Anda di halaman 1dari 25

TheMKU

ILMU BAHAN future starts


11125 today,
(3 SKS) www.umy.ac.id

not tomorrow.
KAYU (Pertemuan 4)
Dosen Pengampu Ilmu Bahan
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki

Kayu sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu


pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari
sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama
lain.
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan
barang sesuai dengan kemajuan teknologi.

Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-
bahan lain.

Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian,

Kayu memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu

Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu


sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis
kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan,
akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis
kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara
kontinyu atau terlalu mahal
Proses perkembangan sel kayu dimulai dari pembentukan sel kayu
oleh kambium. Menurut Praptoyo (2009), tahapan-tahapan
perkembangan sel kayu adalah sebagai berikut:

Proses a. Kambium vasikuler sebagai induk yang menghasilkan kayu


Terbentuknya b. Fase pertumbuhan sel
c. Fase Penebalan dinding sel
Kayu d. Fase Lignifikasi
Selsel kambium vaskuler melakukan pembelahan ke arah dalam
membentuk jaringan xilem sekunder dan ke arah luar membentuk
jaringan foem sekunder. Pembelahan selsel kambium vaskuler
menghasilkan pertambahan diameter batang (Gambar 1).

Proses
Terbentuknya
Kayu
Perkembangan panjang pada beberapa sel terjadi bersamaan dengan
pertambahan diameter. Ini terjadi pada kayu jarum maupun kayu daun.
Dinding sekunder terbentuk setelah sel mencapai maksimum dan
sebelah dalam dinding primer dinding yang kaku. Lignifikasi merupakan
pengendapan lignin, pertama-tama terjadi pada sudut-sudut sel,
kemudian meluas ke lamela tengah dan dinding sekunder.
Tumbuhan berkayu adalah tumbuhan yang didefinisikan sebagai
tumbuhan batang pokok yang tunggal. Ciri-ciri tumbuhan pohon
yaitu: Vaskular (memiliki jaringan pengangkut berupa xylem dan
floem), perennial (dapat hidup beberapa tahun), mempunyai
batang diatas tanah hidup bertahun-tahun,dan mengalami
petumbuhan sekunder (penambahan diameter batang).
Tumbuhan
Tumbuhan berkayu dapat dibedakan menjadi dua golongan
Berkayu berdasarkan ada tidaknya pori pada tumbuhan tersebut, yaitu
kayu daun lebar (hardwood) dan kayu daun jarum (softwood).
Istilah hardwood dan softwood ini tidak menginterpretasi secara
langsung kekuatan dari kayu tersebut.
Golongan tumbuhan yang termasuk kayu daun lebar adalah
Angiospermae yakni tumbuhan berbiji tertutup, biasanya dicirikan
dengan bentuk tajuk yang melebar dan banyaknya cabang-
cabang pohon.

Golongan tumbuhan yang termasuk kayu daun jarum adalah


Gymnospermae, yakni tumbuhan berbiji terbuka (konifer),
biasanya dicirikan dengan warna daunnya yang selalu hijau,
bentuk tajuknya yang kerucut dan bentuk batang yang silindris.
Kayu Daun Lebar
dan Daun Jarum

Pohon berdaun Pohon berdaun

lebar jarum
Kayu memiliki ciri makroskopis dan mikroskopis. Ciri
makroskopis kayu adalah ciri kayu yang dapat dilihat langsung

Ciri Makroskopis secara kasat mata atau dengan bantuan lup pada bidang
anisotropiknya. Ciri makroskopis kayu meliputi bau, warna,
tekstur, kilap dan lain-lain, sementara ciri mikroskopis adalah
dan Mikroskopis ciri kayu yang hanya dapat diketahui dengan bantuan
mikroskop saja yang meliputi susunan pori, parenkim,
Kayu saluran resin, dan lain-lain. Untuk dapat memperoleh ciri
mikroskopis kayu, maka kayu harus disayat.
Bau dan rasa kayu merupakan satu kesatuan, artinya dengan
melakukan salah satu pengamatan bisa mewakili keduanya. Rasa
kayu jarang dipakai, karena ada kemungkinan negative apabila
dilakukan. Oleh karena itu bau kayu dianggap dapat menjadi
Bau Kayu perwakilan untuk menggambarkan bau dan rasa kayu. Bau kayu
yang dimaksudkan adalah bau yang khas (spesifik).
Pengamatan harus dilakukan pada bidang yang baru dan
masih segar. Bayu kayu dapat berasal dari zat ekstraktif yang
dikandung (Kasmudjo, 2010).
Warna kayu yang digunakan dalam pengenalan jenis kayu ialah
warna kayu teras. Warna kayu gubal jarang menunjukkan adanya
perbedaan oleh karena itu warna kayu gubal jarang digunakan
Warna Kayu dalam pengenalan kayu (Panshin and de Zeeuw, 1980). Warna
kayu ditentukan rata – rata pada semua bidang kayu pada kondisi
kering udara.warna dalam kayu biasanya dipengaruhi oleh zat
ekstraktif atau zat komponen kimia lainnya baik itu berupa lumen
ataupun dinding sel.
Tekstur kayu ditentukan oleh besar kecilnya rongga sel kayu dan
keseragaman ukuran dari sel – sel yang Menyusun kayu.
Berdasarkan teksturnya, jenis kayu digolongkan kedalam
Tekstur Kayu beberapa golongan yaitu jika kayu memiliki rongga sel yang besar
dan tersebar secara merata di seluruh batang pohon maka kayu
disebut bertekstur kasar, sebaliknya jika kayu memiliki rongga sel
yang kecil dan tersebar diseluruh batang pohon, maka kayu
disebut bertekstur halus (Panshin and de Zeeuw, 1980).
Kilap kayu merupakan suatu sifat yang dapat memantulkan
cahaya, dengan kata lain mempunyai sifat yang memperlihatkan
kilau. Kayu berkilap atau suram tergantung dari sifat – sifat yang
dimiliki oleh kayu tersebut. Kilap kayu berbeda dari warna kayu
dan juga berbeda dari kemampuan kayu untuk dipolis atau
dipelamir. Adanya ekstraktif didalam kayu dapat memberikan
Kilap Kayu Kesan bahwa kayu tersebut lebih mengkilap. Kilap kayu pada
bidang radial umumnya lebih mengkilap dibandingkan pada arah
bidang tangensial. Hal ini disebabkan oleh jari – jari yang dapat
memantulkan cahaya pada bidang radial. Kilap kayu ditentukan
pada kondisi kering udara yang telah diratakan (Kasmudjo, 2010)
Kekerasan kayu adalah salah satu petunjuk penting dalam
penentuan sifat fisik kayu. Zat dinding sel yang terdapat dalam
kayu merupakan factor utama yang dapat memengaruhi
kekerasan kayu. Cara penentuan kekerasan kayu dengan cara

Kekerasan Kayu menorah dengan pisau atau kuku digunakan untuk tujuan praktis
akan tetapi cara yang tepat dengan menggunakan alat khusus
(Panshin and de Zeeuw, 1980). Di Indonesia, penentuan
kekerasan kayu biasanya pada kondisi kayu kering udara dimana
kadar airnya berkisar 10-18%.
Riap pertumbuhan adalah pertambahan kayu (xylem) dalam
suatu periode pertumbuhan. Riap pertumbuhan membentuk
lingkaran tahun yang dapat menjadi acuan umur suatu batang
Riap pohon. Lingkaran tahun ada yang normal, ada juga yang terputus.
Lingkaran tahun terputus biasa terjadi karena gangguan pada
saat pertumbuhan pohon.
Pertumbuhan
Indonesia memiliki hutan yang sangat luas, terdapat banyak jenis
pepohonan, sehingga negara kita kaya akan kayu. Kayu telah
dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, kebutuhan rumah-tangga,
sampai penggunaannya sebagai kayu bakar sejak dahulu kala.

Kebaikan dan
Kelebihaan kayu :
Keburukan Kayu Ringan, bj dibawah 1,0 (bj beton 2,4 dan bj baja 7,8)
Mudah dikerjakan
Kekuatannya cukup tinggi
Harganya relatif murah
Kekurangan Kayu

Tidak homogen, ada mata kayu, serat miring, ketidaksamaan


kekuatan karena tumbuhan alam (bagian atas lebih muda
daripada ujung bawah, serat tepi berbeda dengan serat dalam)

Bersifat higroskopis, yaitu mudah terpengaruh oleh perubahan


Kebaikan dan kelembaban udara

Keburukan Kayu Adanya cacat pada kayu sewaktu tumbuh (mata kayu, retak-
retak, bagian inti yang membusuk, lapuk, serat miring, serat
terpuntir)
Mudah terbakar dan dimakan rayap
Apabila pohon berdaun lebar (mempunyai struktur sel kayu yang
lebih lengkap dari pohon berdaun jarum) dipotong, maka pada
potongan pohon tersebut terlihat struktur pohon, mulai dari lapisan
terluar sampai bagian dalamnya, seperti gambar berikut

Struktur Kayu
Struktur Kayu  Kulit Luar. Lapisan ini merupakan lapisan yang sudah mati dan keras,
berfungsi sebagai pelindung lapisan didalamnya.
 Kulit Dalam. Lapisan ini lunak, basah dan berpori besar seperti spoon,
berfungsi untuk mengalirkan makanan dari daun kebawah. Pada kulit dalam
ini terdapat zat-zat kimia seperti getah, tannim.
 Kayu Gubal. Kayu gubal adalah sel-sel kayu baru yang dibentuk kambium,
berwarna muda (keputihan), dan berfungsi mengangkut makanan dari akar
ke daun dan sebagai tempat penimbunan makanan. Karena itu bagian ini
mempunyai pori yang relatif besar.
 Kambium. Merupakan bagian terpenting pada tumbuhan untuk
Struktur Kayu berkembang biak. Disini terdapat sel-sel/pori berbentuk silinder
(trakeida yang berbentuk panjang dan ujungnya meruncing pada
kayu berdaun jarum) yang berkembang biak dengan cara
membelah diri, bagian sebelah luar menjadi sel yang mati dan
membentuk kulit baru, sedang sel sebelah dalam membentuk
kayu baru (kayu gubal). Sel-sel dalam kambium merupakan sel
hidup yang saling berhubungan, dan berfungsi menyerap air dan
zat-zat makanan untuk disalurkan ke seluruh bagian pohon.
Struktur Kayu  Teras. Kayu teras berwarna lebih tua dari kayu gubal, dan
berasal dari kayu gubal yang sudah mengeras dan tidak
berfungsi lagi. Bagian ini mempunyai kekuatan yang tinggi
sehingga berfungsi membuat pohon tetap berdiri.
 Inti/Hati. Merupakan bagian inti dari kayu, merupakan kayu
gubal awal yang terletak pada pusat lingkaran tahun. Bagian ini
lunak karena merupakan kayu awal, kadang-kadang bagian ini
telah busuk, terutama pada kayu/pohon yang sudah sangat tua.
 Lingkaran Tahun. Pada bagian hati kayu dan kayu gubal biasa-nya terlihat
Struktur Kayu garis-garis lingkaran (lingkaran tumbuh tiap tahun/ musim) yang mengelilingi
pusat kayu, yang disebut Lingkaran Tahun. Perbedaan kesuburan pada
musim penghujan dan musim kemarau menyebabkan perbedaan sel/pori.
Pada musin penghujan sel yang terbentuk lebih besar dari yang terbentuk
pada musim kemarau, perbedaan ukuran sel ini menyebabkan warna kayu
sedikit berbeda dan tampak seperti lingkaran-lingkaran yang mengelilingi
pusat kayu. Akan tetapi pada beberapa jenis kayu lingkaran ini tidak tampak
jelas, jika perbedaan musim penghujan dan kemarau tidak begitu besar.
Sel kayu Anisotropik
Kayu tersusun dari sel-sel
yang memiliki tipe Semua kayu bersifat
bermacam-macam dan anisotropik, yaitu
susunan dinding selnya memperlihatkan sifat-sifat
terdiri dari senyawa kimia
berupa selulosa dan hemi
yang berlainan jika diuji
menurut tiga arah utamanya
Beberapa Sifat Yang
selulosa (karbohidrat) serta (longitudinal, radial dan
lignin (non karbohidrat). tangensial). Umum Terdapat
Higroskopis
Pada Semua Jenis
Hama & Penyakit
Kayu merupakan bahan yang
bersifat higroskopis, yaitu dapat Kayu
menyerap atau melepaskan kadar Kayu dapat diserang oleh
air (kelembaban) sebagai akibat hama dan penyakit dan
perubahan kelembaban dan suhu dapat terbakar terutama
udara disekelilingnya. dalam keadaan kering

Anda mungkin juga menyukai