Anda di halaman 1dari 5

Kelas awet

Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat
kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan.
Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak
rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin
hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya,
kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu.
Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering
menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis
plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan
hujan tropis di pulau Kalimantan.
Kayu berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut
yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan
warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras
kadang terlihat coklat kemerahan.

Kayu bengkirai merupakan salah satu jenis kayu yang berkualitas bagus. Hal
tersebut dapat dibuktikan pada saat dalam proses pengerjaan (pengerjaan kayu
bengkirai). Kayu bengkirai ini mudah diproses seperti diserut, dipotong, diukir dll.
Oleh sebab itu, banyak orang yang memasukkan kayu bengkirai ini ke dalam
golongan jenis-jenis kayu pertukangan.

Dan dalam prakteknya, saat ini banyak sekali orang-orang yang menggunakan kayu
bangkirai ini untuk memproduksi beraneka macam produk dari kayu. Hal tersebut
memang tidak bisa dilepas dari kualitasnya yang memang terbukti benar-benar baik
oleh dunia pertukangan. Dan hingga saat ini, permintaan terhadap kayu bengkirai
sangatlah banyak, oleh sebab itu, kayu bengkirai ini masuk ke dalam daftar jenis
kayu yang memiliki nilai komersial (baca : 131 daftar kayu bernilai komersial).

Sama halnya dengan kayu besi , kayu bangkirai ini adalah jenis kayu yang berasal
dari Kalimatan atau dengan kata lain adalah jenis kayu khas Kalimantan. Tapi,
permintaan terhadap kayu ini tidak hanya berasal dari Kalimantan saja, banyak juga
daerah-daerah lain di Indonesia yang membutuhkan pasokan kayu bengkirai ini
untuk proses produksinya, permintaan itu salah satunya adalah dari Jawa.

Di Jawa memang banyak berdiri industri-industri pengolahan kayu atau industri


permebelan yang selalu membutuhkan pasokan kayu sebagai bahan baku dalam
produksinya. Oleh mereka, kayu bengkirai ini banyak digunakan sebagai kayu
alternatif untuk membuat berbagai macam perabotan yang bernilai tinggi dan
bahkan untuk produk-produk ekspor, salah satunya adalah produk furniture garden.

Seperti yang sudah banyak orang tahu jika hanya ada sedikit jenis kayu yang bisa
digunakan untuk membuat furniture garden. Dan kayu bengkirai adalah salah satu
dari sedikit jenis kayu yang memenuhi kriteria tersebut selain kayu jati (baca kriteria
kayu untuk mebel garden).

Sebab untuk kayu bengkirai yang benar-benar tua, tingkat keawetan dan
kekuatannya bisa dibilang sama dengan tingkat keawetan dan kekuatan kayu jati.
Kalau menurut data dari dephut.go.id, kayu bengkirai ini termasuk jenis kayu yang
memiliki tingkat keawetan kelas I, II, III (bervariasi karena mungkin dipengaruhi oleh
ketuaan kayu tersebut) sedangkan tingkat kekuatannya, termasuk kelas I , II.

Untuk mengenal lebih dekat tentang kayu bengkirai, berikut adalah identifikasi
atau ciri-ciri umum kayu bengkirai:

gambar dari http://direktorimaterial.com

Warna kayu: bagian teras pada permukaan kayunya berwarna kuning semu-semu
coklat, sedangkan bagian gubalnya berwarna lebih muda. (baca pengertian teras
dan gubal kayu)

Tekstur kayu: ada yang bertekstur halus dan ada juga yang bertekstur agak kasar

Tingkat kekerasan: sangat tinggi

Daya retak: ada yang sedang dan ada pula yang memiliki daya retak tinggi
(tergantung tingkat ketuaan kayunya)

Bobot: kayu bengkirai ini tergolong jenis kayu yang berat. Bahkan dalam prakteknya,
kayu ini lebih berat dari kayu jati. Kalau menurut dephut.go.id, kayu bengkirai
memiliki berat jenis rata-rata 0,91 lebih besar dari berat jenis rata-rata kayu jati yang
hanya 0,70

Di dalam negeri lebih dikenal dengan nama kayu Bangkirai, sedangkan di luar
Indonesia lebih dikenal dengan nama Yellow Balau atau kadang hanya
disebutkan Balau, yang sebenarnya merupakan nama dari Malaysia. Kayu ini
hanya ditemukan banyak di Indonesia, Malaysia & Filipina.

Pohon
Bangkirai bisa berdiameter hingga 120 cm dan tinggi pohon mencapai 40 meter.
Diamater rata-rata adalah 70-90cm.

Warna Kayu
Kayu berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut
yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan
warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras
kadang terlihat coklat kemerahan.

Densitas
Kekerasan kayu Bangkirai cukup tinggi, antara 880-990 kg/m3 pada kekeringan
MC 12%. Bahkan bisa mencapai 1050 kg/m3.
Pengeringan
Proses pengeringan Bangkirai dengan suhu normal adalah 12-25 hari. Resiko
paling besar adalah kayu melengkung atau bahkan retak pada saat masih di
dalam ruang oven.

Proses Mesin
Jenis serat dengan ikatan kuat, proses mesin akan cukup mudah dan halus,
namaun setelah beberapa jam berada di udara terbuka, Serat Bangkirai memiliki
kecenderungan terbuka dan 'melintir' sehingga kurang cocok untuk konstruksi
yang membutuhkan kestabilan tinggi.

Namun karena kekerasannya, bangkirai sangat cocok untuk produk decking,


outdoor furniture, konstruksi jembatan, pergola dan konstruksi berat lainnya.

reference: Cabana, sabana

Harga jual bangkirai


http://www.jualankayu.com/product/34/43/BENGKIRAI

HARGA BENGKIRAI
Jenis Ukuran Harga/m3
Reng 2x3x4 Rp 8,200,000
Reng 3x4x4 Rp 8,200,000
Kaso 4x6x4 Rp 8,700,000
Kaso 5x7x4 Rp 8,700,000
Balok 5x10x4 Rp 9,300,000
Balok 6x12x4 Rp 9,300,000
Balok 6x15x4 Rp 9,300,000
Balok 8x12x4 Rp 9,300,000
Balok 8x15x4 Rp 9,300,000
Papan 3x20x4 Rp 9,800,000
Papan 4x20x4 Rp 9,800,000
Papan 4x25x4 Rp 10,800,000
Papan 3x30x4 Rp 11,800,000
Papan 4x30x4 Rp 11,800,000

Warna : kayu batang adalah cahaya coklat atau coklat muda kekuningan secara bertahap
berubah coklat tua. gubal yang lebih ringan dalam warna dari kayu batang, itu adalah 2
sampai 2 cm, biasanya 4 cm, tebal. Tekstur: Tekstur kayu bervariasi dari halus sampai kasar,
secara umum sedikit kasar, atau kasar.
Foto dibawah ini adalah kayu Bangkirai setelah diolah menjadi produk moulding/ antislip :
Serat : Serat yang lurus atau berputar dan saling bertautan.Touch: Permukaan kayu umumnya
sentuhan halus. Bagian radial dengan serat saling bertautan sebagian halus dan sebagian
kasar.

Gloss : Permukaan kayu bervariasi dari sedikit mengilap glossy.

Fugure : Bagian radial dengan serat saling bertautan menunjukkan angka bergaris.

Penggunaan : Dalam pandangan kekuatan dan daya tahan yang tinggi, kayu balau
dipergunakan untuk konstruksi berat, terutama dalam kondisi lembab dan kontak dengan
tanah. Spesies ini digunakan antara lain untuk jembatan, bantalan rel kereta api, tiang listrik,
lantai, konstruksi laut, bangunan perahu (kemudi, dayung, tiang, keels, dan iga), konstruksi
bangunan, tubuh bekerja kendaraan, tiang gerobak, as roller, tong dan wadah lainnya.

Kekuatan : Kayu Bangkirai juga termasuk jenis kayu kuat dan keras. Sifat kerasnya juga disertai
tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu,
pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini
dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu
bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat
seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering
menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor
flooring / decking, dll.

Anda mungkin juga menyukai