PENDAHULUAN
Berat Beban
No Jenis Beban Tebal (m) (Kn/m3) (Kn/m)
1 Lapisan Aspal + overlay 0,1 22 2,2
2 Air Hujan 0,05 9,8 0,49
Beban mati tambahan Qma 2,69
Kondisi layan
Momen tumpuan maksimum MEWTS 0,0609375 kN.m'
Momen lapangan maksimum MEWLS 0,10960 kN.m'
Kondisi Ultimit
Momen tumpuan maksimum MEWTU 0,08775 kN.m'
Momen lapangan maksimum MEWLU 0,157826698 kN.m'
Daya Keadaan
No Jenis beban Faktor beban layan ultimit Mlapangan Mtumpuan
1 Berat sendiri Kms 1 1,3 0,352083333 0,704166667
B.Mati
2 tambahan Kma 1 2 0,236776042 0,473552083
3 Beban truk T Ktt 1 1,8 26,736 29,70703125
Pengaruh
4 temp. Ket 1 1,2 22,79 6,510416667
5.a Beban angin Kew 1 0,10960 0,0609375
5.b Beban angin Kew 1,2 0,15783 0,08775
f2
. Kombinasi 1-Momen Lapangan
Kond layan Kond ultimit
Faktor beban Aksi Aksi
M
No Jenis beban Laya Ultimi Lapangan
n t MS Lapangan Mu Lapangan
0,35208333 0,45770833
1 Berat sendiri 1 1,3 0,35208333 x KBL 3 x KBU 3
B.Mati 0,23677604 0,47355208
2 tambahan 1 2 0,23677604 x KBL 2 x KBU 3
26,7363281 48,1253906
3 Beban truk T 1 1,8 26,7363281 x KBL 3 x KBU 3
4 Pengaruh temp. 1 1,2 22,7864583 o KBL 22,79 o KBL 22,79
5.a Beban angin 1 0,10960187
5.
b Beban angin 1,2 0,1578267
50,1116458 71,8431093
∑ 3 8
f3. Kombinasi 1-Momen Tumpuan
Local Side
Cone Friction Jenis Tanah
Elevasi friction
No Resistance(Kg/cm²) Ratio(Fr) (%) (Fig.4.23)
(Kg/cm²)
A B C D E
Kc*((Li/
1,180
8D)*Hpi*Oi) 0,203125 0,0203125 0,01125 2,250 160 132,8 0,13
Kc*((Li/
1,170
8D)*Hpi*Oi) 0,21875 0,021875 0,03625 7,778 160 455,0 0,46
Kc*((Li/
1,160
8D)*Hpi*Oi) 0,3125 0,03125 0,06125 7,222 160 418,9 0,42
Kc*((Li/
1,160
8D)*Hpi*Oi) 0,328125 0,0328125 0,07625 3,000 160 174,0 0,17
Kc*(Hpi*Oi) 0,3125 0,03125 1,160 0,08625 1,333 160 247,5 0,25
Kc*(Hpi*Oi) 0,32291667 0,0322917 1,165 0,11125 8,333 160 1553,3 1,55
Kc*(Hpi*Oi) 0,41666667 0,0416667 1,140 0,13625 8,889 160 1621,3 1,62
Kc*(Hpi*Oi) 0,44791667 0,0447917 1,139 0,16125 13,889 160 2531,1 2,53
Kc*(Hpi*Oi) 0,51041667 0,0510417 1,140 0,18625 16,667 160 3040,0 3,04
Kc*(Hpi*Oi) 0,5625 0,05625 1,120 0,21125 20,000 160 3584,0 3,58
Kc*(Hpi*Oi) 0,61458333 0,0614583 1,119 0,23625 23,889 160 4277,1 4,28
Kc*(Hpi*Oi) 0,6875 0,06875 1,110 0,26125 23,889 160 4242,7 4,24
Kc*(Hpi*Oi) 0,70833333 0,0708333 1,100 0,28625 26,111 160 4595,6 4,60
Kc*(Hpi*Oi) 0,79166667 0,0791667 1,099 0,31125 23,889 160 4200,6 4,20
Kc*(Hpi*Oi) 0,88541667 0,0885417 1,100 0,33625 23,889 160 4204,4 4,20
Kc*(Hpi*Oi) 0,89583333 0,0895833 1,099 0,36125 27,222 160 4786,8 4,79
Kc*(Hpi*Oi) 0,89583333 0,0895833 1,080 0,38625 23,889 160 4128,0 4,13
Kc*(Hpi*Oi) 1,04166667 0,1041667 1,02 0,41125 24,444 160 3989,33 3,99
Kc*(Hpi*Oi) 1,375 0,1375 1,12 0,43625 49,444 160 8860,44 8,86
Kc*(Hpi*Oi) 0,83333333 0,0833333 1,12 0,44625 10,000 160 1792 1,79
Dimana:
Cn rata-rata ujung= nilai cone resistance rata-rata, satuan kg/cm2
Ap = Luas penampang ujung pile, satuan cm2
Sedangkan Ap (Luasan ujung tiang) di cari dengan menggunakan rumus :
Ap = B x B (untuk bujur sangkar)
Ap = ¼ x л x D²(untuk Lingkaran)
Qb = 6,9 x (40 x 40)
= 11189 kg = 11,89 ton
.
Untuk menentukan nilai cone resistance rata-rata menggunakan persamaan:
Cn1 = Harga konus rata-rata dihitung mulai dari ujung tiang (pile) sampai 4D
kebawah di elevasi (Elv Ujung Tiang + 4D)
Cn2 = Harga rata-rata dari konus (minimum) dihitung mulai dari ujung tiang sampai 4D ke
bawah (Lebih kecil dari rata-rata Cn1) tetap berada di elevasi (Elv Ujung Tiang + 4D)
Cn3 = Harga rata-rata dari konus minimum dihitung mulai dari ujung tiang sampai 8D ke atas
(Cari Cn3 rata-rata “Misal diantara 8D rata-rata 18,5 maka ambil nilai yang lebih kecil
kemudian rata-ratakan kembali) di elevasi (Elv Ujung Tiang – 8D)
Cn rata − rata = jumlah nilai Cn dari ujung tiang samapi 8D ketas/jumlah data persegem
CN1 Berada di kedalaman 19,4 m – 20,8 m
Kedalama
Cone
n
H (m)
Resistanc
meter
e
19 0,40 5,0
0,60 6,0
0,80 5,0
CN1 0,00 5,0
20 0,00 5,0
0,20 6,0
0,40 6,0
0,60 6,0
0,80 6,5
CN1 RATA-RATA 5,61
CN2 diambil dari nilai yang lebih kecil dari CN1 rata-rata
Kedalaman Cone
H (m)
meter Resistance
19 0,40 6,00
CN2 0,80 5,00
0,00 5,00
20 0,00 5,00
CN2 RATA-RATA 5,25
16 0,00 7
0,20 7
0,40 7
0,60 7
0,80 7,5
17 0,00 7,5
0,20 7,5
0,40 7,5
0,60 7,5
0,80 10
18 0,00 10
0,20 12
0,40 12,5
0,60 13
0,80 11
19 0,00 7,5
0,20 7,5
0,40 5
Wtotal
= 779,0
276,87
= 2,81362
SF TERJADI 2,81362 > SF IZIN 2,7 AMAN
Ekonomis
Eff Aman = Qall group - W Total x 100%
Wtotal
288,52 - 276,87
=
276,87
= 0,04208 x 100%
= 4%
BAB III
DASAR TEORI
Abutment atau kepala jembatan adalah salah satu bagian konstruksi jembatan yang
terdapat pada ujung-ujung jembatan yang berfungsi sebagai pendukung bagi bangunan diatasnya
dan sebagai penahan tanah timbunan oprit. Konstruksi abutment juga dilengkapi dengan
konstruksi sayap untuk menahan tanah dengan arah tegak lurus dari as jalan. Bentuk umum
abutment yang sering dijumpai baik pada jembatan lama maupun jembatan baru pada prinsipnya
semua sama yaitu sebagai pendukung bangunan atas, tetapi yang paling dominan ditinjau dari
kondisi lapangan seperti daya dukungtanah dasar dan penurunan (seatlement) yang terjadi.
Adapun jenis abutment ini dapat dibuat dari bahan seperti batu atau beton bertulang dengan
konstruksi seperti dinding atau tembok.
3.2.2 Kapasitas dukung kelompok pile
Pada umumnya untuk meneruskan beban dari struktur atas ke lapisan tanah dibawahnya,
pondasi tiang digunakan dalam bentuk kelompok/grup. Kemudian masing-masing tiang dalam
grup diikat bagian atasnya dengan kepala tiang/pile cap agar tiang-tiang tersebut dapat mengikat
satu sama lain. Pondasi tiang grup bertujuan untuk menggabungkan kekuatan banyak tiang
menjadi grup tiang, agar bisa menerima beban yang lebih besar dibandingkan den merupakan
contoh dari konfigurasi grup tiang per pile cap.
Gambar 1.3 Tampak denah (atas) pile group pada 1 abutment
Untuk mengitung kapasitas dukung ultimate group pada 1 pile dapat menggunakan persamaan
berikut :
Q ult group = N x Eg x Q ult 1 pile (satuan ton)
Dimana :
N = jumlah pile group (contoh gbr 10, N=10)
Q ult 1 pile = Kapasitas dukung ultimite 1 pile (ton), yang telah dihitung
sebelumnya, atau dalam soal bsia saja diketahui.
Eg = Efisiensi group pada Group pile, nilai maksimum Eg = 1