Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

Disusun oleh
ALIFKA SURYA PRATAMA / F 111 19 268

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI DILUAR KAMPUS UTAMA

UNIVERSITAS TADULAKO

202
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasih setia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan ini tepat pada waktunya guna sebagai tugas dari mata kuliah Struktur Kayu

Sebagai insan yang terbatas dalam merangkum laporan ini pasti penulis
menemukan hambatan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang berlimpah kepada semua pihak yang telah
membantu memberikan sumbangan pikiran dan arahan, dari awal hingga akhir
pengerjaan Laporan ini. Untuk itu, dari lubuk hati yang paling dalam penulis
mengucapkan terimakasih.

Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan ini juga masih banyak


kekurangan yang perlu mendapat perbaikan. Oleh karena itu, masukan berupa
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini akan diterima
dengan sepenuh hati. Semoga laporan ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Morowali, 09 april 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering
digunakan untuk tujuan pengguna tertentu. Terkadang sebagai bahan tertentu, kayu
tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna
dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal
sifat-sifat kau tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan enis untuk tujuan
penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan.
Penggunaan kayu untuk suatu tujuan tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang
bersangkutan dengan persyaratan teknis yang diperlukan, yang mengarah ke jenis
kayu yang akan dpilih. Misalkan: untuk konstruksi( yang harus kuat, keras,
mempunyai keawetan alam yang tingi) dapat dipilih jati, balau, bungur, bangkirai dan
lain-lain. Untuk lantai (yang harus besifat keras, tahan asam, daya abrai tinggi) dapat
dipilih jati, bungur da lain-lain. Berbagai bahan jenis kayu yang ada dan secara teknis
menguntngkan. Selain itu kayu memiliki nilai estetika tersendiri yang dapat menjdi
pertimbangan.
Oleh karena itu penting bagi kitauntuk mempelajari lebih dalam tentang
karakteristik, sifat dan jenis kayu. Kita juga tak boleh mengabaikan kelemahan-
kelemahan yang dimiliki oleh kayu, sehingga kita dapat memanfaatkan potensi kayu
secara maksimal dalam berbagai penggunaannya. Baik secara material mau pun
metode konstruksi, mengingat kita berada dalam lingkup teknik sipil. Dengan
mempelajarinya, nantinydapat membantu pemahman tentang kayu pada mata kuliah
yang besangkutan nantinya.

1.2. Tujuan
Laporan ini di buat dengan tujuan :
1. Membantu memahami karakteristik, sifat dan jenis kayu
2. Membatu memahami tentang kayu dalam konstruksi bangunan.
1.3. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian kayu ?
2. Bagaimana sifat kyu ?
3. Bagamana sifat fisik pada kayu ?
4. Bagaimana pengebalan pada kayu ?
5. Bagaimana pula metode pengenalan kayu ?
6. Macam penggunaan kayu pada konstruksi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kayu


Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhanyang mengeras karena
mengalami lignifikas( pengayuan)

Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot(
meja, kursi), bahan bangunan,9 pintu, jendela, rangka, atap), bahan kertas, dan
banyak lagi. Kayu juga daat dimanfaatkan sebagai hiasan-hisan rumah tangga dan
sebagainya.

Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada
dinding sel berbagai jaringan di batang.

Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta
sifat-sifat kimia, fisika, dan mekanika kay dalam berbaga kondisi penanganan. Kayu
mempunyai 4 unsur esensial bagi manusia antara lain:

2.1.1. Selulosa :
Unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu, meliputi 70% berat kayu.
2.1.2. Lignin :
Merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi 18%-28% dari berat
kayu. Komponen tersebut berfungsi sebagai pengikat satuan strukturil kayu
dan memberikan sifat keteguhan kepada kayu.
2.1.3. Bahan-bahan ekstrasi:
Kompone ini yang memberikan sifat pada kayu, seperti: bau,warna, rasa, dan
keawetan. Selain itu, karena adanya bahan ekstrasi ini, maka kayu bisa
didapatkan hasil yang lain misalnya: tannin, zat warna, minya,getah, lemah,
malam, da lain sebagainya.
2.1.4. Mineral pembentuk abu:
Komponen ini tertinggal setelah lignin da selulosa terbakar habis. Banyaknya
komponen ini 0.2%-1% dari berat kayu.
2.2. Struktur kayu
Kayu sebagian tediri dari sel-sel pembuluh yang sumbu panjangnya sejajar degan
sumbu panjang batang. Sel-sel ini tesusun atas selulosa yang dan di ikat menjadi satu
oleh bahan penyemen yang di sebut lignin. Arah sumbu panjang ini di acu sebagi
arah serat kayu dan peting untuk dikenal, karena sifat kayu yang sejaar serat sangat
berbeda dengan yang tegak lurus terhadap serat.
Penampng pohon yang dipotong melintang dapa djelaskan sebagai berikut:
2.2.1. Kulit luar ( outer bark)
Bagian ini kering dan bersiat sebagai pelindung.
2.2.2. Kulit dalam ( balt)
Bagian ini lunak dan basah mengangkut bahan makanan dari daun ke bagian dari
tumbuhan
2.2.3. Kambium
Berada di dala kulit dalam. Bagian ini membuat sel-sel kulit dan sel-sel kayu .
2.2.4. Kayu gobal ( sapwood)
Biasanya wana keputih-putihan. Bagian ini mengangkut air dan zat makanan
dari tanah ke daun.
2.2.5. Kayu teras (heart wood)
Bagian ini warnanya lebih gelap dari kayu gubal. Kayu teras sebelumnya adalah
kayu gubal. Perubahannya menjadi kayu teras terjadi secara perlahan-lahan.
Dibandingkan kayu gubal, kayu teras umunya lebih tahan terhadap serangan
serangga, bubuk kayu, jamur dan sebgainya.
2.2.6. Hati ( pith)
Bagian lingkaran kecil yang berada paling tengah dari batang kayu.
2.3. Sifat-sifat kayu
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai
dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru
oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan
pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting
sekali dalam indstri pengolahan kayu sebab dari pegetahuan sifat tersebut tidak saja
dapat di pilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkn,
akan tetapi juga dapat dipilih didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda.
Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekitar
banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum
terdapat pada semua jenis kayu yaitu :
2.3.1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan
dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa
(karbohidrat) serta lignin ( non karbohidrat).
2.3.2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang
berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya ( longitudinal, radial dan
tangensial).
2.3.3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap
atau melepaskan kadar air ( kelembaban) sebagai akibat perubahan
kelembaban dan suhu
2.3.4. udara di sekelilingnya.
2.3.5. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama
dalam keadaan kering.
2.4. Sifat fisik kayu
2.4.1. Berat dan berat jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat
ekstraktif di dalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya.
Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum
0,2 ( kayu balsa ) sampai BJ 1,28 ( kayu nani ). umumnya makin tinggi BJ
kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.
2.4.2. Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak
kayu dari luar seperti janur, rayap, bubuk dan lain-lain. Keawetan kayu
tersebut di sebabkan adanya zat ekstraktif di dalam kayu yang merupakan
unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat
kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras
lebih awet dari kau gubal.
2.4.3. Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya di sebabkan oleh zat pengisi warna dalam
kayu yang berbeda-beda.
2.4.4. Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan tersturnya, kayu
digolongkan ke dalam kayu tertekstur halus ( contoh: giam, kulim dan lain-
lain), kayu bertekstur sedang ( contoh: jati,sonokelling dan lain-lain) dan kayu
bertestur
kasar( contoh :kempas,merati dan lain-lain).
2.4.5. Arah serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon.arah
serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak,
serta terpilin dan serat diagonal( serat miring).
2.4.6. Kesan raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (
kasar, halus, licin, dingin, berminyak dan lain-lain). kesan raba tiap jenis kayu
berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zatekstraktif dalam
kayu.
2.4.7. Bau dan rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.
Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk
menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang
umum dikenal misalnya bau bawang( kulim), bau zat penyamak ( jati), bau
kamper ( kapur) dan sebagainya.
2.4.8. Nilai dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan
pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pada gambar ini yang
membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
2.4.9. Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab
udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai
keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama
dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan
( EMC=equilibrium moisture contet).
2.4.10. Sifat kayu terhadap suara, yang terdiri dari:
1. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan
erat dengan elastisitas kayu.
2. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang
suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu
banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik ( kulintang, gitar,
biola dan lain-lain).
2.4.11. Daya hantar panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk
membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
2.4.12. Daya hantar listrik
Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik.
Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0%,
kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila
kayu mengandung air maksimum( kayu basah), maka daya hantarnya boleh
dikatakan sama dengan daya hantar air.
2.5. Pengenalan jeni kayu
Kegiatan penentuan jenis kayu( identifikasi jenis kayu) merupakan salah satu
bagian dari rangkaian kegiatan pengujian dalam arti luas yaitu menentukan jenis kayu,
mengukur dimesnsi kayu untuk mendapatkan volume serta menetapkan mutu.
Penentuan jenis kayu pada hakekatnya bukan hanya sekedar untuk memenuhi
persyaratan dalam pelaksanaan pengujian saja, namun amat penting artinya bagi semua
pihak baik bagi pemerintah, pihak produsen maupun pihak konsumen.
Terkait dengan kepetingan pemerinyah, penentuan jenis kayu berperan penting dalam
menentukan besarnya pungutan negara ( PSDH dan DR ) yang dikenakakn. Pungutan
pemerintah tersebut selain didasarkan atas wilayah asal kayu, juga didasarkan atas jenis
kayu. Disamping secara langsung terkait dengan kepentingan pemerintah, penentuan
jenis kayu memegang peranan penting dalam upaya ikut serta mencegah penyimpangan
dimana suatu jenis kayu yanng dilarang untuk ditebang/dipasarkan, diperdagangkan
secara bebas dan menggunakan nama lain.
Di pihak produsen, selain untuk memenuhi kewajiban dalam membayar pungutan yang
dibebaankan pemerintah, kepastian suatu jenis kayu juga penting artinya dalam proses
produksi dan pemasaran. Setiap jenis kayu mempunyai sifat dan karakterteristik yang
berbeda sehingga dalam pengolahannya pun memerlukan penanganan yang berbeda
pula. Sedangkan bagi konsumen, dengan adanya kepasttianjenis kayu, akan lebih
memudahkan untuk memilih kayu-kayu yang cocok untuk kepentingannya.
2.6. Metode pengenalan jeis kayu
Untuk mengenal atau menentukan suatu jenis kayu, tidak selalu dilakukan dengan cara
memeriksa kayu dalam bentuk log ( kayu bundar ), tetapi dapat dilakukan dengan cara
memeriksa sepotong kecil kayu. Penentuan jens kayu dalam bentuk log, pada
umumnya dengan cara memperhatikan sifat-sifat kayu yang mudah dilihat seperti
penampakan kulit, warna kayu teras, arah serat, adanya tidak getah dan sebagainya.
Penentuan beberapa jenis kayu dalam bentuk olahan( kayu gergajian, moulding, dan
sebagainya) mash mudah dilakukan dengan hanya memperhatikan sifat-sifat kasar
yang mudah dilihat. Sebagai contoh, kayu jati ( tectona grandis) memiliki gambar
ligkaran tumbuh yang jelas. Namun apa bila kayu tersebut diamati dalam bentuk
barang jjadi dimana sifat-sifat fisik asli tidak dapat dikenali lagi karena sudah dilapisi
dengan cat, maka satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk menentukan jenisnya
adalah dengan cara memeriksa sifat anatomi/strukturnya. Demukian juga untuk
kebanyakan kayu di indonesia, di mana antar jenis kayu sukar untuk dibedakan, cara
yang lebih lazim dipakai dalam penentuan jenis kayu adalah dengan memeriksa sifat
anatominya ( sifat struktur ).

Pada dasarnta terdapat 2 sifat utama kayu yang dapat dipergunakan untuk mengenal
kau, yaitu sifat fisik( disebut juga sifat kasar atau sifat makroskopis ) dan sifat struktur
( disebutt juga sifat mikroskopis ). secata obyektif, sifat struktur atau mikroskopis lebih
dapat di andalkan dari pada sifat fisik atau mikroskopis dalam mengenal atau
menentukan suatu jenis kayu. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih dapat
dipercaya, akan lebih baik bila kedua sifat ini dapat dipergunakan secara bersama-
sama, karena sifat fisik akan mendukung sifat struktur dalam menentukan jenis.
Sifat fisik/kasar atau mikroskopis adalah sifat yang dapat diketahui secara jelas melalui
panca indera, baik dengan penglihatan, penciuman, pperabaan dan sebagainya tanpa
menggunakan alat antu. Sifat-sifat kayu yang termasuk dalam sifat kasar antara lain
adalah:
1. Warna, umumnya yang digunakan adalah warna kayu teras.
2. Tekstur, yaitu penampilan sifat struktur pada bidang lintang
3. Arah serat, yaitu arah umum dari sel-sel pembentuk kayu
4. Gambar, baik yang terlihat pada bidang radial maupun tangesial
5. Berat, umumnya dengan menggunakan berat jenis
6. Kesan raba, yaitu kesan yang diperoleh saat meraba kayu
7. Lingkaran tumbuh
8. Bau, dan sebagainya.
Sifat struktur/mikroskopis adalah sifat yang dapat kita ketahui dengan
mempergunakan alat bantu, yaitu kaca pembesar ( loupe ) dengan pembesaran 10
kali. Sifat struktur yang di amati adalah:
1. Pori ( vessel ) adalah sel yang berbrntuk pembuluh dengan arah longitudinal.
Dengan mempergunakan loupe, pada bidang lintang, pori teliht sebagai lubang-
lubang
2. beraturan maupun tidak, ukuran kecil maupun besar. Pori dapat
diedakan berdasarkan penyebaran, susunan, isi,ukuran, jumlah dan
bidang perforasi.
3. Parenkim (parenchyma ) adalah sel yang berdinding tipis dengan bentuk batu
bata dengan arah longitudinal. Dengan mempergunakan loupe, pada bidang
lintang, parenkim ( jaringan parenkim ) terlihat nenpunyai warna yang lebih
cerah dibanding dengan warna sel sekelilingnya. Parenkim dapat dibedakan
berdasarkan atas hubungannya dengan pori, yaitu parenkim paratrakeal
( berhubungan dengan pori ) dan apotrakeral ( tidak berhubungan dengan pori ).

➢ ... Jari-jari ( Rays ) adalah parenkim dengan arah horizontal. Dengan


mempergunakan loupe, pada bidang lintang, jari-jari terlihat seperti garis-garis
yang sejajar dengan warna yang lebih cerah dibandingkan warna sekelilingnya.
Jari-jari dapat dibedakan berdasarkan ukuran lebarnya dan keseragaman
ukurannya.
➢ ... Saluran interseluler adalah saluran yang berada di antara sel-sel kayu yang
berfungsi sebagai saluran khusus. Saluran iterseluler ini tidak selalu ada pada
setiap jenis kayu, tetapi hanya terdapat pada jenis-jenis tertentu, misalnya
beberapa jenis kayu dalam famili Dipterocarpaceace, antara lain meranti( shorea
spp ), kapur ( Dryobalanops spp ), keruing ( Dipterocarpus spp ), mersawa
(Anisoptera spp ), dan sebagainya.
Berdasarkan arahnya, saluran interseluler dibedakan atas saluraninterseluler
aksial ( arah longitudinal ) dan saluran interseluler radial ( arah sejajar jari-
jari ). pada bidang lintang, dengan memprgunakan loupe, pada umumnya
saluran interseluler aksial terlihat sebagai lubang-lubang yang terletak di
antara sel-sel kayu den gan ukuran yang jauh lebih kecil.
➢ ... Saluran getah adalah saluran yang bearada dalam batang kayu, dan bentuknya
seperti lensa.saluran getah ini tidak selalu dijumpai pada setiap jenis kayu, tapi
hanya terdapat pada kayu-kayu tertentu, misalnya jelatung ( dyera spp ).
➢ ... Tanda kerinyut adalah penampilan ujung jari-jari yang bertingkat- tingkat
dan biasanya terlligat pada bidang tangensial. Tanda kerinyut juga tidak selalu
dijumpai pada setiap jenis kayu, tapi hanya ada pada jenis-jenis tertentu seperti
kempas
( pterocerpus indicus ).
➢ ... Gelam tersisip atau kulit tersisip adalah kulit yang berada di antara kayu, yang
terbentuk sebagai akibat kesalahan kambium dalam membentuk kulit. Gelam
tersisip juga tidak selalu ada pada setiap jenis kayu. Jenis-jenis kayu yang sering
memiliki gelam tersisip adalah karas ( Aquilaria spp ), jati ( tectona grandis ),
dan api-api ( avicennia app 0).
Terdapat perbedaan yang mendasar antara sifat struktur kayu daun lebar dan sifat
struktur kayu daun jarum. Kayu-kayu daun jarum tidak mempunyai pori-pori kayu
seperti halnya kayu-kayu daun lebar.
Untuk menentukan jenis sepotong kayu, kegiatan pertama yang harus di lakukan
adalah memeriksa kayu tersebut dengan memeriksa sifat kasarnya. Apabila dengan
cara tersebut belum dapat ditetapkan jenis kayunya, maka terhadap kayu tersebut
dilakukan pemeriksaan sifat strukturnya dengan mempergunakan loupe.
Untuk memudahkan dalam menentukan suatu jenis kayu, kita dapat mempergunakan
kunci pengenalan jenis kayu. Kunci pengenalan jenis kayu pada dasarnya
merupakan suatu kumpulan keterangan tentang sifat-sifat kayu yang telah dikenal,
baik sifat struktur maupun sifat kasarnya. Sifat-sifat tersebut kemudian
didokumentasikan dalam bentuk kartu ( sistem kartu ) atau dalam bentuk
percabangan dua ( sistem dikotom ).
Pada sistem kartu, di buat kartu dengan ukuran tertentu ( misalnya ukuran kartu pos ).
disekeliling kartu tersebut dicantumkan keterangan sifat-sifat kayu, dan pada bagian
tengahnya tertera nama jens kayu. Sebagai contoh, kayu yang akan ditentukan
jenisnya, diperiksa sifat-sifatnya. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, sifat kayu yang
tertulis pada kartu ditusuk dengan sebatang kawat dan digoyang sampai ada satu kartu
yang jatuh. Apabila kartu yang jatuh lebih dari satu kartu, dengan cara yang sama
kartu-kartu itu kemudian ditusuk pada sifat lain sesuai dengan hasil pemeriksaan
sampai akhirnya tersisa satu kartu. Sebagai hasilnya, nama jenis yang tertera pada
kartu terakhir tersebut merupakan nama jenis kayu yang diidentifikasi.
Dikotom berarti perccabangan, pembagian atau pengelompokan dua-dua atas dasar
persamaan sifat-sifat kayu yang diamati. Kayu yang akan ditentukan jenisnya
diperiksa sifat-sifatnya, dan kemudian dengan mempergunakan kunci kotom,
dilakukan penelusuran sesuai dengan sifat yang diamati sampai diperbolehnya nama
jenis kayu yang di maksud. Kunci cara pengenalan jenis kayu diatas, baik sistem
kartu maupun dengan sistem dikotom, keduanya mempunyai kelemahan. Kesulitan
tersebut adalah apa bila kayu yang akan ditentukan jenisnya tidak termasuk ke
dalam koleksi. Walaupun sistem kartu atau pun sistem dikotom digunakan untuk
menetapkan jenis kayu, keduanya tidak akan dapat membantu mendapatkan nama
jenis kayu yang dimaksud. Dengan demikian,semakin banyak koleksi kayu yang
dimiliki disertai dengan pengumpulan sifat- sifatnya ke dalam sistem kartu atau
sistem dikotom, akan semakin mudah dalam menentukan suatu jenis kayu.
2.7. Macam penggunaan kayu
2.7.1. Percantik rumah dengan elemen kayu
Di jaman modern seperti saat ini yang sarat dengan teknologi, banyak orang
yang lebih memilih desain rumah sederhana, minimalis namun tetap sehat dan
nyaman. Bagi sebagian masyarakat indonesia penggunaan kayu bukan sesuatu
yang baru bahkan sudah menjadi sebuah identitas rumah-rumah tradisional di
berbagai daerah. Namun, kini anda juga dapat mempercantik rumah anda
dengan menambahkan elemen kayu pada lantai, dinding, konstruksi bangunan
dan atap sirap.
Dari segi penampilan, kayu tisk kalah dengan bahn bangunan lain. Oleh sebab
itulah, berbagai gaya rancangan seperti gaya kontemporer modern, etnik atau
klasik sangat cocok menggunakan lantai kayu karena fungsi dan
penampilannya sangat fleksibel.
Karakteristik kayu sebagai bahan bangunan juga menjadi alasan utama dalam
pemakaian kayu antara lain mudah dibentuk, cukup kuat dan mampu
menampilkan sosok yang menarik baik dari bentuk warna maupun teksturnya.
Selain itu, penggunaan lantai kayu pada rancangan modern untuk “melembutkan
atau
melunakan kesan keras” bangunan modern yang biasanya selalu
menggunakan bahan teknologi tinggi seperti kaca, baja, mental dan
alumunium. Dengan penggunaan lantai kayu juga dapat memberikan
kehangatan pada selruh ruang. Menggunakan lantai kayu di dalam rumah atau
bangunan lain tidak akan membosankan karena kkayu menyeimbangkan suhu
ruang dan terasa nyaman di telepak kaki karena kau memiliki serat dan pola
yang halus.
Ada beberapa jenis kayu seperti kayu balam, hevea, mindi, bangkirai, kempas
dan merbau. Untuk jenis kayu import biasanya menggunakan kayu beech,
walnut, oak, maplle, irorko, cherry, dan sebagainya yang masing-masing
memiliki panampilan serat dan warna yang berbeda. Dibawah ini ada beberapa
spesifikasi bahan lantai kayu yang dapat dikenali sebagai berikut :
➢ ... Kayu kamper
Sejenis kayu damar laut yang sangat kuat daya tahan pemakaiannya. Oleh
sebab itu jenis kayu ini kerap digunakan untuk penutup lantai bahkan untuk
konstruksi
➢ ... Kayu jati
Janis kayu keras yang sangat tahan terhadap cuaca dan temperatur tinggi.
Kayu jati banyak di pakai sebagai bahan dasar konstruksi bangunan di
negara-negara timur termasuk Indonesia.
➢ ... Kayu nyatoh
Sangat kuat dan tahan lama untuk jangka waktu panjang. Bisa dipotong
menurut alur urat kayunya tetapi tidak mudah dikerjakan atau di pahat. Urat
kayunya kasar dan cukup empuk. Berwarna cokelat kemerah-merahan.
➢ ... Kayu mahogany
Berwarna gelap lantai dengan ciri kayu keras tropis yang memiliki urat kayu
teratur. Daya tahan alami terhadap ngengat, kuat dam mudah di pahat. Saat
ini mahagany masih namyak di minati sebagai penutup lantai.
➢ ... Kayu sungkai
Merupakan jenis kayu yang sangat populer dalam rancangan kontemporer
dan sangat baik untuk melapisi permukaan khususnya pada lantai. Alur urat
kayunya beraturan, warnanya terang dan ketahanannya bisa dibuktikan.

2.7.2. Pagar kayu dan besi


Kayu yang terbuat dari kayu dan besi merupakan kombinasi yang biasa
digunakan pada rumah-rumah tinggal. Desain pagar dibuat dari kayu yang
disusun vertikal membentuk garis-garis nan menawan. Di samping
fungsinya sebagai penghalang pandangan yang memiliki kesan transparan,
pagar juga membentuk citra keindahan dari garis-garis tersebut, yang bisa di
padankan dengan baik dengan gaya arsitektur rumah tinggal seperti gaya
minimalis atau modern.
Sistem konstruksi pagar cukup sederhana, merupakan frame besi yang di
sambung dengan dilas, terlihat sangat indah. Kayu-kayu di padukan dengan
konstruksi tersebut.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pada dasarnya terdapat dua sifat utama kayu yang dapat dipergunakan untuk
mengenal kayu, yaitu sifat fisik ( disebut juga sifat kasar atau sifat mikroskopis ) dan
sifat struktur ( disebut juga sifat mikroskopis . secara obyektif, sifat struktur atau
mikroskopis lebih dapat di andalkan dari pada sifat fisik atau mikroskopis dalam
mengenal atau menentukan suatu jenis kayu. Namun untuk mendapatkan hasil yang
lebih dapat di percaya, akan lebih baik bila kedua sifat ini dapat dipergunakan secara
bersama-sama, karena sifat fisik akan mendukung sifat struktur dalam menentukan
jenis.
Kegiatan untuk menentukan suatu jens kayu, secara teknis menjadi sangat penting
dalam rangka menentukan rencana penggunaannya, serta untuk kepentingan transaksi
jual-beli atau perdagangan kayu.
Secara teoritis, metode pengenalan/penentuan/identifikasi kayu mudah dipelajari
sebagai suatu pengetahuan. Namun demikian, ketrampilan teknis
pengenalan/penentuan/identifikasi kayu hanya akan diperoleh melalui proses latihan
yang rutin, berulang-ulang dan terus menerus.
Kelengkapan koleksi kayu akan sangat membantu proses peningkatan kemampuan
dan ketrampilan dalam mengenal jenis kayu.

3.2. Saran
Pengenalan atas sifat-sifat isik dan mekanik akan sangat membantu dalam
menentukan jenis-jenis kayu untuk tujuan penggunaan tertentu. Diharapkan dengan
memahami sifat-sifat kayu dan jenis-jenis kayu untuk penggunaan tertentu akan
semakin mengurangi ketergantungan konsumen akan suatu jenis kayu tertentu saja
sehingga pemmanfaatan jenis-jenis kayu yang semula belum dimanfaatkan ( jenis-
jenis yang belum di kenal umun ) akan semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Boding, J.And B.A. Jayne 1982. Mechanics of Wood and Wood Composites. Van
Nostrad Reinhold Company. New York, Toronto, London, Melborne
Haygreen,J.G. dan J.L Bowyer. 19886. Hasil Hutan dan Ilmu Kaya( terjemahan )
Gadja Mada University Press. Yogyakarta.
Pandit, I.K.N.2002. Anatomi Kaya : Pengantar Sifat Kayu Sebagai Bahan Buku.
Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Anda mungkin juga menyukai