Anda di halaman 1dari 16

KLIPING

TUGAS TEKNOLOGI DASAR PERKAPALAN


PENGERTIAN INTERIOR KAPAL, JENIS KAYU, KARAKTERISTIK
DAN PEMILIHAN KAYU UNTUK MEBEL & KAPAL KAYU

Disusun Oleh :

1. Adine Putri Arianti (02)


2. Diah Ayu Putri Ardhianingrum (11)
3. Erick Bagas Cahya Nugraha (13)
4. Lailil Azizatul Aini (16)
5. Najwa Intan Azarine (25)
6. Nur Layli Putri Ramadhani (27)

KELAS: XI-DRBK 1

TEKNIK DESAIN RANCANG BANGUN KAPAL


SMK NEGERI 3 BUDURAN SIDOARJO
TAHUN AJARAN 2022/2023
 Pengertian Interior
          Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan kata ' Interior ' , pasti dipikiran kita ketika
mendengar kata ' Interior ' langsung membayangkan bentuk ' Ruangan '. Pada kesempatan kali
ini saya akan menjelaskan tentang pengertian kata " INTERIOR " dan pengertian "INTERIOR
KAPAL" dan perbedaannya dengan interior pada bangunan , rumah, dan lain-lain.
           Kata ' Interior ' memiliki arti bagian dalam gedung , ruangan , bangunan, kapal, pesawat,
dan lain sebagainya ; tatanan perabot / furniture yang ada didalam ruangan (hiasan pada ruangan
dan sebagainya). Interior juga sering kali diartikan sebagai komponen tambahan/hiasan yang bisa
menambah nilai estetika pada ruangan itu sendiri. Interior yang digunakan biasanya berhubungan
dengan perabot atau furniture , penataan ruangan dan perabotnya, pemilihan cat / wallpaper yang
digunakan pada ruangan , dan lain-lain yang berhubungan dengan bagian dalam ruangan. 

 PENGERTIAN INTERIOR KAPAL


              Interior pada kapal tentunya sangat berbeda dengan interior yang ada pada ruangan di
gedung, rumah, apartement atau bangunan lainnya. Hal yang berbeda bisa dari bentuk
perabotnya, bentuk ruangannya, cara pemasangan perabot pada ruangan, konstruksi dinding, dan
lain-lain.Sedikit saya beri penjabaran tentang hal-hal yang berbeda dari Interior Kapal dengan
Interior rumah, bangunan, dan lain-lain.
              Salah satu hal yang berbeda adalah , Bentuk Perabot atau Furniturenya. Berdasarkan
pengalaman yang saya dapatkan ketika melakukan kegiatan praktek disekolah untuk mendesain
ruangan dengan furniturenya dengan berdasarkan bentuk ruangan pada ' SIMULATOR KAPAL '
yang dimiliki olek SMKN 3 Buduran, jurusan Interior Kapal. Perabot yang dibuat harus
mengikuti bentuk gading/lambung kapal pada SIMULATOR KAPAL tersebut. 

Gb. Desain Tempat Tidur Untuk Simulator Kapal

Perhatikan antara posisi tempat tidur atas dan bawah. Tempat tidur yang atas terlihat posisinya
lebih kedalam daripada tempat tidur yang bawah. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk kasur
menyesuaikan bentuk gading/lambung pada Simulator Kapal. 

Gb. Desain Lemari Untuk Simulator Kapal

Bentuk lemari yang digunakan juga sedikit berbeda, bentuk lemari yang menempel pada dinding
kapal yang sekaligus gading kapal, bentuknya mengikuti bentuk lambung/gading kapal. Hal ini
bertujuan untuk membuat perabot yang dibuat sesuai dengan bentuk dinding dimana perabot itu
diletakkan. 
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bila ruangan pada kapal berada tepat di posisi gading/lambung
kapal itu sendiri, semua perabot dibuat mengikuti bentuk gading/lambung kapal ketika
meletakkan perabot tersebut. Hal ini bisa tidak terjadi, bila pada bagian sebelum lengkungan
lambung tersebut diberi sekat sebagai pembatas. Sehingga dinding kapal tidak mengikuti bentuk
lambung melainkan sekat itu sendiri. Saat membuat perabot sekaligus meletakkan perabot hanya
mengikuti bentuk dinding yang dibuat dari sekat tersebut.

JENIS-JENIS KAYU
Dulu furniture dibuat dengan menggunakan kayu utuh tanpa sambungan agar lebih kokoh
karena ketabalannya. Karena persediaan kayu yang terbatas kemudian orang membuat furniture
dengan menggunakan kayu yang disambung-sambung. Sekarang kayu semakin langka sehingga
limbah kayu pun dimanfaatkan dan diolah menjadi kayu lapis, MDF, blockboard, particle board
baru kemudian dibuat menjadi furniture.

Sampai saat ini furniture kayu merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam rumah
tangga. Dari kursi, meja, tempat tidur, tempat penyimpanan bahkan cabinet di dapur pun
menggunakan furniture berbahan kayu. Untuk mendapatkan kualitas dan harga yang anda
inginkan, ada baiknya anda mengenal jenis material kayu beserta kelebihan dan kekuranggannya
sebelum memutuskan untuk membuat atau membeli furniture.

 KAYU MASIF/SOLID
1. Kayu Jati
Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah.
Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama
sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II.
Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan
minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan
penampilan sebanding dengan kayu jati.

2. Kayu Merbau

Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif
pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu
merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur
serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga.
Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Kayu
merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat
garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh
subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian / Papua.
3. Kayu Kamper

Kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau.
Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang
halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena
tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai,
kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela
dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat
II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah
daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di
Kalimantan.

4. Kayu Meranti Merah

Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua hingga merah
muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu
meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar
ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti
banyak ditemui di hutan di pulau kalimantan.

5. Kayu Kelapa
Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan
kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang
untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem.
Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda
tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua
bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/
cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal
dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya
berwarna terang.

 KAYU OLAHAN
6. Plywood

Sesuai dengan namanya, plywood terdiri dari lapisan lembaran kayu yang disatukan dengan
mesin bertekanan tinggi dan lem khusus. Lapisan tersebut membentuk papan yang dipasang
secara menyilang agar kuat. Kayu olahan ini memiliki dua jenis, yaitu tripleks bila terdiri atas
tiga susun dan multipleks untuk yang lebih dari tiga lapis.

Jenis ini merupakan yang paling mahal di antara kayu olahan lainnya, selain karena lebih kuat,
kayu ini biasanya juga dilapisi oleh kulit kayu jati atau sungkai. Tersedia dalam ketebalan yang
bervariasi dari 3mm hingga 18mm, dengan lebar satu lembarnya 244cm x 122cm.
7. Blockboard

Jenis kedua ini merupakan kayu olahan dengan harga tertinggi kedua setelah plywood.
Blockboard berasal dari potongan balok-balok kayu dengan ukuran 2cm-5cm yang dipadatkan
dengan mesin. Kedua sisinya kemudian diberi pelapis vinir untuk dapat menjadi lembaran papan.

Balok kayu yang digunakan biasanya potongan kayu lunak karena itu tidak sekuat plywood.
Blockboard memiliki tingkat ketebalan dimulai dari 12 mm hingga 18 mm dengan lebar
permukaan sama dengan plywood. Ada dua tipe yang cukup banyak di pasaran, yaitu teak block
(lapisan terluar dari irisan kayu jati) dan sungkai block (lapisan terluar dari kayu sungkai).
Penggunaan kayu olahan jenis ini banyak terlihat pada produk kitchen set.

8. Medium Density Fiberboard (MDF)


Kayu olahan ini berada pada peringkat ketiga di antara yang lainnya. Jenis ini terbuat dari
serbuk kayu atau bambu halus yang dicampur dengan resin kimia. Kemudian, serbuk dipadatkan
dengan suhu dan tekanan tinggi hingga menjadi lembaran papan. High density fiberboard
merupakan versi lebih padat dan kuat dari MDF yang dibuat dengan suhu lebih tinggi.
MDF memiliki kelebihan dapat mudah dipotong atau dibentuk karena bahannya yang terbuat
dari serbuk kayu, tetapi kekuatannya stabil. Selain itu, berbagai finishing dapat diterapkan pada
permukaannya, seperti paper laminate, PVC, HPL, atau cat kayu
9. Particle Board

Di antara semua kayu olahan, jenis ini merupakan yang termurah sekaligus dengan kualitas
yang paling rendah. Sama seperti MDF yang terbuat dari serbuk kayu, hanya saja untuk particle
board serbuk kayu yang digunakan kasar dan cenderung tidak beraturan. Serbuk nantinya
dicampur dengan resin kimia lalu direkatkan dengan mesin bertekanan tinggi.
Salah satu kelemahan kayu jenis ini ialah memiliki pori-pori yang cukup besar sehingga
membuatnya tidak tahan terhadap air. Selain itu, beban yang sanggup ditopang pun terbatas
karena jika terlalu berat kayu akan melengkung. Sementara untuk finishing, lapisan veneer atau
fancy paper-lah yang biasa digunakan. Hal ini karena tekstur lembaran kayu yang kasar
membuatnya tidak bisa dicat.

KARAKTERISTIK DAN PEMILIHAN KAYU UNTUK MEBEL & KAPAL KAYU


Setiap kayu memiliki karakternya masing-masing. Untuk membuat kayu menjadi suatu
benda bermanfaat tentunya harus dilihat dulu dari karakteristiknya. Jika karakteristiknya cocok
maka dapat dijadikan benda yang kita mau. Berikut adalah beberapa jenis-jenis kayu,
karakteristik, dan manfaat dari kayu tersebut.

 Jenis-Jenis Kayu

1. Kayu Jati
Kayu jati awet digunakan dalam jangka waktu yang lama dibanding kayu lain,
karena kayu ini memiliki minyak alami di dalam kayu dalam jumlah banyak. Meski kayu
ini begitu hebat, kayu ini tidak cocok jika dicat dengan menggunakan warna-warna cerah.
Ketika hal tersebut dilakukan maka akan timbul minyak alami yang meninggalkan noda
warna kekuningan di perabotan rumah.
Kayu jati ini sangat cocok dijadikan sebagai furnitur. Hal yang diperhatikan hanya
dengan cat akhir yang tidak boleh menggunakan warna terang. Biasanya orang yang
memiliki furnitur dari kayu jati tidak akan macam-macam mengubah warna kayu.
Kebanyakan menggunakan warna natural, warna ini akan menimbulkan kesan guratan-
guratan kayu yang alami dan memiliki nilai estetika.

 Kayu jati ini memiliki beberapa kelebihan-kelebihan seperti:


1) Kuat dan tahan lama
2) Tahan dalam berbagai cuaca
3) Memiliki serat yang bagus
4) Tidak mudah menyusut
5) Tidak mudah berjamur

 Ada juga beberapa kekurangan yang dimiliki pada kayu jati seperti:
1) Harga yang mahal
2) Tidak bisa menggunakan cat akhiran berwarna terang;
3) Memiliki titik tengah kayu dengan ukuran besar.

2. Kayu Sungkai
Kayu sungkai biasanya juga digunakan sebagai furnitur. Kayu ini biasanya
digunakan sebagai bahan pembuatan jendela, pintu, dan juga rangka atap rumah. Kayu ini
juga digunakan untuk pembuatan veneer atau lapisan kayu. Pembuatan veneer bertujuan
untuk membantu proses akhir pembuatan kayu agar lebih rata dan mendapat hasil yang
bagus.

Kayu sungkai tidak cocok digunakan sebagai furnitur luar ruangan seperti meja
taman, ayunan, dan juga kursi taman. Kayu ini tidak memiliki karakter yang kuat ketika
lama terkena sinar matahari dan air hujan. Bahkan dengan serangan hama kayu ini bisa
menjadi lunak. Untuk memiliki kayu ini harus diperhatikan hal-hal kecil di sekitar kayu
agar kayu dapat bertahan lama.
 Adapun beberapa kelebihan dari kayu sungkai
1) Serat pada kayu terlihat menonjol, sehingga cocok untuk digunakan sebagai
mebel minimalis
2) Harga kayu ini lebih murah daripada kayu jati dan mahoni
3) Sangat cocok jika menggunakan warna natural
 Ada juga beberapa kekurangan dari kayu sungkai ini
1) Tidak cocok dijadikan furnitur luar ruangan
2) Tidak cocok digunakan untuk cat akhiran dengan warna solid
3) Permukaan kayu terasa kesat
4) Tidak sekuat kayu jati dan mahoni

3. Kayu Mahoni
Kayu mahoni adalah salah satu kayu untuk bahan baku pembuatan mebel di Jepara. Kayu
ini bahkan sering sekali diekspor keluar negeri, khususnya negara-negara di Eropa. Pengrajin
mebel di Jepara kebanyakan membuat kayu ini untuk diekspor ke luar negeri. Meski kayu
mahoni tidak sekuat kayu jati, namun kayu mahoni memiliki serat yang lebih halus. Kayu ini
lebih lunak dan mudah dibentuk serta diukir.

Diameter pada kayu mahoni dan kayu jati hampir sama, namun kayu mahoni memiliki
harga yang lebih murah, namun tidak pada prosesnya. Hal tersebut memiliki banyak
penyebabnya. Pertama, jika ingin menggunakan kayu mahoni sebagai bahan baku pembuatan
furnitur maka harus memilih kayu yang berdiameter di atas 30 cm. Lalu, kayu ini mudah sekali
menyusut dan dapat terserang hama.

 Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki kayu mahoni ini


1) Harga yang lebih murah daripada kayu jati
2) Dapat membuat cat akhiran menjadi warna solid karena kandungan minyak
alami pada kayu mahoni hanya sedikit
3) Kayu ini memiliki karakter yang ringan
 Ada juga kekurangan yang dimiliki kayu mahoni seperti
1) Seratnya bagus, namun tidak sekuat kayu jati
2) Mudah diserang hama jika tidak dilapisi cairan anti hama

4. Kayu Trembesi
Kayu trembesi ini seratnya memiliki guratan yang bagus seperti milik kayu jati. Ada
kesan elegan yang ditimbulkan dari guratannya itu. Ketika masih berupa pohon kayu ini sangat
kuat terhadap cuaca ekstrem. Namun tidak lagi setelah ia diubah menjadi kayu. Kayu trembesi
tidak kuat berada pada cuaca ekstrem lagi.

Kayu tersebut lebih cocok digunakan sebagai produk dalam ruangan yang tidak ada
sambungan konstruksi dan desain-desain padat. Kayu ini juga biasanya digunakan sebagai
tempat peneduh di jalan. Walaupun kayu ini tidak tahan dalam cuaca ekstrem tapi tetap bisa
digunakan untuk peneduh jalan.

 Adapun beberapa kelebihan pada kayu trembesi seperti


1) Guratan serat kayu yang bagus, mirip dengan kayu jati
2) Cocok digunakan untuk membuat mebel dalam ukuran besar
3) Cocok untuk membuat patung besar
 Ada juga beberapa kekurangan pada kayu trembesi seperti
1) Kayu yang tidak terlalu kuat
2) Kayu ini mudah diserang hama
3) Tidak disarankan untuk penggunaan luar ruangan

5. Kayu Mindi

Mindi ini juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan mebel di Jepara.
Karakternya cukup keras, namun tidak sekeras kayu mahoni dan kayu jati. Kayu ini
rentan pecah maka dari itu penggunaannya harus benar-benar dipastikan dalam keadaan
kering.
 Adapun beberapa kelebihan pada kayu mindi ini seperti
1) Salah satu kayu yang memiliki serat bagus
2) Cocok untuk pembuatan mebel minimalis dengan warna natural
 Lalu ada juga kekurangannya seperti
1) Seratnya tidak terlalu kuat, jadi mudah pecah
2) Kayu ini mudah sekali untuk melengkung
3) Mudah terserang hama karena kurang kuat
4) Tidak cocok digunakan untuk luar ruangan

6. Kayu Pinus

Kayu pinus ini salah satu kayu yang juga memiliki serat bagus. Seratnya terlihat
menonjol dengan jelas. Kayu ini cocok digunakan untuk bahan baku mebel karena akan
terlihat nilai estetikanya dari guratan seratnya. Ketahanan pada kayu ini seperti pada kayu
jati yang memiliki minyak alami untuk menghindari dari hama.
 Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki kayu pinus ini:
1) Mempunyai guratan serat yang bagus;
2) Tahan hama karena minyak alami yang banyak pada kayu pinus;
3) Harga yang relatif murah.
 Ada juga beberapa kekurangan pada kayu pinus:
1) Serat kayu juga tergolong kurang kuat;
2) Kandungan minyak yang tinggi ini memakan waktu lama jika ingin memberi
warna akhir pada kayu ini.

7. Kayu Meranti
Meranti memiliki beberapa karakteristik, mulai dari tekstur kesegaraman ukuran pada
sel kayu. Kayu ini memiliki ciri pada batas lingkar tumbuh kayu yang tidak jelas,
pembuluh kayunya berbaur, memiliki persebaran tunggal dan ganda radial. Namun ia
tidak memiliki lingkaran tahun, sehingga tekstur yang dimilikinya rata. Seratnya ini
termasuk serat yang bagus dan tidak mudah pecah.

 Adapun beberapa kelebihan pada kayu meranti seperti


1) Kayu meranti mudah dikeringkan
2) Kayu meranti awet dan tahan lama karena anti rayap
3) Cocok sebagai bahan baku konstruksi bangunan
 Ada juga beberapa kekurangan pada kayu meranti
1) Teksturnya kasar dan tidak jelas
2) Harga kayu meranti cukup mahal

8 Kayu Cendana

Kayu ini memiliki aroma yang harum. Hal tersebut karena kayu itu memiliki
kandungan senyawa santanol pada bagian batang dan akarnya. Kandungan senyawa
seperti itu biasanya digunakan untuk bahan baku kosmetik dan farmasi.
 Adapun beberapa kelebihan pada kayu cendana
1) Memiliki aroma khas yang harum
2) Dapat dijadikan sebagai bahan baku industri kosmetik dan farmasi
3) Tersebar ke banyak daerah di Indonesia
 Ada juga kekurangan pada kayu cendana
1) Memiliki banyak peminat dan sering dijadikan sebagai bahan baku dupa,
sehingga harganya mahal.

9 Kayu Merbau

Kayu merbau ini diolah dari pohon merbau. Pohon ini tersebar di beberapa daerah
meliputi, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan juga Papua. Pohon merbau ini juga
dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 50 meter.
Kayu ini memiliki tingkat kekerasan yang cukup tinggi. Bahkan kayu merbau ini
digolongkan dalam kayu yang berat, sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam
keperluan. Produksi yang menggunakan bahan kayu merbau meliputi, konstruksi rumah,
pembuatan kusen pintu dan jendela, pembuatan tiang, hingga dapat digunakan untuk
membuat jembatan.
 Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki oleh kayu merbau seperti:
1) Tingkat kekerasan kayu cukup tinggi;
2) Dapat digunakan untuk membuat berbagai macam kebutuhan;
3) Memiliki harga yang lebih murah daripada kayu jati;
4) Kayu ini tahan rayap dan jamur.
 Ada juga beberapa kekurangan dari kayu merbau seperti:
1) Pengolahan kayu merbau cukup sulit
2) Kayu merbau akan rusak jika salah dalam hal pengolahan.

Anda mungkin juga menyukai