Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Spektran Vol. 2, No.

2, Juli 2014

MODEL BIAYA TIDAK LANGSUNG PROYEK STRUKTUR GEDUNG BETON


BERTULANG
I Ketut Nudja S1, I N. Sutarja2, dan Mayun Nadiasa2

Abstrak: Biaya proyek itu sendiri, sejalan dengan sistem akuntansi terdiri dari biaya langsung dan
biaya tidak langsung. Kontraktor dalam menentukan strategi penawaran yang kompetitif, seharusnya
harga penawaran yang diajukan adalah perkiraan real cost ditambah dengan mark up. Berdasarkan
observasi pada Perusahaan Kontraktor PT. Sarana Bangun Ragam Cipta, diketahui bahwa pada
perusahaan tersebut tidak sepenuhnya mengikuti kaidah - kaidah tersebut diatas. Disamping itu dalam
pembukuan keuangan biaya proyek perusahaan belum melaksanakan sesuai dengan sistem akuntansi,
sehingga tidak dapat diketahui berapa proporsi untuk pengeluaran biaya langsung maupun biaya tidak
langsung. Untuk itu diperlukan penelitian untuk mengetahui proporsi biaya langsung terhadap biaya
tidak langsung dan model biaya tidak langsung,.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif terhadap 12 (dua belas) proyek struktur gedung beton
bertulang dengan menggunakan 2 (dua) variabel bebas, yaitu biaya langsung (X1) dan durasi (X2) serta
1 (satu) variabel terikat, yaitu biaya tidak langsung (). Analisis deskriptif untuk mengetahui proporsi
biaya tidak langsung terhadap biaya langsung. Analisis data menggunakan analisis regresi linier ganda
untuk mengetahui model biaya tidak langsung proyek struktur gedung beton bertulang.
Dari hasil analisis diperoleh rata-rata proporsi biaya tidak langsung terhadap biaya langsung
adalah 8,50 %, sedangan model biaya tidak langsung adalah = -1.462E7+ 0,056 (X1) + 558,775.937
(X2), dimana: = Biaya tidak langsung (Rp.), X1 = Biaya langsung (Rp.), X2 = Durasi (hari).
Proporsi biaya tidak langsung dapat digunakan untuk menghitung biaya tidak langsung = 0,085
x biaya langsung dan model diatas juga dapat digunakan untuk melakukan prediksi nilai pada tingkat
kepercayaan 90 % atau pada () 0,10 , jika diketahui nilai-nilai X1 dan X2.
Kata Kunci : Model,biaya tidak langsung, proyek konstruksi, bangunan gedung, beton bertulang, biaya
langsung, durasi.

INDIRECT COST MODEL PROJECT STRUCTURAL REINFORCED CONCRETE


BUILDING

Abstract : The cost of the project itself , in line with the accounting system which consists of direct
costs and indirect costs . Contractor in determining competitive bidding strategy, should propose a cost
which include estimate real cost plus mark up . Based on observations at PT. Sarana Bangun Ragam
Cipta, a contractor company , found that the company does not follow the rules mentioned above,
Besides that the book keeping system for the project cost has not implemented a financial accounting
system properly , so that the proportion of direct costs and indirect costs of each project is un know. It
required a study to be conducted to determine the proportion of direct costs to indirect costs and
indirect cost model.
Quantitative research was conducted on the 12 (twelve ) project of reinforced concrete building
structures using two (2 ) independent variables , namely the direct costs ( X1 ) and duration ( X2 ) and 1
( one ) dependent variable , ie indirect costs ( ) . Descriptive analysis to determine the proportion of
indirect costs to direct costs . Analysis of data using multiple linear regression analysis to determine the
indirect cost model of reinforced concrete building structures projects.
From analysis found the average proportion of indirect costs to direct cost was 8.50 % ,
meanwhile indirect cost model is = - 1.462E7 + 0.056 ( X1 ) + 558,775.937 ( X2 ) , where : =
Indirect costs ( Rp . ) , X1 = direct costs (Rp .) , X2 = Duration ( days ) .
The proportion of indirect costs can be used to calculate indirect costs = 0.085 x direct costs and
the above model can also be used to predict the value of with accuracy 90% or at () 0.10, if the
values of X1 and X2 is know on popolation where the data is taken

Keywords : Model , indirect costs , construction projects , buildings , reinforced concrete , direct costs ,
duration.

1
Alumnus Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana
2
Staf Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana

50
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014

PENDAHULUAN Tujuan Penelitian


Latar Belakang 1. Secara umum mengetahui proporsi biaya
tidak langsung terhadap biaya langsung
Biaya proyek adalah biaya yang proyek struktur gedung beton bertulang?.
dikeluarkan dengan syarat-syarat atau aturan 2. Secara khusus mengetahui model biaya
permainan dalam pelaksanaan pekerjaan, yang tidak langsung proyek struktur gedung
dihitung oleh penyedia jasa dan disetujui oleh beton bertulang?.
pengguna jasa. Biaya proyek itu sendiri,
sejalan dengan sistem akuntansi terdiri dari KAJIAN PUSTAKA
biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Kontraktor dalam menentukan Pemodelan Biaya
strategi penawaran yang kompetitif, Model biaya merupakan suatu model
seharusnya perencanaan pelaksanaan, telah matematika atau formula yang paling baik
disiapkan pada saat kegiatan proses pembuatan dalam menjelaskan data yang dikumpulkan
harga penawaran proyek berdasarkan dokumen dalam bentuk biaya dan harga serta faktor-
pengadaan. Karena secara teori, harga faktor lain yang mempengaruhinya.
penawaran yang diajukan adalah perkiraan real Penyusunan model biaya merupakan proses
cost ditambah dengan mark up, (Asiyanto. panjang yang membutuhkan pengumpulan dan
2004). analisis dari begitu banyak data, dan kemudian
Perencanaan pelaksanaan proyek pada tahap tertentu dilakukan pengujian atas
merupakan suatu perencanaan yang saling model tersebut sebelum diterapkan dalam
terpadu, yaitu terdiri dari jadwal waktu praktek.
pelaksanaan pekerjaan, metode pelaksanaan, Teknik yang kerap dipakai dalam pemodelan
anggaran biaya pelaksanaan pekerjaan biaya adalah analisis regresi. Analisis regresi
termasuk perhitungan biaya langsung dan merupakan suatu teknik yang mencari formula
biaya tidak langsung, arus kas. Hasil dari atau model matematik yang dengan baik dapat
perencanaan pelaksanaan merupakan alat menjelaskan sekumpulan data.
untuk melaksanakan pengendalian pelaksanaan Gagasan pemakaian analisis regresi
proyek, sehingga dapat diambil suatu tindakan. untuk estimasi biaya konstruksi baik untuk
Berdasarkan observasi pada Perusahaan tahap desain maupun kontraktor disarankan
Kontraktor PT. Sarana Bangun Ragam Cipta, oleh Profesor E. G. Trimble, Profesor
diketahui bahwa pada perusahaan tersebut Manajemen Konstruksi pada Loughborough
tidak sepenuhnya mengikuti kaidah -kaidah University of Technology (Ashworth, 1994
yang telah dijelaskan diatas. Disamping itu dalam Suryanto HS. dan Sudijono. 2008).
dalam pembukuan keuangan biaya proyek
perusahaan belum melaksanakan seperti sistem Pengertian bangunan gedung
akuntansi, sehingga tidak dapat diketahui Bangunan gedung adalah bangunan
berapa proporsi untuk pengeluaran biaya yang didirikan dalam suatu lingkungan
langsung maupun biaya tidak langsung pada sebagian atau seluruhnya diatas atau didalam
masing-masing proyek. tanah/ perairan secara tetap yang berfungsi
Dari latar belakang permasalahan sebagai tempat manusia melakukan
tersebut, sangat diperlukan suatu penelitian kegiatannya (Dipohusodo, 1996 dalam
yang mampu memberikan gambaran mengenai Wibowo, A.P. 2012).
proporsi biaya langsung terhadap biaya tidak
langsung dan model biaya tidak langsung pada Pengertian beton bertulang
proyek struktur gedung beton bertulang. Beton bertulang adalah merupakan
gabungan logis dari dua jenis bahan, yaitu
Rumusan Masalah beton polos yang memiliki kekuatan tekan
1. Secara umum bagaimanakah proporsi biaya yang tinggi akan tetapi kekuatan tarik yang
tidak langsung terhadap biaya langsung rendah dan batang-batang baja yang
proyek struktur gedung beton bertulang?. ditanamkan didalam beton dapat memberikan
2. Secara khusus bagaimana model biaya kekuatan tarik yang diperlukan. (Wang, 1993
tidak langsung proyek struktur gedung dalam Wibowo, A.P. 2012).)
beton bertulang?.

51
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014

Perencanaan Pelaksanaan Proyek terhadap biaya tidak langsung dan


Konstruksi cadangan laba proyek).
Secara teoritis, seharusnya Perencanaan 4. Cash flow (konsekuensi untuk dapat
pelaksanaan, telah disiapkan pada saat melaksanakan pekerjaan sesuai program
kegiatan proses pemasaran, yaitu proses yang telah disusun, yaitu arus uang masuk
pembuatan harga penawaran proyek dan uang keluar, yang tergambar dalam
berdasarkan dokumen pengadaan. Karena Cash flow).
secara teori, harga penawaran yang diajukan
adalah perkiraan real cost (direct cost) Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cost Budget)
ditambah dengan mark up, untuk biaya tetap Pembelanjaan selama proses
perusahaan, biaya pemasaran, resiko dan pelaksanaan proyek, baik untuk biaya bahan,
cadangan laba proyek, (Asiyanto, 2004). upah tenaga kerja, alat, subkontraktor, dan
Estimasi biaya proyek yang dilakukan lain-lain, perlu adanya pedoman. Pedoman
oleh para kontraktor dalam melakukan pembelanjaan tersebut, dalam pelaksanaan
penawaran (bid price) atau harga penawaran, proyek, disebut sebagai anggaran biaya
harus mengikuti siklus, seperti terlihat pada pelaksanaan proyek (Asiyanto, 2002)
Gambar berikut (Asiyanto, 2002), yaitu: Anggaran biaya pelaksanaan (cost
budget), semestinya sangat erat kaitannya
dengan cost estimate. Sebaiknya proses
Survey Dokumen pembuatan cost estimate didasarkan atas
Lokasi Pengadaan biaya riil (real cost) ditambah dengan mark up,
Proyek A untuk biaya tetap perusahaan, biaya
pemasaran, resiko dan cadangan laba proyek,.
Dalam hal ini anggaran biaya pelaksanaan
Work Breakdown tetap dibuat secara realistik. Karena fungsi
Structure (WBS) utama dari anggaran biaya pelaksanaan, adalah
untuk tolok ukur pengendalian biaya.
Bagi kontraktor, pengendalian biaya
- Time Bill of Direct merupakan jantungnya kegiatan, karena dari
schedule Quality cost / B usaha inilah perusahaan dapat memperoleh
- Const - tiap item Biaya i laba dan menghindari risiko, sehingga
ruction pekerjaa Lang- a
method
kelangsungan hidup perusahaan dapat
n sung y dipertahankan, dan bahkan dapat
- Harga a
satuan dikembangkan, (Asiyanto, 2004).
- Produk- Anggaran biaya pelaksanaan proyek itu
P
tivitas sendiri, sejalan dengan sistem akuntansi dibagi
r
sumber Mark menjadi dua, (Asiyanto, 2004), yaitu;
daya o
Up / 1. Biaya langsung
- Kebi - y
Biaya 2. Biaya tak langsung
jakan e
tidak
keuang- Unit k
Lang- Biaya langsung
an Price sung Biaya langsung adalah semua biaya
yang diperhitungkan untuk keperluan yang
C B terkait langsung dengan proses dan
terbentuknya progres fisik, yang meliputi,
Gambar, (Syah, M.S, 2004), yaitu:
Siklus perhitungan biaya proyek 1. Biaya bahan/material
2. Biaya upah buruh/tenaga
Perencanaan pelaksanaan ini 3. Biaya Peralatan
merupakan suatu perencanaan yang saling 4. Biaya Sub kontraktor
terpadu, (Asiyanto, 2004), yaitu terdiri dari:
1. Time schedule pekerjaan ( jadwal waktu Biaya tidak langsung
pelaksanaan pekerjaan). Biaya tidak langsung adalah semua
2. Construction method (metode pelaksanaan biaya yang diperhitungkan untuk keperluan
yang dipilih untuk pelaksanaan pekerjaan). yang tidak terkait langsung dengan proses dan
3. Anggaran biaya pelaksanaan pekerjaan ( terbentuknya progres fisik, tetapi masih
termasuk didalamnya kontribusi proyek berhubungan dengan sarana dan prasarana

52
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014

proyek yang bersangkutan yang meliputi, 5. Biaya kendaraan umum kantor dan lain-
(Syah, M.S, 2004), yaitu: lain
1 Biaya tidak langsung di proyek, yang 6. Biaya Ijin usaha dan frakwalifikasi.
terdiri dari: 7. Biaya feferensi Bank.
a. Biaya persiapan dan penyelesaian. 8. Biaya anggota asosiasi.
b. Biaya umum proyek. 9. Biaya pajak.
2 Biaya tidak langsung di perusahaan, yang
terdiri dari: Biaya pemasaran
a. Biaya umum kantor. Biaya pemasaran adalah segala biaya
b. Biaya pemasaran. yang muncul berkaitan dengan kegiatan
mencari proyek atau dalam rangka mencari
Biaya persiapan dan penyelesaian pasar, sehingga kelangsungan perusahaan tetap
Biaya persiapan dan penyelesaian berjalan.
adalah biaya-biaya yang diperuntukan untuk
keperluan, (Asiyanto, 2002), seperti: Regresi ganda linier
1. Biaya mobilisasi dan demobilisasi tenaga Analisis regresi ganda mempunyai
kerja dan alat. langkah yang sama dengan analisis regresi
2. Biaya gudang, kantor, penerangan, pagar sederhana. Hanya di sini analisisnya agak
dll. kompleks, karena melibatkan banyak variabel
3. Biaya perlengkapan Keselamatan dan bebas.
Keaman Kerja (K3) Bentuk persamaan dari pada regresi
4. Biaya kontrol kwalitas, seperti tes kubus ganda (Irianto, H.A. 2008), yaitu:
dan lain-lain. Bentuk persamaan dengan 2 (dua) variabel
5. Biaya ijin bangunan. bebas dan bentuk persamaannya adalah
6. Biaya upacara peresmian sebagai berikut:

Biaya umum proyek = a + b1.X1 + b2.X2


Biaya umum proyek adalah biaya-
biaya yang diperuntukan untuk keperluan , dimana :
(Asiyanto, 2002.), seperti: = Variabel terikat (Dependent variable)
1. Biaya operasional kantor proyek. X1,2 = Variabel bebas (Independent variable)
2. Biaya personil (gaji karyawan) proyek. b1,2 = Koefisien regresi.
3. Biaya rapat-rapat lapangan dan jamuan a = Konstanta.
tamu.
4. Biaya kendaraan umum proyek dan lain- KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP
lain PENELITIAN
5. Ansuransi
6. Biaya bank. Kerangka Berfikir
7. Biaya Foto dan gambar jadi (As Built Kerangka berfikir merupakan hasil
Drawing). abstraksi dan sintesis teori dari kajian pustaka
8. Biaya pajak dan sebagainya. yang berkitan dengan masalah penelitian yang
9. Biaya Peralatan kecil-kecil yang umumnya dihadapi, yang disusun berdasarkan studi
habis dipakai dibuang. teoritik dengan proses deduktif dan studi
empirik yang merupakan hasil penelitian
Biaya umum kantor terdahulu. Kerangka berfikir dalam penelitian
Biaya umum kantor adalah biaya untuk ini disusun berdasarkan kajian pustaka dan
menjalankan suatu usaha. Biaya umum kantor hasil penelitian terdahulu.
adalah biaya-biaya yang diperuntukan untuk Total biaya untuk setiap durasi waktu
keperluan antara lain, (Sutjipto, R, 1985.), adalah jumlah biaya langsung dan biaya tidak
seperti: langsung. Biaya tidak langsung bersifat
1. Biaya operasional kantor (Adm, listrik, kontinu selama proyek, sehingga pengurangan
telpon, air) durasi proyek berarti pengurangan dalam biaya
2. Biaya personil (gaji karyawan) kantor. tidak langsung. Biaya untuk durasi waktu
3. Biaya sewa kantor dan fasilitasnya (biaya yang dibebankan akan lebih besar dari biaya
investasi) untuk durasi waktu yang normal, karena biaya
4. Biaya rapat-rapat lapangan dan jamuan langsung diasumsikan dikembangkan dari
tamu. metode dan waktu yang normal, sehingga

53
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014

pengurangan waktu akan menambah biaya dari


kegiatan proyek. Kajian Pustaka
Biaya tidak langsung secara langsung dan penelitian
bervariasi dengan waktu, oleh karena itu sejenis
Latar
pengurangan waktu akan mengahasilkan Belakang
pengurangan dalam biaya tidak langsung.
Identifikasi Kajian
Biaya-biaya yang dihitung dalam biaya
masalah komponen2
langsung adalah:
Identifikasi biaya langsung
1. Biaya bahan bangunan
tujuan dan biaya tidak
2. Biaya upah buruh/tenaga
3. Biaya Peralatan
4. Biaya Sub. Kontraktor
Biaya-biaya yang dihitung dalam biaya Menentukan variabel terikat dan variabel
tidak langsung adalah:
1 Biaya tidak langsung di proyek, yang
Pengumpulan data
terdiri dari:
Tabulasi data
a. Biaya persiapan dan penyelesaian.
b. Biaya umum proyek.
2 Biaya tidak langsung di perusahaan, yang Analisis data
terdiri dari:
a. Biaya umum kantor.
b. Biaya pemasaran. Proporsi biaya tidak langsung
Model biaya merupakan suatu model Model biaya tidak langsung
matematika atau formula yang paling baik
dalam menjelaskan data yang dikumpulkan Gambar
dalam bentuk biaya dan harga serta faktor- Kerangka konsep penelitian
faktor lain yang mempengaruhinya.
Penyusunan model biaya merupakan proses
panjang yang membutuhkan pengumpulan dan
analisis dari begitu banyak data, dan kemudian METODE PENELITIAN
pada tahap tertentu dilakukan pengujian atas
model tersebut sebelum diterapkan dalam Rancangan Penelitian
praktek. Penelitian ini secara umum dilakukan
Gagasan pemakaian analisis regresi dengan metode deskriptif kuantitaif untuk
untuk estimasi biaya konstruksi baik untuk dapat mengetahui proporsi biaya tidak
tahap desain maupun kontraktor disarankan langsung terhadap biaya langsung dan model
oleh Profesor E. G. Trimble, Profesor biaya tidak langsung proyek struktur gedung
Manajemen Konstruksi pada Loughborough beton bertulangi..
University of Technology (Ashworth, 1994
dalam Suryanto HS. dan Sudijono. 2008). Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi pada
Konsep Penelitian perusahaan kontarktor PT. Sarana Bangun
Konsep penelitian adalah terminologi Ragam Cipta, selaku perusahaan pelaksana
teknis yang merupakan komponen-komponen pembangunan proyek-proyek struktur gedung
dari kerangkan konsep yang dapat disajikan beton bertulang yang beralamat di Jalan Prof.
dalam bentuk bagan yang dilengkapai dengan Ida Bagus Mantra pada KM 6,5 Gianyar, Bali.
kualitatif, serta menunjukan semua variabel Proses penelitian ini dilaksanakan
yang berpengaruh pada penelitian yang dengan beberapa tahapan yaitu sebgai berikut:
dilakukan. 1. Tahapan persiapan usulan penelitian
Untuk mendapatkan hasil penelitian 2. Tahapan penyusunan usulan penelitian
yang akurat, maka diperlukan adanya konsep 3. Tahapan Penyusunan tesis
penelitian sehingga tujuan yang diharapkan
untuk mengetahui proporsi biaya tak Jenis dan Sumber Data
langsung terhadap biaya langsung dan model Jenis dan sumber data dalam penelitian
biaya tidak langsung. ini yang diperlukan adalah berupa data
Secara sistematis kerangka konsep sekunder, yaitu:
penelitian dijelaskan pada Gambar berikut: 1. Jenis data pengeluaran biaya-biaya proyek
yang didapat dari pembukuan keuangan di

54
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014

bagian keuangan dan diambil untuk 12 HASIL DAN PEMBAHASAN


proyek.
2. Jenis data realisasi durasi pelaksanaan Rekapitulasi data.
proyek yang didapat dari laporan progres Rekapitulasi data biaya langsung dan
dan Jadwal pelaksanaan dan diambil untuk biaya tidak adalah didapat dari jumlah
12 proyek. pengeluaran selama pelaksanaan proyek pada
tabulasi data diatas, sedangkan rekapitulai data
Variabel Penelitian realisasi durasi adalah didapat dari jumlah
Dalam model biaya tidak langsung waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
proyek struktur gedung betong bertulang pada proyek, seperti terlihat pada Tabel, berikut:
penelitianini, variabel-variabelnya adalah
sebagai berikut: Tabel.
1. Untuk variabel terikat adalah biaya tidak Rekapitulasi data
langsung (Y)
2. Untuk variabel bebas adalah biaya NAMA
BIAYA TIDAK BIAYA DUR
No LANGSUNG LANGSUNG ASI
langsung (x1) dan durasi pelaksanaan PROYEK
(Rp.) (Rp.) (Hr)
proyek (x2). N Y X1 X2
1 Citra Batavia
Teknik Pengumpulan Data 898,591,586.24 13,526,039,748.80 489
Hotel
Teknik pengumpulan data sekunder 2 Namaste
872,732,906.31 10,502,649,473.06 305
untuk keperluan penelitian ini dilakukan
3 Condotel
dengan teknik, yaitu: Watu Jimbar
1,545,351,510.67 20,186,842,915.00 547
1. Untuk data berupa pengeluaran biaya-biaya 4 Ace
proyek didapat dari pembukuan keuangan Hadware 540,997,367.33 8,036,645,431.00 426
dengan teknik observasi langsung, yaitu
5 BIZ Hotel
meminta semua arsip pembukuan keuangan 774,589,857.17 7,960,534,951.00 547
dalam bentuk softcopy. 6 Neo Hotel
493,089,749.08 4,109,365,225.00 365
2. Untuk data berupa durasi pelaksanaan
proyek berupa laporan progres masing- 7 Popy Hardys
441,304,553.75 4,059,643,402.00 304
Hotel
masing proyek diperoleh dengan teknik 8 Grand
observasi langsung, yaitu meminta semua 492,602,681.00 7,805,725,413.00 304
Matahari Bali
arsip dalam bentuk hardcopy. 9 Rofa Galleria
535,734,703.50 6,363,520,362.00 304
3. Untuk penelitian dan jurnal sejenis, yang Hotel
10 Holiday Inn
membahas tentang biaya tidak langsung Express
655,181,728.00 11,695,804,689.00 304
diperoleh dengan teknik observasi 11 Gereja Kritus
156,565,611.33 1,574,696,973.00 212
langsung, yaitu mendownloads di internet.
12 Hotel Zodiak 399,555,751.83 4,101,646,341.00 181
Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan analisis Proporsi Biaya Tidak Langgsung terhadap
deskriptif untuk mengetahui proporsi biaya Biaya Langgsung
tidak langsung terhadap biaya langsung proyek Perhitungan proporsi biaya tidak
struktur gedung beton bertulang. Analisis data langsung (Pbtl) tehadap biaya langsung dapat
menggunakan analisis regresi linier ganda dihitung dengan cara sebagai berikut:
dengan menggunakan program Statistical BTL n
Product and Service Solutions Versi 17.0 for Pbtl x 100 %
Windows, untuk mengetahui model biaya tidak BL n
langsung proyek struktur gedung beton
bertulang dengan numeriknya adalah = a + dimana:
b1.X1 + b2.X2 . BTL = Biaya tidak langsung
BL = Biaya langsung
Uji Model n = Proyek yang ditinjau
Untuk menguji model dilakukan terhadap Perhitungan proporsi biaya tidak
beberapa uji, yaitu uji segnifikansi, uji langsung (Pbtl ) tehadap biaya langsung dapat
koefisien regresi, uji segnifikansi koefisien dihitung untuk proyek Namaste Hotel
korelasi, uji signifikansi koefisien korelasi 872,732,90 6.31
parsial. P x 100 % 8,31 %
10,502,649 ,473.06

55
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014

Perhitungan proporsi biaya tidak a. Untuk koefisien regresi b1 nilai thit > dari
langsung terhadap biaya langsung untuk ttabel atau 6.128 > 2,262 dan ini berarti
masing-masing proyek disajikan pada Tabel, bahwa koefisien regresi b1, adalah
berikut: signifikan.
b. Untuk koefisien regresi b2 nilai thit < dari
Tabel, ttabel atau 1.447 < 2,262 dan ini berarti
Hasil perhitungan proporsi biaya tidak bahwa koefisien regresi b2, adalah tidak
langsung terhadap biaya langsung signifikan.

PROPORSI Uji signifikan koefisien korelasi


BIAYA TIDAK Uji signifikan koefisien korelasi,
NAMA LANGSUNG dilakukan dengan kaidah keputusan, yaitu:
No a. Dimana nilai koefisien Determinasi (R
PROYEK THD BIAYA
LANGSUNG Square) = 91,40 %, ini berarti bahwa kedua
(%) variabel bebas, yaitu X1 dan X2 secara
1 Citra Batavia Hotel 6.64 bersama-sama mempunyai kontribusi yang
2 Namaste 8.31 sangat signifikan terhadap pembentukan
3 Condotel Watu Jimbar variabel terikat ().
7.66
b. Dimana nilai probalitas 0,05 lebih besar
4 Ace Hadware 6.73 dengan nilai probalitas sig.F Change atau 0,05
5 BIZ Hotel 9.73 > 0,000, ini berarti biaya langsung dan
6 Neo Hotel 12.00 durasi berhubungan secara silmutan dan
7 Popy Hardys Hotel 10.87 signifikan terhadap biaya tidak langsung
8 Grand Matahari Bali 6.31
9 Rofa Galleria Hotel 8.42 Uji korelasi parsial pertama
Ujian korelasi parsial dilakukan dengan
10 Holiday Inn Express 5.60
kaidah keputusan, yaitu:
11 Gereja Kritus 9.94 a. Fhit = 84,339 > Ftabel = 4,96, ini berarti
12 Hotel Zodiak 9.74 koefisien korelasi parsial untuk biaya
J UMLAH 101.96 langsung (X1) adalah signifikan.
RATA-RATA 8.50 b. Nilai probalitas 0,05 > Nilai sig.F Change =
0,000, ini berarti biaya langsung (X1)
Model Biaya Tidak Langsung berhubungan secara parsial dan signifikan
Analisis menggunakan bantuan terhadap biaya tidak langsung (), setelah
program Statistical Product and Service pengaruh (X2) ditiadakan.
Solutions ( SPSS ) Versi 17.0 for Windows dan
hasil output regresi ganda selengkapnya seperti Uji korelasi parsial kedua
terlihat pada lampiran 3. Uji korelasi parsial dilakukan dengan
Berdasarkan Tabel Coefficientsa kaidah keputusan, yaitu:
pada lampiran - 3, dapat dibuat bentuk model a. Fhit = 12,480 > Ftabel = 4,96, ini berarti
biaya tidak langsung dalam bentuk persamaan koefisien korelasi parsial untuk durasi (X2)
regresi linier ganda, yaitu sebagai berikut: adalah signifikan.
= a + b1 (X1) + b2 (X2) b. nilai probalitas sig.F Change atau 0,05 > nilai
= -1.462E7+ 0,056 (X1) + 558,775.937 (X2) sig.F Change = 0,005, ini berarti durasi (X2)
berhubungan secara parsial dan signifikan
terhadap biaya tidak langsung (), setelah
Uji signifikansi persamaan regresi
pengaruh (X1) ditiadakan.
Uji segnifikansi persamaan regresi
linier gandanya dilakukan dengan kaidah
PEMBAHASAN
keputusan, yaitu Fhit = 47.824 > Ftabel = 4,26,
ini berarti persamaan regresi linier ganda yang
Proporsi Biaya tidak Langsung
diperoleh dapat digunakan untuk melakukan
prediksi nilai , jika diketahui nilai-nilai X1 Berdasarkan hasil perhitungan proporsi
biaya tidak langsung tehadap biaya langsung
dan X2, pada popolasi di mana data diambil.
dari 12 (dua belas) proyek struktur gedung
beton bertulang didapat hasil rata-rata proporsi
Uji koefisien regresi
biaya tidak langsung terhadap biaya langsung
Uji koefisien regresi, dilakukan dengan
adalah sebesar 8,50 %. Dari pernyataan
kaidah keputusan, yaitu:

56
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014

tersebut dapat diartikan bahwa nilai biaya tidak (), jika diketahui nilai-nilai X1 dan X2,
langsung = 0,085 x nilai biaya langsung. pada popolasi di mana data diambil.
b. Koefisien regresi b2 atau koefisien untuk
Aplikasi Proporsi Biaya tidak Langsung. durasi (X2) adalah mempunyai kontribusi
Perusahaan kontraktor akan mengikuti yang tidak signifikan terhadap variabel
tender proyek strutur gedung beton bertulang, terikat atau nilai biaya tidak langsung (Y).
Pimpinan perusahan mengintruksikan kepada Bila tingkat kepercayaan untuk koefisien
bagian estimator untuk proses cost estimating regresi b2 diturunkan sebesar 90 % atau
mengikuti siklus perhitungan biaya proyek pada alpa () 0,10, maka kaidaj
seperti yang dijelaskan diatas dan didapat keputusanya adalah thit > dari ttabel atau
biaya langsung = Rp. 20,186,842,915.00. 1.447 > 1,383, ini berarti koefisien regresi
Jadi biaya tidak langsung = 0,085 x nilai biaya b2 adalah signifikan.
langsung = 0,085 x Rp. 20,186,842,915.00 =
Rp. 1,715,881,647.78 Aplikasi Model Biaya tidak Langsung.
Biaya proyek = biaya langsung + biaya tidak Hasil perhitungan dengan menerapkan
langsung + (0,05 x biaya siklus seperti contoh diatas, didapat nilai real
langsung) cost atau biaya langsung adalah sebesar Rp.
Biaya proyek = 20,186,842,915.00 + 20,186,842,915.00 , dan berdasrkan dokumen
1,715,881,647.78 + pengadaan durasi ditentukan 547 hari.
(0,05 x 20,186,842,915.00) Berdasakan model diatas, maka dengan
Biaya proyek = 22,912,066,708.53 mudah biaya tidak langsung dapat dihitung,
RAB = biaya proyek + PPN mis 10 % dari yaitu sebagai berikut:
biaya proyek). = -14.620.000,000 + 0,056 (X1) +
RAB = 22,912,066,708.53 + (0,10 x 558.775,937 (X2),
22,912,066,708.53) = -14.620.000,000 + 0,056
RAB = 25,203,273,379.38 (20,186,842,915.00) + 558.775,937 (547)
= Rp.1,421,493,640.78
Model Biaya tidak Langsung. Untuk menghitung harga penawaran,
Setelah dilakukan analisis terhadap 12 bagian estimator harus terlebih dahulu
(dua belas) proyek struktur gedung beton menghitung biaya proyek dengan cara yaitu:
bertulang, pada penelitian ini dengan Biaya proyek = X1 + + (0,05 x X1 )
menggunakan bantuan program Statistical Biaya proyek = 20,186,842,915.00 +
Product and Service Solutions (SPSS) Versi 1,421,493,640.78 +
17.0 for Windows. Adapun bentuk model 1,009,342,145.75
biaya tidak langsung proyek struktur gedung Biaya proyek = 22,617,678,701.53
beton bertulang, yaitu: Agar para penyedia jasa konstruksi
= a + b1 (X1) + b2 (X2) atau kontraktor dapat kompetensi secara sehat
= -1.462E7+ 0,056 (X1) + 558.775,937 (X2) dalam mengikuti tender, maka penawaran yang
= -14.620.000,000 + 0,056 (X1) + harus diajukan, yaitu:
558.775,937 (X2) RAB = biaya proyek + PPN (sesuai
dimana: ketentuan, mis 10 % dari biaya
= Biaya tidak langsung (Rp.). proyek).
X1 = Biaya langsung (Rp.). RAB = 22,617,678,701.53 + (0,10 x
X2 = Durasi (hari). 22,617,678,701.53)
b1,2,3 = Koefisien regresi. RAB = 22,617,678,701.53 +
a = Konsatanta. 2,261,767,870.15
RAB = 24,879,446,571.68
Hasil Uji Model Biaya tidak Langsung.
Dari beberapa hasil uji model biaya SIMPULAN DAN SARAN
tidak langsung dapat dijelaskan sebagai Simpulan
berikut: Dari hasil analisis dan pembahasan
a. Selain uji terhadap koefisien regresi b2 dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu sebagai
atau koefisien untuk durasi (X2) adalah berikut :
mempunyai kontribusi yang signifikan 1. Dari analisis deskritif yang telah dilakukan,
pada tingkat kepercayaan 95 % atau pada dihasilkan proporsi biaya tidak langsung
alpa() 0,05, sehingga dapat dipakai untuk terhadap biaya langsung untuk proyek
memprediksi nilai biaya tidak langsung struktur gedung beton bertulang rata-rata =

57
Jurnal Spektran Vol. 2, No. 2, Juli 2014

8,50 % atau niali biaya tidak langsung Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek Dan
adalah sebesar 0,085 x biaya langsung. Konstruksi Jilid 2, Cetakan Pertama,
2. Dari analisis yang telah dilakukan, Yogyakarta: Kanisius.
dihasilkan model biaya tidak langsung
Irianto, H.A. 2008. Statistik Konsep Dasar dan
proyek struktur gedung beton bertulang
Aplikasinya, Cetakan ke Lima.
sebagai berikut:
= a + b1 (X1) + b2 (X2) Wibowo, A.P. 2012. Perencanaan Struktur
= -1.462E7+ 0,056 (X1) + 558.775,937 Gedung Beton Bertulang dengan Sistem
(X2) Rangka Pemikul Momen Khusus (Srpmk) dan
= -14.620.000,000 + 0,056 (X1) + Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah
558.775,937 (X2) (Srpmm). Studi Kasus : Rusunawa 2 Twin
3. Model tersebut dapat digunakan untuk Blok Pringwulung Sleman Yogyakarta
melakukan prediksi nilai Y pada tingkat (Proyek Akhir), Yogyakarta: Program Studi
kepercayaan 90 % atau pada alpha () 0,10, Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
jika diketahui nilai-nilai X1 dan X2, pada Negeri Yogyakarta.
popolasi di mana data diambil.
Sulistianingrum, Irhamah, dan Muhammad
Saran Mashuri. 2013 Pemodelan Biaya Langsung
Berdasarkan analisis hasil, pembahasan Proyek Perusahaan Jasa Konstruksi PT. X
dan simpulan, maka dapat diberikan sara- dengan Multivariate Regression. Jurnal Sains
saran, yaitu sebagai berikut: dan Seni POMITS Vol. 2, No.1, Institut
1 Bagi para akademik, penelitian sejenis ini Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
agar dilanjutkan pada kontraktor bidang
sipil lainnya seperti bangunan strukrur Soemardi, B. W. 2010. Studi Praktek Estimasi
gedung baja dan komposit, jalan, bendung, Biaya Tidak Langsung pada Proyek
bendungan dan jembatan, karena memiliki Konstruksi. Naskah Lengkap Konferensi
karakteristik proyek yang berbeda. Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-
2 Bagi para praktisi, yaitu pengguna jasa Bali, 2-3 Juni.
konstruksi dalam membuat Owner
Estimate, agar mulai menerapkan siklus Suryanto HS. dan Sudijono. 2008. Analisis
perhitungan biaya proyek dan untuk Margin Keuntungan Kontraktor Kangunan
menghitung biaya tidak langsung, dengan Air (profit margin analysis for water works
merapkan model tersebut, khususnya untuk contractor) Prosiding Seminar Jurusan
proyek struktur grdung beton beertulang. Teknik Sipil FT- Universitas Negeri
3 Bagi para kontraktor, dalam membuat Surabaya.
harga penawaran, agar mulai menerapkan
siklus perhitungan biaya proyek dan untuk Suryanto HS. dan Krisna Dwi Handayani.
menghitung biaya tidak langsung, dengan 2008. Pemodelan Biaya Tak Langsung
merapkan model tersebut dan dalam Proyek-proyek Bangunan Air. Jurnal
melaksanakan pengendalian proyek, agar Teknika, Volume: 9 No.1. Universitas Negeri
hasil perencanaan dipakai sebagai alat Surabaya.
pengendalaian yang sejalan dengan sistem
akuntansi, khususnya untuk proyek struktur Syah, M.S. 2004, Manajemen Proyek Kiat
gedung beton bertulang. Sukses Mengelola Proyek, Cetakan Pertama.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Buku Pedoman Penulisan Sutjipto, R. 1985. Manajemen Proyek
Usulan Penelitian, Tesis, dan Disertasi Konstruksi, Jilid 1, Jakarta: Kartika Yudha.
Program Pascasarjana Universitas Udayana
Denpasar. Wulfram I. E. 2004. Teori Aplikasi Manajemen
Proyek Konstruksi, Cetakan Pertama.
Asiyanto. 2002. Construction Project Cost Yogyakarta: Andi.
Management, Cetakan Pertama. Jakarta:
Pradnya Paramita. Wulfram I. E. 2002. Manajemen Proyek
Kontruksi, Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Asiyanto. 2004. Manajemen Produksi untuk
Andi.
Jasa Konstruksi, Cetakan Kedua. Jakarta:
Pradnya Paramita.

58

Anda mungkin juga menyukai