0821-3989-3838 Dari:
Dibuat Oleh
KONSTRUKTOR
C. Pondasi menggunakan Footplate 80x80x30 cm dengan kedalaman -1.50 m dari muka tanah
asli.
D. Berikut resume pembesian elemen - elemen struktur :
PEMBESIAN FOOTPLATE
TULANGAN ARAH X TULANGAN ARAH Y
NO. ITEM TUL. SAMPING
TOP BOTTOM TOP BOTTOM
1 FP1 120 x 120 x 30 cm D10 - 150 D10 - 150 D10 - 150 D10 - 150 -
PEMBESIAN PELAT
TULANGAN ARAH X TULANGAN ARAH Y
NO. ITEM TUL. SAMPING
TOP BOTTOM TOP BOTTOM
1 Pelat Lantai tbl. 25 cm M10‐150 M10‐150 M10‐150 M10‐150 -
BAB I
PRELIMINARY DESIGN
1
SPESIFICATION SELF BUNDED FUEL TANK
2
1.3.2. Beban Angin
Aplikasi Beban Angin ( SNI 1727 - 2020 Ps. 26.10.2 )
a. Tekanan Velositas
3
Faktor Arah Angin diambil berdasarkan tabel 26.10-1
untuk atap dan dinding kd 0.85
Bangunan berada di ketinggian +270 MDPL dan ketinggian bangunan 3 m sehingga dipakai
untuk ketinggian exposure tekanan 273 m atau setara 895 ft. Sehingga diambil ketinggian
maksimum eksposure 500 ft
4
Koefisien Exposure Velositas diambil berdasarkan tabel 26. 10-1 dengan ketinggian atap
500 ft
kz 1.89
3
untuk h/L = 0.5 dan x/L = 2.4/6 = 0.4 maka koefisien pengali topografi adalah
6
k1 0.72
k2 0.88
k3 0.3
2
kzt ( 1 k1 k2 k3) 1.416
Perhitungan tekanan velositas untuk daerah Banyuwangi yang dekat dengan pantai
kecepatan angin maksimum 90 km/jam.
m
Va 0.278 90 25.02
s
qz
0.613 kd kz kzt Va
2
87.311 kg/m2
10
5
b. Tekanan Angin Desain untuk SPBAU ( Sistem Penahan Beban Angin Utama )
273
Ketinggian Tangki : Ha 895.669 ft
0.3048
6
Dari tabel di atas di dapatkan untuk beban angin tekan eksternal
Beban angin pada dinding
Angin datang
Cp1 0.8 ( untuk angin datang )
Cp2 0.3 ( untuk arah angin pergi ) ( L/B = 6/2.4 = 2.5 )
G 0.85 sesuai pasal 26.9.1 untuk gedung kaku efek tiup angin boleh diambil 0.85
qz 87.311 kg/m2
7
Tabel 27.6.2 untuk ketinggian 500 ft Eksposure D
Exp 1.113
ρd1 qz Exp G Cp1 66.08 kg /m2
ρa1 qz Exp G Cp1 14.868 kg /m2 ( Angin Hisap )
8
3. Beban Gempa
Lokasi Proyek : Banyuwangi
Fungsi Bangunan : Mining Area PIT Stop Facility
Kategori Resiko : II untuk Fasilitas Manufaktur
( Tabel 3 SNI 1726 - 2019 )
Kelas Situs : SE tanah sedang untuk Nspt N<15 ( Tabel 5 SNI 1726 - 2019 )
Tabel 5. Dalam hal ini, kelas situs dengan kondisi yang lebih buruk harus diberlakukan.
Apabila tidak tersedia data tanah yang spesifik pada situs sampai kedalaman 30 m,
maka sifat-sifat tanah harus diestimasi oleh seorang ahli geoteknik yang memiliki
sertifikat/izin keahlian dengan menyiapkan laporan penyelidikan tanah berdasarkan
kondisi geotekniknya. Jika sifat tanah yang memadai tidak tersedia untuk penentuan
kelas situs, maka kelas situs SE harus digunakan sesuai dengan persyaratan 0,
kecuali otoritas yang berwenang atau data geoteknik menunjukkan situs termasuk
dalam kelas situs lainnya. Penetapan kelas situs SA dan kelas situs SB tidak
diperkenankan jika terdapat lebih dari 3 m lapisan tanah antara dasar telapak atau rakit
fondasi dan permukaan batuan dasar
Dengan menggunakan hanya data tanah sondir dan tidak memadai maka kelas Situs
digunakan adalah kelas situs E
9
Jumlah Lantai : 1 Lantai
Kategori Desain : D ( Tabel 8 dan 9 SNI 1726-2019 )
Seismic SDS > 0.5 dan SD1 > 0.2
10
Sistem Struktur : Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus ( Tabel 12 SNI 1726-2019 )
yang diijinkan
11
Peta Zonasi Gempa ( CRs )
12
Peta Zonasi Gempa ( MCER,Ss )
Parameter Ss ( percepatan batuan dasar pada periode pendek ) dan S1 ( percepatan batuan
dasar periode 1 detik ) harus itetapkan masing - masing dari respon spektral percepatan 0.2
detik dan 1 detik dalam peta gempa dengan kemungkinan 1 % terlampaui dalam 50 tahun dan
dinyatakan dalam bilangan desimal terhadap percepatan gravitasi.
Grafik Respons Spektrum Daerah Banyuwangi - Jawa Timur
13
1.4 Perencanaan Dimensi Pelat, Balok, dan Kolom Beton
1.4.1 Perencanaan Dimensi Balok
Untuk balok nonprategang yang tidak bertumpu atau melekat pada partisi atau konstruksi lain yang
mungkin rusak akibat lendutan yang besar, ketebalan keseluruhan pelat h tidak boleh kurang dari batas
minimum pada Tabel 9.3.1.1, kecuali jika hasil hitungan pada batas lendutan 9.3.2 terpenuhi.
14
BAB II
PERENCANAAN PELAT LANTAI
Dasar perhitungan :
Pada dasar pelat merupakan tanah timbunan yang dipadatkan. Dari kondisi tersebut maka
pelat akan dianalisa menggunakan pelat diatas tanah timbunan dengan mengasumsikan
pendukung pelat adalah reaksi dari modulus tanah dasar yakni lapisan pasir urug. Berikut
table dari reaksi modulus tanah dasar :
Tabel 2.1 Tabel Reaksi Modulus Tanah Dasar
Modulus reaksi tanah dasar diambil Medium Dense Sand sebesar 800 kN/m3. Modulus reaksi
tanah dasar ini akan digunakan sebagai spring/perletakan elastis pelat karena pelat dianggap
berada pada pondasi elastis. Pada SAP 2000 akan dimasukkan sebagai spring area dengan
meshing area 0,1 x 0,1 m. Meshing area tidak dibatasi semakin detail maka akan menghasilkan
hasil yang lebih teliti.
Menghitung kekakuan pegas translasi dari reaksi modulus tanah dasar yaitu dengan persamaan
berikut :
1
k1 h h
2
6
2.2 Beban yang Bekerja
Berat sendiri pelat : 2400 kg/m3 ( dihitung oleh SAP 2000 )
Beban Hidup Merata : 6 kN/m2
Beban Hidup Terpusat : 56,25 kN ( Beban Gandar 10 ton )
Faktor Kejut : 0,3
Beban Dinamis : (1+0,3 ) x 56,25 = 73.125 kN
Kombinasi Pembebanan : 1,2 DL + 1,6 LL
15
ANALISA SAP 2000 :
Pemodelan & Pembebanan Pelat SAP 2000:
16
Hasil analisa struktur akibat beban mati dan beban hidup :
17
untuk fc = 25 Mpa ----> β 0.85
Adapun data - data perencanaan untuk penulangan lantai :
Tebal pelat : tp 250 mm
Tebal decking dc 40 mm
Diameter tulangan rencana ϕ 10 mm
Mutu tulangan baja fy 500 Mpa
Mutu beton fc 25 Mpa
dx tp dc ( 0.5 10) 205 mm
dy tp dc 8 ( 0.5 10) 197 mm
β 0.85
b1 1000 mm
Berdasarkan SNI 2847 pasal 10.4.3 :
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.0197
fy
Berdasarkan SNI 2847-2019 Ps. 7.6.1 untuk tulangan lentur minimum pelat non prategang
untuk fy < 420 Mpa :
ρmin 0.0020 ( keperluan minimum untuk tulangan susut pelat )
fy
m 23.53
0.85 fc
Mu
Mn 48032500 Nmm
0.8
Mn N
Rn 1.143
2 2
b1 dx mm
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0024
m
18
ρperlu 0.0024 > ρmin 0.002
2
Asperlu ρperlu b1 dx 481.94 mm
Sehingga untuk pelat lantai digunakan tebal pelat 250 mm dengan pembesian wiremesh
M10-150
19
BAB III
PEMBEBAN DAN PEMODELAN STRUKTUR
Berat sendiri Tie Beam dan Kolom Pedestal akan dihitung oleh ETABS V 9.07
Berat jenis beton 2400 kg/m3
Ec 4700 fc ( SNI 03-2847-2019 pasal 10.5.1 untuk beton normal )
Es 200000 Mpa ( SNI 03-2847-2019 pasal 10.5.2 )
20
B. Beban Angin ( Mengacu Pada SNI 1727 - 2020 Ps. 26 dan Ps. 27 )
Beban angin pada dinding
Angin datang
Cp1 0.8 ( untuk angin datang )
Cp2 0.3 ( untuk arah angin pergi ) ( L/B = 6/2.4 = 2.5 )
G 0.85 sesuai pasal 26.9.1 untuk gedung kaku efek tiup angin boleh diambil 0.85
qz 87.311 kg/m2
Exp 1.113
ρd1 qz Exp G Cp1 66.08 kg /m2
ρa1 qz Exp G Cp1 14.87 kg /m2 ( Angin Hisap )
Sehingga distribusi beban angin terpusat pada 1 titik kolom pedestal adalah
sebagai berikut :
1. Untuk Arah X beban angin tekan pada bidang permukaan Self Bunded Fuel Tank dan
didistribusikan pada 2 kolom pedestal penumpu :
( 2.2 2.75 ρd1)
Pwx 2 kN
2 100
2. Untuk Arah Y beban angin tekan pada bidang permukaan Self Bunded Fuel Tank dan
didistribusikan pada 2 kolom pedestal penumpu :
( 5.8 2.75 ρd1)
Pwy 5.27 kN
2 100
21
C. Pembebanan Gempa
Lokasi Proyek : Banyuwangi
Fungsi Bangunan : Mining Area PIT Stop Facility
Kategori Resiko : II untuk Fasilitas Manufaktur
( Tabel 3 SNI 1726 - 2019 )
Faktor Keutamaan : 1 ( Tabel 4 SNI 1726 - 2019 )
Kelas Situs : SE tanah sedang untuk Nspt N<15 ( Tabel 5 SNI 1726 - 2019 )
Jumlah Lantai : 1 Lantai
Kategori Desain : D ( Tabel 8 dan 9 SNI 1726-2019 )
Seismic SDS > 0.5 dan SD1 > 0.2
Sistem Struktur : Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus ( Tabel 12 SNI 1726-2019 )
yang diijinkan
Koefisien Modifikasi :R=8
Response
Faktor Kuat Lebih Sistem : 3
Faktor Pembesaran : Cd = 5.5
Defleksi
22
3.2 Kriteria Analisa Struktur
Analisa struktur menggunakan analisa 3D SRPMK sesuai dengan tabel 9 SNI 1726-2019
dengan lantai tingkat sebagai diafragma
Penggabungan pengaruh pembebanan gempa menurut UBC section 1633.1 :
1. 100 % beban desain gempa pada satu arah ditambah 30 % beban desain gempa dari arah
tegak lurus atau
2. menggunakan metode hasil akar dua dari jumlah kuadrat masing2 beban (SRSS)
Reduksi kekakuan elemen struktur mengacu pada SNI 2847-2019 Ps. 6.6.3.1
Dimana :
D adalah Beban Mati
L adalah Beban Hidup
Lr adalah Beban Hidup Atap
R adalah Beban Hujan
W adalah Beban Angin
E adalah Beban Gempa
23
3.4 Pemodelan Struktur
1. Define Material ETABS
2. Define Section & Reduce Inersia mengacu SNI 2847 : 2019 Ps. 6.6.3.1
Define Section PD1 30x30 cm
24
Define Section S2 20x25 cm
2. Peemodelan Struktur 3D
3. Denah Perletakan
25
4. Denah Tie Beam
26
6. Beban Hidup pada Kolom Pedestal
Beban Hidup Atap 0.96 kN/m2 ( untuk Manitanance )
sehingga beban hidup terpusat yang di distribusikan pada kolom pedestal sebesar :
ukuran tangki :
b 2.2 m
h 5.8 m
0.96 b h
PL1 3.06 kN
4
27
8. Pembebanan Gempa
Response Spektrum Function Daerah Grafik Respons Spektrum Daerah Banyuwangi -
Tanah Lunak - Kategori Resiko I
I g m
1.226
R 2
s
28
Mode Shape Bangunan
Pada mode shape 1 dan mode shape 2 masih dominan translasi ( Memenuhi persyaratan
SNI 1726 Ps. 7.1.1 )
Output Grafik Bidang Momen
29
BAB XXII
BASEPLATE K1
1. DATA TUMPUAN
Reaksi kolom
Pu ( 95.59 3.06) 1000 98650 N
Mu 0 Nmm
Vu 5.27 1000 5270 N
Kolom Beton
fc 25 Mpa
b 300 mm
l 300 mm
Kolom Baja
Profil balok baja menggunakan L 120 x 120 x 10
ht 100 mm tw 10 mm
bt 100 mm tf 10 mm
Angkur Baut
Jenis angkur yang digunakan BJ 41
fub 410 Mpa n 4 buah
fyb 250 Mpa f 125 mm
d 10 mm Lb 400 mm
30
2. EKSENTRISITAS BEBAN
Eksentrisitas beban
Mu L
e 0 mm 50 mm
Pu 6
h ht tf 90 mm
h
et f 170 mm
2
h
ec f 80 mm
2
digunakan jumlah angkur baut : n 4 buah
ϕt 0.9
31
4. GAYA GESER PADA ANGKUR BAUT
ϕf 0.75
Tegangan Geser
32
Gaya Tarik
Angkur Baut
fyb
Lmin fc 312.5 mm Lb 400 mm Ok..!
4 fc
33
BAB V
PERENCANAAN KOLOM PEDESTAL
Dengan menggunakan tulangan longitudinal 8D13 cukup untuk menahan beban yang bekerja
Syarat luas tulangan longitudinal kolom (SNI 2847-2019 Ps. 18.7.4) tidak boleh kurang dari
0,01Ag dan tidak boleh lebih besar dari 0,06 Ag.
Luas tulangan longitudinal kolom yang dipakai : 2
Ast 0.785 13 8 1061.32 mm
Astmin 0.01 Ag 900 mm
34
5.1.2 Tulangan geser kolom
Mnl 10.412 10000 104120 kgcm
Mnr 10.412 10000 104120 kgcm
Ln 115 30 85 cm
Nu λ fc bw d 68038.8 N
Vc 0.17 1 ( SNI 03-2847-2019 Ps. 22.5.6.1 )
14Ag
Vu
Vs Vc 35373.71 N Perlu tulangan minimum !!
0.75
Mengacu pada SNI 2847 - 2019 Ps. 10.6.2.1 Bila tulangan geser diperlukan Avmin harus lebih
besar dari :
Vsmin1 0.35bw d 25095 N
35
SNI 2847-2019 Ps. 18.7.5.3
Spasi tulangan transversal tidak boleh melebihi nilai terkecil dari :
h
s1 75 mm
4
s2 6 13 78 mm
s3 150 mm
maka dipasang sengkang untuk pengekangan ϕ8 - 75
36
BAB VI
PERHITUNGAN PONDASI FOOTPLATE
37
HASIL TEST DCP AREA FUEL STATION
Berdasarkan data uji DCP lapangan didapatkan pada permukaan nilai DCP adalah 10
mm/blows maka diambil nilai terendah 5 mm/blows, sehingga korelasi untuk nilai konus qc
adalah sebagai berikut :
10
x 1 cm/blows
10
1.166
qc 93.85 ( x ) 93.85 kg/cm2
38
Beban yang Bekerja
Pu 14954.83 kg
Mx 866.03 1.15 995.93 kgm
My 1327.14 1.15 1526.21 kgm
Dimensi pondasi
B 120 cm L 120 cm
Ap B L 14400 cm
2
2
B L 2
Wx 288000 cm
6
2
B L 2
Wy 288000 cm
6
Tegangan yang terjadi
Pu Mx 100 My 100
σmax 1.914kg/cm2 qall 2.35 kg/cm2
Ap Wx Wy
39
Adapun data - data perencanaan untuk penulangan pondasi :
Tebal pelat : h 300 mm
Tebal decking s 40 mm
Diameter tulangan rencana D10
Mutu tulangan baja fy 420 Mpa
Mutu beton fc 25 Mpa
daksen 40 10 50 mm
d h daksen 250 mm
β 0.85
b 800 mm
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.03
fy
ρmin 0.002
fy
m 19.76
0.85 fc
Mn
Rn 0.67 N /mm2
2
b d
2m Rn
1 1
ρ
fy
0.0016
m
40
BAB VII
PERHITUNGAN SLOOF S1
4700 fc kN
Ec 23.5
1000 2
m
3
b h 4
Ib 714.583
m
12 1000000
Gaya tekan akibat beban lateral Gempa diterima balok pengikat sebesar 25% SNI 1726-2019
Pu 31.79 kN
0.25 Pu 7.947 kN
41
7.2 Kontrol Tulangan Lentur Sloof menggunakan interaki Tekan Lentur dengan PCA COL
Dengan menggunakan pembesian 6D13 mampu menahan beban maksimum dan penurunan yang
akan terjadi.
fc b d
Vc 49250 N
6
Mutot
Vu 1000 3994.547 N
Lb
Vc 49250 N
Vu
Vs Vc 44550.533 N Perlu tulangan geser minimum !!
0.85
b d
Vsmin 19700 N Vs 44550.533 N
3
2 2
Bila dipasang tulangan Φ8 sebagai sengkang, Av 2 0.785 8 100.48 mm
fy 280 Mpa
Av fy d
s. 422.016 mm
Vsmin
sehingga dipakai tulangan geser tumpuan ϕ8 - 200 dan lapangan ϕ8 - 200
42
BAB VIII
PERHITUNGAN SLOOF S2
4700 fc kN
Ec 23.5
1000 2
m
3
b h 4
Ib 260.417 m
12 1000000
Gaya tekan akibat beban lateral Gempa diterima balok pengikat sebesar 25% SNI 1726-2019
Pu 146.66 kN
0.25 Pu 36.665 kN
43
8.2 Kontrol Tulangan Lentur Sloof menggunakan interaki Tekan Lentur dengan PCA COL
Dengan menggunakan pembesian 4D13 mampu menahan beban maksimum dan penurunan yang
akan terjadi.
fc b d
Vc 32583.333 N
6
Mutot
Vu 1000 9744.149 N
Lb
Vc 32583.333
N
Vu
Vs Vc 21119.629 N Perlu tulangan geser minimum !!
0.85
b d
Vsmin 13033.333
N Vs 21119.629 N
3
2 2
Bila dipasang tulangan Φ8 sebagai sengkang, Av 2 0.785 8 100.48 mm
fy 280 Mpa
Av fy d
s. 422.016 mm
Vsmin
d
smax 97.75 mm
2
sehingga dipakai tulangan geser tumpuan ϕ8 - 100 dan lapangan ϕ8 - 100
44
45
09/07/23 pcaColumn V3.63 - PORTLAND CEMENT ASSOCIATION - Page 1
11:32:54 Licensed to: KLEVE untitled
========================================================================
Computer program for the Strength Design of Reinforced Concrete Sections
========================================================================
General Information:
====================
File Name: untitled.col
Project:
Column: Engineer:
Code: ACI 318-02 Units: Metric
Material Properties:
====================
f'c = 25 MPa fy = 420 MPa
Ec = 23500 MPa Es = 199955 MPa
Ultimate strain = 0.003 mm/mm
Beta1 = 0.85
Section:
========
Rectangular: Width = 300 mm Depth = 300 mm
Reinforcement:
==============
Rebar Database: ASTM A615M
Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2)
---- --------- ----------- ---- --------- ----------- ---- --------- -----------
# 10 10 71 # 13 13 129 # 16 16 199
# 19 19 284 # 22 22 387 # 25 25 510
# 29 29 645 # 32 32 819 # 36 36 1006
# 43 43 1452 # 57 57 2581
Confinement: Tied; #10 ties with #32 bars, #13 with larger bars.
phi(a) = 0.8, phi(b) = 0.9, phi(c) = 0.65
Layout: Rectangular
Pattern: All Sides Equal (Cover to longitudinal reinforcement)
Total steel area, As = 1032 mm^2 at 1.15%
8 #13 Cover = 40 mm
Factored Loads and Moments with Corresponding Capacities: (see user's manual for notation)
=========================================================
Pu Mux Muy fMnx fMny
No. kN kN-m kN-m kN-m kN-m fMn/Mu
--- ----------- ----------- ----------- ----------- ----------- --------
1 85.9 0.0 0.0 55.4 0.0 999.999
2 85.1 3.4 5.2 30.0 46.0 8.845
3 84.4 6.8 10.4 30.0 46.0 4.421
4 146.7 0.0 0.0 61.4 0.0 999.999
5 145.5 -3.0 -1.7 -50.5 -27.9 16.679
6 144.3 -6.1 -3.3 -50.5 -27.9 8.332
7 85.9 0.0 0.0 55.4 0.0 999.999
8 85.1 3.4 1.7 49.2 24.2 14.479
9 84.4 6.8 3.3 49.1 24.2 7.232
10 146.7 0.0 0.0 61.4 0.0 999.999
11 145.5 -3.0 -5.2 -28.8 -49.6 9.526
12 144.3 -6.1 -10.4 -28.8 -49.6 4.759
13 85.9 0.0 0.0 55.4 0.0 999.999
14 85.1 3.0 5.2 27.6 47.4 9.112
15 84.4 6.1 10.4 27.6 47.4 4.552
09/07/23 pcaColumn V3.63 - PORTLAND CEMENT ASSOCIATION - Page 3
11:32:55 Licensed to: KLEVE untitled
========================================================================
Computer program for the Strength Design of Reinforced Concrete Sections
========================================================================
General Information:
====================
File Name: untitled.col
Project:
Column: Engineer:
Code: ACI 318-02 Units: Metric
Material Properties:
====================
f'c = 25 MPa fy = 420 MPa
Ec = 23500 MPa Es = 199955 MPa
Ultimate strain = 0.003 mm/mm
Beta1 = 0.85
Section:
========
Rectangular: Width = 200 mm Depth = 350 mm
Reinforcement:
==============
Rebar Database: ASTM A615M
Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2)
---- --------- ----------- ---- --------- ----------- ---- --------- -----------
# 10 10 71 # 13 13 129 # 16 16 199
# 19 19 284 # 22 22 387 # 25 25 510
# 29 29 645 # 32 32 819 # 36 36 1006
# 43 43 1452 # 57 57 2581
Confinement: Tied; #10 ties with #32 bars, #13 with larger bars.
phi(a) = 0.8, phi(b) = 0.9, phi(c) = 0.65
Layout: Rectangular
Pattern: Sides Different (Cover to longitudinal reinforcement)
Total steel area, As = 1032 mm^2 at 1.47%
Top Bottom Left Right
-------- -------- -------- --------
Bars 3 #13 3 #13 1 #10 1 #10
Cover(mm) 40 40 40 40
Factored Loads and Moments with Corresponding Capacities: (see user's manual for notation)
=========================================================
Pu Mux fMnx
No. kN kN-m kN-m fMn/Mu
--- ------------ ------------ ------------ --------
1 36.7 31.3 58.8 1.877
========================================================================
Computer program for the Strength Design of Reinforced Concrete Sections
========================================================================
General Information:
====================
File Name: untitled.col
Project:
Column: Engineer:
Code: ACI 318-02 Units: Metric
Material Properties:
====================
f'c = 25 MPa fy = 420 MPa
Ec = 23500 MPa Es = 199955 MPa
Ultimate strain = 0.003 mm/mm
Beta1 = 0.85
Section:
========
Rectangular: Width = 200 mm Depth = 250 mm
Reinforcement:
==============
Rebar Database: ASTM A615M
Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2)
---- --------- ----------- ---- --------- ----------- ---- --------- -----------
# 10 10 71 # 13 13 129 # 16 16 199
# 19 19 284 # 22 22 387 # 25 25 510
# 29 29 645 # 32 32 819 # 36 36 1006
# 43 43 1452 # 57 57 2581
Confinement: User-defined; #10 ties with #32 bars, #13 with larger bars.
phi(a) = 0.8, phi(b) = 0.9, phi(c) = 0.75
Layout: Rectangular
Pattern: Sides Different (Cover to longitudinal reinforcement)
Total steel area, As = 516 mm^2 at 1.03%
Top Bottom Left Right
-------- -------- -------- --------
Bars 2 #13 2 #13 0 #10 0 #10
Cover(mm) 25 25 25 25
Factored Loads and Moments with Corresponding Capacities: (see user's manual for notation)
=========================================================
Pu Mux fMnx
No. kN kN-m kN-m fMn/Mu
--- ------------ ------------ ------------ --------
1 36.7 23.4 23.6 1.008