PEMBAHASAN
Kepribadian yang baik akan membawa suatu citra yang positif bagi lembaga
yang di binanya ataupun realita social yang ada disekitarnya, boleh jadi nama guru di
masa sekarang sudah banyak dikotori oleh oknum-oknum yang ingin merusak citra
seorang guru, fenomena tersebut seperti masih adanya guru yang lebih senang
kompetensi guru.
lainnya. Mengharai orang lain adalah nilai yang tingkatannya lebih tinggi dibanding
nilai lainnya. Ada beberapa sifat kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang guru,
Nilai moral merupakan nilai yang harus dimiliki seorang guru. Banyak kasus yang
terjadi karena rendahnya nilai moral yang dimiliki oleh seorang guru, mengakibatkan
Seorang guru tidak boleh meninggalkan nilai sosial, nilai sosial, dan nilai spiritual.
Guru mempunyai hak untuk menentukan nilai mana yang akan dipakai atau
ditinggalkan, tetapi guru harus mengenal dirinya sendiri, mengenal nilai yang harus
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa guru menjadi sumber nilai moral. Guru dan
umunya semua manusia sendiri membuat tingkah lakunya menjadi baik atau buruk
Sebagai teladan, guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil dan
idola, seluruh kehidupan adalah figur yang paripurna. Itulah kesan terhadap guru
sebagai sosok yang ideal. Sedikit saja guru berbuat yang tidak atau kurang baik, akan
mengurangi kewibawaannya dan kharisma pun secara perlahan lebur dari jati diri.
Karena itu, kepribadian adalah masalah yang sangat sensitif sekali. Penyatuan kata
dan perbuatan dituntut dari guru, bukan lain perkataan dengan perbuatan, ibarat kata
Imam Al-Ghazali mengemukakan, bahwa akhlak adalah suatu sifat yang tertanam
bahwa akhlak adalah adatul iradah atau kehendak yang dibiasakan. (Mustofa, 2005:
12). Menurut Ibnu ‘Ilaan Ash-Shiddieqy, bahwa akhlak adalah suatu pembawaan
dalam diri manusia yang dapat menimbulkan perbuatan baik, dengan cara yang
mudah (tanpa dorongan dari orang lain). Sedangkan Abu Bakar Al-Jazairy
mengatakan, bahwa akhlak adalah bentuk kejiwaan yang tertanam dalam diri
manusia, yang menimbulkan perbuatan baik dan buruk, terpuji dan tercela dengan
Guru adalah mitra anak didik dalam kebaikan. Guru yang baik, anak didik pun
menjadi baik. Tidak ada seorang guru yang bermaksud menjerumuskan anak
sandangnya. Guru adalah pahlawan tanpa pamrih, pahlawan tanpa tanda jasa,
pahlawan ilmu, pahlawan kebaikan, pahlawan pendidikan, makhluk serba bisa, atau
sebagai julukan lain seperti makhluk interpreter, artis, kawan, warga Negara yang
baik, pembangun manusia, pembawa kultur, pioneer, reformer dan terpercaya, soko
guru, bhatara guru, kiajar, sang guru dan sebagainya. Itulah atribut yang pas untuk
Pribadi guru adalah uswatun hasanah, kendati tidak sesempurna seperti rasul.
Betapa tingginya derajat seorang guru, sehingga wajarlah bila guru diberi berbagai
julukan yang tidak akan pernah ditemukan pada profesi lain. Semua julukan itu perlu
dilestarikan dengan pengabdian yang tulus ikhlas, dengan motivasi kerja untuk
membina jiwa dan watak anak didik, bukan segalanya demi uang.
Profil guru yang ideal adalah sosok yang mengabdikan diri berdasarkan panggilan
jiwa, panggilan hati nurani, bukan karena tuntutan uang belaka yang membatasi tugas
dan tanggung jawabnya sebatas dinding sekolah. Guru yang ideal selalu ingin
bersama anak didik di dalam dan di luar sekolah. Jadi kemuliaan hati seorang guru
tercermin dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekedar simbol atau semboyan
bukan seiring tapi tidak setujuan. Sering dalam arti kesamaan langkah dalam
mencapai tujuan bersama. Anak didik berusaha mencapai cita-citanya dan guru
dengan ikhlas mengantar dan membimbing anak didik kepintu gerbang cita-citanya.
Itulah barangkali sikap guru yang tepat sebagi sosok pribadi yang mulia. Pendek kata,
nasional Indonesia.
Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum, norma sosial
beragam.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan
masyarakat disekitarnya.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi
Aspek kewibawaan dan keteladanan guru merupakan dua hal yang sangat