Anda di halaman 1dari 46

KONSTRUKSI KAYU

 Pengetahuan Dasar Kayu


sebagai Bahan Bangunan
 Jenis-jenis dan Ciri-ciri
Kayu sebagai Bahan
Bangunan
 Ukuran/dimensi kayu

 Sambungan dan
Hubungan pada Kayu
 Penggunaan Kayu dalam
Konstruksi Bangunan
Pengetahuan Dasar Kayu sebagai
Bahan Bangunan

Kayu bangunan adalah kayu


yang diperoleh dengan jalan
mengkonversikan kayu bulat
menjadi kayu berbentuk
balok, papan ataupun bentuk-
bentuk lain sesuai dengan
tujuan penggunaannya
Pengetahuan Dasar Kayu sebagai
Bahan Bangunan

Kelebihan Kayu Kekurangan kayu


 Bahan
Alami yang dapat
 Kayu mudah diserang oleh
diperbaharui serangga pemakan kayu
 Dapat
seperti rayap atau serangga
dibuat dengan berbagai
lainnya
macam desain dan warna
 Memberi
 Mengandung air dan
efek hangat
berpengaruh besar terhadap
 Bahan
penyekat yang baik pada bentuk kayu
perubahan suhu di luar rumah
 Dapat
 Terbatasnya diameter kayu
meredam suara
menjadikan sulit untuk
mendapatkan bahan baku
yang lebar
 Kayu mudah terbakar
Pengetahuan Dasar Kayu sebagai
Bahan Bangunan
Syarat Kayu sebagai Bahan Bangunan:

 Mampu menahan bermacam-macam beban yang


bekerja dengan
 Aman dalam jangka waktu yang direncanakan;
 Mempunyai ketahanan dan keawetan yang
memadai melebihi umur pakainya;
 Serta mempunyai ukuran penampang dan
panjang yang sesuai dengan pemakainnya dalam
konstruksi.
Pengetahuan Dasar Kayu sebagai
Bahan Bangunan

Sifat-sifat Kayu secara


Kimiawi:

 Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-


macam

 Semua kayu bersifat anisotropik

 Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis

 Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat


terbakar terutama dalam keadaan kering.
Pengetahuan Dasar Kayu sebagai
Bahan Bangunan
Sifat-sifat Kayu secara Sifat-sifat Kayu secara
Fisik: Mekanik:
 Keawetan  Kekuatan tarik kayu
 Warna  Kekuatan tekan kayu
 Tekstur  Kekuatan geser kayu
 Arah serat  Kekuatan lentur kayu
 Kesan raba  Kekakuan kayu
 Bau dan rasa  Keuletan kayu
 Pola gambar  Kekerasan kayu
 Kayu mempunyai sifat  Kekuatan belah kayu
dapat menyerap atau
melepaskan air
 Makin tinggi BJ kayu,
kayu semakin berat dan
semakin kuat pula.
Pengetahuan Dasar Kayu sebagai
Bahan Bangunan

Kelas Awet Kayu


Kelas awet kayu dalah tingkat
kekuatan alami sesuatu jenis
kayu terhadap pengaruh
kelembaban, pengaruh iklim
dan cuaca, serta serangan
hama.
 Kelas awet I    (25 tahun)
 Kelas awet II    (15-25 tahun)
 Kelas awet III    (10-15 tahun)
 Kelas awet IV    (5-10 tahun)
 Kelas awet V    (<5 tahun)
Pengetahuan Dasar Kayu
sebagai Bahan Bangunan

Kelas Kuat Kayu


Kelas kuat kayu adalah tingkat ketahanan alami suatu jenis
kayu terhadap kekuatan mekanis (beban) kayu yang terdiri
dari berat jenis, keteguhan lengkung mutlak (klm), dan
keteguhan tekan mutlak (ktm). Kelas kuat kayu dinyatakan
dalam Kelas Kuat I, II, III, IV dan V. Makin besar angka kelasnya
makin rendah kekuatannya. Berikut adalah tabel kelas kuat
kayu:
Kelas Berat Jenis
Klm (kg/cm²) Ktm (kg/cm²)
Kayu (kg/cm²)
I 0,90 1.100 650
II 0,60 - <0,90 725 - <1.100 425 - <650
III 0,40 - <0,60 500 - <725 300 - <425
IV 0,30 - <0,40 300 - <500 215 - <300
V <0,30 <300 <215
Jenis-jenis dan Ciri-ciri Kayu
sebagai Bahan Bangunan
1. Kayu Jati

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan


tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan
tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai
material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet
I, II dan Kelas Kuat I, II. Jati adalah
sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar,
berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m.
Berdaun besar, yang luruh di musim kemarau. Hutan jati
tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di
Indonesia, terutama di pulau Jawa
Jenis-jenis dan Ciri-ciri Kayu sebagai Bahan
Bangunan

2. Kayu
Merbau Kayu Merbau termasuk jenis kayu yang
cukup keras dan stabil sebagai alternatif
pembanding dengan kayu jati. Merbau
juga terbukti tahan terhadap serangga.
Warna kayu merbau coklat kemerahan
dan kadang disertai adanya highlight
kuning. Merbau memiliki tekstur serat
garis terputus putus. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II.
Kelebihan kayu merbau adalah karena
harganya sangat mahal dan tipe kayu ini
sangat kuat. warnanya eksotik, baik untuk
dijadikan lantai kayu berjenis parquet.
Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia,
Paling banyak terdapat di Kalimantan,
Sumatera, Maluku dan Papua.
Jenis-jenis dan Ciri-ciri Kayu sebagai Bahan
Bangunan

3. Kayu Bangkirai/Yellow Balau


Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang
cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat
kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang
tinggi sehingga mudah muncul retak rambut
dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai
sering dijumpai adanya pinhole. Kayu
bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan
terhadap cuaca sehingga sering menjadi
pilihan bahan material untuk di luar
bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor
flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak
ditemukan di hutan hujan tropis di pulau
Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan
Jenis-jenis dan Ciri-ciri Kayu sebagai Bahan Bangunan
4. Kayu
Kamper

Kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan


bangunan yang harganya lebih terjangkau.
Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat
bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus
dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan
membuat pintu panil dan jendela. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon
kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di
kalimantan. Samarinda adalah daerah yang
terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih
halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.
Jenis-jenis dan Ciri-ciri Kayu sebagai Bahan Bangunan

5. Kayu Kelapa

Kayu kelapa adalah salah satu sumber


kayu alternatif baru yang berasal dari
perkebunan kelapa yang sudah tidak
menghasilkan lagi (berumur 60 tahun
keatas) sehingga harus ditebang
untuk diganti dengan bibit pohon
yang baru. . Semua bagian dari pohon
kelapa adalah serat /fiber yaitu
berbentuk garis pendek-pendek,
Pohon kelapa tumbuh subur di
sepanjang pantai Indonesia. Namun,
yang paling terkenal dengan
warnanya yang coklat gelap adalah
dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa
Jenis-jenis dan Ciri-ciri Kayu sebagai Bahan Bangunan
6. Kayu Meranti
Merah

Kayu meranti merah termasuk


jenis kayu keras, warnanya merah
muda tua hingga merah muda
pucat, namun tidak sepucat
meranti putih. selain bertekstur
tidak terlalu halus, kayu meranti
juga tidak begitu tahan terhadap
cuaca, sehingga tidak dianjurkan
untuk dipakai di luar ruangan.
Termasuk kayu dengan Kelas
Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV.
Pohon meranti banyak ditemui di
hutan di pulau kalimantan
Jenis-jenis dan Ciri-ciri Kayu sebagai Bahan Bangunan

7. Kayu Karet

Kayu karet berwarna putih kekuningan,


sedikit krem ketika baru saja dibelah atau
dipotong. Ketika sudah mulai mengering akan
berubah sedikit kecoklatan. Kayu karet
tergolong kayu lunak - keras, tapi lumayan
berat dengan densitas antara 435-625 kg/m3
dalam level kekeringan kayu 12%.
Kayu Karet termasuk kelas kuat II, dan kelas
awet III, sehingga kayu karet dapat
digunakan sebagai substitusi alternatif kayu
alam untuk bahan konstruksi
Jenis-jenis dan Ciri-ciri Kayu sebagai Bahan Bangunan
8. Kayu
Gelam
Kayu gelam sering digunakan
pada bagian perumahan, perahu,
Kayu bakar, pagar, atau tiang
tiang sementara. Kayu gelam
dengan diameter kecil umumnya
dikenal dan dipakai sebagai
steger pada konstruksi beton,
sedangkan yang berdiameter
besar biasa dipakai untuk cerucuk
pada pekerjaan sungai dan
jembatan. Kayu ini juga dapat
dibuat arang atau arang aktif
untuk bahan penyerap.
Jenis-jenis dan Ciri-ciri Kayu sebagai Bahan Bangunan

9. Kayu Ulin Kayu Ulin merupakan salah satu jenis kayu


hutan tropika basah yang tumbuh secara
alami di wilayah Sumatera Bagian Selatan
dan Kalimantan. Jenis ini dikenal dengan
nama daerah ulin, bulian, bulian rambai,
onglen, belian, tabulin dan telian. Pohon ulin
termasuk jenis pohon besar yang tingginya
dapat mencapai 50 m dengan diameter
samapi 120 cm, tumbuh pada dataran
rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin
berwarna gelap dan tahan terhadap air laut.
Kayu ulin banyak digunakan sebagai
konstruksi bangunan berupa tiang
bangunan, sirap (atap kayu), papan
lantai,kosen, bahan untuk banguan
jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan
lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet
Jenis-jenis dan Ciri-ciri Kayu sebagai Bahan Bangunan
10. Kayu
Akasia Kayu Akasia (acacia mangium),
mempunyai berat jenis rata-rata 0,75
berarti pori-pori dan seratnya cukup rapat
sehingga daya serap airnya kecil. Kelas
awetnya II, yang berarti mampu bertahan
sampai 20 tahun keatas, bila diolah
dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang
berarti mampu menahan lentur diatas
1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat
desak diatas 650 kg/cm2. Berdasarkan
sifat kembang susut kayu yang kecil, daya
retaknya rendah, kekerasannya sedang
dan bertekstur agak kasar serta berserat
lurus berpadu, maka kayu ini mempunyai
sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak
diminati untuk digunakan sebagai bahan
Ukuran/Dimensi Kayu

Ukuran nominal kayu untuk bangunan, tebal dan lebar minimal


(10x10) mm, (10x30) mm, (20x30) nm, (25x30) mm, (30x30) nm,
(30x50) mm, (60x80) mm, (60x100) mm, (60x120)mm, (80x80) mm,
(80x100) mm, 120x120) mm.

 Ukuran untuk bangunan rumah dan gedung:


o Kusen pintu dan jendela (mm): 60 (100, 120, 130, 150) ; 80 (100, 120,
150).
o Kuda-kuda (mm): 80 (80, 100, 120, 150, 180), 100 (100, 120, 150, 180).
o Kaso (mm) : 40x60; 40x80; 50x70.
o Tiang balok (mm) :80 (80, 100, 120); 100 (100, 120; 120 (120, 150).
o Balok antar tiang (mm): 40 (60, 80); 60 (80, 120, 150); 80 (120, 150, 180),
100 (120, 150).
o Balok langit (mm): 80 (120, 150, 180, 200); 100 (150, 180, 200).
Ukuran/Dimensi Kayu

 Toleransi ukuran panjang kayu ditetapkan berdasarkan


ukuran nominal 100 mm dan toleransi ukuran tebal dan
lebar kayu ditetapkan 0-15 mm dari ukuran nominal.

 Ketentuan kadar air kayu adalah ukuran kayu gergajian


dalam keadaan kering udara, maksimum 23%, kecuali
untuk kusen daun pintu, daun jendela, jelusi dan
elemen lainnya mempunyai kadar air maksimum 20%
Ukuran/Dimensi Kayu
Tabel 1. Ukuran kayu berdasar penggunaan

Jenis Tebal (mm) Lebar (mm)


Penggunaan
Lis dan Jalusi 10 10, 30, 40, 50, 60, 80
15 30,40,50,60,80,100,120,150
,
180,200,220
20 40, 50,60,80, 100, 120
Papan 20 150, 180,200,220,250
30 180,200,220,250,300
40 180,200,220,250
Reng dan kaso 20 30
25 30,40,60,80, 100, 120.
35 30,40,60,80,100,120,150
50 70,80,100,120,130,
150,180,200,220,250
Balok 60 80,100,120,130,150,180,20
0,20,250
100 100, 120, 130, 150, 180,
Ukuran/Dimensi Kayu

Kayu ukuran 8 X 12 cmKayu ukuran 4 X8 cm


kayu ukuran 6 X 8  cm

Kayu ukuran 4 X 20 cmkayu ukuran 4 X 12 kayu


cm reng ukuran 4 X 6 cm
Sambungan dan Hubungan pada kayu
Sambungan dan hubungan kayu merupakan pengetahuan dasar
mengenai konstruksi kayu yang sangat membantu dalam
penggambaran konstruksi sambungan dan hubungan kayu atau
bagaimana pemberian tanda (paring) saat melaksanakan
praktik pembuatan sambungan dan hubungan kayu sesuai
dengan aturan yang berlaku.
Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang
disambung-sambung sehingga menjadi satu batang kayu
panjang atau mendatar maupun tegak lurus dalam satu bidang
datar atau bidang dua dimensi. Sedangkan yang disebut
dengan hubungan kayu yaitu dua batang kayu atau lebih yang
dihubung-hubungkan menjadi satu benda atau satu bagian
konstruksi dalam satu bidang (dua dimensi) maupun dalam satu
ruang berdimensi tiga.
Sambungan memanjang digunakan untuk menyambung balok
tembok, gording dan sebagainya. Hubungan kayu banyak
digunakan pada hubungan-hubungan pintu, jendela, kuda-kuda
dan sebagainya. Sedangkan sambungan melebar digunakan
Sambungan pada Kayu

1. Sambungan Kayu Arah Memanjang Mendatar


Sambungan memanjang ini terdiri dari sambungan mendatar dan tegak
lurus.
a. Sambungan bibir lurus
b. Sambungan bibir lurus berkait
c. Sambungan bibir miring
d. Sambungan bibir miring berkait
e. Sambungan memanjang balok kunci
f. Sambungan memanjang kunci jepit
g. Sambungan tegak lurus.
Sambungan pada Kayu

a. Sambungan Bibir Lurus

Sambungan ini digunakan


bila seluruh batang dipikul,
misalnya balok tembok. Pada
sambungan ini kayunya
banyak diperlemah karena
masing-masing bagian
ditakik separuh kayu.
Sambungan pada Kayu
a. Sambungan Bibir
Lurus
Sambungan pada Kayu
b. Sambungan Bibir Lurus
Berkait
Sambungan kait lurus ini digunakan bila akan
ada gaya tarik yang timbul.
Sambungan pada Kayu
c. Sambungan Bibir
Miring
Sambungan bibir miring digunakan untuk menyambung
gording pada jarak 2.5 - 3.50 m dipikul oleh kuda-kuda
Sambungan pada Kayu
d. Sambungan Bibir Miring
Berkait
Sambungan ini seperti pada sambungan bibir miring yang
diterapkan pada gording yang terletak 5 – 10 cm dari kaki
kuda-kuda yang berjarak antara 2.50 – 3.50 m.
Sambungan pada Kayu
e. Sambungan Memanjang
Balok Kunci
Sambungan balok kunci ini digunakan pada konstruksi kuda-
kuda untuk menyambung kaki kuda-kuda maupun balok tarik.
Ke dua ujung balok yang disambung harus saling mendesak
rata.
Sambungan pada Kayu
f. Sambungan Memanjang Balok
Kunci Jepit
Sambungan pada Kayu
2. Sambungan Kayu Arah
Memanjang Tegak
Sambungan ini biasa
digunakan untuk
menyambung tiang-
tiang yang tinggi
dimana dalam
perdagangan sukar
didapatkan persediaan
kayu-kayu dengan
ukuran yang diinginkan
Hubungan Kayu
a. Hubungan Kayu Menyudut
b. Hubungan Kayu Menyudut
Dengan Lubang dan Gigi
Hubungan Kayu
d. Hubungan Ekor Burung Layang
c. Hubungan Ekor Burung Terbenam
Hubungan Kayu
e. Hubungan Ekor Burung Layang f. Hubungan Ekor Burung Sorong
(tidak tembus)
Hubungan Kayu
h. Hubungan Loef
g. Hubungan Kayu Menyudut Dengan
Lubang dan Pen
Hubungan Kayu
i. Hubungan Loef dan Voorloef
Sambungan Kayu Arah Melebar
Penggunaan kayu dalam konstruksi bangunan
Penggunaan kayu dalam konstruksi bangunan

1. Lantai (Flooring)/mozaik
parquet flooring
Penggunaan kayu dalam konstruksi bangunan

3. Guna kayu dalam pembuatan


kolom

Kolom tunggal. Kolom ganda, dan


produk kolom laminasi
Penggunaan kayu dalam konstruksi bangunan
2. Dinding
Penggunaan kayu dalam konstruksi bangunan

4. Guna kayu dalam pembuatan rangka batang


kayu
Penggunaan kayu dalam konstruksi bangunan

5. Rangka Atap/Kuda-
kuda
Penggunaan Kayu dalam Rumah
modern
Bangunan kayu terbesar dan
tertinggi di dunia

Bangunan Gereja Ortodok di Rusia

Anda mungkin juga menyukai