2, Juli 2014
Abstrak: Biaya proyek itu sendiri, sejalan dengan sistem akuntansi terdiri dari biaya langsung dan
biaya tidak langsung. Kontraktor dalam menentukan strategi penawaran yang kompetitif, seharusnya
harga penawaran yang diajukan adalah perkiraan real cost ditambah dengan mark up. Berdasarkan
observasi pada Perusahaan Kontraktor PT. Sarana Bangun Ragam Cipta, diketahui bahwa pada
perusahaan tersebut tidak sepenuhnya mengikuti kaidah - kaidah tersebut diatas. Disamping itu dalam
pembukuan keuangan biaya proyek perusahaan belum melaksanakan sesuai dengan sistem akuntansi,
sehingga tidak dapat diketahui berapa proporsi untuk pengeluaran biaya langsung maupun biaya tidak
langsung. Untuk itu diperlukan penelitian untuk mengetahui proporsi biaya langsung terhadap biaya
tidak langsung dan model biaya tidak langsung,.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif terhadap 12 (dua belas) proyek struktur gedung beton
bertulang dengan menggunakan 2 (dua) variabel bebas, yaitu biaya langsung (X1) dan durasi (X2) serta
1 (satu) variabel terikat, yaitu biaya tidak langsung (). Analisis deskriptif untuk mengetahui proporsi
biaya tidak langsung terhadap biaya langsung. Analisis data menggunakan analisis regresi linier ganda
untuk mengetahui model biaya tidak langsung proyek struktur gedung beton bertulang.
Dari hasil analisis diperoleh rata-rata proporsi biaya tidak langsung terhadap biaya langsung
adalah 8,50 %, sedangan model biaya tidak langsung adalah = -1.462E7+ 0,056 (X1) + 558,775.937
(X2), dimana: = Biaya tidak langsung (Rp.), X1 = Biaya langsung (Rp.), X2 = Durasi (hari).
Proporsi biaya tidak langsung dapat digunakan untuk menghitung biaya tidak langsung = 0,085
x biaya langsung dan model diatas juga dapat digunakan untuk melakukan prediksi nilai pada tingkat
kepercayaan 90 % atau pada () 0,10 , jika diketahui nilai-nilai X1 dan X2.
Kata Kunci : Model,biaya tidak langsung, proyek konstruksi, bangunan gedung, beton bertulang, biaya
langsung, durasi.
Abstract : The cost of the project itself , in line with the accounting system which consists of direct
costs and indirect costs . Contractor in determining competitive bidding strategy, should propose a cost
which include estimate real cost plus mark up . Based on observations at PT. Sarana Bangun Ragam
Cipta, a contractor company , found that the company does not follow the rules mentioned above,
Besides that the book keeping system for the project cost has not implemented a financial accounting
system properly , so that the proportion of direct costs and indirect costs of each project is un know. It
required a study to be conducted to determine the proportion of direct costs to indirect costs and
indirect cost model.
Quantitative research was conducted on the 12 (twelve ) project of reinforced concrete building
structures using two (2 ) independent variables , namely the direct costs ( X1 ) and duration ( X2 ) and 1
( one ) dependent variable , ie indirect costs ( ) . Descriptive analysis to determine the proportion of
indirect costs to direct costs . Analysis of data using multiple linear regression analysis to determine the
indirect cost model of reinforced concrete building structures projects.
From analysis found the average proportion of indirect costs to direct cost was 8.50 % ,
meanwhile indirect cost model is = - 1.462E7 + 0.056 ( X1 ) + 558,775.937 ( X2 ) , where : =
Indirect costs ( Rp . ) , X1 = direct costs (Rp .) , X2 = Duration ( days ) .
The proportion of indirect costs can be used to calculate indirect costs = 0.085 x direct costs and
the above model can also be used to predict the value of with accuracy 90% or at () 0.10, if the
values of X1 and X2 is know on popolation where the data is taken
Keywords : Model , indirect costs , construction projects , buildings , reinforced concrete , direct costs ,
duration.
1
Alumnus Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana
2
Staf Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana
50
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014
51
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014
52
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014
proyek yang bersangkutan yang meliputi, 5. Biaya kendaraan umum kantor dan lain-
(Syah, M.S, 2004), yaitu: lain
1 Biaya tidak langsung di proyek, yang 6. Biaya Ijin usaha dan frakwalifikasi.
terdiri dari: 7. Biaya feferensi Bank.
a. Biaya persiapan dan penyelesaian. 8. Biaya anggota asosiasi.
b. Biaya umum proyek. 9. Biaya pajak.
2 Biaya tidak langsung di perusahaan, yang
terdiri dari: Biaya pemasaran
a. Biaya umum kantor. Biaya pemasaran adalah segala biaya
b. Biaya pemasaran. yang muncul berkaitan dengan kegiatan
mencari proyek atau dalam rangka mencari
Biaya persiapan dan penyelesaian pasar, sehingga kelangsungan perusahaan tetap
Biaya persiapan dan penyelesaian berjalan.
adalah biaya-biaya yang diperuntukan untuk
keperluan, (Asiyanto, 2002), seperti: Regresi ganda linier
1. Biaya mobilisasi dan demobilisasi tenaga Analisis regresi ganda mempunyai
kerja dan alat. langkah yang sama dengan analisis regresi
2. Biaya gudang, kantor, penerangan, pagar sederhana. Hanya di sini analisisnya agak
dll. kompleks, karena melibatkan banyak variabel
3. Biaya perlengkapan Keselamatan dan bebas.
Keaman Kerja (K3) Bentuk persamaan dari pada regresi
4. Biaya kontrol kwalitas, seperti tes kubus ganda (Irianto, H.A. 2008), yaitu:
dan lain-lain. Bentuk persamaan dengan 2 (dua) variabel
5. Biaya ijin bangunan. bebas dan bentuk persamaannya adalah
6. Biaya upacara peresmian sebagai berikut:
53
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014
54
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014
55
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014
Perhitungan proporsi biaya tidak a. Untuk koefisien regresi b1 nilai thit > dari
langsung terhadap biaya langsung untuk ttabel atau 6.128 > 2,262 dan ini berarti
masing-masing proyek disajikan pada Tabel, bahwa koefisien regresi b1, adalah
berikut: signifikan.
b. Untuk koefisien regresi b2 nilai thit < dari
Tabel, ttabel atau 1.447 < 2,262 dan ini berarti
Hasil perhitungan proporsi biaya tidak bahwa koefisien regresi b2, adalah tidak
langsung terhadap biaya langsung signifikan.
56
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014
tersebut dapat diartikan bahwa nilai biaya tidak (), jika diketahui nilai-nilai X1 dan X2,
langsung = 0,085 x nilai biaya langsung. pada popolasi di mana data diambil.
b. Koefisien regresi b2 atau koefisien untuk
Aplikasi Proporsi Biaya tidak Langsung. durasi (X2) adalah mempunyai kontribusi
Perusahaan kontraktor akan mengikuti yang tidak signifikan terhadap variabel
tender proyek strutur gedung beton bertulang, terikat atau nilai biaya tidak langsung (Y).
Pimpinan perusahan mengintruksikan kepada Bila tingkat kepercayaan untuk koefisien
bagian estimator untuk proses cost estimating regresi b2 diturunkan sebesar 90 % atau
mengikuti siklus perhitungan biaya proyek pada alpa () 0,10, maka kaidaj
seperti yang dijelaskan diatas dan didapat keputusanya adalah thit > dari ttabel atau
biaya langsung = Rp. 20,186,842,915.00. 1.447 > 1,383, ini berarti koefisien regresi
Jadi biaya tidak langsung = 0,085 x nilai biaya b2 adalah signifikan.
langsung = 0,085 x Rp. 20,186,842,915.00 =
Rp. 1,715,881,647.78 Aplikasi Model Biaya tidak Langsung.
Biaya proyek = biaya langsung + biaya tidak Hasil perhitungan dengan menerapkan
langsung + (0,05 x biaya siklus seperti contoh diatas, didapat nilai real
langsung) cost atau biaya langsung adalah sebesar Rp.
Biaya proyek = 20,186,842,915.00 + 20,186,842,915.00 , dan berdasrkan dokumen
1,715,881,647.78 + pengadaan durasi ditentukan 547 hari.
(0,05 x 20,186,842,915.00) Berdasakan model diatas, maka dengan
Biaya proyek = 22,912,066,708.53 mudah biaya tidak langsung dapat dihitung,
RAB = biaya proyek + PPN mis 10 % dari yaitu sebagai berikut:
biaya proyek). = -14.620.000,000 + 0,056 (X1) +
RAB = 22,912,066,708.53 + (0,10 x 558.775,937 (X2),
22,912,066,708.53) = -14.620.000,000 + 0,056
RAB = 25,203,273,379.38 (20,186,842,915.00) + 558.775,937 (547)
= Rp.1,421,493,640.78
Model Biaya tidak Langsung. Untuk menghitung harga penawaran,
Setelah dilakukan analisis terhadap 12 bagian estimator harus terlebih dahulu
(dua belas) proyek struktur gedung beton menghitung biaya proyek dengan cara yaitu:
bertulang, pada penelitian ini dengan Biaya proyek = X1 + + (0,05 x X1 )
menggunakan bantuan program Statistical Biaya proyek = 20,186,842,915.00 +
Product and Service Solutions (SPSS) Versi 1,421,493,640.78 +
17.0 for Windows. Adapun bentuk model 1,009,342,145.75
biaya tidak langsung proyek struktur gedung Biaya proyek = 22,617,678,701.53
beton bertulang, yaitu: Agar para penyedia jasa konstruksi
= a + b1 (X1) + b2 (X2) atau kontraktor dapat kompetensi secara sehat
= -1.462E7+ 0,056 (X1) + 558.775,937 (X2) dalam mengikuti tender, maka penawaran yang
= -14.620.000,000 + 0,056 (X1) + harus diajukan, yaitu:
558.775,937 (X2) RAB = biaya proyek + PPN (sesuai
dimana: ketentuan, mis 10 % dari biaya
= Biaya tidak langsung (Rp.). proyek).
X1 = Biaya langsung (Rp.). RAB = 22,617,678,701.53 + (0,10 x
X2 = Durasi (hari). 22,617,678,701.53)
b1,2,3 = Koefisien regresi. RAB = 22,617,678,701.53 +
a = Konsatanta. 2,261,767,870.15
RAB = 24,879,446,571.68
Hasil Uji Model Biaya tidak Langsung.
Dari beberapa hasil uji model biaya SIMPULAN DAN SARAN
tidak langsung dapat dijelaskan sebagai Simpulan
berikut: Dari hasil analisis dan pembahasan
a. Selain uji terhadap koefisien regresi b2 dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu sebagai
atau koefisien untuk durasi (X2) adalah berikut :
mempunyai kontribusi yang signifikan 1. Dari analisis deskritif yang telah dilakukan,
pada tingkat kepercayaan 95 % atau pada dihasilkan proporsi biaya tidak langsung
alpa() 0,05, sehingga dapat dipakai untuk terhadap biaya langsung untuk proyek
memprediksi nilai biaya tidak langsung struktur gedung beton bertulang rata-rata =
57
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014
8,50 % atau niali biaya tidak langsung Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek Dan
adalah sebesar 0,085 x biaya langsung. Konstruksi Jilid 2, Cetakan Pertama,
2. Dari analisis yang telah dilakukan, Yogyakarta: Kanisius.
dihasilkan model biaya tidak langsung
Irianto, H.A. 2008. Statistik Konsep Dasar dan
proyek struktur gedung beton bertulang
Aplikasinya, Cetakan ke Lima.
sebagai berikut:
= a + b1 (X1) + b2 (X2) Wibowo, A.P. 2012. Perencanaan Struktur
= -1.462E7+ 0,056 (X1) + 558.775,937 Gedung Beton Bertulang dengan Sistem
(X2) Rangka Pemikul Momen Khusus (Srpmk) dan
= -14.620.000,000 + 0,056 (X1) + Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah
558.775,937 (X2) (Srpmm). Studi Kasus : Rusunawa 2 Twin
3. Model tersebut dapat digunakan untuk Blok Pringwulung Sleman Yogyakarta
melakukan prediksi nilai Y pada tingkat (Proyek Akhir), Yogyakarta: Program Studi
kepercayaan 90 % atau pada alpha () 0,10, Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
jika diketahui nilai-nilai X1 dan X2, pada Negeri Yogyakarta.
popolasi di mana data diambil.
Sulistianingrum, Irhamah, dan Muhammad
Saran Mashuri. 2013 Pemodelan Biaya Langsung
Berdasarkan analisis hasil, pembahasan Proyek Perusahaan Jasa Konstruksi PT. X
dan simpulan, maka dapat diberikan sara- dengan Multivariate Regression. Jurnal Sains
saran, yaitu sebagai berikut: dan Seni POMITS Vol. 2, No.1, Institut
1 Bagi para akademik, penelitian sejenis ini Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
agar dilanjutkan pada kontraktor bidang
sipil lainnya seperti bangunan strukrur Soemardi, B. W. 2010. Studi Praktek Estimasi
gedung baja dan komposit, jalan, bendung, Biaya Tidak Langsung pada Proyek
bendungan dan jembatan, karena memiliki Konstruksi. Naskah Lengkap Konferensi
karakteristik proyek yang berbeda. Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-
2 Bagi para praktisi, yaitu pengguna jasa Bali, 2-3 Juni.
konstruksi dalam membuat Owner
Estimate, agar mulai menerapkan siklus Suryanto HS. dan Sudijono. 2008. Analisis
perhitungan biaya proyek dan untuk Margin Keuntungan Kontraktor Kangunan
menghitung biaya tidak langsung, dengan Air (profit margin analysis for water works
merapkan model tersebut, khususnya untuk contractor) Prosiding Seminar Jurusan
proyek struktur grdung beton beertulang. Teknik Sipil FT- Universitas Negeri
3 Bagi para kontraktor, dalam membuat Surabaya.
harga penawaran, agar mulai menerapkan
siklus perhitungan biaya proyek dan untuk Suryanto HS. dan Krisna Dwi Handayani.
menghitung biaya tidak langsung, dengan 2008. Pemodelan Biaya Tak Langsung
merapkan model tersebut dan dalam Proyek-proyek Bangunan Air. Jurnal
melaksanakan pengendalian proyek, agar Teknika, Volume: 9 No.1. Universitas Negeri
hasil perencanaan dipakai sebagai alat Surabaya.
pengendalaian yang sejalan dengan sistem
akuntansi, khususnya untuk proyek struktur Syah, M.S. 2004, Manajemen Proyek Kiat
gedung beton bertulang. Sukses Mengelola Proyek, Cetakan Pertama.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Buku Pedoman Penulisan Sutjipto, R. 1985. Manajemen Proyek
Usulan Penelitian, Tesis, dan Disertasi Konstruksi, Jilid 1, Jakarta: Kartika Yudha.
Program Pascasarjana Universitas Udayana
Denpasar. Wulfram I. E. 2004. Teori Aplikasi Manajemen
Proyek Konstruksi, Cetakan Pertama.
Asiyanto. 2002. Construction Project Cost Yogyakarta: Andi.
Management, Cetakan Pertama. Jakarta:
Pradnya Paramita. Wulfram I. E. 2002. Manajemen Proyek
Kontruksi, Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Asiyanto. 2004. Manajemen Produksi untuk
Andi.
Jasa Konstruksi, Cetakan Kedua. Jakarta:
Pradnya Paramita.
58