1
Perte-
Kompetensi Dasar Indikator Ketercapaian Materi Pokok
muan
Mahasiswa mampu Mahasiswa tahu macam- Penggunaan kayu
mengetahui dan me macam kayu diperda- di Indonesia
2100
mahami macam-ma
cam kayu dalam per
dagangan di Indo-
gangan Indonesia
Mahasiswa mengerti
keuntungan dan kerugian
nesia dan keuntung- pemakaian kayu
menit an/kerugian pema-
kaiannya
Kayu merupakan salah satu material bahan ba-
ngunan yang sering digunakan dalam konstruksi.
Setiap kayu memiliki sifat dan ciri tersendiri baik
dalam segi keindahan serat, kadar air, keawetan,
berat jenis, kerapatan, dan kekuatan.
Maka dalam memilih kayu yang akan dipergunakan
ada baiknya kita mengenal Jenis dan Ciri Kayu
Yang Sering Digunakan Sebagai Bahan Konstruksi.
Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang co-
cok dengan kriteria dan spesifikasi yang kita
inginkan, tentunya juga agar kita tidak tertipu
dengan jenis-jenis kayu lainnya.
Kelas Berat Kayu
Berat suatu jenis kayu tergantung dari jumlah zat
penyusun kayu, rongga-rongga sel atau jumlah pori-
pori, kadar air. Berat suatu kayu tergantung dari berat
jenisnya.
KAYU BANGKIRAI
d. Perkakas (mebel)
Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil,
dekoratif, mudah dikerjakan, mudah dipaku,
dibubut, disekrup, dilem dan dikerat.
Jenis kayu : jati, eboni, kuku, mahoni, meranti,
rengas, sonokeling, sonokembang, ramin
e. Lantai (parket)
Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi,
tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat.
Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran,
bintangur, bongin, bungur, jati, kuku.
f. Bantalan Kereta Api
Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku, awet.
Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bedaru,
belangeran, bintangur, kempas, ulin.
g. Alat Olah Raga
Persyaratan teknis : kuat, tidak mudah patah,
ringan, tekstur halus, serat halus, serat lurus dan
panjang, kaku, cukup awet.
Jenis kayu : agathis, bedaru, melur, merawan,
nyatoh, salimuli, sonokeling, teraling
h. Alat Musik
Persyaratan teknis : tekstur halus, berserat lurus,
tidak mudah belah, daya resonansi baik.
Jenis kayu : cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi,
eboni.
i. Alat Gambar
Persyaratan teknis : ringan, tekstur halus, warna
bersih.
Jenis kayu : jelutung, melur, pulai, pinus.
o. Moulding
Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur
halus, mudah dikerjakan, mudah dipaku. Warna
terang, tanpa cacat, dekoratif.
Jenis kayu : jelutung, pulai ramin, meranti dll
p.Perkapalan
Lunas
Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, tahan
binatang laut.
Jenis kayu : ulin, kapur.
Gading
Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah,
tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
Senta
Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah,
tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
q. Pembungkus as baling-baling
Persyaratan teknis : liat, lunak sehingga tidak meru-
sak logam.
Jenis kayu : nangka, bungur, sawo.
r. Popor Senjata
Persyaratan teknis : ringan, liat, kuat, keras, dimen-
si stabil.
Jenis kayu : waru, salimuli, jati.
s. Kulit
Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, kuat, liat,
tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, meranti merah.
t. Bangunan dan dudukan mesin
Persyaratan teknis : ringan, kuat dan awet, tidak
mudah pecah karena getaran mesin.
Jenis kayu : kapur, meranti merah, medang, ulin,
bangkirai.
Jenis-Jenis Kayu
1.Kayu Solid, yaitu kayu utuh yang tidak dibentuk
dari sambungan atau gabungan. Harga kayu solid
cenderung mahal. Yang termasuk kayu solid antara
lain, kayu jati, sungkai, nyatoh, dan jati belanda.
2.Kayu Lapis (plywood), dengan sebutan tripleks/
multipleks. Sesuai dengan namanya, kayu lapis
terbentuk dari beberapa lapis lembaran kayu.
Lembaran-lembaran tersebut direkatkan dengan
tekanan tinggi dan menggunakan perekat khusus.
Kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar kayu
disebut tripleks. Sedangkan yang terdiri dari lebih
dari tiga lembar kayu, disebut multipleks. Kayu
lapis digunakan sebagai material untuk kitchen set,
tempat tidur, lemari, atau meja.
3. Kayu partikel (particle board), Jenis kayu olahan ini
terbuat dari serbuk kayu kasar yang dicampur
dengan bahan kimia khusus. Campuran tersebut
kemudian disatukan dengan lem & dikeringkan dgn
suhu tinggi. Kayu partikel banyak digunakan
sebagai material untuk berbagai furnitur. Dalam
kurun waktu tertentu, kayu partikel bisa berubah
bentuk, terutama jika terkena air dan menahan
beban terlalu berat.
4. MDF (Medium Density Fiberboard), adalah kayu
yang terbuat dari campuran bubur kayu dengan
bahan kimia tertentu. Cara pembuatannya mirip
dengan kayu partikel. Kayu MDF merupakan
material kayu olahan yang tidak tahan terhadap air
dan kelembapan. Untuk daerah-daerah yang
memiliki kelembapan tinggi, sebaiknya tidak
menggunakan kayu MDF.
5. Blockboard, jenis kayu olahan lainnya adalah
blockboard. Balok-balok kayu berukuran 4cm-5cm
dipadatkan menggunakan mesin. Setelah itu diberi
pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa lembaran
seperti papan kayu. Blockboard memiliki dua
pilihan ketebalan, 15mm dan 18mm. Harganya
cenderung lebih murah dibandingkan kayu solid.
KAYU SEBAGAI BAHAN STRUKTUR
Jenis dan kelas yang sangat banyak macamnya
terkadang menyulitkan bagi orang awam untuk
mengenalinya.
Bahan struktur ini penggunaannya terbatas hanya
pada bangunan tidak terlalu tinggi, karena be-
berapa kelemahan fisiknya, terutama dalam penye-
lesaian sambungan dan tumpuan yang terkadang
memerlukan bahan lain.
Begitu juga sebagai bahan organik kayu banyak
musuhnya, sehingga diperlukan penanganan
khusus untuk mencegah kerusakan.
Kelas dan mutu kayu, digolongankan menjadi :
Kelas kayu menurut keawetannya
Kelas kayu menurut kekuatannya
Mutu kayu menurut pemakaiannya (diluar atau
didalam bangunan)
Keuntungan - kerugian memakai kayu.
Keuntungannya :
mudah didapatkan bahannya.
harganya relatip terjangkau.
mempunyai sifat yang cukup elastis.
mudah dalam pengerjaannya dan membentuknya.
bobotnya ringan.
penggunaannya bisa fleksibel.
pengolahan menjadi plywood/kayu lapis akan mem-
pertinggi daya tahan terhadap gaya tarik dan
tekanan tegak lurus bidangnya.
Kerugiannya :
Sebagai bahan organik mudah diserang hama,
Rayap, kumbang, kutu bubuk, jamur dan lapuk.
Perlu perawatan rutin, secara teratur perlu dicat
ulang atau diberi obat anti hama.
Tidak tahan terkena cuaca langsung ( hujan dan
terik panas matahari).
Karena kayu tidak homogen, kekuatan kayu tidak
merata pada seluruh bagian.
Mata yang ada pada kayu ( balok atau papan ) juga
memperlemah kekuatan kayu, terhadap gaya tarik.
Sebagai kayu lapis mempunyai kelemahan pada
perekatnya, umumnya tidak tahan bila terkena air.
Umur tanamannya akan menentukan kepadatan
kayunya yang berarti akan berpengaruh pada mutu
kayu.
BENTUK DAN DIMENSI KAYU
Sebagai material yang digunakan untuk struktur
kayu mempunyai beberapa macam ukuran yang ada
dipasaran (diperjual-belikan) dan ukuran yang
dipakai sesuai dengan fungsi dan letaknya.
1. Balok kayu, penggunaan balok kayu pada suatu
bangunan mempunyai berbagai fungsi, dan
biasanya mempunyai penampang segi empat.
Ukuran yang biasa dipakai adalah :
Ukuran 2/3 dan 3/4 disebut reng.
Ukuran 4/6 dan 5/7 disebut kaso/usuk.
Ukuran 6/12, 8/12, 8/15 disebut gording, rangka
kuda-kuda.
2. Papan kayu, ukuran 3/20 atau 3/30 pada penggu-
naan untuk lantai kayu. Penggunaan papan untuk
lisplang selain menahan beban sendiri tidak
berfungsi secara struktural. Bentuk sambungan
pada balok yang menahan beban tergantung dari
gaya yang diterima, sebab gayanya bisa tarik atau
tekan.