Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Beban berat sendiri balok diafragma pada Girder dihitung sbb.
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang
menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu
memikul beban tambahan seperti :
Panjang Girder L= 50
Gaya geser dan Momen pada T-Girder akibat berat sendiri (MS)
Vms = 1/2 * Qms * L = 67.575 kn
Mms = 1/8 *Qms * L^2 = 844.6875 knm
3.BEBAN LALU LINTAS
3.1 BEBAN LAJUR "D" (TD)
Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata /BTR
(Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti pd Gambar
1. UDL mempunyai intensitas q (kPa) yg besarnya tergantung pd panjang bentang L yg
dibebani lalu-lintas seperti Gambar dibawah ini atau dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut :
Memakai L > 30 m
Untuk panjang bentang L= 50 m
q= 7.2 kPa
KEL mempunyai batas p= 49 kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
Gaya geser dan momen pada T-Girder akibat beban lajur "D" "
VTD = 1/2 * (QTD * L + PTD) = 364.31 kN
MTD = 1/8 QTD * L^2 + 1/4 * PTD*L = 5282.75 kNm
3.2 BEBAN TRUK "T" (TT)
a 5 meter
b 4 meter
L 50 meter
Gaya geser dan momen pada T-Gider akibat beban truk "T" :
VTT = Σ ( v * p ) * PTT = 287 kn
MTT = Σ ( m * p ) * PTT = 2170 knm
Gaya geser dan momen yang terjadi akibat pembebanan lalu-lintas, diambil yang
memberikan pengaruh terbesar terhadap T-Girder di antara beban "D" dan beban "T".
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang,
dan dianggap bekerja pada jarak 1.80 m di atas lantai jembatan. Besarnya gaya ) sebagai
berikut :
rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai berikut :
Memakai L < 80 m
Panjang Bentang Girder L= 50 m
Jumlah Girder n_girder = 6
Gaya Rem HTB = 250 kN
Jarak Antar Girder s= 1.7
Gaya Rem untuk Lt < 80 m TTB = HTB / n_girder = 41.666666667
Gaya rem juga dapat diperhitungkan sebesar 5% beban lajur "D" tanpa faktor beban
Gaya rem, TTb = 5% beban lajur "D" tanpa faktor beban dinamis,
Qtd = q * s = 12.24 kn/m
Ptd = P * s = 83.3 kN
TTB = 0.05 * (Qtd*L + PTD) = 34.765 kN
Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin
yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
Gaya geser dan momen pada Girder akibat pengaruh temperatur, diperhitungkan terhadap
gaya yang timbul akibat pergerakan temperatur (temperatur movement) pada tumpuan
(elastomeric bearing) dengan perbedaan temperatur sebesar :
Gaya gempa vertikal pada girder dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke
bawah minimal sebesar 0.10 * g ( g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50%
koefisien gempa horisontal statik ekivalen
Wt = Berat total yang berupa Berat sendiri dan beban mati tambahan
Kp = = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang
diperlukan untuk menimbulkan satu satuan lendutan
g = Percepatan Gravitasi bumi (9.81 m/det^2) 9.81 m/det2
Berat Total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
Wt = Pms + Pma =
Berat Sendiri Qms = 29.0025 kn/m
Beban mati tambahan Qma = 2.703 kN/m
Panjang Bentang L= 50 meter
Berat Total Wt = ( Qms + Qma) * L = 1585.275 knN
Ukuran girder b= 0.7 m h= 2.3 m
Mome inersia penampang Girder I = 1/12 *b*h^3 = 0.7097416667 m4
Modulus Elastik beton Ec = 25332.084399 Mpa
EC = 25332084.399 Kpa
Kelakuan Lentur Girder Kp = 48 * Ec * I/L^3 = 6904.0265478 kN/m
Waktu Getar T = 2 * п * √[Wt / (g*Kp)] = 0.960785011 detik
Kondisi tanah dasar termasuk sedang (medium) Lokasi di wilayah gempa 3
Koefisien geser dasar C= 0.18
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton beton bertulang, maka faktor
tipe struktur dihitung dengan rumus S = 1.0 * F
dengan F = 1.25 - 0.025 * n dan F harus diambil > 1
F = Faktor perangkaan
n = Jumlah sendi plastis yang menahan deformasi struktur
untuk nilai, n =1 maka ;
F = 1.25 - 0.025 * n = 1.225
Faktor tipe struktur S = 1.0 * F = 1.225
Koefisien gempa horisontal Kh = C * S = 0.2205
Koefisien gempa vertikal Kv = 50 % Kh = 0.11025 > 0.1
diambil koefisien gempar vertikal Kv = 0.11025
Gaya gempa vertikal Teq = Kv * Wt = 174.77656875 kn
Digunakan sengkang 2 ø 10
berpenampang
Luas tulangan sengkan Av = π/4 *D^2*n = 157.07963268 mm
Jarak tulangan geser (sengkang )yang dibutuhkan
S=Av * fy * d/Vs = -31.80090743
Digunakan sengkan 2 ø 10 - 100