Anda di halaman 1dari 7

PERAN GURU SEBAGAI MODEL DAN TELADAN DALAM MEMBENTUK

PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia,
maka kualitas dan taraf hidup manusia pun akan mengalami peningkatan, baik sebagai
makhluk individu maupun sosial. Oleh karena itu, pendidikan sangat penting
keberadaannya dalam kehidupan umat manusia, terutama bagi pembangunan
pendidikan nasional.
Pendidikan nasional sendiri berfungsi dan bertujuan dalam upaya menanamkan
karakter yang baik kepada peserta didik. Sebagai penanggungjawab utama dalam sistem
pendidikan nasional, maka pemerintah sangat menekankan pentingnya pendidikan
berkarakter. Secara akademik pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan akhlak
yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan
keputusan baik atau buruk, dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari
dengan sepenuh hati.
Dalam hal ini guru adalah seseorang yang berperan dalam pendidikan dan
sekaligus orang yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran.
Pendidikan tidak hanya proses mentransfer ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh guru
kepada peserta didiknya namun juga membentuk kepribadian yang baik. Guru saat ini
memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan karakter siswa. Peran guru dalam
dunia pendidikan sekarang ini semakin kompleks, tidak sekedar sebagai pengajar
semata dan pendidik akademis tetapi juga berperan sebagai pembentuk karakter, moral,
dan budaya bagi siswanya. Maka dari itu pendidikan karakter sangatlah penting untuk
dipahami dan dipelajari oleh guru.
Sekolah merupakan wahana pengembang pendidikan karakter bagi peserta didik.
Guru sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam
menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral. Guru merupakan
teladan bagi siswa dan mempunyai peran yang sangat besar dalam pembentukan
karakter yang akan membantu anak bangsa agar tidak mengabaikan nilai-nilai sosial

1
seperti toleransi, kebersamaan, gotong-royong, saling membantu dan menghormati.
Pendidikan karakter akan melahirkan pribadi unggul yang tidak hanya memiliki
kemampuan kognitif saja namun memiliki karakter yang mampu mewujudkan
kesuksesan.

B. Pembahasan
1. Pengertian Peran Guru
Arti peran guru merupakan salah satu aktivitas yang harus dikerjakan oleh
seorang guru yang menjadi peran dan tanggung jawabnya sebagai guru. Peran guru
yaitu bagaimana guru bisa memberikan pengaruh dan motivasi terhadap siswanya
sehingga para peserta didik bisa melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh guru tersebut. Menurut Zakiah Daradjat, bahwa seorang guru harus mempunyai
kompetensi dan pengalaman dengan tujuan bisa memberikan kemudahan terhadap para
peserta didik di dalam kegiatan belajar mengajar baik berupa motivasi, bimbingan, dan
arahan.1
Rochman Natawijaya menyampaikan bahwa peran guru sangat penting di dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah, peran guru tersebut adalah guru sebagai
perancang, pengelola, pembimbing, pendidik, pelatih, penilai, dan mengevaluasi hasil
belajar peserta didik.2 Dengan demikian, bahwa peran seseorang guru sangat erat sekali
hubungannya dengan aktivitas dan pekerjaan dari seorang guru itu sendiri, tentu dalam
kegiatan belajar mengajar guru harus sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya.
Tugas dan peran guru tidak hanya sebagai pengajar saja, melainkan tidak kalah penting
juga berhadapan dengan pembentukan karakter peserta didik. Mulyasa menyebutkan
peran penting sebagai guru dalam kegiatan mengajar, antara lain:
a. Guru sebagai pendidik
Guru yang kapasitasnya sebagai seorang pendidik, yaitu menjadi publik figur,
teladan dan panutan bagi peserta didik. Dengan demikian, guru harus mempunyai
kompotensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Selain memiliki
kompetensi, guru harus mempunyai ukuran kualitas pribadi, diantara kualitas pribadi itu
1
Zakiah Daradjat, Metode Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 226.
2
Rochman Natawijaya dalam Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
(Jakarta: Grafindo Persada, 2006), hlm. 134.

2
adalah mencakupi kemandirian guru, kedisiplinan guru, tanggung jawab guru dan
kewibawaan guru. Termasuk tanggung jawab guru itu sendiri adalah guru berusaha
untuk membentuk karakter peserta didik agar menjadi lebih baik.
b. Guru sebagai model dan teladan
Peran guru dalam pendidikan bukan hanya menyampaikan ilmu tetapi juga harus
menjadi model dan teladan untuk peserta didik. Guru yang menjadi model dan teladan
adalah salah satu sifat dasar yang harus menjadi prinsip dalam kegiatan belajar
mengajar, ketika seorang guru sudah tidak memperhatikan perannya sebagai teladan
bagi peserta didik maka hal ini akan mengurangi keseriusan dan keefektifan peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu peran guru sebagai model dan teladan
bagi peserta didik sangatlah penting sebagai pembentukan karakter peserta didik untuk
mengarahkan peserta didik kepada akhlak yang baik.3
c. Guru sebagai penasehat
Guru sebagai penasehat dianggap menjadi orang yang dapat dipercaya dan
dibutuhkan nasehatnya oleh peserta didik. Oleh karena itu guru dibutuhkan sebagai
tempat mengadu sekaligus tempat penyelesaian masalahnya serta dalam setiap
pengambilan keputusan. Jadi, penting bagi seorang guru untuk memahami psikologi
kepribadian dan ilmu tentang kesehatan mental, karena melalui hal-hal tersebut akan
membantu guru dalam melaksanakan perannya sebagai penasehat.
d. Guru sebagai motivator
Guru sebagai motivator berperan sebagai pembangkit semangat dan dapat
mengubur dalam-dalam kelemahan peserta didik baik yang berasal dari kemampuannya,
masa lalunya, serta beratnya tantangan yang di hadapi. Guru juga harus lebih teliti
dalam memahami psikologi anak didiknya agar guru lebih memahami kondisi lahir dan
batinnya peserta didik, sehingga guru dapat memberikan motivasi yang tepat untuk
peserta didik.
e. Guru sebagai pembimbing
Sebagai pembimbing, guru mendampingi dan memberikan arahan kepada peserta
didik berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan pada diri peserta didik baik

3
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 37.

3
meliputi aspek kognitif, efektif, maupun psikomotor. Guru sebagai pembimbing berarti
guru memberikan materi sesuai dengan kurikulum yang telah disediakan oleh
pemerintah. Guru meyampaikan materi dengan memberikan pengetahuan dan untuk
memecahkan masalah yang ada serta membimbing siswa dalam bertindak dan
bertingkah laku.
2. Pengertian Pendidikan Karakter
Karakter dapat diartikan sebagai cara untuk berpikir dan berperilaku tiap
individu untuk hidup dan bersosialisasi, baik dalam lingkup keluarga, sekolah,
masyarakat, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat
membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari
keputusannya. Islam sebagai agama yang erat dengan nilai-nilai spritual memiliki jejak
pendidikan karakter yang jelas dan sistematis.
Creasy mengartikan pendidikan karakter adalah upaya mendorong peserta didik
tumbuh dan berkembang dengan kompetensi berfikir dan berpegang teguh pada prinsip-
prinsip moral dalam hidupnya serta mempunyai keberanian melakukan yang hal yang
benar, meskipun diharapkan pada berbagai tantangan. Untuk itu, penekanan pendidikan
karakter tidak terbatas pada transfer pengetahuan mengenai nilai-nilai yang baik, namun
lebih dari itu menjangkau pada bagaimana pendidikan nilai-nilai tersebut tertanam dan
menyatu dalam totalitas pikiran dan tindakan.4
Dengan demikian, pendidikan karakter ini adalah segala upaya yang dilakukan
guru yang mampu mempengaruhi karakteristik peserta didik. Peran guru dalam hal ini
mencakupi keteladanan bagaimana perilaku guru yang dapat dijadikan contoh yang baik
untuk peserta didik seperti, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana
guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.5
Dalam Islam, pentingnya pendidikan karakter dapat dilihat dari penekanan
pendidikan akhlak yang secara teoritis berpendoman pada al-Qur’an dan secara praktis
mengacu kepada kepribadian nabi Muhammad saw. Dalam kepribadiaan nabi
Muhammad saw. terdapat nilai-nilai akhlak yang agung dan mulia, dan hal ini dapat

4
Creasy dalam Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 14.
5
Ibid., hlm. 15.

4
dijadikan contoh sebagai model dan teladan bagi seluruh manusia sepanjang masa.
Adapun firman Allah swt tentang akhlak nabi Muhammad saw. sebagai berikut:

‫ك ل ََع ٰلى ُخلُ ٍق َع ِظ ْي ٍم‬ ِ


َ َّ‫َوان‬
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.6

Dalam ayat di atas menjelaskan bahwa Rasulullah saw. memiliki akhlak yang
agung dan mulia. Dan dapat dipahami juga bahwa pendidikan karakter telah ada sejak
zaman Rasulullah saw. di mana Rasulullah saw. merupakan model dan teladan dalam
pembelajaran. Sebab tidak diragukan lagi bahwa semua yang ada dalam diri Rasulullah
saw. merupakan pencapaian karakter yang agung, tidak hanya bagi umat Islam tetapi
juga bagi umat di seluruh dunia. Dengan demikian, semakin jelas bahwa pendidikan
yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. merupakan penanaman karakter yang paling
tepat untuk peserta didik.
Hal yang berkaitan tentang akhlak Rasulullah saw. juga terdapat pada hadis
sebagai berikut:
Sa’ad bin Hisyam berkata, “Aku mendatangi ‘Aisyah r.a. seraya bertanya kepadanya,
‘Wahai Ummul Mukminin, beritahukanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah saw?
‘Dia menjawab, ‘Sesungguhnya akhlaknya adalah al-Qur’an, tidakkah kamu membaca
dalam al-Qur’an; Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”7
3. Peran Guru Sebagai Model dan Teladan dalam Pembentukan Karakter Peserta
Didik
Guru tidak hanya memilki peran yang berkaitan dengan pembelajaran saja namun
seorang guru juga memilki peran yang dapat mengembangkan perkembangan psikologi
dan kepribadian peserta didik. Guru yang bertanggung jawab tentu akan membimbing
peserta didik untuk menjadi insan yang berkarakter, sehingga guru yang diharapkan
tidak hanya seorang guru yang profesional saja melainkan guru yang berkarakter serta
mampu memiliki kemampuan secara emosional dan spiritual agar dapat menumbuhkan
karakter peserta didik.
Pada dasarnya, karakter yang dimiliki oleh guru adalah ciri kepribadian yang
berkaitan dengan pertimbangan moral yang berlaku. Karakter guru merupakan cerminan

6
Q. S. Al-Qalam/68: 4.
7
HR. Bukhari dan Hakim

5
dan kualitas guru secara individual yang berbanding lurus antara sifat dan etika yang
dimiliki oleh guru. Sehingga guru yang berkarakter akan mampu mewujudkan nilai-
nilai norma dalam sikap dan perilaku atau tindakan yang nantinya dapat diteladani oleh
peserta didik.
Melalui sikap dan tindakan baik yang ditunjukkan oleh guru dapat dikatakan
bahwa guru berperan menjadi model dan teladan untuk peserta didik. Model dan teladan
yang dimaksud dalam hal ini yaitu sosok figur yang dapat dicontoh dan diteladani atas
sikap dan perilaku yang ditunjukkan guru kepada peserta didik dalam membentuk
pendidikan yang berkarakter. Peran guru sebagai model dan teladan dalam
pembentukan karakter peserta didik juga sangat penting untuk mendukung keberhasilan
pelaksanaan pendidikan karakter karena guru memiliki interaksi langsung dengan
peserta didik sehingga contoh atau keteladanan yang dilakukan guru akan mudah dilihat
dan ditiru oleh peserta didik baik dari segi ucapan dan perbuatan baik dari guru.
Peran guru sebagai model dalam membentuk karakter peserta didik yaitu guru
mampu menjadi contoh yang baik dalam berhubungan dengan sikap, perilaku, tutur
kata, mental maupun yang berkaitan dengan akhlak dan moral yang patut dijadikan
contoh bagi peserta didik.8 Contoh peran guru sebagai model dan teladan ini seperti
menanamkan nilai-nilai kejujuran kepada peserta didik, di mana seorang guru bukan
hanya sekedar menyampaikan pengetahuan kejujuran saja, tetapi guru hendaknya
berperan sebagai orang yang berperilaku jujur. Artinya, bahwa seorang guru hendaklah
berbuat kejujuran itu dimulai dari dirinya sendiri dan menjadi teladan kejujuran bagi
peserta didik, sehingga peserta didik akan lebih mudah untuk meniru dan menanamkan
nilai-nilai kejujuran pada dirinya. Hal ini merupakan sebagai bentuk peran guru dalam
membentuk karakter peserta didik dengan menjadikan dirinya sebagai model dan
teladan bagi peserta didik.

8
M. Rahmat, Guru Berkarakter untuk Implementasi Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Gava
Media,2014), hlm.86.

6
C. Kesimpulan
Seorang guru memiliki berbagai peran yang bukan hanya berkaitan dengan
pembelajaran dan kegiatan akademik saja, melainkan juga berperan untuk membimbing
peserta didik agar memiliki kepribadian yang berkarakter. Dalam hal ini guru memiliki
peran yang strategis untuk melakukan pendidikan karakter selain orang tua karena guru
memiliki interaksi langsung dengan peserta didik. Peran guru sebagai model dan teladan
bagi siswa dapat menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pelaksanaan pendidikan
karakter. Guru dituntut untuk menunjukkan sikap dan tindakan yang sesuai nilai-nilai
norma sehingga dapat diteladani oleh peserta didik. Melalui keteladanan yang diberikan
guru diharapkan bisa dengan lebih mudah mengimplikasikan nilai-nilai karakter dalam
diri peserta didik karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk yang lebih mudah
untuk meniru. Sehingga pelaksanaan pendidikan karakter yang telah terprogram
diharapkan mampu tercapai dengan maksimal dengan adanya dukungan guru yang
berperan sebagai model dan teladan dalam pembentukan pendidikan karakter pada
peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai