Anda di halaman 1dari 16

KAYU SONOKELING UNTUK KOMPONEN BANGUNAN

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Tugas


Mata Kuliah Teknologi Bahan Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Madiun

Disusun oleh :
WISNU TRI HASMORO
NIM. 2052010065

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Teknologi Bahan Konstruksi dengan judul
“Kayu Sonokeling Untuk Komponen Bangunan”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Madiun, 29 April 2021


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB. I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3. Batasan Masalah………………………………………………………….. 2
1.4. Tujuan ……………………………………………………………………. 2
1.5. Manfaat…………………………………………………………………… 2
BAB. II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
2.1. Kayu Sonokeling (Dalbergia latifolia)...................................................... 3
2.2 Sifat Fisik Kayu Sonokeling........................................................................ 4
2.3 Sifat Mekanik Kayu Sonokeling................................................................... 6
2.4 Tabel Klasifikasi kayu sebagai bahan bangunan……….…………………. 7
2.5 Gambar Pohon Sonokeling …………………………………………..……. 11
BAB. III PENUTUP ........................................................................................... 12
3.2 Kesimpulan .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kayu merupakan salah satu material yang banyak dipergunakan sebagai bahan konstruksi
bangunan dan bahan baku meubel. Berbagai keunggulan kayu menyebabkan kayu masih banyak
diminati para penggunanya walaupun sekarang ini telah banyak material lain seperti baja, beton,
plastik, dll yang notabene juga dapat dipergunakan sebagai bahan konstruksi dan meubel.

Kayu telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan oleh manusia sejak zaman dahulu.
Dengan berbagai kegunaannya, kayu tetap eksis sampai saat ini. Penggunaan kayu tidak terbatas
untuk peralatan rumah tangga (interior) saja, tetapi digunakan juga untuk keperluan eksterior,
misalnya untuk pembuatan jembatan. Sedangkan dengan warna dan coraknya yang dekoratif,
beberapa jenis kayu digunakan untuk membuat benda-benda yang bernilai seni tinggi.

Mengenal suatu bahan kayu dengan tujuan digunakan, merupakan hal yang penting, baik
bagi para usahawan yang bergerak dalam industri kayu, maupun para pemakai kayu lainnya. Setiap
macam penggunaan kayu membutuhkan beberapa faktor persyaratan tertentu.
Setiap kayu mempunyai ciri tersendiri baik sifat kimia, fisik/mekaniknya. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kekuatan kayu diantaranya adalah ; faktor biologis (mikroorganisme yang
menyerang kayu), kadar air, berat jenis kayu. Faktor-faktor tersebut pada dasarnya dapat
dimanipulasi sehingga upaya pencegahan gangguan kekuatan kayu dapat dipertahankan, misalnya
upaya pengawetan dengan zat kimia, pengeringan dan manipulasi percepatan tumbuh.

Salah satu kayu yang banyak digunakan adalah kayu Sonokeling. Kayu Sonokeling adalah
sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh
mencapai tinggi 30-40 m. Kayu Sonokeling merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan
dan keindahannya. Secara teknis, kayu Sonokeling memiliki kelas kekuatan I dan kelas keawetan
I. Kayu ini sangat tahan terhadap serangan rayap. Meskipun keras dan kuat, kayu Sonokeling
mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk membuat mebel Sonokeling

1
furnitur/mebel dan ukir-ukiran. Kayu yang diampelas halus memiliki permukaan yang licin dan
seperti berminyak. Pola-pola lingkaran tahun pada kayu teras nampak jelas, sehingga
menghasilkan gambaran yang indah. Dengan kehalusan tekstur dan keindahan warna kayunya,
Sonokeling digolongkan sebagai kayu mewah. Oleh karena itu, Sonokeling banyak diolah menjadi
mebel taman, mebel interior, kerajinan, panel, dan anak tangga yang berkelas.

1.2 Rumusan Masalah


- Apa saja ciri-ciri pohon Sonokeling?
- Apa saja sifat fisik dan mekanik yang dimiliki pohon Sonokeling?
- Bagaimana bentuk penampang kayu, model daun dan pohon Sonokeling utuh?
1.3 Batasan Masalah
Dalam makalah ini hanya memberikan informasi tentang kayu sonokeling
1.4 Tujuan
Diharapkan mahasiswa/pembaca mengerti dan mengenal kayu sonokeling

1.5 Manfaat
Makalah ini bisa menjadi salah satu acuan untuk belajar dalam mengenal kayu sonokeling

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kayu Sonokeling (Dalbergia latifolia)

Pohon sonokeling atau pohon sanakeling (Dalbergia latifolia) ialah tanaman penghasil kayu
industri yang termasuk dalam famili Leguminosae. Pohon sonokeling berukuran sedang dengan
tinggi sekitar 20-30 m dan diameter batang mencapai 1,5 m. Kulit bagian luar tanaman ini
berwarna abu-abu kecokelatan dengan alur pecah-pecah yang berpola membujur. Daunnya
menyirip gasal, terdiri atas 5-7 anak daun yang berseling serta berwarna hijau di bagian atas dan
keabu-abuan di bagian bawahnya.

Kayu sonokeling tergolong sebagai kayu yang berkualitas premium. Tak berbeda dengan kayu
Sonokeling, kayu ini menjadi primadona. Kayu sonokeling memiliki kekuatan yang sangat baik,
strukturnya keras, tekstur begitu khas dan indah, serta mempunyai tingkat keawetan yang tinggi.
Beberapa orang kerap menyebut kayu sonokeling sebagai kayu linggota, kayu sonosungu, atau
kayu sonobrit. Sedangkan di luar negeri, kayu ini disebut pula Indonesian rosewood, bombay
blackwood, indian rosewood, malabar rosewood, atau java palisander.

Sonokeling kerap dimanfaatkan kayunya sebagai bahan baku pembuatan furniture rumah tangga
serta kerajinan tangan. Kayu ini dikenal mempunyai kualitas yang sangat baik, khususnya dari segi

3
kekuatan, kekerasan, dan keawetannya. Kayu sonokeling juga memiliki serat dengan penampilan
yang indah sekali. Serat kayu ini berwarna cokelat kemerahan sampai ungu kehitaman. Serat ini
nampak sangat tegas dan membentuk pola yang menarik. Tak heran kalau harganya pun mahal.

2.2 Sifat Fisik Kayu Sonokeling

Strukturnya Sangat Kokoh

Kayu sonokeling merupakan kayu primadona. Kayu ini termasuk salah satu kayu dengan kualitas
yang premium. Hal ini tidak terlepas dari mutu strukturnya yang memang sangat baik. Terutama
mengenai kekuatan dari struktur kayu sonokeling ini tergolong salah satu kayu dengan kekuatan
terbaik di dunia. Kekuatannya tidak berbeda jauh dengan kekuatan kayu jati. Berkat kekuatannya
tersebut, kayu ini dapat bertahan hingga usianya mencapai ratusan tahun. Kayu sonokeling ini
sangat awet serta memiliki daya tahan yang tinggi terhadap air dan serangan hama.

Memiliki Kekerasan yang Tinggi

Selain kekuatannya yang bagus sekali, kayu sonokeling juga mempunyai tingkat kekerasan yang
sangat tinggi. Kayu sonokeling termasuk salah satu kayu industri dengan tingkat kekerasan yang
paling baik di dunia. Kayu ini bersifat sangat keras sehingga membuatnya awet dan mampu
bertahan hingga ratusan tahun lamanya. Tapi meski memiliki struktur yang keras dan kaku, kayu
sonokeling tetap dapat dibentuk dengan mudah. Maka tak heran para pengrajin serta konsumen
mengidolakan kayu ini sebagai alternatif dari kayu jati dengan harga yang lebih murah sedikit.

Berwarna Cokelat Lembayung Gelap

Karakteristik utama dari kayu sonokeling dapat dilihat dari warnanya. Warna kayu ini begitu khas
serta berbeda dari warna kayu-kayu yang memiliki serat indah lainnya. Bagian teras kayu
sonokeling berwarna cokelat agak lembayung gelap. Kadang-kadang ada semburat warna cokelat
gelap sampai kehitaman di bagian ini. Sedangkan pada bagian gubalnya, warna gubal kayu
sonokeling ini yaitu kuning muda hingga kuning keputih-putihan. Warna bagian gubal nampak
lebih terang dibandingkan bagian teras. Kombinasi warna ini pula yang membuat kayu sonokeling
begitu menarik.

4
Mempunyai Serat yang Indah

Ternyata tidak cuma kayu jati saja yang mempunyai serat dengan pola yang begitu indah. Masih
banyak jenis-jenis kayu solid lainnya yang juga memiliki serat alami yang menarik sekali. Salah
satunya yaitu kayu sonokeling ini. Kayu sonokeing memang terkenal akan keindahan seratnya.
Serat ini terbentuk secara alami seiring dengan pertumbuhan pohon sonokeling. Karena garisannya
tegas, maka uliran dan pola serat kayu sonokeling tampak sangat jelas. Tidak sedikit konsumen
yang terbuai oleh keindahan serat alami yang dimiliki oleh kayu sonokeling ini.

Seratnya Berwarna Ungu Kehitaman

Kayu sonokeling memiliki warna cokelat lembayung gelap sampai cokelat muda kekuning-
kuningan. Sedangkan seratnya sendiri berwarna ungu kehitaman. Kadang-kadang ada pula
semburat berwarna cokelat kemerahan yang menghiasinya. Perpaduan antara campuran warna
yang kontras ini membuat pesona kayu sonokeling nampak begitu indah. Serat kayu sonokeling
ini juga tersusun pada jarak yang cukup rapat sehingga semakin memperindah penampilannya.

Densitas
Pada level MC rata-rata 12%, densitas kayu Sonokeling berada pada kisaran 700 - 930 kg/m3.

Keawetan
Kayu Sonokeling tergolong pada kayu dengan kelas awet I. Memiliki daya tahan yang kuat
terhadap jamur, busuk karena udara lembab atau serangan serangga. Kayu Sonokeling juga
memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca dan perubahan suhu. Dengan karakteristik khusus
yang dimiliki kayu Sonokeling yaitu kandungan minyak pada kayu Sonokeling membuat kekuatan
Sonokeling lebih baik dari jenis kayu yang lain.

Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya
makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam
kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air
keseimbangan

5
2.3 Sifat Mekanik Kayu Sonokeling

Sifat mekanik kayu atau kekuatan kayu adalah kemampuan kayu untuk menahan muatan
dari luar. Yang dimaksud dengan muatan dari luar adalah gaya-gaya di luar benda yang
mempunyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan besarnya benda. Sifat mekanik kayu
dibedakan sebagai berikut :
a. Modulus elastisitas
Kayu juga tahan terhadap gaya yang berusaha melengkungkan kayu dengan satu kali tekanan
secara terus menerus atau berkali-kali (secara mendadak, seperti pukulan).
b. Kekuatan tarik
Kekuatan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik
kayu. Terdapat 2 (dua) macam kekuatan tarik yaitu:
- Kekuatan tarik sejajar arah serat dan,
- Kekuatan tarik tegak lurus arah serat.
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah kekuatan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik
tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.
c. Kekuatan tekan
Ada (dua) macam kekuatan tekan yaitu:
- Kekuatan tekan sejajar arah serat dan
- Kekuatan tekan tegak lurus arah serat
Pada semua kayu, kekuatan tegak lurus serat lebih kecil daripada kekuatan kompresi sejajar
arah serat.

6
2.4 Tabel Klasifikasi kayu sebagai bahan bangunan

Tabel 1 Penggolongan Kayu berdasarkan Kelas Kekuatan


Berat Jenis Kering Kokoh lentur
Kelas Kuat Kokoh tekan mutlak (kg/cm2)
Udara mutlak (kg/cm2)

I ³ 0,90 ³ 1100 ³ 650

II 0,90 - 0,60 1100 - 725 650 - 425

III 0,60 - 0,40 725 - 500 425 - 300

IV 0,40 - 0,30 500 - 360 300 - 215

V £ 0,30 £ 360 £ 215

Tabel 2 Penggolongan Kayu berdasarkan Kelas Keawetan

KELAS KEAWETAN
Uraian / Nomor
I II III IV V
8 5 3 Sangat Sangat
a
tahun tahun tahun pendek pendek
20 15 10 Beberapa Sangat
b
tahun tahun tahun tahun pendek

c Tak Tak Sangat Beberapa


pendek
terbatas terbatas lama tahun
KONDISI KONSTRUKSI
d Tak Tak Tak Minimum Maksimum
terbatas terbatas terbatas 20 tahun 20 tahun
Agak Sangat Sangat
e tidak Jarang
Cepat cepat cepat

f Hampir Tak Sangat


tidak tidak
tidak seberapa Cepat

7
*)
Kondisi Konstruksi:
a : Selalu berhubungan dengan tanah lembab.
b : Hanya terbuka terhadap angin dan iklim, tetapi air tidak masuk di dalamnya.
c : Di bawah atap, tidak berhubungan dengan tanah lembab dan dilindungi terhadap
kelengasan.
d : Seperti c. tetapi dipelihara dengan baik, seperti: dicat.
e : Serangan rayap.
f : Serangan oleh kumbang, bubuk kayu.

Tabel 3. Penggolongan Kayu berdasarkan Kelas Pemakaian


Ditetapkan dari
Kelas Pemakaian Keterangan
Kelas Keawetan Kelas Kekuatan

I I I Konstruksi berat, selalu terkena penga-


ruh-pengaruh buruk, seperti: terus me-
I II
II nerus berada dalam tanah, atau ter-kena
II II
panas matahari, hujan dan angin.
Konstruksi berat yang terlindung
III III III berada di bawah atap dan tidak
berhubungan dengan tanah basah.
Konstruksi ringan yang terlindung
IV IV IV
berada di bawah atap.

Konstruksi yang
V V V
bersifat tidak permanen.

8
Tabel 4 Penggolongan Kayu berdasarkan Mutu

Uraian Mutu A Mutu B

a. Kadar lengas Harus kering udara Kadar lengas £ 30%

Besarnya mata kayu £ 1/6 lebar Besarnya mata kayu £ 1/4 lebar
b. Mata kayu
balok atau £ 3,5 cm balok atau £ 5 cm

c. Kandungan Kandungan wanvlak (kayu Kandungan wanvlak (kayu


wanvlak gubal), £ 1/10 tinggi balok. gubal), £ 1/10 tinggi balok.

d. Kemiringan Kemiringan arah Kemiringan arah


arah serat serat, tg a £ 1/10 serat, tg a £ 1/7

Retak-retak arah radial £ 1/4 tebal Retak-retak arah radial £ 1/3 tebal
e. Retak-retak kayu dan terhdp ling-karan tumbuh kayu dan terhdp ling-karan tumbuh
£ 1/5 tebal kayu £ 1/4 tebal kayu

Tabel 5 Modulus Elastisitas (PKKI’1961)


MODULUS ELASTISITAS KELAS KUAT

(kg/cm2) I II III IV SONOKELING

Modulus Elastisitas,
E 125.000 100.000 80.000 60.000 100.000
sejajar serat,

9
Tabel 6 Tegangan Ijin Kayu (PKKI’1961)
Kayu Mutu A

TEGANGAN KELAS KUAT

(kg/cm2) I II III IV Sonokeling

Tegangan Lentur Ijin `slt 150 100 75 50 130

Tegangan Tekan Ijin,


`stk// 130 85 60 45 110
sejajar serat
Tegangan Tarik Ijin,
`str// 130 85 60 45 110
sejajar serat
Tegangan Tekan Ijin,
`stk┴ 40 25 15 10 30
tegak lurus serat
Tegangan Geser Ijin,
`t// 20 12 8 5 15
sejajar serat

Faktor Reduksi :
Ø Tegangan-tegangan ijin pada tabel 6 di atas, berlaku untuk kayu mutu “A”, konstruksi
terlindung & menerima pembebanan tetap.
Ø Kayu mutu “B” berlaku faktor reduksi 0,75.
Ø Konstruksi yang selalu terendam dalam air atau konstruksi tidak terlindung dan kadar
lengas selalu tinggi, berlaku faktor 2/3.
Ø Untuk konstruksi yang tidak terlindung tetapi kayu dapat mengering dengan cepat,
berlaku faktor 5/6.
Ø Untuk konstruksi yang memikul beban tetap dan beban tidak tetap atau beban
angin, berlaku faktor 5/4.

10
2.5 Gambar Pohon Sonokeling

Gambar Pohon Sonokeling

Gambar Model Daun Pohon Sonokeling

Gambar Penampang Kayu Sonokeling

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kayu Sonokeling merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan dan
keindahannya. Secara teknis, kayu Sonokeling memiliki kelas kekuatan I dan kelas keawetan
I. Kayu ini sangat tahan terhadap serangan rayap. Meskipun keras dan kuat, kayu Sonokeling
mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk membuat mebel Sonokeling
furnitur/mebel dan ukir-ukiran. Kayu yang diampelas halus memiliki permukaan yang licin
dan seperti berminyak. Pola-pola lingkaran tahun pada kayu teras nampak jelas, sehingga
menghasilkan gambaran yang indah. Dengan kehalusan tekstur dan keindahan warna kayunya,
Sonokeling digolongkan sebagai kayu mewah. Oleh karena itu, Sonokeling banyak diolah
menjadi mebel taman, mebel interior, kerajinan, panel, dan anak tangga yang berkelas.

12
DAFTAR PUSTAKA

www.goegle.satwa.net
www.goegle.Id.m.wikipedia
sifat-dan-struktur-kayu.blogspot.com
www.tentangkayu.com
https://foresteract.com/pohon-sonokeling/

13

Anda mungkin juga menyukai