Anda di halaman 1dari 11

NAMA : Dwi Silvianti

NIM : 20061024
PRODI : Pendidikan Teknik Bangunan
MATA KULIAH : Struktur Kayu
DOSEN : Dr. Juniman Silalahi, M.Pd

Tugas 1

Dikampung saya, tepatnya di kabupaten Tebo provinsi Jambi, Kayu yang masih
banyak dijual atau ditemukan yaitu jenis kayu Meranti, Medang dan Ulin.
Berikut uraian mengenai kayu tersebut dan juga beberapa jenis kayu lainnya.

1. Kayu Meranti

Warnanya sangat bervariasi dan selalu mempunyai selingan urat resin


berwarna putih. Sebagian besar kayu meranti yang warnanya merah sangat mudah
ditemukan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Maluku. Sedangkan meranti putih
tidak hanya bisa tumbuh di Sumatera atau Kalimantan saja, melainkan juga di
Sulawesi.

Kemudian untuk meranti kuning, hanya dapat dijumpai di Sumatera dan


Kalimantan. Selain itu ada meranti yang hanya bisa tumbuh di Pulau Nusa
Kambangan saja karena merupakan tumbuhan endemi. Banyak yang menyebut kayu
ini dengan nama meranti Jawa.
Baik dijemur secara alami maupun menggunakan mesin oven, kayu meranti
terkenal sangat mudah dikeringkan. Tujuannya adalah agar terhindar dari resiko
penyusutan. Terutama setelah digunakan atau dipasang pada elemen bangunan. Selain
itu setelah dikeringkan, menjadi tidak mudah melengkung atau mengalami perubahan
bentuk.

Seratnya yang memanjang membuat kayu ini sangat bagus digunakan untuk
membuat berbagai kebutuhan. Misalnya balok, pimtu, jendela, galar, kaso, lantai atau
kerangka atap hingga kerangka rumah. Meski harganya tergolong lebih mahal, namun
sahabat Perumahan Fajar Group pasti tetap suka karena mudah menemukan di semua
tempat.

Di luar itu semua, tamanan meranti dapat menghasilkan getah damar.


Biasanya getah ini sering dipakai untuk membuat lak, pernis dan perekat. Khususnya
meranti merah yang mampu menghasilkan damar dalam jumlah lebih banyak dengan
mutu terbaik.

Bukan itu saja, buah tengkawang yang dihasilkan oleh tamanan ini juga
memiliki nilai kegunaan yang tak kalah besar. Buah tersebut sering dipakai sebagai
bahan membuat minyak nabati atau campuran makanan.
2. Kayu Sengon

Pohon sengon (Paraserianthes falcataria) merupakan salah satu pionir pohon


multipurpose tree species di Indonesia. Pohon ini menjadi bahan yang sangat baik
untuk industri karena kecepatan tumbuh yang baik, dapat hidup di berbagai kondisi
tanah, serta bahan baku yang baik untuk industri panel kayu dan kayu lapis. Pohon
Sengon ini menjadi sangat penting dalam sistem pertanian agroforestri di beberapa
wilayah di Indonesia.
Setelah pasokan kayu dari hutan alam mulai menurun, Sengon menjadi
andalan bagi tetap berjalannya industri kayu di Indonesia. Kebutuhan per tahunnya
sendiri melebihi angka 500.000 m3 kayu. Kebutuhan kayu Sengon ini cukup besar
karena kayu Sengon sering dipakai untuk bahan baku meubel berkualitas menengah
ke bawah, penyangga cor bangunan, pembuatan rumah, bahan baku kertas, dan lain-
lain. Akhir-akhir ini pula pohon sengon telah berkembang pesat dengan
penyebarannya di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Flores, dan Maluku.
Pohon Sengon dapat tumbuh sampai tinggi 40 m dengan cabang mulai dari
ketinggian 20 m. Pohon ini dapat tumbuh sampai diameter 100 cm bahkan kadang
kala dapat lebih daripada itu. Jenis kanopi dari pohon ini menyerupai kubah yang
berbentuk payung dan memiliki kulit kayu yang berwarna putih, abu, atau kehijauan.
Susunan bunga dari spesies ini adalah axillary dan termasuk bunga bisexual dengan
panjang normal 12 mm pada setiap helai mahkota bunga ini.
3. Kayu Ulin

Pohon ulin ini tumbuh di tanah suku Dayak:Kalimantan. Pohon ulin bisa
tumbuh sampai 50 m dengan diameter 120 cm,pada dataran rendah sampai ketinggian
400 m, berwarna gelap dan tahan terhadap air laut.
Material bangunan yang diambil dari alam liar ini banyak digunakan untuk bahan
bangunan rumah-rumah, kantor-kantor, gedung-gedung, dan lain-lain.
Kayu Ulin merupakan jenis kayu asli nusantara untuk konstruksi bangunan yang
terkenal sangat kuat termasuk kayu kelas kuat I dan Kelas Awet I.
Maka tak heran banyak dipakai sebagai konstruksi bangunan untuk tiang pancang,
sirap (atap kayu), papan lantai,kusen, bahan untuk jembatan, bantalan rel kereta api
dan lainnya.
4. Kayu Jati

Pohon Jati adalah jenis pohon yang mempunyai daun lebar-lebar dan memiliki
daun yang gugur ketika mengering. Kayu jati ditebang dari pohon jati yang
mempunyai ukuran yang besar, yang bisa tumbuh hingga ketinggian 30-40 meter .
Pohon jati tumbuh pada daerah hutan hujan tropis yang bersuhu antara 27-37 derajat
celsius.
Kayu jati ini terkenal karena kekuatannya yang tinggi dibanding dengan kayu lain
karena mempunyai serat dan tekstur yang indah, tahan terhadap rayap, jamur, dan
serangga.
Jadi wajar saja harganya sangat mahal bahkan bagi sebagian masyarakat kita siapa
yang memiliki kayu jati dianggap sebagai orang kaya atau orang sukses.
Kayu jati banyak dipakai untuk pintu, jendela, dan meja kursi dan lain-lain. Adapun
penggunaan untuk konstruksi bangunan diantaranya untuk bantalan kereta api dan
konstruksi kuda-kuda atap serta struktur jembatan pada jaman dahulu. Saat ini
masyarakat kita sudah yang banyak menggunakan kayu jati untuk keperluan interior
mebel mereka.
Pada umumnya kayu jati memiliki ciri-ciri yang khas yaitu:
a.kuat dan awet
b.memiliki warna coklat muda hingga coklat tua
c.Gampang dipotong – potong
d.Tidak sulit diolah menjadi aneka produk
e.Stabil tidak mudah berubah bentuk akibat perubahan cuaca.
f.Umumnya kokoh dan bobot berat.
Kualitas jenis kayu jati yang diinginkan terletak pada pengolahan sehingga sampai
tahapan finishing yang dipilih supaya bisa melindungi kayu dari kondisi luar. Dengan
adanya finishing pada kayu tersebut yang jelas memberikan nilai estetika pada kayu
tersebut.

5. Kayu Kelapa atau Glugu

Di Pulau Jawa sendiri ada kayu glugu atau kelapa yang sudah biasa digunakan
untuk konstruksi bangunan seperti membuat kanopi teras, bahkan ada yang membuat
untuk rangka atap. Kayu glugu ini tidak jarang digunakan untuk proyek-
proyek gedung untuk membuat bekisting balok (gelagar, sekor, suri-suri).

Kayu Glugu terdapat serat dan tekstur yang memiliki serat yang jelas dan lurus. Saran
untuk penggunaan kayu ini jika anda berniat untuk menggunakan kayu glugu sebagai
rangka kanopi ekspos sebaiknya dilapisi dengan cat akrilik agar seratnya tetap terlihat
dan hendaklah pilih kayu glugu dengan kualitas nomor satu sehingga lebih awet dan
tahan lama.
6. Kayu Kamper

Kayu kamper biasanya disebut juga dengan kayu borneo mempunyai serat dan
tekstur yang indah. Sering dipakai untuk pembuatan kusen pintu maupun jendela.
Serangga terutama rayap tidak suka dengan jenis kayu ini maka sering digunakan oleh
orang-orang untuk kusen. Jadi tidak diperlukan lagi obat anti rayap lagi jika sudah
memakai kayu ini.

Jenis kayu kamper ada 3 tipe:

-Kayu Kamper Samarinda

-Kayu kamper Surabaya

-Kayu kamper Kruing dari Sumatera.

Kayu kamper salah satu komoditas unggulan dalam perdagangan


masyarakat sehingga tidak heran saat ini banyak terhampar perkebunan tanaman
kamper di seluruh penjuru wilayah Indonesia.

7. Kayu Bengkirai
Kayu bengkirai biasanya digunakan untuk atap kayu dari proyek pembangunan
rumah karena
kayu ini cukup kuat, awet, dan tahan cuaca. Kayu ini juga sering dijadikan material
eksterior seperti listplank, decking dan sebagainya.
Pohon Bangkirai banyak tumbuh di hutan-hutan di Kalimantan. Karena warnanya
kuning dan agak kecoklatan, sering disebut yellow balau.

8. Kayu Merbau

Kayu merbau berwarna coklat kemerahan yang terkadang disertai dengan


highlight kuning dan tekstur serat garisnya terputus-putus. Pohon merbau termasuk
pohon hutan hujan tropis termasuk jenis kayu untuk konstruksi yang kuat dan tahan
terhadap serangga

Kayu merbau difinishing dengan melamin warna-warna gelap/tua dan memiliki


tekstur serat garis terputus putus. Salah satu kayu asli nusantara ini tumbuh subur di
Indonesia, terutama Indonesia Timur di pulau Papua.Merbau memiliki klasifikasi
kelas berdasarkan kualitasnya yaitu kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I,
II.
9. Kayu Gelam

Kayu gelam dikenal juga dengan sebutan kayu dolken. Jenis kayu ini
dihasilkan dari pohon gelam yang biasanya tumbuh hingga 12 meter. Batang pohon
ini terdiri dari lapisan-lapisan berwarna putih keabu-abuan. Oleh karena itu kayu ini
juga banyak dikenal dengan nama kayu putih. Permukaan kulit batangnya terlihat
seperti terkelupas dan tidak beraturan.

Material alam asal hutan ini dipakai pada proyek-proyek rumah, kayu bakar,
pagar, dan tiang-tiang sementara. Selain itu juga sering digunakan sebagai stager atau
perancah saat pelaksanaan proyek. Pada daerah-daerah tertentu kayu ini dipakai
untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan.
10. Kayu Akasia

Sebenarnya, pohon akasia bisa secara alami tumbuh di hutan tropis lembap
seperti di Kepulauan Maluku dan Sulawesi. Kayu akasia sendiri memang banyak
dikenal sebagai salah satu bahan yang biasa digunakan dalam industri pembuatan
pulp, kertas, dan perabotan. IKEA pun memilih kayu akasia untuk perabotan rumah
tangga, seperti meja, kursi, rak, lemari, dan lain-lain.

Pohon akasia juga tergolong tanaman dengan siklus panen yang cepat sekitar
lima hingga enam tahun. Jenis kayu akasia pun sangat cocok untuk kondisi lahan
hangat seperti di Indonesia.

Kayu ini mempunyai nama lain acacia mangium dengan berat jenis 0,75
sehingga pori-pori dan seratnya cukup rapat sehingga termasuk salah satu jenis kayu
untuk konstruksi bangunan yang kuat yang banyak digunakan dalam proyek-proyek
konstruksi.

Akasi termasuk Kelas Awet II, artinya mampu bertahan sampai 20 tahun keatas, bila
diolah dengan baik. Adapun Kelas Kuatnya termasuk kelas II-I, artinya mampu
menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas 650
kg/cm2.

Proses pengolahan jenis kayu ini termasuk mudah dibandingkan kayu-kayu lainnya
sehingga tidak heran banyak disukai untuk bahan konstruksi dan bahan baku
perusahaan yang bergerak dibidang perkayuan seperti mebel/furnitur karena sifat
kembang susut kayu yang kecil, daya retak cukup rendah, tingkat kekerasannya
termasuk kayu sedang, tekstur agak kasar dan berserat lurus berpadu,

Jenis-jenis kayu-kayu asli nusantara untuk konstruksi biasanya mempunyai harga


yang dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi,
seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih.

Anda mungkin juga menyukai