Anda di halaman 1dari 46

KAYU

Ir. Sri Utami, MT.

KAYU

1. PENDAHULUAN

Di Indonesia, kayu utk bhn


bangunan digolongkan menjd
4 mcm, yaitu kayu
berdaun jarum (pinus), kayu
berdaun lebar (jati), kayu
sebngs palma (kelapa), kayu
sebngs (bambu).
Faktor penyebab kerusakan
kayu ada 2, yaitu:

Faktor biologis sprt


kerusakan yg disbbkn
cendawan
(jamur),serangga perusak
kayu (rayap) dan cacing
laut (kerang penggerek).

Faktor non biologis sprt


cuaca dan api.

Menurut keawetannya
kayu di bagi dlm 5 kls,
yaitu :

Kls 1 (25 tahun) sprt


jati, ulin, merbau.

Kls 2 (15-25 tahun) sprt


weru, rasamala cemara
gunung.

Kls 3 (10-15 tahun) sprt


pinang, kruing, meranti
merah dan putih.

Kls 4 (5-10) sprt durian,


sengon, kenari.

Kls 5 (kurang dr 5 thn)


sprt kemiri, jabon,
kapuk hutan.

Persyaratan
mengawetkan kayu
adalah jenis kayu harus
tergolong dalam kelas
3,4,5, kadar air pada
kayu yang hendak
diawetkan hendaknya
dibawah 50 %
(dapat dilakukan dengan
metode rendaman
dingin/panas-dingin,
vakum tekan dan difusi
untuk kayu yang masih
segar), kayu yang telah
dawetkan
sebaiknya sudah dalam
bentuk siap digunakan.
Jika tidak bekas
potongan harus dilabur
dengan bahan pengawet
pekat.

Syarat bhn pengawet yg


baik, yaitu memiliki daya
penetrasi yg cukup tinggi,
memiliki daya racun ampuh,
bersifat permanent, aman
dipakai, tdk bersifat korosif
terhdp logam, bersih dlm
pemakaian, tdk mengurangi
sifat baik kayu, tdk mudah
terbakar dan mudah
diperoleh dng harga murah.
Contohnya kreosot (minyak),
pentaklor fenol (larut dlm
minyak), osmose (larut dlm
air).

Pengawetan kayu skala


rumah tangga melalui proses
pelaburan atau
penyemprotan, pencelupan
dan perendaman dingin.
Sdngkn pengawetan kayu
skala industri dpt melalui
proses vakum tekan.

Proses pembuatan
macam-macam kayu
olahan, kayu lapis,
yaitu pemanasan
blok, penguapan log,
pemotongan dan
penyimpanan venir,
pengeringan venir,
penyusunan dan
pengepresan.

Papan partikel, yaitu


persiapan partikel,
pencampuran,
pembentukan,
pengepresan,
penyempurnaan
utama.

Proses pada papan


serat mirip dengan
pembuatan papan
keras dan partikel.

Kami menggunakan berbagai


mcm kayu pilihan diantaranya
kayu Ulin, kayu Bengkirai, kayu
Merbau, kayu Kamper, kayu
Jati, dan kayu Mahoni. Kayukayu tersbt berasal dr berbagai
kawasan hutan di Pulau
Kalimantan dan Jawa dan
merupakan kayu pilihan yg
telah terkenal jenis dan
kualitasnya di dlm dan luar
negeri.

Setiap jenis kayu tersbt


memiliki ciri khasnya masing2
dng kisaran wrn dr terang ke
gelap, kayu yg kami gunakan
memiliki sifat kuat, tahan
lama, dan mudah dibentuk
serta cepat meresap wrn. Kayu
Ulin atau kayu Besi terkenal
sebagai kayu dng ciri2 paling
kuat dan keras di Indonesia.

Karena sangat berat dan


tenggelam di dalam air,
kayu ini sangat sesuai
untuk fondasi jembatan,
pelabuhan, bangunan,
furniture taman, perabot
di luar rumah, dan lantai
kayu. Kayu dengan
karakteristik yang kuat
seperti kayu Bengkirai
atau Ballau Kuning dan
kayu Merbau sangat
cocok digunakan untuk
bahan bangunan seperti
pintu, kerangka,
furniture, dan lantai kayu.

Sementara kayu Kamper


biasa digunakan untuk
bangunan, pintu dan
kerangka.

2. KAYU GLULAM (GLUE


LAMINATED TIMBER)

Glulam (Glue Laminated Timber)


adalah slh 1 jenis kayu olahan yg
memiliki bnyk keunggulan.
Keunggulannya antara lain tahan
api (1 jam terbakar hanya 4 cm yg
menjd arang), dpt digunakan pd
bentang yg tidak terbatas, dpt
dibentuk menjd berbagai bentuk
sprt lingkaran, arc, segitiga, dan
sebagainya dan lbh murah dr pd
kayu olahan yg mempunyai
kekuatan yg sama serta bhn baku
kayu glulam, yaitu kayu akasia
sngt mudah diperoleh. Tapi di luar
semua itu, kayu glulam jg memiliki
kekurangan. Sprt tdk bisa dipaku,
pabrik kayu glulam khususnya di
Indonesia sangat sdkt, yaitu di
Jambi dan Pontianak.

Bhn baku kayu


glulam itu sndr
adalah kayu akasia.
Krn akasia
merupakan kayu kls
2 dlm hal keawetan,
shng kayu glulam
ini otomatis jg kls 2.

Kayu glulam ini bisa


menjd alternatif
bagi kita yg ingin
memiliki bangunan
alami ttp tetap
kuat, murah,
menarik (krn glulam
dpt dibentuk menjd
berbagai mcm
bentuk).berikut
contoh glulam dan
pengaplikasiannya
dlm bangunan.

3. JENIS KAYU
OLAHAN LAIN
Selain kayu glulam ada
beberapa jenis kayu
olahan lainnya. Antara
lain kayu LVL (Laminate
Veneer Lumber), kayu ini
hampir sama dengan
glulam, tapi lapisannya
lebih tipis (dalam bentuk
lembaran). Lalu ada lagi
jenis kayu plaska, yaitu
kayu yang dilapisi beton.
Biasanya digunakan untuk
bangunan basement, agar
air tidak mudah meresap
ke dalam kayu.

KAYU
Pada dasarnya terdapat 2 sifat utama kayu yang
dapat dipergunakan untuk mengenal kayu,
yaitu :
1. Sifat Fisik (sifat kasar atau makroskopis) dan
2. Sifat Struktur (sifat mikroskopis).
Secara obyektif, sifat struktur lebih dapat
diandalkan daripada sifat fisik dalam mengenal
atau menentukan jenis-jenis kayu

Sifat Fisik
Sifat fisik jenis-jenis kayu dapat diketahui secara jelas
melalui panca indera, baik dengan penglihatan, penciuman,
perabaan, dsb tanpa menggunakan alat bantu Diantaranya :
1. Warna, umumnya yang digunakan adalah warna kayu
teras
2. Tekstur, penampilan sifat struktur pada bidang lintang
3. Arah serat, arah umum dari sel-sel pembentuk kayu
4. Gambar, baik yang terlihat pada bidang radial maupun
tangensial
5. Berat, umumnya dengan menggunakan berat jenis
6. Kesan raba, yaitu kesan yang diperoleh saat meraba kayu
7. Lingkaran tumbuh
8. Bau

Sifat Struktur
Sifat struktur jenis-jenis kayu dapat kita ketahui dengan
mempergunakan alat bantu, yaitu kaca pembesar dengan
pembesaran 10 kali, diantaranya :
1. Pori, sel yang berbentuk pembuluh dengan arah
longitudinal.
2. Parenkim, sel yang berdinding tipis dengan bentuk batu
bata
dengan arah longitudinal.
3. Jari-jari, parenkim dengan arah horizontal.
4. Saluran interseluler, berada di antara sel-sel kayu yang
berfungsi sebagai saluran khusus.
5. Saluran getah, berada dalam batang kayu, dan bentuknya
seperti lensa.
6. Tanda kerinyut, penampilan ujung jari-jari yang bertingkattingkat dan biasanya terlihat pada bidang tangensial.
7. Kulit tersisip, berada diantara kayu, yang terbentuk
sebagai akibat kesalahan kambium dalam membentuk kulit

Sifat-Sifat Kayu

Kayu berasal dari berbagai jenis pohon


yang memiliki sifat-sifat yang berbedabeda. Bahkan dalam satu pohon, kayu
mempunyai sifat yang berbeda-beda.
Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang
berbeda satu sama lain, ada beberapa
sifat yang umum terdapat pada semua
jenis kayu yaitu :

Sifat Kayu

Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe


bermacam-macam dan susunan dinding selnya
terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi
selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).
Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu
memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji
menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial
dan tangensial).
Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis,
yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air
(kelembaban) sebagai akibat perubahan
kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan
dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.

Jenis-Jenis Kayu
1. Kayu Solid
Kayu utuh yang tidak dibentuk dari sambungan atau
gabungan, itulah yang disebut dengan kayu solid. Ada
juga sebagian orang yang menyebutnya dengan kayu
Jepara. Harga kayu solid cenderung mahal. Yang termasuk
kayu solid antara lain, kayu jati, sungkai, nyatoh, dan jati
belanda.
2. Kayu Lapis (plywood)
Kita juga mengenal kayu lapis dengan sebutan tripleks
atau multipleks. Sesuai dengan namanya, kayu lapis
terbentuk dari beberapa lapis lembaran kayu. Lembaranlembaran tersebut direkatkan dengan tekanan tinggi dan
menggunakan perekat khusus. Kayu lapis yang terdiri dari
tiga lembar kayu disebut tripleks. Sedangkan yang terdiri
dari lebih dari tiga lembar kayu, disebut multipleks.
Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm,
9mm, dan 18mm. Sedangkan ukuran penampangnya
adalah 120cmx240cm. Kayu lapis bisa digunakan sebagai
material untuk kitchen set, tempat tidur, lemari, atau meja

Jenis jenis kayu


3. Kayu partikel (particle board)
Jenis kayu olahan yang satu ini terbuat dari serbuk kayu kasar yang
dicampur dengan bahan kimia khusus. Campuran tersebut kemudian
disatukan dengan lem dan dikeringkan dengan suhu tinggi.
Kayu partikel banyak digunakan sebagai material untuk berbagai
furnitur. Namun, kayu partikel tergolong jenis kayu yang tidak tahan
lama. Dalam kurun waktu tertentu, kayu partikel bisa berubah
bentuk, terutama jika terkena air dan menahan beban terlalu berat.
4. MDF (Medium Density Fiberboard)
MDF adalah kayu yang terbuat dari campuran bubur kayu dengan
bahan kimia tertentu. Cara pembuatannya mirip dengan kayu
partikel. Kayu MDF merupakan material kayu olahan yang tidak
tahan terhadap air dan kelembapan. Untuk daerah-daerah yang
memiliki kelembapan tinggi, sebaiknya tidak menggunakan kayu
MDF.
Kayu MDF memiliki berbagai jenis finishing yang bisa Anda pilih.
Anda bisa melapisinya dengan irisan kayu tipis (veneer), atau
pelapis kertas. Berbagai jenis finishing untuk kayu MDF juga tersedia
dalam berbagai warna dan tekstur. Tersedia motif tekstur kayu
alami, atau tekstur lainnya sesuai selera

Jenis jenis kayu


5. Blockboard
Jenis kayu olahan lainnya adalah blockboard.
Balok-balok kayu berukuran 4cm-5cm
dipadatkan menggunakan mesin. Setelah itu
diberi pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa
lembaran seperti papan kayu. Blockboard
memiliki dua pilihan ketebalan, 15mm dan
18mm. Harganya cenderung lebih murah
dibandingkan kayu solid

Kayu Solid

Kayu solid merupakan bahan terkuat dan


paling tahan lama dibandingkan kayu
olahan. Namun persediaannya terbatas
sehingga harganya pun sangat mahal.
Proses pengerjaannya pun membutuhkan
keterampilan yang khusus. Pengeringan
harus sempurna untuk mengindari sifat
muai susut kayu. Kayu yang biasa dipakai di
Indonesia untuk furniture adalah kayu jati,
kayu nyatoh, dan kayu sungkai dan
beberapa jenis kayu lainnya seperti mahoni,
pinus, ramin dan cedar.

a. Kayu Jati
Kayu jati merupakan kayu yang paling banyak
diminati karena kualitasnya, ketahanannya
terhadap kondisi cuaca, tahan rayap, dan
seratnya yang menarik. Kayu ini merupakan
kayu kelas satu yang banyak diolah menjadi
furniture berkelas. Jenis furniture ini pun sangat
diminati oleh penduduk mancanegara sehingga
permintaan eksport selalu meningkat dari
tahun ke tahun.
Warna kayu jadi adalah coklat muda,
coklat kelabu hingga coklat tua kemerahan.
Sekalipun keras dan kuat kayu ini mudah
dipotong dan dibentuk. Agar keindahan serat
dan urat kayu terlihat alami, finishing nya bisa
menggunakan politur, melamik atau PU
(polyurethane).

b. Kayu Sungkai
Kayu sungkai kini semakin popular
penggunaannya sebagai pengganti
kayu jati yang mahal. Seratnya lebih
lunak dan warnanya pun lebih
terang dari kayu jati. Kayu sungkai
cocok untuk furniture dalam
ruangan. Walaupun harganya lebih
murah dari kayu jati tapi masih
lebih mahal dari pada kayu nyatoh

c. Kayu Nyatoh
Kayu nyatoh biasa disebut
kayu jati muda yang
banyak terdapat di propinsi
Riau. Serat kayunya
berwarna coklat muda
dengan guratan yang khas.
Kayu ini juga tahan
terhadap serangan rayap
dan tahan lama

d. Kayu Mahoni
Kayu mahoni (mahogany)
termasuk kayu tropis yang
banyak dipakai di Eropa untuk
dijadikan bahan mebel, karena
dominannya dahulu di Inggris
pernah dikenal jaman mahoni
karena dipakai sebagai bahan
untuk semua jenis mebel.
Kayu mahoni banyak terdapat
di Asia Tenggara, Afrika dan
Amerika tengah

Kayu Lapis

Kayu lapis merupakan kayu olahan yang


biasa kita kenal dengan sebutan tripleks
atau mutipleks. Kayu lapis dibentuk dari
beberapa lembaran kayu yang direkatkan
dengan tekanan tinggi. Ketabalanya
bervariasi dari mulai 3 mm, 4 mm, 9 mm
dan 18 mm dan luasannya 244 x 122 cm.
Ketebalan plywood menentukan kekuatan
dan kestabilannya.
Jenis kayu ini paling banyak dipakai
sebagai material pembuat kitchen set,
lemari, meja, dan tempat tidur. Oleh
karena plywood mempunyai permukaan
polos dan tidak memiliki serat yang khas
maka kadang perlu diberi pelapis
tambahan seperti venner(irisan kayu tipis)
PVC ataupun melaminto. Harga kayu lapis
lebih murah dari kayu solid tapi lebih
mahal dari kayu olahan lainnya

Block Board

Blockboard merupakan potongan kayu


kotak kecil-kecil ( sekitar 2.5 - 5 cm )
yang dipadatkan dengan mesin dan
diberi pelapis venner di kedua sisinya
sehingga menjadi sebuah lembaran
menyerupai papan. Ketebalannya bisa
12 mm, 15 mm dan 18 mm dan
luasannya sama dengan multipleks.

Blockboard biasanya dibuat dari kayu


lunak sehingga tidak sekuat plywood.
Harganya pun sedikit dibawah plywood.
Jenis block board yang banyak tersedia
adalah teakblok (memakai lapisan
venner kayu jati). Cukup baik untuk
membuat rak, cabinet ataupun kitchen
set

MDF (Medium Density Fireboard)

MDF terbuat dari serbuk kayu halus


dan bahan kimia resin yang direkatkan
dan dipadatkan dengan suhu dan
tekanan yang tinggi. Kayu yang
dipakai biasanya diambil dari kayu sisa
perkebunan ataupun bamboo. Ini
membuat MDF lebih ramah
lingkungan. Bentuknya berupa papan
atau lembaran yan siap dipotong
sesuai dengan kebutuhan. Versi yang
lebih padat dan lebih kuat dikenal
dengan HDF (High Density Fibreboard).

MDF

MDF sangat fleksibel sehingga mudah dibentuk.


Ukuran dan kekuatannyapun konsisten. Namun
karena memakai bahan kimia resin, MDF lebih berat
dari Plywood dan particle board. Di pasaran MDF
memiliki jenis finishing yang sangat berfariasi dari cat
kayu, venner, PVC, HPL ataupun paper laminate.
Warna dan motifnya pun dapat dibuat sangat beragam
Furniture yang memakai bahan MDF biasa dipakai
untuk furniture praktis yang diproduksi masal oleh
pabrik. Sistem knock down digunakan hampir di
semua industry furniture dengan menggunakan dowel
(batang kayu atau plastic kecil) atau connecting bolt
yang membuat produk dapat dibongkar pasang
dengan mudah

Particle Board

Particle board terbuat dari partikel


sisa pekerjaan kayu seperti serbuk
gergaji, potongan kayu kecil, serpihan
kayu dan bahan kimia resin yang
direkatkan dengan tekanan tinggi dan
kemudian dikeringkan. Prosesnya
kurang lebih hampir sama dengan
MDF hanya bahan MDF lebih halus
dan seragam sedangkan partikel
board lebih kasar dan tidak beraturan.
Harga particle board paling murah
diantara kayu olahan lainnya. Musuh
terbesarnya adalah air sehingga
mempunyai keterbatasan dalam
pemakaiannya di rumah tangga. Jika
bahan ini basah maka kekuatannya
akan hilang. Selain itu particle board
juga dapat melengkung jika menahan
beban berat

Particle board

Dalam proses finishingnya particle tidak bisa


di cat atau di coating karena teksturnya yang
kasar. Sehingga untuk menutupi
permukaannya dipakai lapisan veneer,
laminate atau fancy paper laminate yang
direkatkan. Berhati hati juga karena partikel
board tidak bisa digabungkan memakai paku
atau sekrup biasa. Biasanya pabrik
menggunakan semacan perekat atau sekrup
khusus untuk menginstal furniture berbahan
particle board.

Cacat Kayu

Bagi produsen kayu, cacat kayu merupakan


kerugian yang dapat menyebabkan
penurunan harga kayu, meskipun demikian
sebaiknya produsen tetap melindungi hak
konsumen dengan membritahukan cacat kayu
tersebut, mengingat resiko keruntuhan
bangunan yang mengerikan dapat terjadi
karena cacat kayu yang tidak diantisipasi
sebelumnya.

Jenis Jenis Cacat pada Kayu

Cacat mata kayu


Pengaruh mata kayu, yaitu mengurangi sifat keteguhan
kayu, menyulitkan pengerjaan karena penampang mata
kayu keras (pada mata kayu sehat), mengurangi
keindahan permukaan kayu dan menyebabkan
lubangnya lembaran-lembaran finir.
Pecah dan belah
Cacat ini mengakibatkan keteguhan tarik dan
keteguhan tekan kayu berkurang yang disebabkan
karena distribusi tegangan tidak merata pada saat kayu
menahan beban, Kuat geser kayu turun yang
disebabkan karena adanya pengurangan luas daerah
yang menahan geseran

Cacat Kayu
Pecah busur dan pecah gelang
. Pengaruhnya dapat menyebabkan kuat tekan, kuat
tarik dan kuat geser kayu menurun.
Hati kayu rapuh
Cacat ini biasanya terjadi pada kayu berdaun lebar
yang menyebabkan kekuatan kayu turun dan
menyulitkan pada saat proses pembuatan finir.
Jamur penyerang kayu
Cacat ini menyebabkan kayu rapuh sehingga
kekuatannya turun kemudian patah secara mendadak
bila diberi beban

Cacat Kayu
Serangga Perusak kayu
Cacatnya berupa lubang pada kayu yang
menyebabkan kekuatan kayu turun dan
mengurangi keindahan permukaan kayu.
Lubang gerek dan lubang cacing laut
Lubang yang disebabkan oleh serangga
penggerek atau cacing laut. Pada umumnya
menyerang kayu yang baru ditebang dan
pada pohon yang masih tegak berdiri

Macam Penggunaan Kayu


Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian
tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang
bersangkutan dan persyaratan teknis yang
diperlukan. Jenis-jenis kayu yang mempunyai
persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu
antara lain dapat dikemukan sebagai berikut :
Bangunan (Konstruksi)
Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar
dan mempunyai keawetan alam yang tinggi.
Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal,
giam, jati, kapur, kempas, keruing, lara, rasamala.
Veneer biasa
Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar,
bulat, bebas cacat dan beratnya sedang.
Jenis kayu : meranti merah, meranti putih, nyatoh,
ramin, agathis, benuang

Manfaat
Veneer mewah
Persyaratan teknis : disamping syarat di atas, kayu
harus bernilai dekoratif.
Jenis kayu : jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu,
lasi, rengas, sungkai, weru, sonokembang.
Perkakas (mebel)
Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil,
dekoratif, mudah dikerjakan, mudah dipaku, dibubut,
disekrup, dilem dan dikerat.
Jenis kayu : jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas,
sonokeling, sonokembang, ramin

Manfaat
Lantai (parket)
Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam,
mudah dipaku dan cukup kuat.
Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin,
bungur, jati, kuku.
Bantalan Kereta Api
Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku, awet.
Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bedaru, belangeran,
bintangur, kempas, ulin.
Alat Olah Raga
Persyaratan teknis : kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur
halus, serat halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet.
Jenis kayu : agathis, bedaru, melur, merawan, nyatoh,
salimuli, sonokeling, teraling

Manfaat
Alat Musik
Persyaratan teknis : tekstur halus, berserat lurus, tidak
mudah belah, daya resonansi baik.
Jenis kayu : cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi,
eboni.
Alat Gambar
Persyaratan teknis : ringan, tekstur halus, warna bersih.
Jenis kayu : jelutung, melur, pulai, pinus.
Tong Kayu (Gentong)
Persyaratan teknis : tidak tembus cairan dan tidak
mengeluarkan bau.
Jenis kayu : balau, bangkirai, jati, pasang

Manfaat
Tiang Listrik dan Telepon
Persyaratan teknis : kuat menahan angin, ringan, cukup
kuat, bentuk lurus.
Jenis kayu : balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembesu,
ulin.
Patung dan Ukiran Kayu
Persyaratan teknis : serat lurus, keras, tekstur halus, liat,
tidak mudah patah dan berwarna gelap.
Jenis kayu : jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka,
eboni.
Korek Api
Persyaratan teknis : sama dengan persyaratan veneer,
cukup kuat (anak korek api), elastis dan tidak mudah
pecah (kotak).
Jenis kayu : agathis, benuang, jambu, kemiri, sengon,
perupuk, pulai, terentang, pinus

Manfaat
Pensil
Persyaratan teknis : BJ sedang, mudah dikerat, tidak
mudah bengkok, warna agak merah, berserat lurus.
Jenis kayu : agathis, jelutung, melur, pinus.
Moulding
Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur halus,
mudah dikerjakan, mudah dipaku. Warna terang, tanpa
cacat, dekoratif.
Jenis kayu : jelutung, pulai ramin, meranti dll

Manfaat
Perkapalan
Lunas
Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, tahan
binatang laut.
Jenis kayu : ulin, kapur.
Gading
Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah,
tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
Senta
Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah,
tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.

Pembungkus as baling-baling
Persyaratan teknis : liat, lunak
sehingga tidak merusak logam.
Jenis kayu : nangka, bungur, sawo.
Popor Senjata
Persyaratan teknis : ringan, liat,
kuat, keras, dimensi stabil.
Jenis kayu : waru, salimuli, jati.

Kulit
Persyaratan teknis : tidak mudah pecah,
kuat, liat, tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, meranti
merah.
Bangunan dan dudukan mesin
Persyaratan teknis : ringan, kuat dan
awet, tidak mudah pecah karena getaran
mesin.
Jenis kayu : kapur, meranti merah,
medang, ulin, bangkirai.

Konstruksi Kayu

Sistem panel, mebel dengan bentuk dasar kotak


seperti lemari dan meja dibuat dari penggabungan
panel dengan posisi vertikal dan horisontal. Sistem
sambungan dapat menggunakan dowel dan sekruf
dan baut. (meja, lemari dll)
Sistem built-in, merupakan sistem konstruksi yang
ditanam pada dinding ruangan sebagai bagian
pokok struktur sehingga menjadi bagian dari
dinding ruangan. Alat bantu berupa fisher, berupa
sekruf dengan tambahan penguat (lemari display,
kitchen set, lemari dll)
Sistem sambungan kayu, menggunakan alat bantu
seperti dowel, fisher, sekruf knock down dll

Finishing
Finishing adalah istilah proses produksi pada bagian
akhir yaitu pengecatan atau pelapisan permukaan
yang berfungsi melindungi kayu dari cuaca dan
perlakuan pemakaian.
Pelapisan (laminasi) pada permukaan kayu
disesuaikan dengan karakter kayu yang berserat.
Tahapan finishing untuk menghasilkan warna alami
(natural melamic) adalah :
1. wood filler, berfungsi mengisi celah pada
permukaan kayu
dan memunculkan karekter/alur serat kayu
2. wood stain, melapiskan zat warna pada
permukaan kayu
3. sending sealer, melapisi permukaan kayu untuk
proses

Finishing
4. Melamic lacquer, bahan pelapis permukaan kayu transparan
5. doff (redup) atau gloss (mengkilap), jenis pelapis
permukaan.
Dengan teknologi kimia dapat pula dibuat finishing yang
menyerupai wasrna alami atau warna tiruan yaitu :
1. Pengecatan, pengecatan terbaik adalah dengan sistem baked
atau oven
2. plastic coating, permukaan dilapisi plastik
3. electro-plating (disepuh), melalui proses elektrolitik dengan
bahan yang biasa dipakai adalah kromium. Tampak
permukaan dapat berbentuk mengkilap, bening seperti
cermin, bergaris seperti ramput, dll
4. anodizing, biasanya digunakan untuk bahan alumunium

TERIMA KASIH
Ir. Sri Utami, MT.

Anda mungkin juga menyukai