Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan kami.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Struktur Kayu. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing Bapak Rizal ST.,MT dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan kelompok ini. Semoga makalah kelompok ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis menyadari bahwa makalah dari kelompok kami ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membagun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.

Pontianank, 28 September 2022

i
Daftar Isi

Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
DASAR TEORI.........................................................................................................................................2
2.1 Pengertian....................................................................................................................................2
2.2 Struktur Kayu..............................................................................................................................2
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Kayu................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
3.1 Maksud........................................................................................................................................4
3.2 Tujuan..........................................................................................................................................4
3.3 Ruang Lingkup............................................................................................................................4
3.4 Contoh Pengujian Kuat Lentur Kayu I.........................................................................................4
3.4.1 Pengertian............................................................................................................................4
3.4.2 Peralatan..............................................................................................................................5
3.4.3 Persyaratan Pengujian..........................................................................................................5
3.4.4 Ketentuan-Ketentuan...........................................................................................................6
3.5 Contoh Pengujian Kuat Lentur Kayu II.......................................................................................8
3.5.1 Pengertian...................................................................................................................................8
BAB IV.....................................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................................12
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangunan merupakan struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang
didirikan secara permanen di suatu tempat. Dengan pentingnya ruangan sebagai bagian dari
banguan itu sendiri maka harus teliti material dan bahan banguanan yang baik dan sesuai dengan
kondisi iklim dimana bangunan itu akan terdiri. Kayu merupakan salah satu bahan bangunan
yang berasal dari alam dan sangat sering digunakan.
Kayu merupakan bahan yang sanagt sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan
tertentu. Kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kayu yang setiap
jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Selain itu kayu juga merupakan hasil hutan yang
mudah di proses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki
beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lainnya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari kami menulis makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang kayu dari
pengertian kayu, bagian-bagian kayu, kekurangan kayu, kelebihan kayu, manfaat kayu, sifat-sifat
kayu, dll. Inti dari makalah kami ini tentang kuat lentur kayu.

1.3 Rumusan Masalah

1) Penjelasan kayu ?
2) Apa penjelasan tentang kuat lentur kayu!
3) Bagaimana cara uji coba kuat lentur kayu!

1
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian

Kayu merupakan salah satu kebutuhan manusia yang pemanfaatannya telah dilakukan
sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, kegunaan kayu semakin bervariasi
seiring dengan perkembangan jaman dan target kebutuhan yang diperlukan. Kayu merupakan
suatu bahan yang sumbernya berasal dari berbagai jenis pohon yang tumbuh di hutan dan
merupakan bagian dari pohon tersebut . Sebagai hasil hutan yang berasal dari kekayaan alam
berupa bahan mentah dalam pembuatan barang yang mudah diproses untuk menjadi barang
sesuai kemajuan teknologi.
Kayu merupakan produk organisme hidup, oleh karena itu kayu mempunyai sifat-sifat
alami yang sangat unik dan setiap jenis kayu mempunyai penampilan yang karakteristik. Sifat-
sifat kayu yang unik itu inherent dalam struktur antomi sel-sel penyusunannya.

2.2 Struktur Kayu

Kayu sebagian besar terdiri terdiri dari sel-sel pembuluh yang sumbu panjangnya sejajar
dengan sumbuh panjang batang. Bagian batang atau ranting yang mengeras karena mengalami
lignikasi. Penyebab akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel. Bagian bagian dari
kayu :
1. Kulit
Kulit luar dan kulit dalam : bagian ini kering dari bersiat sebagai pelindung dan
bagian ini lunak, basah mengangkut bahan makanan dari daun ke bagian dari
tumbuhan.
2. Kayu Gubal
Bagian ini menghantarkan air dan zat makanan dari tanah ke daun.
3. Kayu Teras
Kayu teras sebelumnya adalah kayu gubal. Perubahannya menjadi kayu teras terjadi
secara perlahan-lahan. Kayu teras lebih tahan terhadap serangan serangga, bubuk
kayu, jamur, dan sebagainya.
4. Hati
Bagian lingkaraan kecil yang berada paling tengah dari batang kayu.
5. Kambium
Berada didalam kulit dalam. Bagian ini yang membuat sel-sel kulit dan sel-sel kayu.
6. Cincin tahunan
Mengalami periode dengan pertumbuhan cepat, lambat, dan diameter batang pohon.

2
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Kayu

1. Kelebihan kayu
a. Mudah didapat
b. Mudah dalam pengerjaan
c. Kayu lebih tanah terhadap tekanan dan lenturan
d. Daya tahan yang tinggi
e. Harganya murah
2. Kekurangan kayu
a. Terdapat cacat bawaan dan cacat alam, seperti mata kayu dan pecah-pecah
b. Ada beberapa kayu kurang awet
c. Mudah terpengaruh iklim atau menyusut dengan kelembapan meskipun tetap
elastis
d. Untuk balok yang di bebani waktu yang lama terjadi lendutan yang relative besar
e. Mudah terserang jamur dan serangga, seperti rayap

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Maksud

Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu Bangunan Struktural dimaksudkan untuk dipakai
sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian kekuatan lentur kayu.

3.2 Tujuan

Tujuan pengujian ini adalah untuk mempoleh nilai kuat lentur kayu.

3.3 Ruang Lingkup

Metode pengujian ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan, dan cara pengujian kayu,
dengan benda kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara.

3.4 Contoh Pengujian Kuat Lentur Kayu I

3.4.1 Pengertian

Kayu sebagai bahan bangunan mempunyai kelebihan tinggi dibanding bahan bangunan
lainnya, tersedia hampir diseluruh dunia yang mudah diperoleh dalam berbagai bentuk dan
ukuran. Beberapa pengertian yang berkaitan dengan metode pengujian ini:

1) Benda uji kecil bebas cacat adalah benda dari mata kayu untuk keperluan pengujian
yang bebas dari mata kayu, gubal, retak, lubang, jamur, rapuh, dan tidak memuntir;
2) Newton adalah satuan menurut Sistem Internasional (SI) untuk gaya ekivalen
dengan 0,1 kgf / cm2 dan ditulis dengan notasi N;
3) Mega Pascal adalah 106 pascal ekivalen dengan 10 kgf / cm2 dan ditulis dengan
otasi MPa;
4) Kayu kering udara adalah kayu dengan kadar udara 20%;
5) Gubal adalah bagian terluar dari kayu yang berbatasan dengan kulit dan merupakan
bagian batang yang berisi zat makanan cadangan, biasanya berwarna terang.

4
3.4.2 Peralatan

Peralatan yang dipakai harus dengan kalibrasi yang masih berlaku. Untuk pengujian
kuat lentur kayu diperlukan peralatan sebagai berikut :
1. Mesin uji lentur
2. Alat pengukur waktu
3. Alat ukur
4. Roll meter
5. Jangka sorong

3.4.3 Persyaratan Pengujian

 Benda uji
Benda uji harus memenuhi ketentuan :
1. Kelompok benda uji sama jenisnya
2. Benda uji bebas cacat
3. Setiap benda uji mempunyai identitas dengan nomor dan huruf, sehingga
mencerminkan nomor urut dan jenis kayu
4. Jumlah benda uji yang disyaratkan tidak boleh kurang 5 buah untuk satu jenis kayu.

5
3.4.4 Ketentuan-Ketentuan
1) Benda dan ukuran untuk kuat lentur kayu ( 50 mm X 50 mm X 760 mm )

2) Ketelitian ukuran benda uji pada tengah bentang ± 0,25 mm.


3) Kadar air kayu maksimal 20%

3.4.5 Metode Pengujian

 Kedua tumpuan pelat dan rol yang terbuat dari baja harus mempunyai bentuk dan
harus memikuti ukuran Gambar 2 dan harus memungkinkan benda uji bisa bergerak
dalam horizontal.

 Bantalan penekan untuk pemberian beban terbuat dari bahan baja, harus mempunyai
bentuk dan ukuran seperti Gambar 3.

6
 Mesin uji digunakan untuk pengujian kuat lentur harus memenuhi ketentuan yang
berlaku, dan juga harus memenuhi persyaratan kecepatan pembebanan sebagaimana
yang diatur pada Pasal 3.5.
 Jarak Tumpuan
Benda uji dileakan diatas kedua tumpuan pelat dan rol, dengan jarak tumpuan 710
mm.
 Letak Beban
Pembeban pada benda uji dilaksanakan dengan meletakan bantalan penekan ditengah
bentang.
 Kecepatan Pembebanan
Kecepatan pembebanan harus memenuhi ketentuan, aitu kecepatan gerakan bebn 2,5
mm per menit dengan diperbolehkan ada penyimpangan ± 25%.
 Besar Beban Uji
Besarnya beban uji harus memenuhi ketentuan, yaitu besarnya beban maksimum
sampai benda uji mengalami patah.

3.4.6 Langkah Pengujian

Pada kuat lentur kayu, pengujian kuat lentur kayu harus dilaksanakan sebagai berikut :
1. Siapkan benda dengan ketentuan ukuran seperti tercantum pada Gambar 1.
2. Beri nomor kode untuk setiap jenis kayu dalam pengujian, sebelum dipasang pada alat
uji, ukur lebar dan tinggi benda ujinya.
3. Atur jarak tumpuan, dipasang benda uji pada alat uji.
4. Letakan bantalan penekan diatas benda uji.
5. Kemudian cacat beban maksimumnya.
6. Tentukan bentuk keretakan yang terjadi pada benda uji.
7. Dihutung kuat lentur dari benda uji menurut rumusnya.

3.4.7 Perhitungan

Diketahui :
B = 65 mm
H = 40mm
P = 840kg
L = 710mm

7
3.5 Contoh Pengujian Kuat Lentur Kayu II

3.5.1 Pengertian

Suatu balok kayu pada sebuah struktur pada umumnya menahan beban/gaya lentur.
Untuk mengetahui kekuatan terhadap momen lentur maka perlu dilakukan pengujian.
Sehingga bisa diketahui berapa tegangan lentur maksimum dari kayu yang akan digunakan
untuk struktur.Untuk melakukan pengujian ini diperlukan balok dengan ukuran penampang
sekitar 25 mm x 25 mm atau bisa juga dengan ukuran penampang 70 mm x 70 mm dengan
panjang sekitar 600 mm. Sedangkan alat yang digunakan adalah mesin uji lentur balok dan
kaliper.
Cara pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut :
1. Ukur penampang balok dengan teliti.
2. Pasang balok pada tempat pengujian, dengan panjang bentang sekitar 450 mm
(tergantung ukuran kayu) dan beban satu titik di tengah atau dua titik dengan
jarak masing-masing 1/3 batang dari perletakan.
3. Kemudian catat beban maksimum yang mematahkan balok.

Berikut ini adalah contoh hasil pengujian dan bagaimana cara melakukan perhitungan
untuk mendapatkan kuat lentur kayu :

Hasil Pengujian
1. Beban maksimum = 16,32 kN

2. Sketsa Beban Pengujian

8
Sketsa Beban Pengujian
3. Skema Pembebanan

Skema Pembebanan
P = 13,9 kN ; ½ P = 6,95 kN

4. Gaya Reaksi dan Gaya Lintang

Gaya Reaksi dan Gaya Lintang


Σ MA = 0

– (RBV x 60) + (6,95 x 37,5) + (6,95 x 22,5) = 0

RBV = 417 / 60 = 6,95 kN

Σ MB = 0

+ (RAV x 60) + (6,95 x 37,5) + (6,95 x 22,5) = 0

RAV = 417 / 60 = 6,95 kN

9
5. Gaya Momen

Gaya Momen
MA = MB = 0

MC = RAV x 22,5 = 6,95 x 22,5 = 156, 375 kN

MD = RBV x 22,5 = 6,95 x 22,5 = 156,375 kN

6. Tahanan Momen

Tahanan Momen
W = 1/6 x b x h²

W = 1/6 x 36,46 x (54,56)²

W = 18088,98 mm³

W = 18,089 cm³

7. Kuat Lentur

Kuat lentur = M / W = 156,375 / 18,089 = 8,645 kN/cm² = 864,5 kg/cm²

Jadi kuat lentur kayu adalah 864,5 kg/cm²

10
11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa anova single faktor kuat lentur kayu sintetis tanpa perkuatan dan
kayu sintetis dengan perkuatan pelat besi jelas ada pengaruhnya. Jadi terdapat perbedaan kuat
lentur kayu sintetis sebelum perkuatan dan sesudah dilakukan perkuatan plat besi sebesar 30%,
60%, 100%. Dengan demikian bahwa dengan penambahan penguatan plat besi, kuat
lentur/modulus of repture (MOR) balok sintetis mengalami peningkatan yang signifikan.

4.2 Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian diketahui nilai-nilai besaran kaut lenntur kayu sintetis.

12
Daftar Pustaka

Anisa, S. 2012. Perancangan Pusat Kerajinan Akar Kayu Jati di Bojonegoro: Tema Metafora Akar
(Tangible). Tugas Akhir. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.

Cutdahliana. Laporan Lentur Kayu.

Malonda. Joel W. E. V. 1997. Faktor Reduksi Kekuatan Penampang Pada Balok Tersusun Berdasarkan Uji
Lentur. Universitas Sam Ratulangi.

13

Anda mungkin juga menyukai