STRUKTUR KAYU
Disusun Oleh :
MANOGUTUA SIMAMORA
223 123 022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang telah melimpahkan
kasih dan berkat , sehingga tugas makalah Struktur Kayu dapat di selesaikan .
Makalah ini disusun dengan maksimal dan harapan saya smoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca . Penulis untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari makalah ini agar dapat
lebih baik dan sempurna .
Terlepas dari semua itu , saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun materinya . Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran maupun kritik dari pembaca
agar makalah ini menjadi lebih baik .
Akhir kata , penulis berharap semoga makalah tentang Struktur Kayu ini
dapat memberikan manfaat kepada pembaca .
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
Abstrak
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN ………………………………..
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
Dibagian awal disajikan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang
masalah , tujuan , dan rumusan masalah mengenai struktur kayu .
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kayu sebagai material konstruksi, saat ini masih banyak ditemui untuk
pemakaian kuda-kuda pada atap dan kusen saja. Sedangkan untuk struktur lain
seperti balok, kolom, lantai sudah jarang ditemui.
Banyak jenis- jenis kayu di Indonesia yang dapat digunakan sebagai material
konstruksi, contohnya seperti kayu jati, keruing, meranti, kamper, mahoni, dan
masih banyak yang lainnya. Masing- masing dari jenis kayu tersebut memiliki
karakteristik yang berbedabeda. Dalam pemakaiannya, kayu tersebut harus
memenuhi syarat, yaitu mampu menahan bermacam-macam beban yang bekerja
dengan aman dan dalam jangka waktu yang direncanakan, serta mempunyai
ketahanan dan keawetan yang memadai melebihi umur pakainya.
Kayu memiliki kelebihan antara lain mempunyai kekuatan yang tinggi dan
berat yang rendah, mempunyai daya tahan tinggi terhadap pengaruh kimia dan
listrik, mempunyai nilai estetika yang tinggi, dapat mudah dikerjakan, relatif
murah, dapat diganti dengan mudah, dan bisa didapat dalam waktu yang singkat.
Adapun kelemahan yang dimiliki oleh kayu, yaitu sifat kurang homogen karena
adanya cacat alam seperti arah serat yang berbentuk diagonal, wanflak atau
pinggul, mata kayu, dan sebagainya. Selain itu kayu juga tidak dapat didaur ulang
dan mempunyai panjang yang terbatas.
Oleh karena panjang yang dimiliki kayu terbatas maka diperlukan adanya
sambungan agar panjang kayu dapat tetap sesuai dengan yang direncanakan.
Sambungan pada kayu haruslah direncanakan secara tepat dan benar agar kayu
tersebut tetap dapat bekerja secara optimal. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat
mempengaruhi kekuatan pada kayu dan menyebabkan ketidak sesuaian dengan
perhitungan yang telah direncanakan dan ini sangat membahayakan .
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Dalam makalah ini akan dibahas empat hal mengenai struktur kayu , yaitu
dari jenis jenis kayu , kualitas kayu , kriteria dari kayu dan fungsi serta kegunaan
dari kayu tersebut dalam lingkungan teknik sipil .
1. Kayu Jati
3. Kayu Merbau
4. Kayu Ulin
Kayu Ulin masuk dalam jajaran kayu yang kuat untuk konstruksi. Pulau
Ulin tumbuh subur di Pulau Kalimantan. Material Alam ini banyak
digunakan sebagai bahan bangunan rumah, kantor dan lainnya. Kayu Ulin
juga tahan terhdap air laut sehingga kayu ini sering digunakan sebagai
tiang pancang hingga jembatan.
5. Kayu Gelam
Kayu Gelam lebih terkenal sebagai kayu yang biasa digunakan sebagai
kerangka sementara kosntruksi. Material ini sering duganakan sebagai
stager atau perancah dalam proyek bangunan. Pada beberapa daerah kayu
ini digunakan sebagai cerucuh pembangunan jembatan.
Kualias kayu adalah ukuran ketepatan penggunaan kayu atau kesempurnaan setiap
bahan kayu untuk keperluan yang diinginkan (Goudie 2002) .
Keawetan kayu merupakan daya tahan yang dimiliki suatu jenis kayu terhadap
berbagai faktor yang merusak kayu, seperti jamur, rayap, bubuk kayu kering, dsb.
Sedangkan kekuatan kayu yaitu tingkat ketahanan sebuah kayu terhadap kekuatan
mekanis (beban).
Pengukuran I II III IV V
Tidak
3 Tidak terbatas Lama 10 – 20 Tahun Singkat
Terbatas
Maksimum 20
4 Tidak terbatas Tidak terbatas Tidak Terbatas Minimum 20 Tahun
Tahun
Pengukuran I II III IV V
Kuat Lentur
1100 725 500 360 < 360
kg/cm2
Kuat Desak
750 425 300 215 <215
kg/cm2
Di bawah ini merupakan jenis kayu yang termasuk ke dalam masing-masing kelas
kekuatan kayu :
Berdasarkan dua data diatas, dapat dikatakan bahwa kayu yang berada pada kelas
keawetan kayu I, belum tentu memiliki kelas kekuatan I. Dalam menentukan
kualitas pakai, gunakan kelas awet sebagai penentunya, karena walaupun sebuah
kayu berada pada kelas kuat tinggi, kualitas pakainya akan tetap rendah jika kelas
awet kayu rendah.
C. KRITERIA KAYU
Berat jenis kayu umumnya berbanding lurus dengan kekuatan dari pada kayu atau
sifat-sifat mekaniknya. Artinya makin tinggi berat jenis kayu maka kekuatan kayu
semakin tinggi. Untuk menghitung berat jenis kayu dapat dilakukan pada kondisi
kayu dalam keadaan kering angin, yaitu sekering-keringnya tanpa adanya
pengeringan buatan.
Berat jenis kayu adalah angka perbandingan antara berat kayu kering oven pada
suhu 105 derajat celcius (B1) dengan berat air yang mempunyai volume yang sama
dengan kayu tersebut (B2). Jadi Berat Jenis Kayu = B1 : B2
Kayu dapat mengikat air dan juga dapat melepaskan air yang dikandungnya,
dimana keadaan seperti ini sangat tergantung pada keadaan kelembaman suhu
udara di sekelilingnya dimana kayu berada.
Cara menentukan kadar air kayu sebagai berikut :
Contoh:
Pengerutan dan pengembangan kayu adalah suatu keadaan perubahan bentuk yang
dialami kayu yang disebabkan oleh tegangan-tegangan dalam sebagai akibat dari
berkurang atau bertambahnya kadar air kayu.
Pengerutan kayu terjadi karena dinding-dinding, serat-serat maupun isi sel
kehilangan sebagian besar kadar airnya.secara teoritis besarnya pengerutan
berbanding lurus dengan banyaknya air yang dikeluarkan setelah dikeringkan.
D. FUNGSI DAN KEGUNAAN
Kayu merupakan bahan baku yang fleksibel, serbaguna, dan salah satu
bahan baku konstruksi yang berkelanjutan. Hal tersebut terjadi karena kayu
diperoleh dari hasil penebangan pohon, baik di hutan alam, hutan tanaman industri
(HTI) atau lokasi lainnya.
Kayu telah digunakan sebagai bahan bangunan selama ribuan tahun. Bahan
baku yang serbaguna ini selain digunakan untuk konstruksi bangunan, juga banyak
digunakan dalam industri furnitur dan dekorasi rumah, di samping bidang usaha
lainnya.
Mudah dalam pengerjaan karena bisa dibuat atau dibentuk sesuai keinginan,
serta mudah untuk dipaku, dibaut atau direkatkan
Proses dan durasi pengerjaannya lebih cepat karena banyak tukang lokal yang
mengusainya
Mudah didapat, karena merupakan sumber daya alam yang masih banyak
tersedia dan bisa didaur ulang lagi dengan cara reboisasi
Lebih ekonomis karena harganya relatif murah dibandingkan dengan bahan
bangunan lainnya
Kekuatan kayu cukup tinggi dengan bobot yang ringan, bahkan kayu solid
akan awet dan tahan lama
Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia cukup baik
Kayu merupakan isolator termal alami yang sangat efektif dalam mengisolasi
dingin dan panas, serta merupakan penyerap kebisingan yang juga baik
Jenis kayu tertentu mempunyai tekstur dan serat kayu yang indah sehingga
mempunyai nilai lebih untuk dijadikan elemen dekorasi
Lebih aman dan fleksibel jika terjadi gempa bumi sehingga rumah yang terbuat
dari kayu akan tetap pada kondisi aslinya, tidak mudah retak, dan tidak mudah
bergeser
Dalam bidang teknik sipil, kayu dapat digunakan sebagai material konstruksi
maupun non konstruksi. Sebagai material konstruksi, kayu dapat menggantikan
balok, kolom plat lantai dan kuda – kuda dari beton bertulang maupun baja.
Sedangkan sebagai material non konstruksi, kayu dapat digunakan sebagai atap,
dinding dan kusen. Penggunaan kayu sebagai material konstruksi perlu melalui
proses perhitungan.
1. Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai
dengan kemajuan teknologi. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan
bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu.
Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain
karena sifat khasnya.
3. Kendala pemanfaatan kayu secara optimal saat ini disebabkan kayu dapat
mengalami kerusakan akibat serangan biodeteriorasi, terutama rayap. Sebagai
serangga yang merugikan, rayap mampu menyerang apa saja yang dibangun
manusia termasuk rumah tinggal dan bangunan gedung lainnya
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis ambil dari Tugas Makalah ini,
penulis mengucapkan banyak terima kasih atas koreksi dan masukan dari pembaca,
serta tak lupa penulis meminta maaf mengingat banyaknya keterbatasan dalam hal
pengumpulan data, pengetahuan ataupun kesalahan pada penulisan Makalah ini .
DAFTAR PUSTAKA
Surjokusumo, S. (2005).
Perkembangan Aspek Regulasi Pengendalian Serangan Rayap pada Bangunan
Gedung. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Tjondro, J. A. (2014).
Perkembangan dan Prospek Rekayasa Struktur Kayu di Indonesia. Seminar dan
Lokakarya Rekayasa Struktur (hal. 1-12). Surabaya: Program Magister
TeknikSipil, Universitas Kristen Petra.