Anda di halaman 1dari 17

PERHITUNGAN GIRDER JEMBATAN

NAMA : SHEVA AKBAR R. NAMA : ROY MARKCELLINO


NIM : 195060107111035 NIM : 195060107111029
A. DATA STRUKTUR ATAS

Panjang Bentang Jembatan L= 50 m


Lebar Jalan (Jalur Lalu Lintas) B1= 9m
Lebar Trotoar B2= 1m
Lebar Total Jembatan B=B1 + 2*B2= 11 m
Jarak antara Girder s= 1.7 m
Dimensi Girder
Panjang bentang girder L= 50 m
Lebar Sisi Bawah b= 0.7 m
Tinggi Total h= 2.3 m
Lebar Badan bw= 0.25 m
c1= 0.225 m
c2= 0.225 m
Dimensi Diafragma
Lebar Diafragma bd= 1.45 m
Tinggi Diafragma hd= 1.95 m
Tebal Slab Lantai Jembatan ts= 0.2 m
Tebal Lapisan Aspal ta= 0.05 m
Tinggi genangan air hujan th= 0.05 m
Tinggi Bidang Samping ha= 3.7 m
Jumlah Balok Diafragma Sepanjang L nd 4 bh
Jarak antar Balok Diafragma Sd = L / (nd-1) 16.666666667 m
Dibulatkan menjadi 17 m
B. BAHAN STRUKTUR

Mutu Beton : K- 350


Kuat tekan Beton fc` =0.83*K/10 = 29.05 Mpa
Modulus Elastik Ec = 4700 * √fc` = 25332.084399 MPa
Angka poison υ = 0.2
Modulus geser G =Ec/[2*(1+u)] = 10555.035166
Koef muai panjang beton α= 0.00001
Mutu Baja :
Untuk baja tulangan dengan Dia > 12 mm U 39
Tegangan Leleh baja fy = U *10 = 390 MPa
Untuk baja tulangan dengan Dia < 12 mm U 24
Tegangan Leleh Baja fy = U *10 = 240 MPa
Spesific Gravity
Berat beton bertulang Wc = 25 kN/m3
Berat beton tidak bertulang (beton rabat) W'c = 24 kN/m3
Berat aspal Wa = 22 kN/m3
Berat jenis air Ww = 9.8 kN/m3
Berat Baja Ws = 77 kN/m3
C. ANALISIS BEBAN
1.BERAT SENDIRI (MS)

Faktor beban ultimit Kms 1.3

Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Beban berat sendiri balok diafragma pada Girder dihitung sbb.

Panjang bentang Girder L= 50 m


Berat satu balok diafragma Wd = Bd*(hd-ts)*s*wc = 107.84375 kn/m
Jumlah balok diafragma sepanjang bentang L, nd = 4
Beban diafragma pada girder Qd = nd * Wd / L = 8.6275 kn/m

No Jenis Lebar Tebal Berat Beban


(m) (m) (kn/m3) kn/m
1 Plat Lantai 1.7 0.2 25 8.5
2 Girder Bagian 2 0.25 1.45 25 9.0625
3 Girder Bagian 3 0.225 0.275 25 1.546875
4 Girder bagian 4 0.225 0.225 25 1.265625
5 Diafragma Qd = 8.6275
QMS = 29.0025
Gaya geser dan Momen pada T-Girder akibat berat sendiri (MS)
Vms = 1/2 * Qms * L = 725.0625 kn
Mms = 1/8 *Qms * L^2 = 9063.28125 knm

2. BEBAN MATI TAMBAHAN


Faktor beban ultimit : KMA 2

Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang
menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu
memikul beban tambahan seperti :

1) Penambahan lapisan aspal (overlay) dikemudian hari


2) Genangan air hujan jika sistem drainase tidak bekerja dengan baik

Panjang Girder L= 50

No Jenis Lebar Tebal Berat Beban


(m) (m) (kn/m3) kn/m
1 Lapisan Aspal 1.7 0.05 22 1.87
2 Air hujan 1.7 0.05 9.8 0.833
QMA = 2.703

Gaya geser dan Momen pada T-Girder akibat berat sendiri (MS)
Vms = 1/2 * Qms * L = 67.575 kn
Mms = 1/8 *Qms * L^2 = 844.6875 knm
3.BEBAN LALU LINTAS
3.1 BEBAN LAJUR "D" (TD)

Faktor beban ultimit : KTD = 2

Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata /BTR
(Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti pd Gambar
1. UDL mempunyai intensitas q (kPa) yg besarnya tergantung pd panjang bentang L yg
dibebani lalu-lintas seperti Gambar dibawah ini atau dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut :

Memakai L > 30 m
Untuk panjang bentang L= 50 m
q= 7.2 kPa
KEL mempunyai batas p= 49 kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :

Jarak antara Girder s= 1.7 meter


Untuk panjang bentang L= 50 meter
DLA = 0.4
Beban lajur pada Girder QTD = q *s = 12.24 kn/m
PTD = (1 + DLA) * p * s = 116.62 kn

Gaya geser dan momen pada T-Girder akibat beban lajur "D" "
VTD = 1/2 * (QTD * L + PTD) = 364.31 kN
MTD = 1/8 QTD * L^2 + 1/4 * PTD*L = 5282.75 kNm
3.2 BEBAN TRUK "T" (TT)

Faktor beban ultimit : K TT = 2


Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang
besarnya,
T= 100 KN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil,
DLA = 0.4
Beban truk "T" P TT = ( 1 + DLA ) * T = 140 kN

a 5 meter
b 4 meter
L 50 meter

Gaya Geser (kN) Momen (kNm)


p y v V*p p x m m*P
P TT 1 50 1 1 1 25 12.5 12.5
P TT 1 41 0.82 0.82 1 5 2.5 2.5
1/4 P TT 0.25 46 0.92 0.23 0.25 4 2 0.5
Σ(v*p)= 2.05 Σ(m*p)= 15.5

Gaya geser dan momen pada T-Gider akibat beban truk "T" :
VTT = Σ ( v * p ) * PTT = 287 kn
MTT = Σ ( m * p ) * PTT = 2170 knm

Gaya geser dan momen yang terjadi akibat pembebanan lalu-lintas, diambil yang
memberikan pengaruh terbesar terhadap T-Girder di antara beban "D" dan beban "T".

Gaya geser maksimum akibat beban "T", VTT = 287 kn


Momen maksimum akibat beban "D", MTT = 2170 knm
4. GAYA REM
Faktor beban ultimit : KTB 2

Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang,
dan dianggap bekerja pada jarak 1.80 m di atas lantai jembatan. Besarnya gaya ) sebagai
berikut :
rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai berikut :

Memakai L < 80 m
Panjang Bentang Girder L= 50 m
Jumlah Girder n_girder = 6
Gaya Rem HTB = 250 kN
Jarak Antar Girder s= 1.7
Gaya Rem untuk Lt < 80 m TTB = HTB / n_girder = 41.666666667

Gaya rem juga dapat diperhitungkan sebesar 5% beban lajur "D" tanpa faktor beban

Gaya rem, TTb = 5% beban lajur "D" tanpa faktor beban dinamis,
Qtd = q * s = 12.24 kn/m
Ptd = P * s = 83.3 kN
TTB = 0.05 * (Qtd*L + PTD) = 34.765 kN

Diambil gaya rem, TTB = 41.666666667 kn


Lengan terhadap titik berat balok y=1.8 + ta + h / 2 = 3m
M = TTB * y = 125 kNm
Gaya Geser dan momen maksimum pada balok akibat gaya rem
VTB = M / L = 2.5 kN
MTB = 1/2 * M = 62.5 kNm
5. BEBAN ANGIN

Faktor Beban Ultimit KEW = 1.2

Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin
yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :

TEW = 0.0012 * Cw * (VW)2 . (kn/m2) Cw = 1.2

Kecepatan angin rencana, Vw = 35 m/det


Kecepatan angin rencana dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :


TEW = 1.764 kN/m

Bidang vertikal yang ditiup angin


merupakan bidang samping kendaraan
dengan tinggi 2 meter diatas lantai
jembatan
h= 2 meter
Jarak antar roda kendaraan x= 1.75 meter

Beban akibat transfer beban angin ke lantai jembatan


Qew = 1/2 * (h/x) * Tew = 1.008

Panjang bentang Girder L= 50

VEW = 1/2 * QEW * L = 25.2 kN


MEW = 1/8 * QEW * L^2 = 315 kNm
6. PENGARUH TEMPERATUR

Faktor Beban Ultimit KEW = 1.2

Gaya geser dan momen pada Girder akibat pengaruh temperatur, diperhitungkan terhadap
gaya yang timbul akibat pergerakan temperatur (temperatur movement) pada tumpuan
(elastomeric bearing) dengan perbedaan temperatur sebesar :

Tmax = 40C dan Tmin = 15C ∆T = ( Tmax - Tmin ) / 2 T= 12.5 `C


Koefisien muai panjang untuk beton α= 0.00001 /`C
Panjang bentang Girder L= 50 m
Shear stiffnes oe elastomeric bearing k= 15000 kN/m
Temperatur movement δ = α * ΔT * L = 0.00625 m
Gaya akibat temperatur movement Fet = k * δ = 93.75 kN

Tinggi girder h= 2.3 m


Eksentrisitas e= 0.75
Momen akibat pengaruh temperatur M=FET * e = 70.3125 knm
Gaya geser dan momen pada Girder akibat pengaaruh temperatur (ET)
VET = M/ L = 1.40625 kn
MET = M = 70.3125 kNm
7. BEBAN GEMPA

Faktor Beban Ultimit KEW = 1

Gaya gempa vertikal pada girder dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke
bawah minimal sebesar 0.10 * g ( g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50%
koefisien gempa horisontal statik ekivalen

Koefisien beban gempa horisontal KH = c * s

KH = Koefisien beban gempa horisontal,


C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah
setempat
S=
Faktor tipe struktur yg berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi gempa

Waktu getar struktur dihitung dengan rumus

Wt = Berat total yang berupa Berat sendiri dan beban mati tambahan
Kp = = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang
diperlukan untuk menimbulkan satu satuan lendutan
g = Percepatan Gravitasi bumi (9.81 m/det^2) 9.81 m/det2

Berat Total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
Wt = Pms + Pma =
Berat Sendiri Qms = 29.0025 kn/m
Beban mati tambahan Qma = 2.703 kN/m
Panjang Bentang L= 50 meter
Berat Total Wt = ( Qms + Qma) * L = 1585.275 knN
Ukuran girder b= 0.7 m h= 2.3 m
Mome inersia penampang Girder I = 1/12 *b*h^3 = 0.7097416667 m4
Modulus Elastik beton Ec = 25332.084399 Mpa
EC = 25332084.399 Kpa
Kelakuan Lentur Girder Kp = 48 * Ec * I/L^3 = 6904.0265478 kN/m
Waktu Getar T = 2 * п * √[Wt / (g*Kp)] = 0.960785011 detik
Kondisi tanah dasar termasuk sedang (medium) Lokasi di wilayah gempa 3
Koefisien geser dasar C= 0.18
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton beton bertulang, maka faktor
tipe struktur dihitung dengan rumus S = 1.0 * F
dengan F = 1.25 - 0.025 * n dan F harus diambil > 1
F = Faktor perangkaan
n = Jumlah sendi plastis yang menahan deformasi struktur
untuk nilai, n =1 maka ;
F = 1.25 - 0.025 * n = 1.225
Faktor tipe struktur S = 1.0 * F = 1.225
Koefisien gempa horisontal Kh = C * S = 0.2205
Koefisien gempa vertikal Kv = 50 % Kh = 0.11025 > 0.1
diambil koefisien gempar vertikal Kv = 0.11025
Gaya gempa vertikal Teq = Kv * Wt = 174.77656875 kn

Beban Gempa Vertikal Qeq = Teq / L = 3.495531375 kN/m


Gaya geser dan momen pada Girder akibat gempa vertikal (EQ)
Veq = 1/2 * Qeq * L = 87.388284375 kN
Meq = 1/8 * Qeq * L^2 = 21.847071094 kNm
8. KOMBINASI BEBAN ULTIMIT

KOMBINASI MOMEN ULTIMIT KOMB-1 KOMB-2 KOMB-3


No Jenis Beban Faktor M Mu Mu Mu
1 Berat sendiri (MS) 1.3 9063.28125 11782.266 11782.265625 11782.27
2 B. Mati tamb (MA) 2 844.6875 1689.375 1689.375 1689.375
3 B.Lalu lintas(TD/TT) 2 5282.75 10565.5 10565.5 10565.5
4 Gaya rem (TB) 2 62.5 125 125
5 Beban angin (EW) 1.2 315 378
6 Temperatur (ET) 1.2 70.3125 84.375
7 Beban gempa (Eq) 1 21.8470711 21.84707
24540.141 24246.515625 24058.99

KOMBINASI GAYA GESER ULTIMIT KOMB-1 KOMB-2 KOMB-3


No Jenis Beban Faktor M Mu Mu Mu
1 Berat sendiri (MS) 1.3 725.0625 942.58125 942.58125 942.5813
2 B. Mati tamb (MA) 2 67.575 135.15 135.15 135.15
3 B.Lalu lintas(TD/TT) 2 287 574 574 574
4 Gaya rem (TB) 2 2.5 5 5
5 Beban angin (EW) 1.2 25.2 30.24
6 Temperatur (ET) 1.2 1.40625 1.6875
7 Beban gempa (Eq) 1 87.3882844 87.38828
1686.9713 1658.41875 1739.12

Momen ultimit rencana Girder Mu = 24540.140625 kNm


Gaya Geser ultimit rencana Girder Vu = 1739.1195344 kN
9. PEMBESIAN T-GIRDER
9.1. TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit Girder 24540.140625
Mutu beton : K-350 Kuat tekan beton = fc` = 29.05 Mpa
Mutu baja tulangan U-39 Kuat leleh baja = fy = 390 MPa
Tebal slab beton ts = 200 mm
Lebar badan girder bw = 250 mm
tinggi Girder h= 2300 mm
Lebar sayap T-Girder diambil nilai yang terkecil dari L/4 = 12500 mm
s= 1700 mm
12 * ts = 2400 mm
Diambil lebar efektif sayap T-Girder beff = 1700 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d` = 140 mm
Modulus Elastis baja, Es = 200000 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton β= 0.85
ρb = β1 * 0.85 * fc`/fy * 600/(600+fy) = 0.0326163559
Rmax = 0.75 * ρb * fy* [1-1/2*0.75*ρb*fy/(0.85*fc`)] = 7.6972746643
Faktor reduksi kekuatan lentur = ф = 0.8

Tinggi Efektif T-Girder d = h-d` = 2160 mm


Momen nominal rencana Mn = Mu / ф = 30675.175781
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10^6 / (beff*d^2) = 3.8675027966
Rn < Rn max (ok)
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc` / fy * [1 - √[1-2*Rn/(0.85*fc)] = 0.0108455884
Rasio tulangan minimum ρmin = 1.4/fy = 0.0035897436
Rasio tulangan yang digunakan adalah 0.0108455884
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * beff *d = 39825.000744
Dicoba tulangan diameter D= 32 mm
As1 = 1/4 * 3.14 *D^2 = 1608.4954386
n= As/As1 = 24.759162996
25 D 32 mm
As = As1 * n = 40212.385966
Tebal selimut beton, td = 20 mm
Diameter sengkang yang digunakan ds = 12 mm
Jumlah tulangan tiap baris nt = 8
Jarak bersih tulangan
Xs = (b-nt*D-2*td-2*ds)/(nt-1) = 57.5
XS > 1.5D (OK)
Untuk menjamin agar Girder bersifat daktail, maka tuangan tekan diambil 30 %
tulangan tarik sehingga :
As` = 30 % * As = 12063.71579
Jumlah tulangan tekan yang diperlukan
n`=As` / As1 = 7.5
digunakan tulangan 8 D 32
9.2. KONTROL KAPASITAS MOMEN ULTIMIT

Tebal slab beton ts = 200 mm


Lebar Efektif Sayap beff = 1400 mm
Lebar badan girder b= 700 mm
Tinggi Girder h= 2300 mm

Baris Juml Tul y n*y


n (mm)
1 4 57 228
2 8 92 736
3 2 143 286
14 1250

Letak titik berat tulangan tarik terhadap sisi bawah T-Girder,


d` = Σ n*y /Σn= 89.285714286 mm
Tinggi efektif T-Girder d = h-d` = 2210.7142857 mm
Luas Tulangan As = 40212.385966 mm2
Kuat tekan beton fc` = 29.05 MPa
Kuat leleh baja fy = 390 MPa
Untuk garis netral berada didalam sayap T-Girder Cc > Ts
Gaya internal tekan beton pada sayap
Cc = 0.85 * fc` * beff * ts = 6913900 N
Gaya internal tarik baja tulangan Ts = As * fy = 15682830.527 N
CC > Ts garis netral didalam sayap
a = As * fy / (0.85 * fc` * beff ) = 453.66090128
Jarak garis netral terhadap sisi atas c = a / β = 533.71870739
Regangan pada baja tulangan tarik, εs = 0.003*(d-c)/c = 0.0094262889
< 0.03 ( OK )
Momen Nominal Mn = As * fy * (d-a/2)*10^6 = 31112.91397 kNm
ф Mn = 24890.331176 kNm
Mu = 24540.140625

ф Mn>Mu Aman (OK)


9.3. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana Vu = 1739.1195344
Mutu beton : K- 350 fc` = 29.05 MPa
Mutu baja tulangan U - 24 fy = 240 Mpa
Faktor reduksi kekuatan geser ф= 0.75
Lebar badan girder bw = 250 mm
Tinggi efektif girder d = 2210.7142857 mm
Kuat geser nominal beton Vc=(√fc`)/6*bw*d*10^-3 = 496.4716389 kn
ф Vc = 372.35372917 kn
Perlu tulangan geser
ф * Vs = Vu - ф * Vc = 1366.7658052 kn
Gaya geser yang dipikul tulangan geser, Vs = 1822.3544069 kn
Kontrol dimensi girder terhadap kuat geser maksimum
Vsmax = 2/3 * √fc` * [bw * d]*10^-3 = 1985.8865556 kn
Vs < Vsmax
dimensi balok memenuhi persyaratan kuat geser (OK)

Coba digunakan sengkang 2 ø 12


berpenampang

Luas tulangan sengkan Av = π/4 *D^2*n = 226.19467106 mm


Jarak tulangan geser (sengkang )yang dibutuhkan
S=Av * fy * d/Vs = 65.855702547
Digunakan sengkan 2 ø 12 - 100
Pada badan girder dipasang tulangan susut minimal rasio tulangan
ρsh = 0.0014
Ash = ρsh * bw * d = 773.75 mm2
Diamter tulangan yang digunakan D 13 mm2
Jumlah tulangan susut yang diperlukan n = Ash / (π/4*D^2) = 5.8294029452
Digunakan tulangan 6 D 13

9.4 LENDUTAN BALOK


Mutu beton : K- 350 fc` = 29.05 MPa
Mutu baja tulangan U - 24 fy = 240 Mpa
Modulus Elastis beton Ec = 4700 * √fc` = 25332.084399 MPa
Modulus Elastis baja Es = 200000 MPa
Tinggi balok h= 2.3 m
lebar balok b= 0.7 m
Jarak tulangan terhadap sisi uar beton d`= 0.14 m
Tinggi efektif balok d=h-d`= 2.16 m
Luas tulangan balok As = 0.040212386 m2
inersia bruto penampang balok = Ig=1/12 * b*h^3 = 0.7097416667 m4
Modulus keruntuhan lentur beton fr = 0.7 * √fc`*10^3 = 3772.8636339
Nilai perbandingan modulus elastis n=Es / Ec = 7.8951260721
n*As = 0.3174818569 mm
Jarakt garis netral terhadap sisi atas beton c = n * As / b = 0.4535455098 m
Inersia penampang retak yang ditransformasikan keton dihitung sbb :
Icr = 1/3 * b*c^3 + n*As*(d-c)^2 = 0.9462720629
Yt = h / 2 = 1.15
Momen retak Mcr = fr * Ig / Yt = 2328.4856727 Nmm
Momen akibat beban mati dan beban hidup (Md+l)
No Jenis Beban Momen
1 Berat sendiri (MS) 725.0625
2 Beban mati tambahan (MA) 67.575
3 Beban lalu lintas (TD/TT) 287
4 Gaya rem (TB) 2.5
Md+L = 1082.1375 knM
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan
Ie = (Mcr / Md+l)^3 * Ig + [1 -(Mcr / Md+l)^3]*Icr = -1.410189325 m4
Panjang bentang balok L= 18 m
9.4.1 LENDUTAN AKIBAT BERAT SENDIRI (MS)
Beban akibat berat sendiri Qms = 29.0025
Lendutan akibat berat sendiri (MS)
δMS = 5/384 * QMS * L^4 / (Ec * Ie) = -0.001109726 m

9.4.2 LENDUTAN AKIBAT BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)


Beban akibat beban mati tambahan, Qma = 2.703
Lendutan akibat beban mati tambahan,
δMS = 5/384 * QMS * L^4 / (Ec * Ie) = -0.000103425 m

9.4.3 LENDUTAN AKIBAT BEBAN LAJUR "D" (TD)


Beban Lajur "D" ; Beban terpusat (Ptd) = 116.62 kn
Beban merata (Qtd) = 12.24 kn/m
Lendutan akibat beban lajur 'D' (TD) ;
δtd = 1/48 * Ptd * L^3/(EC*Ie) + 5/384*Qtd*L^4/(Ec * Ie)= -0.000864985 m

9.4.4 LENDUTAN AKIBAT GAYA REM (TB)


Momen akibat gaya rem, MTB = 125 knm
Lendutan akibat gaya rem (TB)
δTB = 0.0642 * Mtb * L^2 / (Ec * Ic) = -7.278497E-05 mm

9.4.5 LENDUTAN AKIBAT BEBAN ANGIN (EW)


Beban akibat transfer beban angin pada kendaraan Qew = 1.008 kn/m
Lendutan akibat beban angin (EW) :
δMS = 5/384 * QMS * L^4 / (Ec * Ie) = -3.856923E-05 m

9.4.6 LENDUTAN AKIBAT PENGARUH TEMPERATUR (ET)


Momen akibat temperatur movement; Met = 70.3125 knm
Lendutan akibat pengaruh temperatur
δTB = 0.0642 * Mtb * L^2 / (Ec * Ic) = -4.094155E-05 m

9.4.6 LENDUTAN AKIBAT BEBAN GEMPA (EQ)


Beban gempa vertikal Qeq = 3.495531375
Lendutan akibat beban angin (EW) :
δMS = 5/384 * QMS * L^4 / (Ec * Ie) = -0.00013375 m

9.5. KONTROL LENDUTAN BALOK

Komb-1 Komb-2 Komb-3


No Jenis Beban
δ (m) δ (m) δ (m)
1 Berat Sendiri (MS) -0.00110973 -0.00111 -0.001109726
2 Beban mati tambahan (MA) -0.00010343 -0.000103 -0.000103425
3 Beban lajur "D" (T) -0.00086498 -0.000865 -0.000864985
4 Gaya rem (TB) -7.2785E-05 -7.278E-05
5 Beban angin (EW) -3.8569E-05
6 Pengaruh temperatur (ET) -4.094E-05
7 Beban gempa -0.00013375
-0.00218949 -0.002192 -0.002211886
L / 240 0.075 < OK OK OK
10. BALOK DIAFRAGMA
10.1. BEBAN PADA BALOK DIAFRAGMA

Distribusi beban lantai pada balok diafragma adalah sebagai berikut :


Ukuran balok diafragma,
Lebar bd = 1.45 m
Tinggi hd = 1.95 m
Panjang bentang balok diafragma
s= 1.7 m

Berat sendiri (MS)


Lebar Tebal Berat Beban
No Jenis
(kn/m3) (kn/m)
1 Plat lantai 1.7 0.2 25 8.5
2 Balok diafragma 1.45 0.3 25 10.875
Qms = 19.375
Gaya geser dan momen akibat berat sendiri
Vms = 1/2 * Qms * S = 16.46875
Qms = 1/2 * Qms * S^2 = 4.66614583333333

Berat sendiri (MS)


Lebar Tebal Berat Beban
No Jenis
(kn/m3) (kn/m)
1 Lap Aspal + overlay 1.7 0.05 22 1.87
2 Air hujan 1.7 0.05 9.8 0.833
Qms = 2.703

Gaya geser dan momen akibat berat sendiri


Vms = 1/2 * Qms * S = 2.29755 kn
Qms = 1/2 * Qms * S^2 = 0.6509725 knm
Beban truk "T" (TT) ;
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh truk (beban T)
yang besarnya
T= 100 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil DLA = 0.4
Beban truk "T" PTT = (1+DLA)*T = 140 kN
Gaya geser dan momen akibat beban 'T'
Vtt = 1/2 *Ptt = 70 kN
Mtt = 1/8 * Ptt * S = 29.75 kNm

Kombinasi Beban Ultimit


Faktor
No Jenis Beban V M Vu Mu
Beban
1 Berat Sendiri (MS) 1.3 16.46875 4.6661458 21.409375 6.06599
2 Beb. M tamb (MA) 2 2.703 0.6509725 5.406 1.301945
3 Beb. Truk 'T' 2 70 29.75 140 59.5
166.815375 66.86793

10.2. MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA BALOK DIAFRAGMA

Momen Ultimit rencana balok diafragma Mu = 66.867934583 kNm


Gaya geser ultimit rencana balok diafragma Vu = 166.815375 kN
11. PEMBESIAN BALOK DIAFRAGMA
11.1 TULANGAN LENTUR

Momen rencana ultimit Girder 66.867934583 KnM


Mutu beton : K-350 Kuat tekan beton = fc` = 29.05 Mpa
Mutu baja tulangan U-39 Kuat leleh baja = fy = 390 MPa
Lebar Balok b=bd = 1450 mm
Tinggi balok h = hd = 1950 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d` = 50 mm
Modulus Elastis Baja Es = 200000 MPa
Fakt tor bentuk distribusi tegangan beton β= 0.85
ρb = β1 * 0.85 * fc`/fy * 600/(600+fy) = 0.0326163559
Rmax = 0.75 * ρb * fy* [1-1/2*0.75*ρb*fy/(0.85*fc`)] = 7.6972746643

Faktor reduksi kekuatan lentur = ф = 0.8

Tinggi Efektif balok d = h-d` = 1900 mm


Momen nominal rencana Mn = Mu / ф = 83.584918229
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10^6 / (beff*d^2) = 0.0159680807
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc` / fy * [1 - √[1-2*Rn/(0.85*fc)] = 4.095704E-05
Rasio tulangan minimum ρmin = 1.4/fy = 0.0035897436
Rasio tulangan yang digunakan adalah ρ= 4.095704E-05
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * beff *d = 112.83665581 mm2
Dicoba tulangan diameter D= 13 mm

As1 = 1/4 * 3.14 *D^2 = 132.73228961 mm2


n= As/As1 = 0.8501070549
1 D 13

11.2. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana Vu = 166.815375


Mutu beton : K- 350 fc` = 29.05 MPa
Mutu baja tulangan U - 24 fy = 240 Mpa
Faktor reduksi kekuatan geser ф= 0.75
Lebar badan Balok bw = 1450 mm
Tinggi efektif balok d= 1900 mm
Kuat geser nominal beton Vc=(√fc`)/6*bw*d*10^-3 = 2474.8188837 kn
ф Vc = 1856.1141627 kn
Tidak perlu dihitung tulangan gesernya
ф * Vs = Vu - ф * Vc = -1689.298788 kn
Gaya geser yang dipikul tulangan geser, Vs = -2252.398384 kn
Kontrol dimensi girder terhadap kuat geser maksimum
Vsmax = 2/3 * √fc` * [bw * d]*10^-3 = 9899.2755347 kn
Vs < Vsmax
dimensi balok memenuhi persyaratan kuat geser (OK)

Digunakan sengkang 2 ø 10
berpenampang
Luas tulangan sengkan Av = π/4 *D^2*n = 157.07963268 mm
Jarak tulangan geser (sengkang )yang dibutuhkan
S=Av * fy * d/Vs = -31.80090743
Digunakan sengkan 2 ø 10 - 100

Anda mungkin juga menyukai