di era modern ini sudah semakin cerdas dalam memilih bahan
pangan yang menjamin aman dan sehat. Untuk mengatasi masalah ini perlu dikaji
dengan metode pengasapan memanfaatkan teknologi kondensasi yang menghasilkan
liquid smokeatau yang lebih dikenal dengan sebutan asap cair. Asap cair yang
dihasilkan dalam proyek ini dibuat dari bahan baku daun kesambi yang dipercaya
secara turun temurun oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur sebagai penambah rasa,
aroma yang khas spesifik dan mempertahankan warna daging tetap segar pada produk
se’i. Selain itu, asap cair daun kesambi juga mempunyai kelebihan-kelebihan antara
lain mudah diaplikasikan, konsentrasi asap dapat diatur sesuai selera konsumen,
produk mempunyai kenampakan yang seragam dan ramah lingkungan. Hal lain yang
penting adalah bahwa liquid smoke tidak hanya berperan dalam membentuk

v
karakteristik sensoris tetapi juga dalam hal jaminan keamanan pangan (Darmadji,
2006).
Tujuan:
Pertama, membuat asap cair dengan bahan baku daun kesambi, potensi tanaman
kesambi di Nusa Tenggara Timur sangatlah melimpah karena tanaman ini termasuk
tanaman lahan kering. Produk asap cair dibuat melalui beberapa tahap antara lain,
pirolisis, evaporasi, kondensasi, distilasi dan filtrasi. Unit pirolisator dan distilasi adalah
hasil rekayasa sendiri oleh tim pelaksana PNK. Unit ini berkapasitas 100 kg bahan baku
daun kesambi kering dan mengahasilkan asap cair grade1 sebanyak 25 Liter.
Kedua, mendirikan proyek perusahaan pemula berbasis kearifan lokal daun kesambi
dengan produk asap cair dan ikan asap (bahasa lokal: se’i ikan).Perusahaan pemula ini
merupakan salah satu produsen baru dalam industri makanan jadi di Nusa Tenggara
Timur atau tepatnya di Kota Kupang dengan produknya asap cair daun kesambi dan
aplikasinya pada produk perikanan laut yang salah satu produknya adalah makanan
olahan khas daerah yaitu Se’i Ikan Tuna asap cair daun kesambi adalah untuk
menjawab pengelolaan potensi perikanan laut di Nusa Tenggara Timur yang belum
menjadi olahan komoditas oleh-oleh khas daerah. Produk yang ditawarkan oleh proyek
ini dapat dikatakan sebagai inovasi sebab produk ini belum pernah ada sebelumnya
dipasaran luas. Produk inovasi asap cair daun kesambi dan ikan asap atau yang lebih
dikenal masyarakat lokal dinamakan seí adalah produk kearifan lokal yang diharapkan
mampu bersaing diperdagangan luas di Indonesia bahkan di manca negara.
Ketiga, mengembangkan perusahaan dengan inovasi produk berbasis kearifan lokal di
bidang Aplikasi Teknologi dengan harapan dapat meningkatkan PAD secara
berkesinambungan.
Target Khusus: Usaha pengolahan se’i ikan asap cair daun kesambi sangat perlu
ditingkatkan untuk bisa merambah pasar nasional bahkan mancanegara sebagai
komoditas oleh-oleh khas Nusa Tenggara Timur. Oleh sebab itu, pelaku usaha yang
dilakukan oleh pelaku usaha secara ekonomis harus profitable dan sustainable,
mengingat faktor alam dalam usaha pengelolaan hasil perikanan ini, maka perlu lebih
dikembangkan menjadi suatu usah industri kreatif dengan skala menengah ke atas.
Kata Kunci: asap cair, daun kesambi, ikan asap (se’i ikan)

vi
DAFTAR ISI

PROPOSAL......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................Error! Bookmark not defined.
PROFIL LEMBAGA ............................................................................................ iii
EXECUTIVE SUMMARY .................................................................................... v
DAFTAR ISI.......................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
a. Latar Belakang.......................................................................................... 1
b. Tujuan dan Sasaran ................................................................................. 7
c. Manfaat..................................................................................................... 8
BAB II ASPEK PRODUK YANG DIKEMBANGKAN ......................................... 10
BAB III KEUNGGULAN PRODUK .................................................................... 12
BAB IV ASPEK KEUANGAN ............................................................................ 13
BAB V RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................. 16
BAB VI RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN............................................ 18
BAB VII TIM PELAKSANAAN KEGIATAN........................................................ 23
1. Penanggung Jawab ................................................................................ 23
2. Anggota 1 ............................................................................................... 25
3. Anggota 2 ............................................................................................... 27
4. Anggota 3 ............................................................................................... 28
5. Anggota 4 ............................................................................................... 29
LAMPIRAN ....................................................................................................... 30
Lampiran 1. Surat pernyataan pendaftaran paten ......................................... 30
Lampiran 2. SK UP2M Politeknik Negeri Kupang ......................................... 31
Lampiran 3. Produk Asap Cair Daun Kesambi dan Spesifikasi ..................... 34
Lampiran 4. Produk Ikan Asap dengan Asap Cair Daun Kesambi ................ 35

vii
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Ikan merupakan potensi utama yang didapat dari perairan Nusa Tenggara Timur.
Sektor kelautan dan perikanan di Nusa Tenggara Timur memiliki potensi sumber daya
alam laut seperti ikan dan non ikan sangat luar biasa, namun pada sektor ini belum
dijadikansebagai sektor unggulan dalam menopang pertumbuhan ekonomi Nusa
Tenggara Timur.
Ikan asap, olahan makanan ikan yang diasap khas ini dinamakan Seí
Ikanmerupakan salah satu produk olahan tradisional yang oleh Pemerintah Daerah
Nusa Tenggara Timur belumdijadikan sebagai salah satu produk unggulan, karena
keterbatasan daya awet dari produk olahanini sering menjadi salah satu kendala dalam
upaya memperkenalkan produk unggulan khas daerahke berbagai daerah lainnya
maupun ke Manca Negara. Selama ini masyarakat masihmenggunakan pengolahan
ikan asap secara tradisional, yaitu pembakaran langsung, dimanaproduk yang
dihasilkan tidak bisa bertahan lama, kurang lebih 2 hari (Leha, M.A, dkk, 2004).
Teknik pengasapan secara tradisional seperti ini sudah lama dilakukan secara
turun temurun di Kupang untuk pengasapan ikan dan daging baik sapi maupun babi.
Masakan daging asap khas kota Kupang ini dinamakan Se’i yang berarti daging tipis
yang diiris memanjang dan diasapi dengan menggunakan bara api yang berasal dari
arang kayu dan dibagian atas daging atau ikan ditutupi daun kesambi. Sementara itu,
daun kesambi dalam proses pengasapan se’i berfungsi sebagai penyaring panas dan
asap yang berlebihan. Proses pengasapan berlangsung selama 2-3 jam.
Bahan pangan olahan yang diasap secara tradisional dan juga produk-produk
seperti ikan, ayam bakar dan sate bakar yang kontak langsung dengan nyala api pada
suhu tinggi menunjukkan tingkat cemaran senyawa benzo@pyrene yang tinggi.
Konsumen modern sudah mempunyai kecerdasan dalam memilih bahan pangan yang
aman pada segi kesehatan. Untuk mengatasi masalah tersebut teknologi tepat guna
asap cair adalah solusi yang tepat untuk mendapatkan produk asapan yang sehat.

1
Gambar 1. Pengasapan Tradisional

Teknologi pengasapan modern dengan menggunakan asap cair dapat


mengatasi kelemahan yang terjadi pada pengasapan tradisonal. Asap cair mempunyai
beberapa kelebihan yaitu mudah diterapkan, praktis penggunaannya, flavour produk
lebih seragam, dapat digunakan secaraberulang–ulang, lebih efisien dalam
penggunaan bahan pengasap, dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bahan pangan,
polusi lingkungan dapat diperkecil, dan yang paling penting senyawa karsinogen yang
terbentuk dapat dieliminasi.(Maga, 1987 dalam Jaya et al, 1997; Simonet al, 2005),
selanjutnya disampaikan Dwijitno dan Riyanto (2006) bahwa larutan asap cair
mempunyai potensi sebagai pengawet, karena kemampuannya sebagai antibakteri dan
anti jamur.
Potensi bahan baku untuk asap cair di Nusa Tenggara Timur adalah daun
kesambi yang dipercaya menambah citarasa, aroma spesifik dan warna daging tetap
segar sangatlah melimpah. Kesambi atau kosambi adalah pohon yang bisa tumbuh di
daerah kering dan termasuk kerabat dekat rambutan karena tergolong suku
Sapindaceae.Potensi tanaman kesambi di Nusa Tenggara Timur seluas ± 50.000 Ha
dan tersebar merata di Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Ngada, Flores Timur,
Alor, Timor Tengah Utara dan Kupang. Kesambi inilah yang dipercaya masyarakat
Kupang membuat aroma khas daging atau ikan tetap terjaga (Merdeka.com, 7 Januari
2013).
Dari berbagai hal tersebut maka perlu dilakukan pengembangan produk asap
cair daun kesambi untuk mengembangkan usaha pengasapan ikan menjadi produk Seí
ikan sebagai komoditi olahan makanan khas daerah berbasis kearifan lokal untuk dapat
diantar pulaukan menjadi oleh-oleh khas daerah.

2
Asap cair daun kesambi dan Seí Ikan asap cair daun kesambi untuk saat ini
sangat diperlukan penyempurnaan, karena seperti yang diuraikan pada latar belakang
di atas bahwa kedua produk ini merupakan inovasi yang belum pernah dikembangkan
terutama di Nusa Tenggara Timur. Kedua produk ini adalah olahan lokal yang diolah
secara tradisonal turun temurun, pengasapan ikan dan daging baik sapi maupun babi
menjadi seí. Se’i ikan yang berarti daging ikan yang diiris memanjang dan diasapi
dengan menggunakan bara api yang berasal dari arang kayu dan dibagian atas ikan
ditutupi daun kesambi. Sementara itu, daun kesambi dalam proses pengasapan se’i
berfungsi sebagai penyaring panas dan asap yang berlebihan dan dipercaya bisa
menambah rasa ikan maupun daging yang diasap serta membuat warna daging tetap
merah segar.
Teknologi pembuatan asap cair daun kesambi perlu disempurnakan lagi untuk
memproduksi asap cair dengan kapasitas industri, karena alat pirolisis dan distilasi
yang sudah ada adalah masih skala research yang jauh dari sempurna apabila
dilakukan ekspansi menuju skala industri. Unit pirolisis terdiri dari reaktor pirolisis yang
berkapasitas 100kg raw material campuran antara daun dan kayu kesambi, evaporator
lengkap dengan pipa penyalur asap, kondensor dan wadah penampung kondensat
(asap cair). Sedangkan unit distilasi yang berkapasitas 20 Liter asap cair grade 3
meliputi tabung distilasi, pipa penyalur uap, kondensor dan wadah penapung kondesat
yang berupa asap cair grade 2 dan grade 1. Dengan dilakukan distilasi dua tingkat akan
diperoleh asap cair grade 1 yang digunakan untuk produk makanan dalam hal ini yang
akan dikembangkan pada program ini adalah produk perikanan berbasis kearifan lokal.
Produksi asap cair sudah banyak dilakukan, namun pada proyek ini asap cair
yang berbahan baku dari daun kesambi merupakan yang pertama kali dan belum
dikembangkan dan dipasarkan di pasar luas. Proyek usaha investasi kreatif yang akan
dirintis pada calon perusahaan ini diharapkan sebagai salah satu produsen baru dalam
industri makanan jadi di Kota Kupang dan Nusa Tenggara Timur umumnya, diharapkan
akan hadir dengan produknya yaitu Se’i Ikan Tuna dengan asap cair daun kesambi
(ikan tuna asap khas Kota Kupang) untuk menjawab pengelolaan potensi perikanan laut
di Nusa Tenggara Timur yang belum menjadi olahan komoditas oleh-oleh khas daerah.
Produk yang ditawarkan oleh proyek ini dapat dikatakan sebagai inovasi sebab produk
ini belum pernah ada sebelumnya dipasaran luas. Karena itu diperlukan disempurnakan

3
untuk dikembangkan menghadapi ketidakpastian resiko dan dapat bersaing di industri
makanan jadi.

Daun Kesambi Unit Pirolisator

Unit Kondensator Unit Kondensat

Gambar 2. Proses Produksi Asap Cair Daun Kesambi

4
Gambar 3. Produk Asap Cair Daun Kesambi
Proyek Asap Cair Daun Kesambi sebagai Bahan Pengasapan Ikan menjadi
Produk seí pada saat sekarang mengalami kendala yaitu belum adanya informasi
tentang bahayanya produk seí yang dibuat dengan cara pengasapan tradisional adanya
senyawa PAH yang didapat dari paparan asap langsung. Oleh sebab itu, hal ini
sangatlah krusial utuk dilakukan memberi pemahaman kepada masyarakat pentingnya
makanan yang sehat, higienis serta dalam produksinya ramah lingkungan. Dalam
mengenalkan teknologi asap cair daun kesambi yang aman bagi produk olahan
pangan harus dilakukan promosi dan demo-demo ke wilayah-wilayan di Nusa Tenggara
Timur, hal ini sangat diperlukan anggaran yang tidak sedikit.
Keberadaan usaha pengolahan se’i ikan di Kota Kupang, belum memberikan
kontribusi ekonomi dan mendorong investasi, juga menciptakan struktur ekonomi yang
kuat dan kokoh khususnya kontribusi terhadap perekonomian wilayah regional
Kawasan Timur Indonesia. Hal ini disebabkan masih dilakukan untuk konsumen pasar
lokal di sekitar kota Kupang.
Masyarakat Nusa Tenggara Timur khususnya belum diadakan informasi manfaat
asap cair untuk pengawet produk ikan terutama Ikan asap yang lebih dikenal dengan
Seí Ikan. Di samping berfungsi sebagai pengawet, asap cair menambah citarasa dan
aroma yang spesifik. Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Untuk mengkonsumsi ikan perlu pengetahuan bagi
masyarakat bahwa ikan merupakan suatu bahan pangan yang mudah mengalami

5
proses pembusukan (perishable food). Oleh karena itu, diperlukan suatu metode
pengolahan ikan segar yang memungkinkan dikonsumsi dalam waktu relatif lama.
Salah satu metode yang paling mutakhir dan lebih efektif adalah proses pengawetan
dengan asap cair, dimana ikan dikemas dalam bentuk ikan asap. Begitu juga yang
dibangun pada proyek ini untuk mempertahankan pangan olahan berbasis kearifan
lokal yaitu Seí Ikan asap cair daun kesambi di Nusa Tenggara Timur.
Metode pengasapan memanfaatkan teknologi kondensasi yang menghasilkan
asap cair. Asap cair mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain mudah diaplikasikan,
konsentrasi asap dapat diatur sesuai selera konsumen, produk mempunyai
kenampakan yang seragam dan ramah lingkungan. Hal lain yang penting adalah bahwa
asap cair tidak hanya berperan dalam membentuk karakteristik sensoris tetapi juga
dalam hal jaminan keamanan pangan.

Gambar 4. Proses Produksi Seí Ikan Asap Cair Daun Kesambi

6
Untuk itu sangat perlu mengatasi kendala yang ada untuk menumbuhkembang
industri kreatif sesuai dengan kearifan lokal seperti yang akan dikembangkan pada
proyek ini yaitu industri seí ikan dengan asap cair daun kesambi. Makanan olahan khas
Nusa tenggara Timur. Dikatakan makanan olahan khas kearifan lokal karena olahan
asap yang disebut seí dengan asap cair daun kesambi sebagai bahan pengasap,
karena adun kesambi dipercaya secara turun temurun menambah citarasa dan aroma
khas spesifik produk seí.

Gambar 5. Proses Packaging Produk Seí Ikan Asap Cair Daun Kesambi

b. Tujuan dan Sasaran


Adapun tujuan dan sasaran program CPPBT adalah sebagai berikut,
1. Membuat asap cair berbahan baku daun kesambi,
2. Merekayasa unit pirolisis dan distilasi untuk produk asap cair daun kesambi,
3. Mengembangkan produk asap cair daun kesambi dan hasil olahan produk
perikanan dengan mengaplikasikan asap cair daun kesambi yang salah satu
produknya adalah ikan asap (se’i ikan) sebagai produk berbasis kearifan lokal
yang menjadi komoditas daerah.

7
Pengembangan asap cair daun kesambi berbasis kearifan lokan yang dipercaya
turun temurun sebagai penambah citarasa dan mempertahankan warna daging yang
diasap menggunakan daun kesambi masih tetap segar menjadi alternatif bahan
pengasap dan pengawet produk seí ikan.
Pengembangan produk ikan asap mempunyai prospek yang cukup baik dimasa
mendatang, khususnya untuk komoditi ekspor. Ikan asap Indonesia yang diolah
tradisional telah diakui dunia dan dirumuskan standarisasi mutu sesuai ketentuan
internasional, sehingga produk ikan asap semakin diminati masyarakat di berbagai
mancanegara. Mengingat di beberapa negara maju tingkat konsumsi produk ikan asap
cukup bagus. Oleh karena itu, upaya meningkatkan produksi dan kualitas ikan asap di
Indonesia perlu dilakukan.
Keberadaan usaha pengolahan ikan asap di Nusa Tenggara Timur belum
memberikan kontribusi ekonomi dan mendorong investasi, juga menciptakan struktur
ekonomi yang kuat dan kokoh khususnya kontribusi terhadap perekonomian wilayah
regional Kawasan Timur Indonesia. Berdasarkan kesadaran sepenuhnya bahwa usaha
mengelolaan seí ikan menjadi bagian dalam penguatan ekonomi lokal, regional dan
nasional, maka berbagai program dan kegiatan yang banyak melibatkan berbagai
instansi seperti, dinas – dinas terkait, Bank Indonesia dan lain-lain.
Seí ikan (ikan asap) memiliki peluang untuk dikembangkan. Dengan semakin
cerdasnya konsumen yang semakin mengutamakan keamanan pangan, ikan asap
dengan asap cair daun kesambi bersifat prospektif untuk dikembangkan.

c. Manfaat
Output dari rancangan CPPBT ini adalah memanfaatkan daun kesambi kering
yang hanya menjadi pengotor halaman ketika sudah jatuh dari pohonnya menjadi
produk tepat guna yaitu asap cair. Asap cair daun kesambi mempunyai keunggulan
aroma asapnya lembut tidak terlalu menyengat, memberi citarasa seperti penyedap
rasa dan bisa mempertahankan daging tetap merah segar. Model inovasi teknologi
tepat guna asap cair daun kesambi dapat meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi
waktu produksi, higienis karena terkemas dengan baik, sehingga akan memperluas
pangsa pasar terutama menjadikan produk unggulan sebagai komoditas oleh-oleh khas
kota Kupang Nusa Tenggara Timur. Seí Ikan dengan asap cair daun kesambi menjadi
makanan olahan berbasis kearifan lokal khas Nusa Tengara timur yang bisa menjadi
kebanggaan masyarakat sebagai komoditas oleh-oleh khas daerah.

8
Outcome adalah berdirinya perusahaan asap cair dan produk olahan ikan asap
(se’i ikan) untuk menjawab pengelolaan potensi perikanan laut di Nusa Tenggara
Timur yang belum menjadi olahan komoditas oleh-oleh khas daerah. Produk yang
ditawarkan oleh proyek ini dapat dikatakan sebagai inovasi sebab produk ini belum
pernah ada sebelumnya dipasaran luas.perusahaan ini dapat digunakan untuk
menerapkan ilmu dan dan teknologi bagi dosen dan mahasiswa. Selain itu bagi
masyarakat pengrajin ikan asap, produk inovasi ini dapat meningkatkan kelayakan dan
kelangsungan usaha dalam menghadapi ketidakpastian resiko dan dapat bersaing di
industri makanan jadi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.

9
BAB II
ASPEK PRODUK YANG DIKEMBANGKAN

Inovasi teknologi ini berkaitan dengan upaya membuat produk tepat guna liquid
smoke atau yang lebih dikenal di masyarakat luas dengan sebutan asap cair yang
berbahan baku daun kesambi. Nusa Tenggara Timur, dimana daun kesambi secara
turun temurun digunakan dalam pembuatan produk daging dan ikan asap dengan nama
lokal adalah seí sebagai penambah citarasa, aroma khas spesifik dan mempertahankan
warna daging tetap segar walaupun sudah diasap secara tradisional dengan
menggunakan bara api. Dengan demikian, perlu adanya pengembangan inovasi
teknologi asap cair daun kesambi sebagai produk kearifan lokal Nusa Tenggara Timur
yaitu asap cair daun kesambi yang lebih terjamin keamanannya untuk produk olahan
pangan.
Ketersediaan bahan baku daun kesambi, tanaman kesambi di Nusa Tenggara
timur mempunyai populasi yang sangat melimpah karena tanamank kesambi
merupakan tanaman lahan kering. Daun kesambi yang digunakan untuk produksi
adalah yang sudah jatuh dari pohonnya sehingga sama sekali tidak mengganggu
ekosistem tumbuhan kesambi. Untuk bahan baku ikan, Nusa Tenggara timur adalah
Provinsi kepulauan dengan potensi lautnya sangat luar biasa dan belum terkelola
dengan baik.
Pengembangan usaha model inovasi asap cair daun kesambi menjadi industri
kreatif ini menjadi sangat krusial mengingat industri kreatif yang dikenal masyarakat
adalah UKM asap cair daun kesambi mempunyai peranan demikian penting untuk
pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Timur khususnya. Pengembangan UKM ini
diharapkan akan menghasilkan luaran yang bermanfaat bagi peningkatan daya saing
daerah khususnya dalam upaya peningkatan suatu kegiatan usaha pengasapan ikan
menjadi produk seí ikan. Dan mendukung pengembangan industri kreatif akan
memberi kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dan memberikan kontribusi
terhadap PAD Nusa Tenggara Timur.
Asap cair daun kesambi ini diaplikasikan pada produk perikanan terutama ikan
asap yang masyarakat Nusa Tenggara Timur dinamakan seí ikan masakan olahan khas
daerah. Pengasap ikan laut dengan asap cair daun kesambi merupakan kepercayaan
kearifan lokal Nusa Tenggara Timur, perlu adanya sosialisasi melalui introduksi
kegiatan berbasis kemasyarakatan ini, ternyata menarik untuk dikembangkan lebih

10
lanjut untuk dapat dipetik manfaatnya secara optimal oleh masyarakat pengguna,
sehingga dengan harapan adopsi teknologi pengasapan ikan laut dapat membuka
wawasan dan karya alternatif bagi rakyat banyak terutama yang sehari-harinya bekerja
dibidang ini. Perintisan, demonstrasi dan Pelatihan dalam skala kecil sudah tentu belum
dapat menjangkau lapisan masyarakat secara luas seluruhnya berhubung adanya
beberapa keterbatasan.
Masyarakat konsumen pada masa modern ini semakin cerdas dalam memilih
makanan olahan pangan yang tejamin keamanannya. Oleh sebab itu, asap cair daun
kesambi dari Nusa Tenggara timur ini memberi solusi terhadap olahan khas seí ikan
yang terbebas dari senyawa karsinogenik seperti yang terdapat pada ikan asap secara
tradisional.
Produk yang dihasilkan oleh proyek ini berupa makanan olahan siap saji
berbentuk ikan asap dengan asap cair daun kesambi ini dapat dikatakan sebagai
inovasi sebab produk ini belum pernah ada sebelumnya dipasaran. Produk yang
diciptakan oleh proyek ini dapat dikonsumsi tanpa harus diolah kembali karena produk
ini sudah melalui proses pemanggangan dengan menggunakan oven.

11
BAB III
KEUNGGULAN PRODUK

Salah satu usaha yang berkembang saat ini yaitu usaha di bidang
pangan.Pangan merupakan kebutuhan pokok individu yang harus dipenuhi selain
sandangdan papan. Kecenderungan jumlah penduduk yang semakin meningkat
didugaakan berdampak positif terhadap peningkatan kebutuhan pangan di Indonesia.
Menurut BPS (2015) telah terjadi peningkatan konsumsi rata-rata makananperkapita
khususnya pada komoditi makanan jadi. Adanya peningkatan jumlah konsumsi dan
perubahan pola gaya hidup instan masyarakat perkotaan saat inididuga juga ikut
memicu timbulnya banyak jenis usaha terutama di bidang makanan.
Proyek yang akandirintis ini sebagai salah satu produsen baru dalam industri
makanan jadi di Kota Kupang khususnya dan di Provinsi Nusa Tenggara Timur
umumnya hadir dengan produknyayaitu ikan asap (seí) dengan asap cair daun
kesambi untuk menjawab kelemahan ikan asap yang diolah secara tradisional yang
seringkali mengurangi kenikmatan konsumen dalam mengkonsumsi ikan asap yang
terpapar langsung dengan asap yang notabene karsinogenik serta untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan akan pangan. Fenomena ini terjadi karena semakin cerdasnya
konsumen, sehingga akan mencari makanan olahan yang terjamin keamanannya
dalam segi kesehatan.
Produk yang ditawarkan oleh proyek saat ini dapat dikatakan sebagai inovasi
sebab produk ini belum pernah ada sebelumnya dipasaran. Produk yang siap saji
karena sudah melalu proses oven. Karena itu diperlukan adanya pengembangan
secara simultan untuk melihat kelayakan dan kelangsungan usaha dalam menghadapi
ketidakpastian resiko dan dapat bersaing di industri makanan jadi.

12
BAB IV
ASPEK KEUANGAN

Analisis Pendirian Perusahaan ini meliputi kebutuhan investasi, sumber


pembiayaan, biaya produksi, analisi arus kas, penggunaan dana, kebutuhan investasi
terdiri dari penyediaan alat, penyediaan tempat, riset and development. Secara
keseluruhan aspek keuangan pada kegiatan Perusahaan Pemula disajikan pada tabel
berikut ini,
Tabel 1. Analisis Pendirian Perusahaan

No Uraian Jumlah (Rp)


1 Gaji, Upah, dan Honor 26.000.000
2 Bahan Habis Pakai 34.898.250
3 Perjalanan Dinas 35.000.000
4 Promosi 17.252.000
5 Pengembangan Produk (Supporting) 174.744.000
6 Lain-lain (Legislasi, Ijin Sertifikasi, Penyusunan 17.495.000
Laporan, dll)
Jumlah 305.389.250

Total kebutuhan dana untuk tahun 2017 sebesar Rp. 305.389.250. umur manfaat aktiva
tetap berupa unit pirolisis dan distilasi serta peralatan produksi adalah 3 tahun. Metode
penyusutan yang digunakan adalah garis lurus dengan asumsi tanpa nilai sisa. Dana
Rp. 305.389.250 tersebut digunakan untuk riset dan pengembangan produk yang akan
dipasarkan pada perusahaan ini dalam bentuk prototype produk.
Untuk pengembangan pabrik atau perusahaan secara konkrit dilaksankan pada tahun
2018 dengan analisis bussiness plan dan asumsi dasar sebagai berikut,
a. Kapasitas produksi 25 kg per hari selama 300 hari operasi dalam 1 tahun adalah
7500 Kg/Tahun,
b. Pada tahun 1, 2 dan 3 memproduksi 90 % dari kapasitas produksi. Sedangkan
pada tahun 4 dan 5 memproduksi 100 % dari kapasitas produksi (full capacity),
c. Investasi oven Rp. 30.000.000 dengan umur ekonomis 5 tahun,
d. Pengadaan bahan baku asap cair 10 % dari bahan baku ikan (kg),
e. Modal usaha yang digunakan sepenuhnya modal sendiri,

13
f. Tingkat diskonto yang dipergunakan merupakan tingkat suku bunga deposito
Bank Indonesia pada bulan Juli 2016 sebesar 9%, karena perusahaan tidak
melakukan pinjaman kepada bank komersial,
g. Umur proyek adalah 5 tahun, proyek ini ditentukan dari umur ekonomis peralatan
utama yang digunakan dalam usaha pengasapan ikan.
h. Inflow dan outflow merupakan proyeksi berdasarkan penelitian dan informasi
yang didapatkan mulai tahun 2015.
i. Jenis ikan yang digunakan hanya ikan tuan yang di fillet,
j. Tidak ada produk afkir/cacat,
k. Bobot ikan tuna 2 kg/ekor, di fillet menjadi 12 fillet, dengan harga rata-rata per
ekor antara Rp. 20.000,00 – Rp. 30.000,00, kemudian naik Rp. 5000/kg/Tahun,
l. Harga asap cair pada tahun 1 Rp. 20.000/Kg, kemudian naik Rp.
5.000/kg/Tahun,
m. Biaya pemeliharaan aset pada tahun 1 Rp. 1.200.000/Tahun, kemudian naik Rp.
600.000/Tahun,
n. Biaya air full capacity pada tahun 1 Rp. 3.000.000/Tahun, kemudian naik 10 %
per tahun,
o. Biaya listrik full capacity pada tahun 1 Rp. 4.000.000/Tahun, kemudian naik 10 %
per tahun,
p. Biaya bahan kemas pada tahun 1 Rp. 5.000/Kg, kemudian naik Rp.
1000/Kg/Tahun,
q. Biaya transportasi pada tahun 1 Rp. 9.000.000/Tahun, kemudian naik Rp.
600.000/Tahun,
r. Biaya komunikasi pada tahun 1 Rp. 3.000.000/Tahun, selanjutnya naik Rp.
1.000.000/Tahun,
s. Biaya promosi pada tahun 1 Rp. 6.000.000/Tahun, selanjutnya naik Rp.
150.000/Tahun,
t. Biaya administrasi dan umum pada tahun 1 Rp. 2.500.000/Tahun, lalu naik Rp.
600.000/Tahun,
u. Kebutuhan tenaga kerja 5 orang, pada tahun 1 digaji Rp. 1.200.000/Bulan untuk
13 bulan gaji. Kenaikan gaji tahunan diasumsikan Rp. 300.000/Tahun,
v. Harga se’i ikan yang digunakan adalah harga konstan, harga jual perusahaan ke
agen per kg pada tahun I Rp. 70.000, kemudian naik Rp. 10.000/Kg/Tahun,

14
w. Total produksi adalah jumlah produksi perusahaan yang dihasilkan selama 1
tahun. Nilai total penjualan adalah hasil kali antara total produksi dengan harga
jual,
x. Biaya yang dikeluarkan untuk usaha ini terdiri dari biaya investasi dan biaya
operasional. Biaya investasi dikeluarkan pada tahun ke-1 dan biaya reinvestasi
dikeluarkan untuk peralatan-peralatan yang telah habis umur ekonomisnya,
y. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel,
Tabel 2. Analisis Bussiness Plan Perusahaan
Tahun
Uraian
1 2 3 4 5
Inflow
1. Penjualan 877.500.000 945.000.000 1.012.500.000 1.188.750.000 1.263.750.000
2. Penjualan Aset Sisa 7.650.000
Total Inflow 877.500.000 945.000.000 1.012.500.000 1.188.750.000 1.271.400.000

Outflow
1. Biaya Investasi
Motor 10.000.000
Kolam Limbah 3.000.000
Mesin vacuum 17.000.000
Oven 10.000.000
Bokor 150.000
Kompor 350.000
Tabung Gas 900.000 900.000 900.000
Freezer 2.000.000
Timbangan 150.000 150.000 150.000
Loyang 250.000 250.000
Peralatan Dapur 200.000 200.000 200.000 200.000
2. Biaya Operasional
Pemeliharaan Aset 1.200.000 1.800.000 2.400.000 3.000.000 3.600.000
Ikan Tuna 270.000.000 337.500.000 405.000.000 520.500.000 595.500.000
Asap Cair 27.000.000 33.750.000 40.500.000 52.500.000 60.000.000
Air 2.700.000 2.970.000 3.267.000 3.326.700 3.332.670
Listrik 3.600.000 3.960.000 4.356.000 4.435.600 4.443.560
Kemasan 135.000.000 162.000.000 189.000.000 210.900.000 213.900.000
Transportasi 9.000.000 9.600.000 10.200.000 10.800.000 11.400.000
Komunikasi 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 7.000.000
Promosi 6.000.000 6.150.000 6.300.000 6.450.000 6.600.000
Administrasi &Umum 2.500.000 3.100.000 3.700.000 4.300.000 4.900.000
Tenaga Kerja 78.000.000 81.900.000 85.800.000 89.700.000 93.600.000
3. Biaya Tetap
Sewa Tempat 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Perawatan Kendaraan 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000
Total Outflow 587.300.000 652.230.000 762.323.000 917.212.300 1.010.826.230
Net Benefit 290.200.000 292.770.000 250.177.000 271.537.700 260.573.770
DF 9 % 1,00 0,95 0,91 0.86 0.82
PV DF 9 % 290.200.000 278.131.500 227.661.070 247.099.307 237.122.131
PV 1.280.214.008
NPV 990.014.008
Net B/C 4,411488655
IRR 1,293
PP 3,56
BEP 7.649.999

Biaya tersebut diasumsikan untuk tahun 2018 dan 4 (empat) tahun ke depan. Karena
pada tahun 2017 ini baru melakukan pengadaan awal. Untuk pengembangan
keberlanjutan dilaksanakan pada tahun 2018.

15
BAB V
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan Calon Perusahaan Pemula Berbasis
Teknologi Asap Cair Daun Kesambi dan Penerapannya pada Produk Ikan Asap (Se’i)
ini secara garis besar dibagi menjadi tiga Termin. Termin pertama dan kedua adalah
proses pendirian Perusahaan yang akan dilaksanakan selama satu setengah bulan
dimulai dari bulan September sampai dengan pertengahan bulan Oktober, sedangkan
untuk termin kedua adalah pengembangan perusahaan menjadi Perusahaan PNK yang
akan dilaksanakan selama satu setengan bulan juga, yaitu dimulai dari pertengahan
bulan Oktober sampai dengan bulan Desember. Kedua termin tersebut diuraikan
secara detail dalam poin-poin kegiatan sebagai berikut,
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2017
Bulan
No Kegiatan September Oktober Nopember Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Termin pertama
1. Feasible Survei
2. FGD Potensi Ikan Asap
3. FGD Metode Asap Cair
4. Rekayasa Pirolisis dan Distilasi
5. Ujicoba Alat
6. Pelatihan Pembuatan Asap Cair
Daun Kesambi
7. Pelatihan Pmbuatan Se'i Asap
cair Daun Kesambi
8. FGD rencana marketing
9. Penguatan SDM
10. Pendirian Perusahaan
11. Produksi dan marketing produk
Termin kedua
1. Pengembangan produk dan
pembentukan nama perusahaan
berbasis PT
2. Produksi dan penjualan
3. Monev internal
4. Monev eksternal

16
Tabel 4. Roadmap CPPBT
Sudah dilaksanakan
Tahapan Sasaran Luaran Metode
Survei lokasi Restoran dan Lokasi yang Survei
pengolahan se'i tempat dipersiapkan
pengolahan se'i untuk penelitian
Proses Pengolahan se'i Se'i yang siap Pengamatan
pengolahan se'i jual
tradisional
memakai tungku

Sudah dilaksanakan

Tahapan Sasaran Luaran Metode


Menentukan Melakukan Produk liquid Melakukan
optimasi penelitian tahap smoke Penelitian
pembuatan liquid awal
smoke
Analisis Mutu liquid smoke Data hasil analisis Melakukan
Liquid Smoke meliputi: Karakterisasi
rendemen, pH,
kadar fenol
Aplikasi liquid Ikan yang akan Produk se'i ikan Evaluasi dengan
smoke untuk diproses asap uji organoleptik
pengasapan se'i dengan liquid dan
smoke penyempurnaan
Penyempurnaan Produk
Tahapan Sasaran Luaran Metode
Pembimbingan Produk se'i ikan Sosialisasi,
Aplikasi dan teknologi asap cair daun pengamatan,
Sosialisasi liquid kesambi observasi dan
smoke sebagai pencatatan
pengasap ikan
dan pengawet
Pengembangan UKM Industri Kreatif pembuatan alat
produk produksi baru
Promosi, Investasi industri PPBT Pengurusan
Perijinan: kreatif Perijinan dan
Sertifikasi, Siup Pameran
Situ, BPOM,
Stadardisasi dan
HKI

17
BAB VI
RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN

Anggaran yang dibutuhkan untuk program Calon Perusahaan Pemula Berbasis


Teknologi “Model Inovasi Asap Cair Daun Kesambidan Penerapannya pada Produk
Ikan Asap Berbasis Kearifan Lokaldi Nusa Tenggara Timur”, ini sebagai berikut :

18
1. Gaji, Upah, dan Honor
Waktu Harga
No Uraian Jumlah (Rp)
(Jam/Minggu) Satuan (Rp)
1 Penanggung Jawab 400 20.000 8.000.000
2 Anggota Pelaksana 1 400 18.000 7.200.000
3 Anggota Pelaksana 2 240 15.000 3.600.000
4 Anggota Pelaksana 3 240 15.000 3.600.000
5 Anggota Pelaksana 4 240 15.000 3.600.000
Jumlah Biaya 1 26.000.000
2. Bahan Habis Pakai
Justifikasi Harga
No Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
A. Unit Pirolisator
1 Pelat Stainless 1,2 mm Reaktor pirolisis 2 lembar 1.200.000 2.400.000
2 Pelat Stainless 1,5 mm Drum isolator 2 lembar 1.500.000 3.000.000
3 Kawat Las Elektroda Pengelasan reaktor 23 Kg 200.000 4.600.000
Stainless Steel 2,6 mm pirolisis dan drum
isolator
4 Batu gerinda potong Memotong dan 5 picis 75.000 375.000
stainless steel 4 inch menggerinda pelat
stailess
5 Besi kotak 4x4x1,2 mm Dudukan drum 5 staf 150.000 750.000
isolator dan ruang
bakar
Jumlah A 11.125.000
B. Unit Kondensor
1 Pelat Stainless 1 mm Penampung air 1 lembar 950.000 950.000
kondensor
2 Nipel stainless 1 inchi Saluran keluar asap 1 buah 35.000 35.000
dari reaktor pirolisis
3 Elbow stainless 1 inchi Belokan dari nipel ke 1 buah 35.000 35.000
pipa kondensor
4 Pipa aluminium 1 inchi Pipa kondensor 1 staf 300.000 300.000
5 Oversock aluminium 1 ke Perubahan ukuran 1 buah 50.000 50.000
1/2 inchi diameter pipa
kondensor
6 Pipa aluminium 1/2 inchi Koil/spiral kondensor 1 staf 150.000 150.000
7 Kran air 1/2 inchi Saluran keluar asap 1 buah 50.000 50.000
cair dari kondensor
Jumlah B 1.570.000
C. Unit Destilator
1 Pelat Stainless 1,2 mm Ketel destilasi 2 lembar 1.200.000 2.400.000
2 Nipel stainless 1 inchi Saluran keluar asap 1 buah 35.000 35.000
dari reaktor pirolisis
3 Elbow stainless 1 inchi Belokan dari nipel ke 1 buah 35.000 35.000
pipa kondensor

19
Justifikasi Harga
No Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
4 Pipa aluminium 1 inchi Pipa kondensor 1 staf 350.000 350.000
5 Oversock aluminium 1 ke Perubahan ukuran 1 buah 75.000 75.000
1/2 inchi diameter pipa
kondensor
6 Pipa aluminium 1/2 inchi Koil/spiral kondensor 1 staf 200.000 200.000
7 Kran air 1/2 inchi Saluran keluar asap 1 buah 50.000 50.000
cair dari kondensor
Jumlah C 3.145.000
D. Bahan Pendukung
1 Daun Kesambi Bahan baku 400 kg 20.000 8.000.000
2 Balpoin (Pilot Ball liner ATK 2 lusin 300.000 600.000
large (warna biru)
3 Kertas HVS 80 g ATK 10 rim 60.000 600.000
4 Kertas kuarto 80 g ATK 10 rim 55.000 550.000
5 Flash disk ATK 2 buah 150.000 300.000
6 CDR ATK 5 keping 7.500 37.500
7 Tinta Black Epson L350 ATK 10 botol 135.000 1.350.000
8 Tinta Color Epson L350 ATK 10 botol 119.150 1.191.500
9 Hekter +isi (Kecil, sedang, ATK 5 buah 25.250 126.250
besar)
10 Blok Note ATK 10 buah 12.000 120.000
11 Balpoin ATK 1 dos 158.000 158.000
12 Stabilobos ATK 10 buah 15.000 150.000
13 Map ATK 10 buah 17.500 175.000
14 Konsumsi selama Komsumsi 6 bulan 950.000 5.700.000
pembuatan dan kajian
Jumlah D 19.058.250
Jumlah Biaya 2 (A+B+C+D) 34.898.250
3. Biaya Perjalanan Dinas
1 Transportasi PP (Kupang- demonstrasi 3 tiket 1.200.000 3.600.000
Larantuka) teknologi pesawa
2 Transportasi PP (Kupang- demonstrasi 3 tiket 1.200.000 3.600.000
Maumere) teknologi pesawa
3 Uang transport peserta mobilisasi peserta 30 orang 100.000 3.000.000
demo di Kab. Flotim
4 Uang transport peserta mobilisasi peserta 30 orang 100.000 3.000.000
demo di Kab. Sika
5 Transportasi Kapal Feri Mobilisasi alat ke 2 tiket 4.000.000 8.000.000
PP Flotim dan Sika kapal
6 Transportasi PP (Kupang- Pengujian produk 2 tiket 2.900.000 5.800.000
Yogyakarta) (UGM) pesawa
t
7 Transportasi PP (Kupang- Promosi/Event 4 tiket 2.000.000 8.000.000
Jakarta) pameran) pesawa
t
Jumlah Biaya 3 35.000.000

20
Justifikasi Harga
No Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
4. Promosi
1 Promosi/pameran promosi 1 paket 7.300.000 7.300.000
2 Sewa Tenaga Support Membantu 2 paket 1.000.000 2.000.000
Lokal
3 Sewa Kamar Hotel Gol.IV Penginapan 4 malam 938.000 3.752.000
(2 orang)
4 Uang harian (2 orang) Makan-Minum 6 hari 700.000 4.200.000
Jumlah Biaya 4 17.252.000
5. Pengembangan Produk (Supporting)
A. Sewa Peralatan dan Mesin
1 Sewa Mesin Potong Pelat Pembuatan Alat 1 unit 7.400.000 7.500.000
2 Sewa Mesin Las Pembuatan Alat 1 unit 5.000.000 7.500.000
3 Sewa Mesin Drilling Pembuatan Alat 1 unit 5.000.000 5.000.000
4 Sewa Mesin Roll Pelat Pembuatan Alat 1 unit 5.000.000 7.500.000
5 Sewa Mesin Gerinda Pembuatan Alat 1 unit 5.000.000 5.000.000
6 Sewa Seperangkat Alat- Pembuatan Alat 1 set 5.000.000 7.500.000
Alat Jumlah A 40.000.000
B. Pengembangan Produk dari Pasar
Demontrasi Teknologi Inovasi di Kab. Flores Timur
1 Sewa kendaraan roda 4 Angkut 3 hari 800.000 2.400.000
2 Sewa Tempat Demo Demo 1 paket 2.500.000 2.500.000
3 Sewa Kamar Hotel Gol.IV Penginapan 2 malam 938.000 1.876.000
4 Sewa Kamar Hotel Gol.IV Penginapan 2 malam 938.000 1.876.000
5 Sewa Kamar Hotel Gol.II Penginapan 2 malam 550.000 1.100.000
6 Uang harian (3 orang) Makan-Minum 9 hari 430.000 3.870.000
7 Nasi Kotak Konsumsi disaat 30 dos 45.000 1.350.000
demo
8 Snak Konsumsi disaat 60 dos 20.000 1.200.000
demo
9 Sewa Tenaga Support Membantu 2 orang 1.000.000 2.000.000
Lokal, 2 hari
10 Uang harian peserta demo mobilisasi peserta 30 orang 115.000 3.450.000
Demontrasi Teknologi Inovasi Kab. Sikka
1 Sewa kendaraan roda 4 Angkut 3 hari 800.000 2.400.000
2 Sewa Tempat Demo Demo 1 paket 2.500.000 2.500.000
3 Sewa Kamar Hotel Gol.IV Penginapan 2 malam 938.000 1.876.000
4 Sewa Kamar Hotel Gol.IV Penginapan 2 malam 938.000 1.876.000
5 Sewa Kamar Hotel Gol.II Penginapan 2 malam 550.000 1.100.000
6 Uang harian (3 orang) Makan-Minum 9 hari 430.000 3.870.000
7 Nasi Kotak Konsumsi disaat 30 dos 45.000 1.350.000
demo
8 Snak Konsumsi disaat 60 dos 20.000 1.200.000
demo
9 Sewa Tenaga Support Membantu 2 orang 1.000.000 2.000.000
Lokal, 2 hari

21
Justifikasi Harga
No Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
10 Uang harian peserta demo mobilisasi peserta 30 orang 115.000 3.450.000
Jumlah B 43.244.000
C. Biaya Pengujian Produk
1 Pengujian asap cair kandungan asap 1 paket 7.000.000 7.000.000
2 Pengujian Se'i kandungan se'i 1 paket 7.000.000 7.000.000
Jumlah C 14.000.000
D. Biaya Bahan Kemasan Produk
1 Mesin pengemas vakum Pembuatan kemasan 1 paket 7.500.000 7.500.000
Sealer
2 Kemasan se'i Pembuatan kemasan 7500 kemasan 5.000 37.500.000

3 Kemasan asap cair 250 ml Pembuatan kemasan 2000 botol 3.000 6.000.000

Jumlah D 51.000.000
E. Tempat Perusahaan Pemula
1 Pembuatan lokasi Tempat usaha 1 paket 26.500.000 26.500.000
perusahaan
Jumlah E 26.500.000
Jumlah Biaya 5 (A+B+C+D+E) 174.744.000
6. Lain-lain (Legislasi, Ijin, Setifikasi, Penyusuanan laporan, dll)
1 SITU/SIUP Perizinan 1 paket 7.250.000 7.250.000
2 Izin Bail POM Nomor registrasi 1 paket 7.250.000 7.250.000
3 Materai 6000 Administrasi 15 buah 7.000 105.000
4 Kaset Video Laporan 2 keping 100.000 200.000
5 Foto copi Laporan 200 lembar 200 40.000
6 Penjilidan laporan Laporan 20 exempl 5.000 100.000
ar
7 E-mail, sebanyak 30 kali Komunikasi 30 MB 20.000 600.000
8 Pencetakan kaset Video Laporan 1 keping 200.000 200.000
9 Publikasi Jurnal 1 kali 1.750.000 1.750.000
Jumlah Biaya 6 17.495.000
Total Biaya (1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6) 305.389.250

22
BAB VII
TIM PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Penanggung Jawab
a. Nama lengkap dan gelar : Mamiek Mardyaningsih, ST.,M.Eng
b. Golongan/NIP : IVa/19650502 199512 2 001
c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
d. Jabatan Struktural :Kepala Laboratorium Pengujian Material
e. Jurusan/Program Studi : Teknik Mesin
f. Bidang Keahlian : Teknik Kimia
g. Waktu Penelitian : 10 jam/minggu
h. Pengalaman Penelitian :
No Judul Kegiatan Tahun Sumber Dana
1 Pemurnian Nira Lontar dengan Asam Sulfat 2001 DIPA Poltek
Untuk Pembuatan Gula Semut di Wilayah NTT Undana
2 Pengaruh Kesadahan terhadap Korosivitas Air 2003 DIPA Poltek
PDAM di Wilayah Kupang NTT Undana
3 Pembuatan Phenol Formaldehyde Resin sebagai 2009 DIKTI-UGM
Prekursor untuk Preparasi Karbon Berpori
4 Peningkatan Karakteristik Karbon Berpori dari 2010 DIKTI-UGM
Phenol Formaldehyde Resin dengan
Penambahan Senyawa Turunan Phenol.
5 Pemanfaatan Tongkol Jagung untuk Preparasi 2012 DIPA PNK
Arang Aktif dan Aplikasinya sebagai Adsorben
Penjernih Air Sumber
6. Kajian Awal Produksi Biodiesel Dari Limbah 2013 DIPA PNK
Penggilingan Padi Secara Esterifikasi Skala
Laboratorium
7 Kajian Kelayakan Kitosan dari Limbah Udang 2013 DIKTI
Perairan NTT sebagai Pengawet Ikan asin Kering
8 Kajian Kelayakan Kitosan dari Limbah Udang 2014 DIKTI
Perairan NTT sebagai Pengawet Ikan asin Kering

23
24
2. Anggota 1
a) Nama : Ir. Aloysius Leki, M.Si
b) Golongan/NIP : IVc / 196806171995121001
c) Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
d) Jabatan Struktural : Ketua Satuan Penjamin Mutu Internal
e) Jurusan/Program Studi : Teknik Mesin
f) Bidang Keahlian : Teknik Mesin
g) Waktu Penelitian : 10 Jam/minggu
h) Pengalaman Penelitian
No Judul Penelitian Tahun Sumber Dana
1 Rancang bangun alat perajang buah lontar 2002 DIKTI
penghasil nira.
2 Pengembangan desain dan penerapan 2004 P5D Bandung
teknologi pembuatan terali pada bengkel las
pengrajin terali besi.
3 Rancang bangun alat penjernih air garam 2005 DIKTI
untuk petani garam tradisional.
4 Rancang bangun alat pemisah serat kapas. 2005 DIKTI
5 Rancang bangun lemari pendingin sederhana 2006 DIKTI
untuk sayuran dan buah.
6 Pembuatan mesin parut kelapa tanpa 2006 DIKTI
pengupasan tempurung untuk mendukung
industri rumah tangga penghasil minyak
kelapa.
7 Kajian pengaruh kecepatan blower terhadap 2013 DIKTI
tingkat kekeringan pada teknologi
pengeringan ikan melalui pemanfaatan
Biomass Energy sebagai sebuah upaya
pemberdayaan dan peningkatan ekonomi
masyarakat nelayan di musim hujan.
8 Kajian kelayakan kitosan dari limbah kulit 2013 DIKTI
udang perairan NTT sebagai pengawet ikan
asin.

25
26
3. Anggota 2
a) Nama Lengkap : Andi Y Tung Selly
b) NIM : 1323723385
c) Semester : VII
d) Jurusan/Prodi : Teknik Mesin
e) No.HP/Email : 082340265518/andyjhunros34@gmail.com
f) Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Nama Jurusan Kabupaten/Kota Tahun
Sekolah Lulus
1. SD SD I Kelapa - Kota Kupang 2006
Lima 1
2. SMP SMP N 5 - Kota Kupang 2010
3. SMA SMK N 5 TEK. Kota Kupang 2013
Mesin
4. PT POLITEKNIK TEK. Kota Kupang Aktif
NEGERI Mesin Kuliah

27
4. Anggota 3
a) Nama Lengkap : Ananda M.R.F Jhonnaidi
b) NIM : 1323723407
c) Semester : VII
d) Jurusan/Prodi : Teknik Mesin
e) No. HP/Email : 081337772773/anandarezajhonnaidi@yahoo.com
f) Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Nama Jurusan Kabupaten/Kota Tahun
Sekolah Lulus
1. SD SD - Kota Kupang 2006
Bonipoi 1
2. SMP SMP 1 - Kota Kupang 2010
Negeri
3. SMA SMK N 2 Otomotif Kota Kupang 2013
4. PT Politeknik Teknik Kota Kupang Aktif
Negeri Mesin Kuliah

28
5. Anggota 4
a) Nama Lengkap : Melkianus Kadja
b) NIM :Alumni
c) Semester :-
d) Jurusan/Prodi :Teknik Mesin Produksi
e) No. HP/Email :082 237 774 417
f) Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Nama Jurusan Kabupaten/Kota Tahun
Sekolah Lulus
1. SD SDN - Sabu Raijua 2003
Lobolaw
2. SMP SMPN 8 - Kota Kupang 2006
3. SMA SMK N 5 Teknik Kota Kupang 2009
Mesin
4. PT Politeknik Teknik Kota Kupang 2014
Negeri Mesin
Kupang

29
LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pernyataan pendaftaran paten

30
Lampiran 2. SK UP2M Politeknik Negeri Kupang

31
32
33
Lampiran 3. Produk Asap Cair Daun Kesambi dan Spesifikasi Fisik dan Kimia

a. Spesifikasi Fisik

b. Spesifikasi Kimia

34
Lampiran 4. Produk Ikan Asap dengan Asap Cair Daun Kesambi dan Spesifikasi

Spesifikasi Ikan Asap dengan Asap Cair Daun Kesambi

35

Anda mungkin juga menyukai