Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KAYU JATI

Disusun Oleh :

Al AMIN PURWANTO 1952010002

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN
2023

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan bersyukur,
memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon perlindungan dari
keburukan diri dan syaiton yang selalu menghembuskan kebatilan pada diri kita.
Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah yang berjudul “KAYU
JATI” ini dapat di selesaikan dengan baik. Kami menyadari sepenuh hati bahwa masih banyak
kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini.
Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi kami dalam
pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua menjadikan cambuk bagi kami agar
lebih meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang akan datang.

Madiun,9 April 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat dan
merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan,  termasuk sebagai bahan konstruksi
bangunan, yang berfungsi sebagai struktur dan non struktur bangunan. Di Indonesia terdapat
banyak sekali jenis kayu dari banyaknya jenis pohon yang dihasilkan sebagai hasil yang
mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Setiap jenis tumbuhan akan memiliki hasil kayu yang
berbeda sifat-sifat nya (kayu), sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan
penggunaan sesuai dengan yang diinginkan, apakah untuk konstruksi (struktur), apakah itu
digunakan sebagai perabot, atau sebagai bahan untuk kebutuhan seni non struktur. Sebagian
besar Kayu yang digunakan oleh masyarakat Indonesia tersebut ialah kayu Jati.
Masyarakat tahu bahwa kayu jati tahan lama dan kuat sehingga mereka memanfaatkan
sebagai bahan bangunan, mebel dan sebagainya. Banyak negara yang menyukai produksi
berbahan jati tersebut sehingga bermunculan negara produsen, termasuk Indonesia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apakah pengertian, ciri-ciri, dan jenis dari kayu jati?
b. Apakah manfaat dan Kegunaan kayu jati?
1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui apa pengertian, ciri-ciri, dan jenis dari kayu jati.
b. Untuk mengetahui manfaat dan kegunaan dari kayu jati.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KAYU JATI

Jati (Tectona grandis L. f.) merupakan salah satu jenis kayu yang memiliki corak unik dan
elegan, kuat, awet, stabil, dan mudah dikerjakan. Pohon Jati adalah sejenis pohon penghasil
kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m.
Berdaun besar, yang luruh dimusim kemarau. Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa
Inggris). Secara historis nama tectona berasal dari bahasa portugis (tekton) yang berarti
tumbuhan yang memiliki kualitas tinggi. Tanaman ini dalam bahasa jerman dikenal dengan
nama teck atau teak baun, sedangkan di inggris dikenal dengan nama teak. (Sumarna Y.
2001)
Dalam sistem klasifikasi tanaman jati mempunyai penggolongan sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub-kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Verbenales
Famili : Verbenaceae
Genus : Tectona
Spesies : Tectona grandis Linn. f.
Nama ini berasal dari kata thekku (തേക്ക്) dalam bahasa Malayalam, bahasa di negara bagian
Kerala di India selatan. Nama ilmiah jati adalah Tectona grandis L.f. Jati dapat tumbuh di
daerah dengan curah hujan 1 500 – 2 000 mm/tahun dan suhu 27 – 36 °C baik di dataran
rendah maupun dataran tinggi. Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati adalah
tanah dengan pH 4.5 – 7 dan tidak dibanjiri dengan air. Jati memiliki daun berbentuk elips
yang lebar dan dapat mencapai 30 – 60 cm saat dewasa. Jati memiliki pertumbuhan yang
lambat dengan germinasi rendah (biasanya kurang dari 50%) yang membuat proses
propagasi secara alami menjadi sulit sehingga tidak cukup untuk menutupi permintaan atas
kayu jati. Jati biasanya diproduksi secara konvensional dengan menggunakan biji. Akan
tetapi produksi bibit dengan jumlah besar dalam waktu tertentu menjadi terbatas karena
adanya lapisan luar biji yang keras. (https://id.wikipedia.org/wiki/Jati).
2.2 CIRI-CIRI KAYU JATI
Jati memiliki tekstur kayu agak kasar dengan serat lurus. Kulit jati berwarna abu-abu
kecoklatan. Sementara itu, batang bagian tengah (teras) berwarna coklat muda dan bagian
dalam (galih) berwarna coklat kemerahan. Permukaan kayu jati relatif licin dan memiliki
corak yang estetis (Mawardi, P. 2012).
Ciri-ciri dan sifat utama dari kayu jati :
a. Memiliki kekuatan dan keawetan yang sangat baik
b. Berwarna coklat muda hingga coklat tua
c. Mudah dipotong – potong dan mudah diolah menjadi banyak produk
d. Tidak mudah berubah bentuk akibat perubahan cuaca.
e. Memiliki bobot yang berat dan kokoh

Ciri fisik lainnya dari kayu jati sebagai berikut :

a. Berat jenis 0,62-0,75


b. Keteguhan patah 800-1200 kg/cm2 dengan penyusutan kering tanur 2,8- 5,2%
c. Keteguhan lentur statik 718 kg/cm2
d. Keteguhan tekan sejajar dengan arah serat maksimum 550 kg/cm2
e. Daya resistensi tinggi terhadap serangan jamur dan rayap karena terdapat zat
ekstraktif tectoquinon atau metil antraqinon. Semakin tua umur jati, semakin kecil
risiko terserang jamur dan rayap.

Sedangkan ciri kimia kayu jati diantaranya kadar selulosa 47,5%; lignin 29,9%; pentosan
14,4%; abu 1,4%; silika 0,4%; dan nilai kalori 5,081 kal/gram (Mawardi, P. 2012).
Menurut data statistik dari Departemen Kehutanan (2004), pada tahun 2003 produksi log
Indonesia mencapai 10.086.217,06 m3 yang berasal dari hutan alam, hutan tanaman
industri dan hutan rakyat. Perkembangan industri perkayuan yang pesat tentunya juga
menimbulkan hasil samping berupa limbah. Dalam proses pengolahan kayu hanya sekitar
60-70% dari komoditi kayu yang diolah menjadi produk, dengan limbah sisa kayu dan
serbuk gergajiannya mencapai jumlah kurang lebih 30-40% (Darmaji, dkk. 1998) atau
sekitar 3,03- 4,03 juta m3 untuk tahun 2003.

2.3 JENIS-JENIS KAYU JATI


Menurut sifat-sifat kayunya, di Jawa orang mengenal beberapa jenis jati (Mahfudz dkk., t.t.):
a. Jati lengo atau jati malam,
Memiliki kayu yang keras, berat, terasa halus bila diraba dan seperti mengandung minyak
(Jw.: lengo, minyak; malam, lilin). Berwarna gelap, banyak berbercak dan bergaris.
b. Jati sungu.
Hitam, padat dan berat (Jw.: sungu, tanduk).
c. Jati werut
Kayu yang keras dan serat berombak.
d. Jati doreng
Berkayu sangat keras dengan warna loreng-loreng hitam menyala, sangat indah.
e. Jati kembang
f. Jati kapur
Kayu berwarna keputih-putihan karena mengandung banyak kapur. Kurang kuat dan
kurang awet.
2.4 MANFAAT DAN KEGUNAAN KAYU JATI
Sesuai dengan sifatnya yang kuat, keras, tahan lama dan tidak mudah mengalami perubahan
bentuk, maka kayu jati kebanyakan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan, berikut ini:
1. Kapal laut
Sejak jaman penjajahan Belanda, kayu jati sudah dimanfaatkan sebagai bahan dasar
pembuatan kapal laut, dan juga sebelum itu sudah dimanfaaatkan sebagai bahan
pembuatan kapal nelayan.
2. Rumah
Rumah pada jaman dahulu dan beberapa rumah yang ada di daerah pedesaan masih
mengandalkan kayu jati sebagai bahan dasar pembuatannya, daripada menggunakan
semen dan bata. 
3. Meubel dan furniture
Sifat kayu jati yang mudah dipotong-potong dan diolah, membuat kayu jati sering
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan meubel dan furniture yang berukir.
4. Hiasan rumah dari Kayu
Manfaat kayu jati sering digunakan sebagai bahan pembuatan ukiran dan hiasan serta
pajangan rumah yang menarik, dengan warna kayu jati yang khas dan tahan lama.
5. Gazebo
Gazebo merupakan sejenis aula kecil yang biasanya terletak pada bagian taman, dan
dapat berguna sebagai tempat berkumpul dan bersantai.
6. Dekorasi outdoor
Dekorasi outdoor yang terbuat dari kayu jati ialah Kursi taman, Ayunan, Tiang garasi.
7. Menjadi parket atau lapisan penutup lantai
Salah satu fungsi kayu jati sebagai hiasan adalah dengan digunakan sebagai parket.
Parket merupakan jenis lapisan kayu yang menutupi bagian lantai. Dengan demikian,
lantai rumah tidak lagi menggunakan tegel atau keramik.
8. Tiang rangka rumah, maupun yang lainnya.

Manfaat Kayu Jati Lainnya

1. Menjadi bantalan rel kereta


Dengan kualitasnya yang tinggi dan ketahanan terhadap cuacanya yang sangat baik,
kayu jati dimanfaatkan sebagai bantalan rel kereta, sebelum akhrinya diganti dengan
menggunakan beton. Namun beberapa bantalan rel kereta yang digunakan, terutama
di Indonesia masih menggunakan jenis kayu jati, yang ternyata sudah digunakan
sejak jaman penjajahan Belanda.
2. Rangka konstruksi jembatan
Sebelum mulai marak menggunakan besi baja dan beton, kayu jati pernah menjadi
primadona dalam pembuatan konstruksi jembatan, dan beberapa masih digunakan
hingga saat ini. Konstruksi jembatan yang terbuat dari kayu jati terbukti memiliki
kekuatan dan ketahanan yang sangat baik. Dengan kualitas kayunya yang tinggi, dan
sudah terkenal ketahanannya, kayu jati juga menjadi salah satu komoditi ekspor yang
menjajikan karena memiliki harga jual yang sangat tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat
tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Memiliki kekuatan dan keawetan yang sangat baik,
Berwarna coklat muda hingga coklat tua, Mudah dipotong – potong dan mudah diolah
menjadi banyak produk diantaranya untuk membuah Kapal, perabotan rumah, dekorasi
outdor, gazebo bahkan bisa untuk digunakan sebagai Konstruksi Jembatan.
3.2 SARAN
Dengan banyaknya kebutuhan manusia untuk memanfaatkan Kayu Jati, sedangkan Kayu jati
tersebut memiliki pertumbuhan yang sangat lama, maka perlu dilakukan pengembangbiakan
atau melakukan reboisasi setelah ada penebangan pohon, melakukan sanki jika ada
penebangan kayu ilegal dan pencurian kayu yang saat ini banyak dilakukan oleh Warga di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai