Anda di halaman 1dari 10

Tanah liat

Tanah liat atau lempung adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang
berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika
dan/ataualuminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur
yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan
silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air. Sifat
ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan
berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya.
Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara
golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida silikon yang mengapit satu lapis oksida
aluminium. Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering
dan memuai saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk
kerutan-kerutan atau "pecah-pecah" bila kering.

MANFAAT TANAH LIAT

1. Kerajinan Tanah Liat

Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat sering dikenal orang dengan kerajinan keramik.
Kerajinan keramik adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang
melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) Contoh : gerabah,
vas bunga, guci, piring. Indonesia memiliki aneka ragam kerajinan keramik dari berbagai daerah
yang memiliki ciri khas pada keunikan bentuk teknik hingga ragam hias yang di tampilkan.

2. Untuk Kecantikan
Tanah liat bermanfaat untuk mengencangkan kulit dan memuluskan kulit dipakai sebagai masker
atau lulur tubuh.

3.Untuk Kesehatan
Tanah liat bisa berfungsi sebagai obat sakit perut, karena tanah liat memiliki zat seperti
sponge yang berfungsi menyerap racun dalam tubuh. Tanah liat juga dapat meringankan rasa
sakit pada luka, karena sifat tanah liat yang meimiliki kandungan zink dan zat besi yang
membantu penyembuhan luka.
Kayu

PENGERTIAN KAYU Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai
keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu,
jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan
sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah
akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu
perkayuan (dendrologi) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat
kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.

Macam-macam Kayu KAYU JATI


Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah.
Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama
sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat
I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena
kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas
dan penampilan sebanding dengan kayu jati. Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada
di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya,
hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di
pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai
ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah
pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani
dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2

daerah tersebut. Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan
kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada
putih. Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type
aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu
tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan
menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.
KAYU MERBAU
Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif
pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu
merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki
tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan
terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya
highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua.
Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan
hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua.
Kayu merbau kami berasal dari Irian / Papua.
KAYU BANGKIRE/YELLOW BALAU
Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang
tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai
sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi
dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai
itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat
seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga
sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank,
outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di
pulau Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah
disebut yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan
warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang
terlihat coklat kemerahan. KAYU KAMPER kayu kamper telah lama menjadi alternatif
bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati
dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering
menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai,
retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah
bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain
terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon
kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang
terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di
Kalimantan.

KAYU KELAPA
Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan
kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus
ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk
jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis
pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu
kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena
pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai
Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari
Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna terang.
KAYU KARET
Botanical Name: Hevea brasiliensis Family Name: Euphorbiaceae Kayu Karet, dan oleh
dunia internasional disebut Rubber wood pada awalnya hanya tumbuh di daerah Amzon,
Brazil. Kemudian pada akhir abad 18 mulai dilakukan penanaman di daerah India namun
tidak berhasil. Lalu dibawa hingga ke Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya
termasuk tanah Jawa. Warna Kayu Kayu karet berwarna putih kekuningan, sedikit krem
ketika baru saja dibelah atau dipotong. Ketika sudah mulai mengering akan berubah sedikit
kecoklatan. Tidak terdapat perbedaan warna yang menyolok pada kayu gubal dengan kayu
teras. Bisa dikatakan hampir tidak terdapat kayu teras pada rubberwood. Densitas Kayu
karet tergolong kayu lunak - keras, tapi lumayan berat dengan densitas antara 435-625
kg/m3 dalam level kekeringan kayu 12%. Kayu Karet termasuk kelas kuat II, dan kelas awet
III, sehingga kayu karet dapat digunakan sebagai substitusi alternatif kayu alam untuk
bahan konstruksi

Bambu
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu
memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu
merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizomadependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan lebih,
tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.

MANFAAT BAMBU

Kehidupan masyarakat desa, bambu sangat dekat dan dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan
masyarakat desa mulai lahir (untuk memotong pusar bayi dan sunatan) sampai meninggal (kremasi
jenazah). Aktifitas kehidupan sehari-haripun tak luput dari pemanfaatan bambu sebagai bahan
makanan (rebung), pembungkus makanan (daun), makanan ternak (pucuk muda), sapu lidi, kerajinan
untuk kebutuhan rumah tangga, cinderamata dan mebeuler, industri (pulp dan kertas), konstruksi

(jembatan, bangunan rumah, tiang, sekat, dinding, atap dan penyanggah), bahan bakar dan untuk
upacara adat

Manfaat lain dari bambu yaitu memiliki keunggulan untuk memperbaiki sumber tangkapan air yang
sangat baik, sehingga mampu meningkatkan aliran air bawah tanah secara nyata.

Selain itu bambu

merupakan tanaman yang mudah ditanam, tidak membutuhkan perawatan khusus, dapat tumbuh
pada semua jenis tanah (baik lahan basah/kering), tidak membutuhkan investasi besar,
pertumbuhannya cepat, setelah tanaman mantap (3 5 tahun) dapat di panen setiap tahun tanpa
merusak rumpun dan memiliki toleransi tinggi terhadap gangguan alam dan kebakaran,. Bambu juga
memiliki kemampuan peredam suara yang baik dan menghasilkan banyak oksigen sehingga dapat
ditanam di pusat pemukiman dan pembatas jalan raya

Memperhatikan manfaat bamboo, beberapa Negara asia diantaranya china telah menggunakannya
bambu sebagai tanaman utama konservasi alam selain untuk memperbaiki dan meningkat sumber
tangkapan air, sehingga mampu meningkatkan aliran air bawah tanah juga pertimbangan budaya dan
meningkatkan ekonomi masyarakat melalui aneka kerajinan serta kebutuhan konstruksi.

Masyarakat Bali Desa Pakraman Angseri telah sukses menggunakan Bambu sebagai tanaman hutan
rakyat seluas 12 ha, ternyata telah membantu menjaga dan memulihkan aliran air bawah tanah dan
mata air panas, meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan bamboo untuk usaha kerajinan
serta menunjang kehidupan komunitas kera untuk dijadikan sebagai tempat wisata (Sumatera dan
Peneng, 2005).

Bambu Center Pusat Study Ilmu Teknik UGM melalui program Magister Teknologi Bahan Bangunan
dan Perhimpunan pecinta Bambu Indonesia (Perbindo) Yogyakarta, telah melakukan berbagai
penelitian untuk memanfaatkan bamboo dalam konstruksi bangunan bagi wilayah-wilayah rawan
gempa dan bencana alam. Selain itu telah dilakukan pula pemanfaatan teknologi pengolahan
bamboo melalui metoda pengawetan untuk meningkatkan nilai pakai bamboo, membuat balok bambu
untuk tiang bangunan dan kuda-kuda, papan laminasi, papan panel dan atap bamboo.

Manfaat bamboo dalam teknologi sangat menjanjikan, memiliki peluang industri dengan investasi
kecil, penggunaan teknologi pengolahan sederhana dan siklus panen bamboo sangat pendek dan
berkesinambungan.

KONSERVASI ALAM

Konservasi alam sangat idealis dan ngetrend diperbincangkan saat orang berbicara seputar kualitas
lingkungan dan polusi. Idealisme inipun sangat gencar disuarakan pencinta alam dan lingkungan
hidup. Namun tidak semudah membalikkan telapak tangan karena membutuhkan pertimbangan yang
terkadang sangat birokratis dan dilematis.

Banyak konsep dan terobosan untuk mengatasi dan memelihara lingkungan telah diketahui, namun
kenapa sulit ...?? apa kesulitannya... ?? seolah berada dalam suatu lingkaran yang sulit memperoleh
ujung dan pangkalnya untuk keluar dari permasalahan yang dihadapi. Kita sadari, konservasi alam
dalam rangka pemulihan hutan dan fungsi-fungsi hutan terhadap lahan-lahan kritis berbasis tanaman
kayu sangat mahal dan membutuhkan perawatan dan waktu panjang. Walaupun kita sadari
pemerintah telah berupaya membuat berbagai cara untuk memulihkan kembali fungsi hutan pada
lahan terbuka, lahan tidur dan lahan kritis untuk kepentingan masyarakat melalui program hutan
kemasyarakatan yang berbasis swadaya masyarakat, namun masih memiliki banyak kendala
pengelolaannya.

Data CIFOR telah memperkirakan hutan Indonesia sekitar 3,8 juta ha setiap tahun musnah akibat
penebangan. Memperhatikan kondisi demikian, berarti pemerintah perlu melakukan kebijakan jangka
pendek untuk menyelamatkan sumber daya alam hutan serta menjaga keseimbangan ekosistim,
ekologi hutan dan plasma nuftah serta mengatasi kekeringan dan kerusakan habitat sumber daya
alam yang ada. Langkah bijaksana yang dapat diambil dalam jangka waktu pendek terutama untuk
melindungi DAS adalah dengan menggunakan bamboo sebagai tanaman reboisasi. Pertimbangan
menggunakan bamboo sebagai tanaman untuk penghijauan karena memiliki pertumbuhan sangat
cepat, investasi kecil, tidak membutuhkan perawatan khusus, dalam usia 3 5 tahun telah
memperoleh pertumbuhan mantap dan dapat dipanen setiap tahun. Selain itu dapat dilakukan
penanaman campuran secara silang dengan tanaman berkayu (pohon) untuk tujuan pemulihan fungsi
hutan kembali dalam jangka pendek.

Utthan centre dalam upaya konservasi pada lahan bekas penambangan batu di India melakukan
penanaman hutan bamboo seluas 106 ha, ternyata dalam waktu 4 tahun permukaan air bawah tanah
meningkat 6,3 meter dan seluruh areal penanaman menghijau serta memberi pekerjaan kepada

sekitar 80% penduduk setempat dan menambah pendapatan masyarakat melalui industri kerajinan
bamboo. (Tewari, 1980 dalam Garland 2004)

Hasil studi Akademi Beijing dan Xu Xiaoging, melakukan inventarisasi dan perencanaan hutan
dengan melakukan studi banding hutan pinus dan bamboo pada DAS ternyata bamboo menambah
240% air bawah tanah lebih besar dibandingkan hutan pinus. (Bareis, 1998, dalam Garland 2004))

Bamboo sebagai pilihan utama untuk reboisasi pada daerah aliran sungai terutama lokasi sumber
tangkapan air, karena memiliki kemampuan mempengaruhi retensi air dalam lapisan topsoil yang
mampu meningkatkan aliran air bawah tanah sangat nyata.

China selain pertimbangan nilai konservasi menanam hutan bamboo untuk kepentingan sumber air
dan irigasi terdapat perhitungan ekonomis yang memiliki nilai komersial tinggi, didukung nilai adat
dan budaya telah melakukan penanaman hutan bambu seluas 4,3 juta ha yang mampu
menghasilkan bambu sebanyak 14,2 juta ton/tahun. Kondisi hutan bamboo di China telah mencapai
3 % dari total hutan dan telah berhasil memberi kontribusi sekitar 25% dari total ekspor sebesar US $
2,8 milyard (SFA, 1999, dalam Garland, 2004)..

Suksesnya penanaman bamboo di Negara Asia lainnya, telah memberikan dorongan strategi
Indonesia untuk melakukan gebrakan secara nasional untuk menyelamatkan sumber daya alam hutan
khususnya daerah aliran sungai dan sumber tangkapan air dalam jangka pendek, sehingga ancaman
kekeringan yang diprediksi dengan efek pemanasan global ke depan dapat diatasi dengan
menggunakan bamboo sebagai tumbuhan yang perlu mendapat perhatian untuk reboisasi. Bambu
dan manfaatnya sudah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1995, namun pertimbangan
eksploitasi kayu lebih mendapat perhatian utama karena memiliki nilai komersial diperhitungkan lebih
tinggi dari bamboo.

KONSTRUKSI

Bambu pada umumnya telah dikenal masyarakat luas dan dalam konstruksi tidak disadari masyarakat
lebih memilih bamboo, seperti untuk tiang penyanggah gedung bertingkat apabila dalam

pembangunan/pengecatan, karena mudah diperoleh, murah dan ukuran lebih panjang dengan
kekuatan yang mampu menjamin kekokohan penyanggah.

Bambu memiliki keawetan yang sangat rendah, mudah diserang microorganisme dan serangga
sehingga untuk penggunaan jangka panjang orang tidak memilih bamboo. Memperhatikan manfaat
dan kekuatan bamboo, telah diupaya langkah pengawetan untuk meningkatkan nilai pakai bamboo
sehingga mampu dipakai untuk waktu lama.

Tanpa pengawetan di tempat terbuka bamboo hanya dapat digunakan 1 3 tahun, apabila dibawah
naungan/terlindung 4 7 tahun, dan pada kondisi ideal dapat digunakan 10 15 tahun, apabila
dengan pengawetan dapat digunakan lebih dari 15 tahun (Liese, 1980 dalam Morisco 2005)

Bambu center Pusat Study Ilmu Teknik UGM melalui program Magister Teknologi Bahan Bangunan
dan Perhimpunan pecinta Bambu Indonesia (PERBINDO) Yogyakarta, telah melakukan berbagai
penelitian tentang pemanfaatan bamboo bagi konstruksi bangunan tahan gempa, serta rancangan
perumahan rumah sangat sederhana yang menggunakan bahan bamboo untuk tiang, dinding, kudakuda dan atap.

Konstruksi bangunan yang menggunakan bamboo telah digunakan turun temurun oleh masyarakat
adat Toraja, rumah tongkonan dengan menggunakan bamboo sebagai konstruksi penutup atap dan
penyanggah sangat baik untuk sirkulasi udara dan memuiliki nilai arsitektur tinggi serta nilai adat yang
khas.

Penggunaan bamboo untuk tujuan konstruksi bangunan jangka panjang sebaiknya dilakukan
pengawetan lebih awal, agar bamboo yang digunakan memiliki nilai pakai yang dapat menjamin waktu
pakai lama.

INDUSTRI KERAJINAN

Pengembangan wirausaha Indonesia terus digerakan dan telah mendapat perhatian banyak kalangan
diluar Maluku dengan fokus pola usaha kerajinan tangan. Salah satu bahan baku yang melimpah
ruah, murah dan mudah diperoleh adalah bamboo, sehingga tidak merupakan kendala dan bahkan
industri kerajinan tangan diluar Maluku memiliki nilai persaingan yang tinggi. Akibatnya para
wirausaha kerajinan berusaha bersaing untuk meningkatkan kualitas, penampilan dan manfaat
produk barang yang dihasilkan agar dapat diserap oleh pasar dalam dan luar negeri.

Kendala produk kerajinan berbasis bamboo adalah keawetan bamboo yang rendah, sehingga untuk
meningkatkan nilai pakai dan kualitas produk, telah dilakukan pengawetan bamboo sebelum
dimanfaatkan. Aneka bentuk kerajinan mulai dari kebutuhan rumah tangga, cinderamata,
perdagangan dan industri telah banyak diperkenalkan di pasaran.

Kulit

Kulit merupakan hasil sampingan dari hewan yang dagingnya dikonsumsi.


Kulit yang dihasilkan dari binatang yang dagingnya dikonsumsi harganya
terjangkau. Sebaliknya, kulit binatang yang dagingnya tidak dikonsumsi
harganya cukup mahal seperti kulit buaya, biawak dsb. Ada jenis binatang
langka yang dilindungi dan dilarang untuk diburu misalnya gajah, buaya,
harimau dsb, sehinngga kulit dari jenis binatang ini juga langka.

Pembagian
Kelompok
1. Kulit besar (Sapi,kerbau, kuda, gajah)
2.
Kulit
kecil
(kambing,
domba,
3.
Kulit
reptil
(ular,
buaya,
biawak,
4. Kulit ikan (pari, hiu, tuna).
Kulit

dagingnya

di

konsumsi

dan

Kulit:
kijang,
kadal,

kelinci)
kodok)

kualitasnya

a. Kulit Sapi
Sapi banyak dikonsumsi masyarakat luas, kulitnya banyak dibutuhkan dalam
industri kerajinan, karena kepadatan kulitnya yang memberikan kekuatan,
ukurannya lebih lebar, tebal dan hasilnya lebih mengkilat. Dengan demikian
h arganya pun relatif lebih mahal. Bahkan bagian dalam kulit hasil split
dapat diperdagangkan secara terpisah, misalnya untuk pakaian dalam yang
tipis
tetapi
cukup
kuat.
b. Kulit Kerbau
Kulit kerbau tidak jauh beda dengan kulit sapi, baik dari ukuran, kekuatan,
dan keuletannya. Hanya saja kulit kerbau lebih tebal sedikit dibanding kulit
sapi.
Baca

Juga: Sejarah

Perkembangan

Kriya

Kulit

c. Kulit Kambing
Kulit kambing banyak terdapat di Indonesia dan digunakan sebagai bahan
baku pembuatan barang kerajinan. Karena tidak asing bagi masyarakat luas
dan mudah dica ri hasil samakanya di toko - toko, harganya pun menjadi
agak murah. Ukurannya tidak terlalu lebar, sekitar 28 x 28 cm dengan hasil
samakan mengkilap dan ada pula yang berwarna. Kualitasnya berbeda- beda
berdasarkan jenis kulit hasil pengolahannya. Kulit ini d isukai para
pengusaha (kerajinan) kulit sebab mudah dalam penggarapannya.
d. Kulit Domba
Selain ukurannya yang agak kecil dan bentuknya memanjang, kulit domba
tidak banyak berbeda dengan kulit kambing. Kulit ini juga mudah didapati
toko -toko kulit dalam aneka warna.

Anda mungkin juga menyukai