Anda di halaman 1dari 24

UNP

Universitas Negeri Padang

Dr. Ari Syaiful Rahman Arifin, ST, MT


PERHATIAN
Slide materi ini hanya untuk intern pembelajaran kita, mohon jangan dishare tanpa izin
OUTLINE

1. Pendahuluan
2. Ciri-Ciri Guru Profesional
3. Ragam Kepribadian Guru
PENDAHULUAN
Guru professional adalah guru yang memiliki komponen tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh
profesi keguruan. Dalam hal ini umumnya meliputi tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Foto : carra.my.id
Diantaranya adalah James Carmichael,
Roland Meighan, Edgar H. Schein dan
Philip Kochman, F.H. Hilliard, J.A.
Richardson, James Rudden, Lois E.Rath
dan Asian Programme of Educational
Banyak ahli yang mengemukakan Innovation for Development (APEID).
pendapatnya tentang ciri-ciri guru
professional. Dan masing memiliki
pandangan tersendiri mengenai kriteria
seorang guru dikatakan sebagai guru
professional.
CIRI-CIRI GURU PROFESIONAL
Berdasarkan berbagai pendapat para ahli maka ciri-ciri guru professional dapat dikumpulkan dan dikelompokan
berdasarkan komponen-komponen menurut aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam proses Pendidikan.
Berikut pengelompokan ciri-ciri seorang guru professional.

Foto : www.beritasatu.com
PENGELOMPOKAN CIRI-CIRI GURU PROFESIONAL
Berikut 5 pengelompokan berdasarkan komponen menurut jenis aktivitas yang
dilakukan oleh guru dalam proses Pendidikan yaitu :

1. Komponen Afeksi 2. Komponen penguasaan ilmu 3. Komponen penyajian bahan


guru pengetahuan pelajaran

4. Komponen hubungan guru dengan 5. Komponen hubungan guru dengan


peserta didik organisasi profesi dan lingkungan
1. KOMPONEN AFEKSI GURU
Komponen Afeksi Guru mencakup beberapa ciri-ciri antara lain :

Sabar Gembira Rendah hati Memiliki moral yang Berusaha berbicara


baik jelas dan menarik

Tekun melaksanakan Memiliki motivasi Memiliki motivasi Memandang jabatan Bekerja tanpa
tugas yang kuat terhadap untuk berprestasi guru sebagai karier pamrih
jabatan guru seumur hidup
2. KOMPONEN PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN
Komponen Penguasaan Ilmu Pengetahuan mencakup beberapa ciri-ciri antara lain :

Mengalami Pendidikan formal dalam waktu yang lama

Memiliki Pengetahuan yang spesifik

Mendalami dan memperluas ilmu pengetahuan dalam bidangnya secara terus menerus

Pengetahuan guru hendaklah terintegrasi sebagai alat mengorganisasi, memotivasi, dan membantu
peserta didik belajar

Mampu membuat kurikulum

Menilai, mencatat dan melaporkan hasil belajar peserta didik

Mampu mengerjakan pekerjaan administrasi sekolah/madrasah


3. KOMPONEN PENYAJIAN BAHAN PELAJARAN
Komponen Penyajian bahan pelajaran mencakup beberapa ciri-ciri antara lain :

Menanamkan cara berpikir ilmiah kepada peserta didik

Mengembangkan daya kreatif peserta didik dan kepercayaan diri sendiri dalam menghadapi masa
mendatang

Mengembangkan filsafat moral peserta didik dan pandangannya yang positif terhadap dunia

Dalam mengorganisasi belajar peserta didik, guru bertindak sebagai promotor, fasilitator, korektor,
konsultan dan manajer.

Memberikan latihan kerja nyata untuk kesejahteraan sosial

Memperkenalkan kebudayaan lingkungan kepada peserta didik

Bertindak sebagai pembimbing dan penghubung bagi peserta didik terhadap lingkungan yang masih
kabur bagi mereka
4. KOMPONEN HUBUNGAN GURU DENGAN PESERTA DIDIK
Komponen hubungan guru dengan peserta didik mencakup beberapa ciri-ciri antara lain :

Memberikan
Memiliki bimbingan
Guru harus Sensitif Mempunyai
otonomi dalam terhadap
kenal akan terhadap sifat penyayang Senang kepada Tidak bertindak
bertindak kesulitan-
keadaan setiap keadaan kepada peserta peserta didik sebagai diktator
terhadap kesulitan
peserta didik peserta didik didik
peserta didik belajar peserta
didik
5. KOMPONEN HUBUNGAN GURU DENGAN ORGANISASI PROFESI DAN LINGKUNGAN
Komponen hubungan guru dengan organisasi profesi dan lingkungan mencakup beberapa ciri-ciri antara lain :

Menjadi anggota organisasi profesi

Bergaul dan berteman baik dengan guru-guru, teman sejawat

Berteman baik dengan anggota masyarakat

Pribadi guru menjadi contoh di masyarakat

Menjadi contoh dalam ketaatan beragama

Dalam berpartisipasi di masyarakat, guru sekaligus merupakan petugas pendidik sosial

Menjadi koordinator lembaga-lembaga non formal di masyarakat


RAGAM KEPRIBADIAN GURU
Seorang guru harus bisa menjadi teladan yang baik bagi peserta didik. Dengan memberikan contoh teladan yang baik
diharapkan mampu mempengaruhi dan menularkan sikap baik sehingga dapat menjadi tuntutan berprilaku. Hal ini
hendaknya selalu tercermin setiap prilaku dan tindakan yang dilakukan.

Foto : www.blogger.com
Sikap tersebut diantaranya adalah :
Pribadi yang disiplin, Pribadi yang jujur
dan adil, pribadi berakhlak mulia, pribadi
teladan, pribadi berwibawa, pribadi yang
memiliki rasa percaya diri dan memiliki
Ada banyak sikap keribadian yang baik kompetensi SAFT.
yang musti dimiliki seorang guru sehingga
bisa menjadi teladan yang baik.

Foto : www.tagar.id
1. PRIBADI YANG DISIPILIN
Kedisipilinan adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya pada saat yang tepat dan benar-
benar menghargai waktu (Poerwadarminta,1999). Jika dihubungkan dengan profesi guru maka kedispilinan
guru di sekolah/madrasah mengandung arti bahwa sikap nilai-nilai disekolah/madrasah agar proses belajar
mengajar dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Foto : www.pexels.com
2. PRIBADI YANG JUJUR DAN ADIL
Jujur mengandung arti lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus ikhlas (KBBI, 2019). Guru dituntut untuk
bersikap jujur, baik kepada diri sendiri maupun kepada peserta didik. Jujur terhadap diri sendiri artinya mau
mengakui keberaan dirinya kekurangan dan kelebihannya. Jujur kepada peserta didik maksudnya berani
mengatakan tidak tahu bila betul-betul ia belum tahu.

Foto : www.goodwin.edu
3. PRIBADI BERAKHLAK MULIA
Kata Akhlak berasal dari Bahasa arab yang secara etimilogi dikenal dengan budi pekerti, tabiat, perangai atau
kebiasaan. Guru harus berakhlak mulia, karena selain menyampaikan ilmu pengetahuan, guru adalah seorang
penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua.

Foto : www.google.com
4. PRIBADI TELADAN
Guru harus mampu memberi teladan yang baik kepada peserta didik, seperti bertindak jujur dan adil guru juga
harus mampu memberi motivasi kepada peserta didik untuk terus belajar. Sikap dan tindakan guru, langsung
ataupun tidak langsung akan menjadi acuan dan contoh peserta didik. Sehingga budi pekerja guru harus
mencerminkan pribadi luhur yang ideal yang dapat menjadi teladan bagi peserta didik.

Foto : www.amesbostonhotel.com
5. PRIBADI BERWIBAWA
Kewibaawan diartikan dengan sikap dan penampilan yang dapat menimbulkan rasa segan dan rasa hormat
sehingga dipatuhi dan ditaati. Dalam Pendidikan kewibawaan merupakan syarat mutlak. Mendidik adalah
membimbing anak dalam perkembangannya ke arah tujuan Pendidikan. Bimbingan atau Pendidikan hanya
mungkin bila ada kepatuhan dari pihak peserta didik dan kepatuhan diperoleh bila pendidik mempunyai
kewibawaan.

Foto : www.amesbostonhotel.com
6. PRIBADI YANG MEMILIKI RASA PERCAYA DIRI
Kepercayaan diri merupakan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki untuk menampilkan secara baik
dihadapan orang lain. Seorang guru efektif adalah seorang guru yang memiliki rasa percaya diri (optimis). Sikap
ini sangat mempengaruhi gairah dan semangat peserta didik dalam belajar. Suasana kelas akan terasa
menyenangkan, menggembirakan dan kondusif untuk belajar bila gurunya optimis, serta akan mampu
membuat perubahan pada lingkungannya.

Foto : www.law-justice.co
7. MEMILIKI KOMPETENSI SAFT
Guru yang berkarakter adalah guru yang memiliki kualitas mental dan kekuatan moral, akhlak atau budi
pekerti pendidik, yakni memiliki kompetensi SAFT. Kompetensi ini terdiri dari Sidik (S) yang berarti benar,
Amanah (A) yang berarti dapat dipercayai, Fathanah (F) yang berarti cerdas dan Tabligh (T) yang berarti
menyampaikan. Kompetensi ini hendaknya melekat kepada pendidik.

Foto : www.bina-insani.com
REFERENSI MATA KULIAH
[1] R. Trijono, Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, Cetakan 1. Jakarta: Papas Sinar Sinanti, 2020.
[2] L. Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan, Cetakan 14. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2020.
[3] A. Khakim, Dasar-Dasar Hukum Ketenagkerjaan Indonesia, Cetakan 4. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2014.
[4] Z. Asyhadie and R. Kusuma, Hukum Ketenagakerjaan dalam Teori dan Praktik di Indonesia, Cetakan 2. Jakarta
Timur: Prenada Media Group (Devisi Kencana), 2019.
[5] A. Wijayanti, Hukum Ketenagakerjaan, Cetakan 1. Malang: Setara Press, 2018
[6] Undang-undang No 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
[7] Undang-undang No 11 tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
[8] undang-undang No 21 tahun 2001 Tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh
[9] Octavia, Shilphy A. Etika Profesi Guru(Cetakan 1). Bandung : Deeppublish (CV. Budi Utama), 2020.
[10] Danim, Sudarwan. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung : Alfabeta (CV. Alfabeta), 2017.

Foto : www.americanthermoform.com

(H.O.S Tjokroaminoto, 1882-1934)

Sampai Jumpa
di pertemuan berikutnya..
Foto : blueskydentistry.com

Anda mungkin juga menyukai