Anda di halaman 1dari 11

MATERIAL KAYU

Kelompok 1 :

Ismail Ammar Syauqi (19512119)


Annisyah Novitasari (19512120)
Gilang Pratama (19512122)
Lailia Zulfa Salsabila (19512123)
PENDAHULUAN

Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pohon- pohon di
hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-
bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik
berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar. Kayu merupakan hasil
hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk
dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus,
yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.
JENIS – JENIS KAYU
Kayu jati ssering dianggap sebagai kayu
dengan serat dan tekstur paling indah.
Karakteristiknya yang stabil, kuat, dan
tahan lama membuat kayu ini menjadi
pilihan utama sebagai material bahan
bangunan.
Kayu jati

Merbau termasuk jenis kayu yang


cukup kuat dan stabil sebagai alternatif
pembanding kayu jati. Merbau juga
tahan terhadap serangga dan memiliki
tekstur serat putus-putus
Kayu Merbau

Kayu meranti tergolong jenis kayu yang


awet dan mudah dalam proses
pengeringannya.

Kayu meranti
Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang
cukup kuat dan awet. Sifat kerasnya juga
disertai tingkat kegetasan yang tinggi
sehingga mudah muncul retak rambut di
permukaannya.

Kayu Bangkirai/Yellow Balau

Kamper memiliki serat kayu yang halus


dan indah sehingga sering menjadi pilihan
bahan untuk membuat panil dan jendela.

Kayu Kamper

Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi


bangunan berupa tiang bangunan, sirap (atap
bangunan), papan lantai, kusen, dan kegunaan
lain yang memerlukan sifat khusus awet dan
kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan
awet kelas awet I.
Kayu Ulin
SIFAT-SIFAT KAYU

Sifak Fisik Kayu


1. Kandungan air. Kayu merupakan material higroskopis, artinya kayu memiliki kaitan yang
sangat erat dengan air baik berupa cairan maupun uap. Kemampuan menyerap dan melepaskan
air sangat tergantung dari kondisi lingkungan seperti temperatur dan kelembaban udara.
Kandungan air yang terdapat pada sebuah pohon kayu sangatlah bervariasi, tergantung pada
jenis spesiesnya. Dalam satu spesies yang sama terjadi pula perbedaan kandungan air yang
disebabkan oleh umur, ukuran pohon dan lokasi penanamannya.
2. Kepadatan dan berat jenis. Kepadatan atau berat unit sebuah kayu dinyatakan sebagai berat
per unit volume. Hal ini ditunjukkan untuk mengetahui porositas atau prosentase rongga/void.
Kepadatan dan volume sangat bergantung pada kandungan air. Kepadatan akan kecil pada inti
kayu bagian dasar dan akan meningkat tajam ke arah luar penampang (cross section) dan
meningkat secara perlahan ke arah ketinggian.
3. Cacat kayu. Kerusakan atau cacat pada kayu dapat mengurangi kekuatan dan bahkan kayu
yang cacat tersebut tidak dipakai sebagai bahan konstruksi. Cacat kayu yang sering terjadi adalah
mata kayu, retak/belah, pecah, pingul, serat miring, gubal, lubang serangga, serta lapuk dan hati
rapuh.
Sifat mekanik :
1. Kuat tarik sejajar. Kayu memiliki kuat tarik yang lebih besar pada arah panjang batang (sejajar
serat) dari pada arah radial (tegak lurus serat), sehingga pada konstruksi kayu harus dihindari
pembebanan tarik yang tegak lurus serat kayu.
2. Kuat tekan sejajar serat. Batang yang mengalami gaya tekan dijumpai pada konstruksi kuda-
kuda dan elemen kolom pada portal. Kuat tekan dapat diperoleh dengan cara membagi besar gaya
tekan dengan luas tampang batang. Menurut Koebler (1980), untuk batang yang memiliki panjang
lebih dari 11 kali tebal batang, kegagalan tekan batang akan disertai dengan munculnya tekuk atau
buckling pada batang.
3. Kuat lentur. Kuat lentur kayu merupakan salah satu sifat mekanik kayu yang tertinggi, bila
dibandingkan dengan sifat mekanik yang lain seperti kuat tartik, kuat tekan, maupun kuat geser.
Akibat kuat lentur yang tinggi dan berat jenis yang kecil menyebabkan kayu banyak dipakai untuk
elemen lentur pada struktur ringan.
4. Kuat geser sejajar serat. Kekuatan geser kayu akan didukung oleh zat lignin, oleh karena itu kuat
geser kayu merupakan sifat mekanik kayu yang paling lemah disbanding dengan sifat mekanik
lainnya. Kayu memiliki kuat geser sejajar serat yang lebih kecil dibandingkan dengan kuat geser
tegak lurus serat. Cacat kayu seperti retak atau mata kayu akan sangat mempengaruhi kuat geser
kayu.
5. Perilaku terhadap temperatur tinggi. Kayu digolongkan sebagai material yang mudah terbakar
apabila ada peningkatan temperatur ruangan yang berlebihan. Oleh karena itu, kayu digolongkan
sebagai material yang mudah terbakar (combustible material).
SAMBUNGAN KAYU
Sambungan bibir lurus. Sambungan ini
digunakan bila seluruh batang dipikul,
misalnya balok tembok. Pada sambungan ini
kayunya banyak diperlemah karena masing-
masing bagian ditakik separuh.

Sambungan bibir lurus berkait.


Sambungan kait lurus ini digunakan bila
akan ada gaya tarik yang timbul.

Sambungan bibir miring. Sambungan bibir


miring digunakan untuk menyambung gording
pada jarak 2.5 - 3.50 m dipikul oleh kuda-kuda.
Sambungan ini tidak boleh disambung tepat di
atas kuda-kuda karena gording sudah diperlemah
oleh takikan pada kuda-kuda dan tepat di atas
kaki kuda-kuda gording menerima momen negatif
yang dapat merusak sambungan.
Sambungan miring berkait. Sambungan bibir miring
digunakan untuk menyambung gording pada jarak 2.5 -
3.50 m dipikul oleh kuda-kuda. Sambungan ini tidak
boleh disambung tepat di atas kuda-kuda karena gording
sudah diperlemah oleh takikan pada kuda-kuda dan tepat
di atas kaki kuda-kuda gording menerima momen negatif
yang dapat merusak sambungan.

Sambungan memanjang balok kunci. Sambungan


balok kunci ini digunakan pada konstruksi kuda-kuda
untuk menyambung kaki kuda-kuda maupun balok
tarik. Ke dua ujung balok yang disambung harus
saling mendesak rata. Dalam perhitungan kekokohan
bantuan baut tidak diperhitungkan.

Sambungan memanjang balok kunci jepit. Dengan


adanya gaya-gaya, momen yang terjadi akibat adanya
sambungan kunci hanya satu sisi tersebut, maka kita
perlu untuk menetralkan momen-momen sekunder
tersebut dengan membuat sambungan kunci rangkap
yaitu dikanan dan kiri balok yang akan disambung. Hal
ini dinamakan sambungan balok jepit.
Sambungan kayu arah memanjang tegak. Sambungan
ini biasa digunakan untuk menyambung tiang-tiang yang
tinggi dimana dalam perdagangan sukar didapatkan
persediaan kayu-kayu dengan ukuran yang diinginkan.
Untuk itu perlu membuat sambungan-sambungan tiang,
hal ini yang disebut sambungan tegak lurus.
KEKUATAN KAYU
Kemampuan kayu untuk menahan muatan atau beban dari luar.
Maksud muatan dari luar ialah gaya-gaya diluar benda yang
mempunyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan
besarnya benda. Apabila kayu mengering dibawah titik jenuh
seratnya, dinding sel menjadi kuat akibatnya serat-serat menjadi
kuat dan kokoh. Jadi turunnya kadar lengas kayu mengakibatkan
bertambahnya kekuatan kayu.
REFRENSI MATERI
• https://www.slideshare.net/Athif1995/jenis-jenis-kayu-kelas
• http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196012241991011-
NANDAN_SUPRIATNA/KB_D-3/Sambungan_Kayu.pdf
• https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Mulyati/Struktur%20Kayu/Materi%20Pertemuan%
20I%2CII%2CIII.pdf
• https://saktidesain.com/news/karakteristik-dari-kayu-meranti/
• http://eprints.uny.ac.id/48428/9/MODUL%20AJAR.pdf
• https://www.academia.edu/5175797/BAB_I_SIFAT_DAN_JENIS_KAYU

Anda mungkin juga menyukai