STRUKTUR GEDUNG
SD MUHAMMADIYAH 10 SUKO
SIDOARJO – JAWA TIMUR
TAHUN 2024
LEMBAR PERTANGGUNG JAWABAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini ,akan bertanggung jawab atas hasil
perhitungan Struktur Gedung SD MUHAMMADIYAH 10, SUKO, SIDOARJO – JAWA
TIMUR
Dibuat Oleh
KONSTRUKTOR
PEMBESIAN KOLOM
TULANGAN LENTUR TULANGAN GESER PENGEKANGAN
NO. ITEM
UTAMA TUMPUAN LAPANGAN MUKA KOLOM
1 K1A (40X40) 16D16 D10 - 100 D10 - 150 -
2 K1B (40X40) 12D16 D10 - 100 D10 - 150 -
3 K1C (40X40) 12D16 D10 - 100 D10 - 150 -
2 Pelat Atap tbl. 12 cm φ8- 150 φ8- 150 φ8- 150 φ8- 150 -
3 Pelat Tandon tbl. 12 cm φ8- 100 φ8- 100 φ8- 100 φ8- 100 -
4 Pelat Tangga tbl. 15 cm φ8- 150 φ8- 150 D13 - 125 D13 - 125 -
1
1.3.2. Beban Angin
Aplikasi Beban Angin ( SNI 1727 - 2020 Ps. 26.10.2 )
a. Tekanan Velositas
2
Faktor Arah Angin diambil berdasarkan tabel 26.10-1
untuk atap dan dinding kd 0.85
3
Koefisien Exposure Velositas diambil berdasarkan tabel 26. 10-1 dengan ketinggian atap
50 ft atau 15 m
kz 1.27
15
untuk h/L = 0.75 diambil 0.5 maka koefisien pengali topografi adalah
20
15
untuk x/L = 0.938 diambil 1 maka koefisien pengali topografi adalah
16
k1 0.58
k2 0.75
k3 0.05
2
kzt ( 1 k1 k2 k3) 1.044
Perhitungan tekanan velositas untuk daerah Sidoarjo dengan kecepatan angin maksimum
60 km/jam.
m
Va 0.278 60 16.68
s
qz
0.613 kd kz kzt Va2 19.22 kg/m2
10
4
b. Tekanan Angin Desain untuk SPBAU ( Sistem Penahan Beban Angin Utama )
15
Ketinggian Gedung : Ha 49.213 ft
0.3048
5
Dari tabel di atas di dapatkan untuk beban angin tekan eksternal
Beban angin pada dinding
Angin datang
Cp1 0.8 ( untuk angin datang )
Cp2 0.3 ( untuk arah angin pergi ) ( L/B = 30/15 = 2 )
G 0.85 sesuai pasal 26.9.1 untuk gedung kaku efek tiup angin boleh diambil 0.85
qz 19.22 kg/m2
6
Tabel 27.6.2 untuk ketinggian 50 ft Eksposure D
Exp 1.161
ρd1 qz Exp G Cp1 15.174 kg /m2
ρa1 qz Exp G Cp1 5.69 kg /m2 ( Angin Tekan )
7
3. Beban Gempa
Lokasi Proyek : Desa Suko - Sidoarjo - Jawa Timur
Fungsi Bangunan : Sekolah
Kategori Resiko : IV untuk Gedung Sekolah & Fasilitas Pendidikan
( Tabel 3 SNI 1726 - 2019 )
Kelas Situs : SE tanah lunak untuk Nspt N<15 ( Tabel 5 SNI 1726 - 2019 )
Tabel 5. Dalam hal ini, kelas situs dengan kondisi yang lebih buruk harus diberlakukan.
Apabila tidak tersedia data tanah yang spesifik pada situs sampai kedalaman 30 m,
maka sifat-sifat tanah harus diestimasi oleh seorang ahli geoteknik yang memiliki
sertifikat/izin keahlian dengan menyiapkan laporan penyelidikan tanah berdasarkan
kondisi geotekniknya. Jika sifat tanah yang memadai tidak tersedia untuk penentuan
kelas situs, maka kelas situs SE harus digunakan sesuai dengan persyaratan 0,
kecuali otoritas yang berwenang atau data geoteknik menunjukkan situs termasuk
dalam kelas situs lainnya. Penetapan kelas situs SA dan kelas situs SB tidak
diperkenankan jika terdapat lebih dari 3 m lapisan tanah antara dasar telapak atau rakit
fondasi dan permukaan batuan dasar
Dengan menggunakan hanya data tanah sondir dan tidak memadai maka kelas Situs
digunakan adalah kelas situs E
8
Jumlah Lantai : 3 Lantai
Kategori Desain : D ( Tabel 8 dan 9 SNI 1726-2019 )
Seismic SDS > 0.5 dan SD1 > 0.2
9
Sistem Struktur : Sistem Rangka Betin bertulang Pemikul Momen Khusus ( Tabel 12
yang diijinkan SNI 1726-2019 )
10
Peta Zonasi Gempa ( CRs )
11
Peta Zonasi Gempa ( MCER,Ss )
Parameter Ss ( percepatan batuan dasar pada periode pendek ) dan S1 ( percepatan batuan
dasar periode 1 detik ) harus itetapkan masing - masing dari respon spektral percepatan 0.2
detik dan 1 detik dalam peta gempa dengan kemungkinan 1 % terlampaui dalam 50 tahun dan
dinyatakan dalam bilangan desimal terhadap percepatan gravitasi.
12
1.4 Perencanaan Dimensi Pelat, Balok, dan Kolom Beton
1.4.1 Perencanaan Dimensi Pelat
Mengacu pada SNI 2847-2019 pelat solid non prategang yang tidak bertumpu atau
melekat pada partisi atau konstruksi lain yang mungkin rusak akibat lendutan yang besar,
ketebalan keseluruhan pelat h tidak boleh kurang dari batas minimum pada tabel 7.3.1.1,
kecuali jika hasil perhitungan batas lendutan 7.3.2 tidak terpenuhi.
13
Untuk komponen struktur Rangka pemikul momen Khusus diambil tinggi balok L/10 - L/12
untuk meningkatkan kekakuan struktur untuk mereduksi simpangan batas ultimate akibat
beban gempa terpenuhi.
Untuk balok primer dengan bentang 8 m :
800
h1 57.14 cm
14
Direncanakan dimensi balok B1 30/60
Untuk balok primer dengan bentang 4 m :
400
h2 40 cm
10
Direncanakan dimensi balok B2 30/40
Untuk balok sekunder dengan bentang 4 m :
400
h3 28.57 cm
14
Direncanakan dimensi balok B3 20/40
sehingga rekapitulasi dimensi balok adalah sebagai berikut :
Balok Lantai 2, 3 Balok Atap
B1 30x60 B1A 30x60
B2 30x40 B2A 30x40
B3 20x40 B3A 20x40
14
BAB II
PERHITUNGAN GORDING ATAP
π
sudut kemiringan 35 o φ
5.14
Direncanakan Gording profil C dengan ukuran : 150 x 50 x 20 x 2.3
2
A 6.32 cm t 2.3 mm
4
W 4.96 kg/m Ix 210 cm
4
h 150 mm Iy 22 cm
3
b 50 mm Sx 28 cm
3
ix 5.77 cm Sy 6.3 cm
iy 1.86 cm r 1.55 mm
Mutu Baja BJ 37
fy 240 Mpa
fu 370 Mpa
Perhitungan Pembebanan
Beban Mati
berat gording W 4.96 kg/m
berat penutup atap Wsp Wg Sg 60 kg/m
Wt W Wsp 64.96 kg/m
berat pengikat 10 % Wp 0.1 Wt 6.5 kg/m
qd Wt Wp 71.46 kg/m
15
Mxl
qlcos(φ)Lg2 38.63 kgm
8
Lg
2
ql sin( φ)
Myl
2 6.77 kgm ( dipasang 1 penggantung )
8
100
Mxlp cos( φ) Lg 81.9 kgm
4
100 Lg
Mylp sin( φ) 28.69 kgm ( dipasang 1 penggantung )
4 2
16
Koefisien Eksposure Velositas daimbil berdasarkan Tabel 27.3-1 dengan ketinggian
atap 50 ft atau setara 15 m
kz 1.27
Faktor Topografi tertentu daimbil berdasarkan Ps. 26.8-2
17
untuk h/L = 15/30 = 0.5 diambil 0.5 maka koefisien pengali topografi adalah
k1 0.58
k2 0.75
k3 0.05
2
kzt ( 1 k1 k2 k3) 1.04
qz
0.613kdkzkztVa2 19.22 kg/m2
10
b. Tekanan Angin Desain untuk SPBAU ( Sistem Penahan Beban Angin Utama )
15
Ketinggian atap : Ha 49.21 ft
0.3048
Roof Slope : 35 deg 9.46 deg
18
Beban angin pada Atap
Untuk h/L = 0.5 dan sudut kemiringan atap 35 derajat maka koefisien tekanan angin
diambil sebagai berikut :
Angin datang
untuk arah angin datang
Cp1 0.3
Cp2 0.2
untuk arah angin pergi
Cp3 0.5
G 0.85 sesuai pasal 26.9.1 untuk gedung kaku efek tiup angin boleh diambil 0.85
19
(Tabel. 27.6-2) untuk ketinggian 50 ft Eksposure D
Exp 1.161
ρa1 qz Exp G Cp1 5.69 kg
( Angin Tekan )
m2
ρa2 qz Exp G Cp2 3.794 kg ( Angin Hisap )
m2
kg
ρa3 qz Exp G Cp3 9.484
m2
( Angin Hisap )
Mxw
ρa2 cos( φ) Lg
2
6.21 kgm
8
Lg
2
ρa1 sin( φ)
Myw
2 1.63 kgm ( dipasang 1 penggantung )
8
20
Kontrol kuat geser ( bentang pendek )
d h 2 ( t r) 142.3 mm
h
65.22
t h 1100
< ------> Plastis
t fy
1100
71
fy
Bentang pendek
Rd 0.5 qd Lg 142.91 kg
Rl 100 kg
Kontrol Lendutan
Lg 100
Lendutan ijin : f 1.67 cm
240
4
5 qd sin( φ) 100
Lg
fy1
2 0.194 cm
6
384 2 10 Iy 100
fy1
2 0.26 cm
6
48 2 10 Iy
Lendutan total
21
2.3 Perencanaan Penggantung Gording
Sg 1.2 m ( jarak antar gording )
Lg 4 m ( jarak antar kuda - kuda )
Lg
Lp 1.33 m ( jarak penggantung )
3
Sg
sinΦ 0.28
2 2
Lg Lp
NL qL sinα 35.6 kg
ND
TD 372.41 kg
sinΦ
NL
TL 125.08 kg
sinΦ
Beban berfaktor
Tu 1.2 TD 1.6 TL 647.02 kg
Tu 2
Batas leleh Ag1 0.3 cm
0.9 2400
Batas putus
Tu 2
Ag2 0.48 cm menentukan
0.75 0.75 2400
4 Ag2
D 0.78 cm
π
22
BAB III
PERENCANAAN PELAT R. KELAS
Beban - beban untuk kantor berdasarkan Beban Desain Minimum untuk Bangunan Gedung
dan Struktur Lain SNI 1727 - 2020 :
1. Beban Mati ( DL ) :
Berat sendiri pelat Wplt 0.12 24 100 288 kg/m2
Floor Fill 25 mm Cinder Concrete Wf ( 25 0.017 ) 100 42.5 kg/m2
Berat Mechanical & Electrical Duct Wdp ( 0.19 0.19) 100 38 kg/m2
Berat Gypsum Board Celling Wpl ( 0.072 0.1) 100 17.2 kg/m2
& Suspended Steel Channel
DL Wplt Wdp Wf Wpl 385.7 kg/m2
Ly 400 cm
Lx 400 cm
30 30 370 cm
Lyn Ly
2
20 20 380 cm
Lxn Lx
2
Lyn
β1 0.97 < 2 ( pelat dua arah )
Lxn
29
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.037
fy
Berdasarkan SNI 2847-2019 Ps. 7.6.1 untuk tulangan lentur minimum pelat non prategang
untuk fy < 420 Mpa :
fy
m 15.69
0.85 fc
30
Dengan menggunakan koefisien momen PBI 1971 tabel 13.3.2 didapat persamaan momen
Lyn
sebagai berikut : 0.97
Lxn
2
Mlx 0.001 qu Lxn x1 4033905.621 Nmm
2
Mtx 0.001 qu Lxn x2 4033905.621 Nmm
2
Mly 0.001 qu Lxn x3 4033905.621 Nmm
2
Mty 0.001 qu Lxn x4 4033905.621 Nmm
Mu
Mn 5042382.026 Nmm
0.8
Mn N
Rn 0.547
2 2
b1 dx mm
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.002
m
Mu
Mn 5042382.026 Nmm
0.8
Mn N
Rn 0.651
2 2
b1 dy mm
31
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.002
m
32
BAB IV
PERENCANAAN PELAT RUANG SHOLAT
Beban - beban untuk kantor berdasarkan Beban Desain Minimum untuk Bangunan Gedung
dan Struktur Lain SNI 1727 - 2020 :
1. Beban Mati ( DL ) :
Berat sendiri pelat Wplt 0.12 24 100 288 kg/m2
Floor Fill 25 mm Cinder Concrete Wf ( 25 0.017 ) 100 42.5 kg/m2
Berat Mechanical & Electrical Duct Wdp ( 0.19 0.19) 100 38 kg/m2
Berat Gypsum Board Celling Wpl ( 0.072 0.1) 100 17.2 kg/m2
& Suspended Steel Channel
DL Wplt Wdp Wf Wpl 385.7 kg/m2
Ly 400 cm
Lx 400 cm
20 20 380 cm
Lyn Ly
2
30 30 370 cm
Lxn Lx
2
Lyn
β1 1.03 < 2 ( pelat dua arah )
Lxn
33
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.0369
fy
Berdasarkan SNI 2847-2019 Ps. 7.6.1 untuk tulangan lentur minimum pelat non prategang
untuk fy < 420 Mpa :
fy
m 15.69
0.85 fc
34
Dengan menggunakan koefisien momen PBI 1971 tabel 13.3.2 didapat persamaan momen
Lyn
sebagai berikut : 1.03
Lxn
2
Mlx 0.001 qu Lxn x1 6131341.7569 Nmm
2
Mtx 0.001 qu Lxn x2 6131341.7569 Nmm
2
Mly 0.001 qu Lxn x3 6131341.7569 Nmm
2
Mty 0.001 qu Lxn x4 6131341.7569 Nmm
Mu
Mn 7664177.196 Nmm
0.8
Mn N
Rn 0.8316
2 2
b1 dx mm
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.003
m
Mu
Mn 7664177.196 Nmm
0.8
Mn N
Rn 0.9897
2 2
b1 dy mm
35
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.003
m
36
BAB V
PERENCANAAN PELAT TANDON
Beban - beban untuk kantor berdasarkan Beban Desain Minimum untuk Bangunan Gedung
dan Struktur Lain SNI 1727 - 2020 :
1. Beban Mati ( DL ) :
Berat sendiri pelat Wplt 0.1 24 100 240 kg/m2
Floor Fill 25 mm Cinder Concrete Wf [ ( 25 0.017 ) 100 ] 42.5 kg/m2
Berat Mechanical & Electrical Duct Wdp [ ( 0.19 0.19) 100 ] 38 kg/m2
Berat Gypsum Board Celling Wpl [ ( 0.072 0.1) 100 ] 17.2 kg/m2
& Suspended Steel Channel
Berat tandon + isi Wtd 1000 kg/m2
DL Wplt Wdp Wf Wpl Wtd 1337.7 kg/m2
Ly 400 cm
Lx 400 cm
20 20 380 cm
Lyn Ly
2
30 30 370 cm
Lxn Lx
2
Lyn
β1 1.03 < 2 ( pelat dua arah )
Lxn
37
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.0369
fy
Berdasarkan SNI 2847-2019 Ps. 7.6.1 untuk tulangan lentur minimum pelat non prategang
untuk fy < 420 Mpa :
ρmin 0.002 ( keperluan minimum untuk tulangan susut pelat )
fy
m 15.69
0.85 fc
38
Dengan menggunakan koefisien momen PBI 1971 tabel 13.3.2 didapat persamaan momen
Lyn
sebagai berikut : 1.03
Lxn
2
Mlx 0.001 qu Lxn x1 8682928.6692 Nmm
2
Mtx 0.001 qu Lxn x2 8682928.6692 Nmm
2
Mly 0.001 qu Lxn x3 8682928.6692 Nmm
2
Mty 0.001 qu Lxn x4 8682928.6692 Nmm
Mu
Mn 10853660.837 Nmm
0.8
Mn N
Rn 1.1777
2 2
b1 dx mm
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0044
m
Mu
Mn 10853660.837 Nmm
0.8
Mn N
Rn 1.4016
2 2
b1 dy mm
39
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0044
m
40
BAB VI
PERENCANAAN KUDA - KUDA
Beban Mati
berat penutup atap genteng wg wg lg 6 kg/m
wt wg 6 kg/m
berat pengikat 10 % wp 0.1 wt 0.6 kg/m
qd wt wp 6.6 kg/m
Beban Hidup
1. Beban hidup air diambil 24 kg/m2
PL1 24 lg 28.8 kg/m
2. Beban hidup pekerja diambil 100 kg terpusat
Beban Angin
Beban angin merupakan angin hisap sehingga untuk bangunan tertutup diabaikan
untuk berat sendiri profil gording dan kuda - kuda baja akan dihitung oleh program ETABS.
Kombinasi Beban
Kombinasi beban yang digunakan sesuai SNI 1727 : 2020 yakni :
1,2 DL + 1.6 LL + 1 W
41
6.3 Analisa Struktur Kuda - kuda
1. Pemodelan Struktur ETABS
42
6.4 Analisa Struktur Kuda - kuda
Section Properties KK WF 200.100.5.5.8 :
2
Wk 21.3 kg Ak 27.16 cm Zx 200 cm3
d 200 mm ix 8.24 cm Zy 41 cm3
b 100 mm iy 2.22 cm Sx 184 cm3
tf 8 mm Ix 1840 cm4 Sy 26.8 cm3
tw 5.5 mm Iy 134 cm4
r 11 mm Lxk 1400 cm
h d 2 ( tf r) 162 mm
Mutu Baja :
fy 240 Mpa G 80000 Mpa
fu 370 Mpa Es 200000 Mpa
43
Lateral Buckling
Lb 120 cm
Dari Tabel Ir. Marwan Ibrahim perhitungan panjang Lp dan Lr didapatkan :
BJ 37 didapatkan nilai Lp 112.791 cm
Lr 376.971 cm
Lb < Lp sehingga termasuk bentang pendek Mn = ϕMp
Dari hasil output ETABS didapatkan nilai :
Mmax 31.277 100 3127.7 kgm
Mp
0.9 4320 kgm
100
G 80000 Mpa
1 3 4
J b tf 17066.67 mm
3
4
Iy Iy 10000 1340000 mm
Mmax 3127.7 9.81 1000 30682737Nmm
2
π Es Iy G J
Mkip 50078967.96 Nmm
2
Lg
Mkip
σkip 386.41 Mpa
b tf h
Mmax
σt 236.75 Mpa σkip 386.41 Mpa OK
b tf h
Lg b
7.41 kurang dari 1.25 15.63
h tf
KONTROL TEKUK
Panjang Kuda-kuda Lkx 8000 mm
Jarak gording Lky 1200 mm
44
Data perencanaan :
rx ix 10 82.4 mm
2
Ag Ak 100 2716 mm
ry iy 10 22.2 mm
Lkx Es
λx 97.09 4.71 135.97 ( SNI 1727 : 2020 E3-2 )
rx fy
2
π Es
fe 209.41 Mpa ( SNI 1727 : 2020 E3-2 )
2
λx
Fcrx 0.658
fy
fy 180.99 Mpa ( SNI 1727 : 2020 E3-2 )
fe
Lky Es
λy 54.05 4.71 135.97 ( SNI 1727 : 2020 E3-2 )
ry fy
Fcry 0.658
fy
fy 180.99 Mpa ( SNI 1727 : 2020 E3-2 )
fe
λ fy
λc 1.07 karena 0.25 < λc < 1.2
π Es
1.43
sehingga didapatkan nilai ω 1.62
1.6 0.67 λc
fy Ag
Pn 402380 N
ω
Pu
0.216 lebih dari 0.2
0.9Pn
Menetukan Mux
Untuk elemen tidak bergoyang
βm adalah perbandingan momen terkecil dan momen terbesar di ujung-ujung komponen
βm 0
Cm 0.6 0.4 βm 0.6
Cm
δbx 0.71 harus lebih besar dari 1
1
Pu
Fcrx Ag
45
Jadi diambil nilai δbx 1
Pu 8 Mux Muy
1
Pn 9 ϕMnx ϕMny
8 Mux
0 0.838
Pu
1 OK
Pn 9 ϕMnx
Profil WF 200.100.5,5.8 bisa digunakan untuk kuda - kuda
46
BAB VII
PERENCANAAN SAMBUNGAN KUDA - KUDA
Direncanakan baut ASTM A325 M16 ( Mengacu pada Tabel J3. 1M SNI 1729 : 2020 )
Φbaut 16 mm
π 2 2
Ab 1.6 2.01 cm
4
Tu 91 kN
Tu 100
Fnt 4525.97 kg/cm2
Ab
Pelat penyambung BJ 37
fu 3700 kg/cm2 tp 12 mm
fy 2400 kg/cm2
Vu
fuv 165.79 kg/cm2
Ab
Kapasitas geser ijin Baut mutu tinggi pada sambungan Kritis, Selip ( SNI 1729 : 2020 Ps.
J3.8 )
ϕ 0.7 ( untuk lubang slot panjang )
47
Du 1.13 suatu pengali yang mencerminkan rasio rata-rata pratarik baut
terpasang terhadap pratarik baut minimum yang dispesifikasikan.
Penggunaan nilai lain diperbolehkan jika disetujui oleh penanggungjawab
perancangan
hf 0.85 ( untuk dua atau lebih pengisi antara bagian - bagian yang disambung )
μ 0.3 koefisien slip rata-rata untuk permukaan Kelas A atau Kelas B, mana yang
sesuai, dan ditentukan sebagai berikut, atau seperti ditetapkan oleh
pengujian
Tb 91 100 9100 kg (gaya tarik minimum pengencangan yang diberikan dalam tabel
J3-1)
ns 1 Jumlah bidang slip yang diperlukan untuk sambungan mengalami slip
Beban Tarik ( interaksi geser dan tarik ) SNI 1729 : 2020 Ps. J3-7
Fnt 310 10 3100 kg/cm2 Tabel J3-2 SNI 1729 - 2020
Fnv 186 10 1860 kg/cm2 Tabel J3-2 SNI 1729 - 2020
Vu
Frv 165.79 kg/cm2
Ab
ϕ 0.75
Fnt Frv
ft 1.3 Fnt 3661.586 kg/cm2 Fnt 3100 kg/cm2
ϕ Fnv
ft. Fnt 3100 kg/cm2
48
7.2 Sambungan Pelat dengan Balok ( Sambungan Las )
Digunakan las FE70XX
Tebal las te 1 cm
1 3 20
2
Ip 2 16.2 1 52.4 10484.92cm4
12 2
Mu 100 kg
fh 298.3
Sx 2
cm
2 2 kg
ftot fu fh 300.74
2
cm
Kekuatan rencana las
kg
Φfn ( 0.75 0.6 70 70.3) 2214.45
2
cm
ftotal < Φfn
ftot
teperlu > 0.136 cm
Φfn
0.136
aperlu > 0.192 cm
0.707
Syarat :
amin 5 mm ( t = 12 mm )
4100 0.55
aeffmax 0.707 0.32 cm ( las di badan )
70 70.3
4100 1
aeffmax 1.41 1.17 cm ( las di daun )
70 70.3
49
BAB VIII
PEENCANAAN BASEPLATE DAN ANGKUR
Kolom Beton
fc 21 Mpa
b 300 mm
l 400 mm
Kolom Baja
Profil kolom baja menggunakan WF 200.100.5.5.8
ht 200 mm tw 5.5 mm
bt 100 mm tf 8 mm
Angkur Baut
Jenis angkur yang digunakan BJ 41
fub 410 Mpa n 6 buah
fyb 250 Mpa f 250 mm
d 16 mm Lb 400 mm
50
8.2. EKSENTRISITAS BEBAN
Eksentrisitas beban
Mu L
e 799.547 emin 66.667 mm
Pu 6
h ht 2tf 184 mm
h
et f 342 mm
2
h
ec f 158 mm
2
digunakan jumlah angkur baut : n 6 buah
ϕt 0.9
51
8.4. GAYA GESER PADA ANGKUR BAUT
ϕf 0.75
Tegangan Geser
52
Gaya Tarik
Angkur Baut
fyb
Lmin 25 340.965 mm Lb 400 mm Ok..!
4 fc
53
BAB IX
PERENCANAAN TANGGA
54
9.3 Perhitungan Penulangan Tangga
9.3.1 Penulangan Lentur Tangga
Mu 3781.06 kgm
fc 21 Mpa
fy 420 Mpa
β 0.85
0.85 β fc 600
ρbal 0.02
fy 600 fy
ρmaks 0.75 ρbal 0.02
1.4
ρmin 0.0033
fy
fy
m 23.529
0.85 fc
Mu 9.81 1000
Mn 46365248.25 Nmm
0.8
55
1 δMn 1.82 N /mm2
Rn
2
1000 d
2m Rn
1 1
ρ ρaksen 0.0046
fy
m
δ Mn
ρaksen 0.0037
fy ( d daksen) 1000 d
1000
s1 125 mm dan smax 2 tp 10 300 mm
8
2 2
Asaksenpasang 0.785 13 7 928.65 mm
1000
s2 142.86 mm
7
smax 300 mm
2 2 2
As 0.785 8 7 351.68 mm Asb 318.4 mm
56
BAB X
PEMBEBAN DAN PEMODELAN STRUKTUR
57
3. Beban mati tambahan pada pelat Tangga :
Berat Anak Tangga ( 30x20 cm ) Wd1 0.5 0.3 0.2 24 0.72 kN /m2
Floor Fill 25 mm Cinder Concrete Wd2 ( 25 0.017 ) 0.43 kN /m2
Berat Subflooring 19 mm Wd3 0.14 0.14 kN /m2
B. Beban Angin ( Mengacu Pada SNI 1727 - 2020 Ps. 26 dan Ps. 27 )
Beban angin pada dinding
Angin datang
Cp1 0.8 ( untuk angin datang )
Cp2 0.3 ( untuk arah angin pergi ) ( L/B = 30/15 = 2 )
G 0.85 sesuai pasal 26.9.1 untuk gedung kaku efek tiup angin boleh diambil 0.85
qz 20 kg/m2
Exp 1.161
ρd1 qz Exp G Cp1 15.79 kg /m2
58
Angin datang
Untuk arah angin datang
Cp1 0.3
Cp2 0.2
ρa1 qz Exp G Cp1 5.92 kg /m2 ( Angin Tekan )
C. Pembebanan Gempa
Lokasi Proyek : Desa Suko - Sidoarjo - Jawa Timur
Fungsi Bangunan : Gedung Sekolah
Kategori Resiko : IV untuk Gedung Sekolah atau Fasilitas Pendidikan
( Tabel 3 SNI 1726 - 2019 )
Faktor Keutamaan : 1.5 ( Tabel 4 SNI 1726 - 2019 )
Kelas Situs : SE tanah sedang untuk Nspt N<15 ( Tabel 5 SNI 1726 - 2019 )
Jumlah Lantai : 3 Lantai
Kategori Desain : D ( Tabel 8 dan 9 SNI 1726-2019 )
Seismic SDS > 0.5 dan SD1 > 0.2
Sistem Struktur : Sistem Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen Khusus ( Tabel 12
yang diijinkan SNI 1726-2019 )
Koefisien Modifikasi :R=8
Response
Faktor Kuat Lebih Sistem : 3
Faktor Pembesaran : Cd = 5.5
Defleksi
59
Grafik Respons Spektrum Daerah Suko, Sidoarjo, Jawa timur
60
10.3 Kombinasi Beban Struktur Mengacu SNI 2847-2019 Ps. 5.3
Dimana :
D adalah Beban Mati
L adalah Beban Hidup
Lr adalah Beban Hidup Atap
R adalah Beban Hujan
W adalah Beban Angin
E adalah Beban Gempa
61
2. Define Section & Reduce Inersia mengacu SNI 2847 : 2019 Ps. 6.6.3.1
Define Section K1A 40x40 cm
62
Define Section B1 30x60 cm
63
Define Section Pelat Lantai 2 dan 3 tbl. 12 cm
64
2. Peemodelan Struktur 3D
3. Denah Perletakan
65
5. Denah Balok LT. 2
66
8. Pembebanan Pelat LT. 2
Beban mati tambahan pelat gedung sebesar 1.12 kN/m2
Beban hidup pelat Ruang Shalat sebesar 4.79 kN/m2
Beban hidup Koridor lantai pertama sebesar 4.79 kN/m2
67
14. Pembebanan Dinding
Untuk lantai 1 beban dinding bata ringan sebesar 5 x 100 = 500 kg/m
Untuk lantai 2 beban dinding bata ringan sebesar 5 x 100 = 500 kg/m
Untuk lantai 3 beban dinding bata ringan sebesar 4 x 100 = 400 kg/m
68
Mode Shape Bangunan
Pada mode shape 1 dan mode shape 2 masih dominan translasi ( Memenuhi persyaratan
SNI 1726 Ps. 7.1.1 )
69
BAB XI
PENULANGAN BALOK B1
70
Mencari batas tekan beton
2 2
Asb 6 0.785 db 1205.76 mm ( Tulangan tarik balok 6D16 )
2 2
As1b 4 0.785 db 803.84 mm ( Tulangan tarik balok 4D16 )
2 2
Asp 7 0.785 8 351.68 mm ( Tulangan pelat ϕ8 - 150 )
a
C 21.56 mm
β1
Check Tulangan
1.4
ρmin 0.0033
fy1
5
Es 2 10 Mpa
fy1
εy 0.0021
Es
Check ρb
Check Mn
2
Asb 1205.76 mm
2
As1b 803.84 mm
a
( Asb fy1 Asp fy2 As1b fy1) d As1b fy1 ( d daksen)
2 369.25
Mn kNm
6
10
ϕMn 0.8 Mn 295.4 kNm Mu 232.245 kNm
71
11.2 Perhitungan Tulangan Geser Balok
Vu 200.31 1000 200310 N ( Gaya geser berfaktor maksimum hasil Analisa )
λ 1 ( untuk beton normal )
0.17 λ fc bw d
Vc 22514.19 N ( SNI 2847-2019 Ps. 22.5.5.1 untuk komponen non
6 prategang tanpa aksial )
Vc 22514.19 N
Vu
Vs Vc 244565.81 N Perlu tulangan geser !! ( SNI 2847-2019 Ps, 22.5.10.1 )
0.75
2 2
Bila dipasang tulangan D10 sebagai sengkang, Av 2 0.785 10 157 mm
fy 350 Mpa
Av fy d
s . 129.87 mm (SNI 2847-2019 Ps. 22.5.10.5.3 )
Vs
sehingga dipakai tulangan geser tumpuan D10 - 100 dan lapangan D10 - 150
11.3 Perhitungan Tulangan Torsi Balok ( SNI 2847 - 2019 Ps. 22.7 dan Ps. 9.6.4 )
b 300 mm
h 600 mm
Tu 28.602 1000000 28602000 Nmm
2
Acp b h 180000 mm
Pcp 2 ( b h) 1800 mm
2
Aoh ( b 2 dc) ( h 2dc) 114400 mm
72
Tmin
0.083 fc Acp
2 6846368.09 Nmm ( SNI 2847-2019 Tabel 22.7.4.1 (a) )
Pcp
Vutum Vu 200310 N
Vc 22514.19 N
Mengacu pada SNI 2847-2019 Ps. 22.7.7.1 Dimensi penampang yang dipilih harus
memenuhi C1 < C2 )
2
Vu Tu Ph 2 Vc 0.66 fc 2.37
C1 2.23 C2 0.75
b d 1.7 Aoh2 bd
Tu
Tn Tmin 31289631.91 Nmm
0.75
At Tn mm2
0.38
s 2 Ao fy1 mm
s 100 mm
2
At 0.38 s 38 mm
Av s
2
Avs 120.89 mm
s.
2
Ab 2At Avs 196.89 mm
bs
0.062 5.31 Ab 196.89 Ok ! ( SNI 2847-2019 Ps. 9.6.4.2 (a) )
fy
0.35 b s
30 Ab 196.89 Ok ! ( SNI 2847-2019 Ps. 9.6.4.2 (b) )
fy
fy2 1 2 562.4 2
At 0.38 Ph mm
fy1
2
Ak Avs At 683.29 mm
b
0.12 1.36
6 fy1
73
5 fc Acp
0.5
fy2 2 2
Almin
0.38 Ph
255.92 mm At 562.4 mm Ok !
12 fy1 fy1
2 2
Alt 2 0.785 16 401.92 mm
2
A1perlu 0.5( At Alt) 80.24 mm
2 2 2
Alpas 2 0.785 13 265.33 mm A1perlu 80.24 mm
74
BAB XII
PENULANGAN BALOK B2
75
Mencari batas tekan beton
2 2
Asb 4 0.785 db 803.84 mm ( Tulangan tarik balok 4D16 )
2 2
As1b 2 0.785 db 401.92 mm ( Tulangan tarik balok 2D16 )
2 2
Asp 7 0.785 8 351.68 mm ( Tulangan pelat ϕ8 - 150 )
a
C 31.99 mm
β1
Check Tulangan
1.4
ρmin 0.0033
fy1
5
Es 2 10 Mpa
fy1
εy 0.0021
Es
Check ρb
Check Mn
2
Asb 803.84 mm
2
As1b 401.92 mm
a
( Asb fy1 Asp fy2 As1b fy1) d As1b fy1 ( d daksen)
2 176.93
Mn kNm
6
10
ϕMn 0.8 Mn 141.54 kNm Mu 103.96 kNm
76
12.2 Perhitungan Tulangan Geser Balok
Vu 95.76 1000 95760 N ( Gaya geser berfaktor maksimum hasil Analisa )
λ 1 ( untuk beton normal )
0.17 λ fc bw d
Vc 14723.82 N ( SNI 2847-2019 Ps. 22.5.5.1 untuk komponen non
6 prategang tanpa aksial )
Vc 14723.82 N
Vu
Vs Vc 112956.18 N Perlu tulangan geser !! ( SNI 2847-2019 Ps, 22.5.10.1 )
0.75
2 2
Bila dipasang tulangan D10 sebagai sengkang, Av 2 0.785 10 157 mm
fy 350 Mpa
Av fy d
s . 183.89 mm (SNI 2847-2019 Ps. 22.5.10.5.3 )
Vs
sehingga dipakai tulangan geser tumpuan D10 - 150 dan lapangan D10 - 200
77
BAB XIII
PENULANGAN BALOK B3
78
Mencari batas tekan beton
2 2
Asb 3 0.785 db 602.88 mm ( Tulangan tarik balok 3D16 )
2 2
As1b 2 0.785 db 401.92 mm ( Tulangan tarik balok 2D16 )
2 2
Asp 7 0.785 8 351.68 mm ( Tulangan pelat ϕ8 - 150 )
a
C 23.18 mm
β1
Check Tulangan
1.4
ρmin 0.0033
fy1
5
Es 2 10 Mpa
fy1
εy 0.0021
Es
Check ρb
Check Mn
2
Asb 602.88 mm
2
As1b 401.92 mm
a
( Asb fy1 Asp fy2 As1b fy1) d As1b fy1 ( d daksen)
2 128.28
Mn kNm
6
10
ϕMn 0.8 Mn 102.63 kNm Mu 71.45 kNm
79
13.2 Perhitungan Tulangan Geser Balok
Vu 58.58 1000 58580 N ( Gaya geser berfaktor maksimum hasil Analisa )
λ 1 ( untuk beton normal )
0.17 λ fc bw d
Vc 9815.88 N ( SNI 2847-2019 Ps. 22.5.5.1 untuk komponen non
6 prategang tanpa aksial )
Vc 9815.88 N
Vu
Vs Vc 68290.79 N Perlu tulangan geser !! ( SNI 2847-2019 Ps, 22.5.10.1 )
0.75
2 2
Bila dipasang tulangan ϕ10 sebagai sengkang, Av 2 0.785 10 157 mm
fy 280 Mpa
Av fy d
s . 243.33 mm (SNI 2847-2019 Ps. 22.5.10.5.3 )
Vs
sehingga dipakai tulangan geser tumpuan ϕ10 - 150 dan lapangan ϕ10 - 200
80
BAB XIV
PERENCANAAN KOLOM K1
Dengan menggunakan tulangan longitudinal 16D16 cukup untuk menahan beban yang bekerja
Syarat luas tulangan longitudinal kolom (SNI 2847-2019 Ps. 18.7.4) tidak boleh kurang dari
0,01Ag dan tidak boleh lebih besar dari 0,06 Ag.
Luas tulangan longitudinal kolom yang dipakai : 2
Ast 0.785 16 16 3215.36 mm
Astmin 0.01 Ag 1600 mm
81
Check Kemampuan Kolom K1B LT. 2 sd LT. 3 dengan PCA COL
Dengan menggunakan tulangan longitudinal 12D16 cukup untuk menahan beban yang bekerja
Syarat luas tulangan longitudinal kolom (SNI 2847-2019 Ps. 18.7.4) tidak boleh kurang dari
0,01Ag dan tidak boleh lebih besar dari 0,06 Ag.
Luas tulangan longitudinal kolom yang dipakai : 2
Ast 0.785 12 16 1808.64 mm
Astmin 0.01 Ag 1600 mm
Check Kemampuan Kolom K1C LT. 3 sd LT. ATAP dengan PCA COL
Dengan menggunakan tulangan longitudinal 12D16 cukup untuk menahan beban yang bekerja
Syarat luas tulangan longitudinal kolom (SNI 2847-2019 Ps. 18.7.4) tidak boleh kurang dari
0,01Ag dan tidak boleh lebih besar dari 0,06 Ag.
Luas tulangan longitudinal kolom yang dipakai : 2
Ast 0.785 12 16 1808.64 mm
Astmin 0.01 Ag 1600 mm
82
14.1.2 Tulangan geser kolom
Mnl 89.34 10000 893400 kgcm
Mnr 89.325 10000 893250 kgcm
Ln 500 60 440 cm
Nu λ fc bw d 158603.49 N
Vc 0.17 1 ( SNI 03-2847-2019 Ps. 22.5.6.1 )
14Ag
Vu
Vs Vc 104462.58 N Perlu tulangan minimum !!
0.75
Mengacu pada SNI 2847 - 2019 Ps. 10.6.2.1 Bila tulangan geser diperlukan Avmin harus lebih
besar dari :
Vsmin1 0.35bw d 47880 N
Persyaratan " Strong Column Weak Beam " dipenuhi dengan persamaan 18.7.3.2 ( SNI
2847-2019 ) yaitu.
ΣMe adalah jumlah kekuatan lentur nominal kolom-kolom yang merangka ke dalam joint, yang
dievaluasi di muka-muka joint.
ΣMg adalah jumlah kekuatan lentur nominal balok yang merangka ke dalam joint, yang
dievaluasi di muka-mika joint.
Nilai ΣMg adalah jumlah Mg+ dan Mg- balok yang menyatu dengan kolom, yang dapat
dihitung dengan persamaan :
d a
Mg = As.fy.
2
83
As fy
dimana nilai a =
0.85.fc b
karena pada balok menyatu dengan pelat lantai, maka kuat nominal balok yang bertemu
pada HBK memperhitungkan kontribusi tulangan pelat lantai selebar beff, berikut ini gam-
bar detail balok yang digunakan untuk memperhitungkan nilai Mg :
Peninjauan " strong column weak beam " pada HBK pada keyplan
6D16 6D16
4D16 4D16
8000
beff 2000 mm
4
beff sb 4000 mm
2 2
As 6 0.785 db1 1205.76 mm (Tulangan tarik 6D16 )
2 2
Asaksen 3 0.785 db1 602.88 mm (Tulangan tekan 4D16 )
2
Astot As Asaksen 1808.64 mm
84
Titik berat tulangan atas terhadap serat teratas
6 π db12 dcb ds1 db1 67556.81
y1
4 2
π ds12
y2 7 dcp ds 8796.46
4 2
4π ds2
y3 tp dcp ds1 30159.29
4 2
( y1 y2 y3)
ybar 58.89 mm
Astot
d1 b1 ybar 241.11 mm
db1
d2 h1 dcb ds1 544 mm
2
[ ( As) fy]
a 94.57 mm
0.85 fc b1
0.8 a
Mg1 ( As) fy d2 201.24 kNm
1000000 2
( Asaksen fy)
a 47.28 mm
0.85 fc b1
0.8 a
Mg2 ( Asaksen) fy d1 44.05 kNm
1000000 2
Nilai Me diperoleh dengan bantuan diagram interaksi kolom ( PCACOL ), yaitu mencari momen yang
dihasilkan dari kombinasi beban aksial terkecil kolom K1A.
85
Dari diagram interaksi di atas diperoleh Me1 175 kNm
Me2 175 kNm
Metot Me1 Me2 350 kNm
Karena digram diatas menggunakan momen ultimate kolom, maka untuk momen nominal kolom
dibagi dengan faktor reduksi ϕ 0.65 (SNI 2847 - 2019, Ps. 21.2.1)
Metot
ΣMe 538.46 kNm
ϕ
86
SNI 2847-2019 Ps. 18.7.5.3
Spasi tulangan transversal tidak boleh melebihi nilai terkecil dari :
h
s1 100 mm
4
s2 6 db1 96 mm
s3 150 mm
Ash 0.3 50 ( 400 2 40 38)
21 400 400 1 118.97mm2
420 ( 400 2 40) ( 400 2 40)
Ash 0.09 50 ( 400 2 40 38)
21 2
63.45 mm
420
2 2
Untuk memenuhi Pasal 18.7(5(1)) dipasang Ash 2D10 Ash . 2 0.785 10 157 mm
> 118.97 mm2
Mb
Mpr 246.15 kNm ( momen nominal kolom )
0.65
87
2 Mpr
Ve 111.89 kNm
( 4400)
1000
89.325 89.34
Vu 40.61 kNm < Ve 111.89 kNm
( 4400)
1000
karena beban aksial berfaktor kolom interior ini ( 1093.62 kN ) dari hasil analisa lebih besar Agf'c/20
( 400 400 ) 21
168 kN
20 1000
Nu 1093.62 kN
0.17 Nu
Vc 1 λ fc bw d 106.62 kN
1000 14Ag
berdasarkan Ash 3D10 = 235 mm2 dan s terpasang = 100 mm ( tulangan pengekangan )
Ash fy d
Vs
s
Ash. 420 d1 158.99
Vs. kN
100 1000
0.75 Vc Vs. 199.21 kN > Vu 40.61 kN
berarti Ash terpasang berdasarkan persyaratan ( Pasal 18.7.(6(1)) sudah cukup menahan geser
sisa panjang kolom harus tetap di beri tulangan dengan ketentuan sebagai berikut :
88
λ 1
Ψs 1
cb Ktr
2 < 2.5 ( diambil 2 )
db
fy Ψt Ψc Ψs 41.66 mm
Ld
1.1 λ fc 2
Ld db 666.56 mm dipakai 700 mm
89
BAB XV
PERHITUNGAN PONDASI LAJUR
90
14.2 Kontrol dimensi pondasi
Tegangan ijin tanah ( kedalaman 1 m dari muka tanah asli )
91
Berdasarkan data tanah SPT BH-1 didapatkan tegangan ijin tanah pada kedalaman - 1.50 muka
tanah asli adalah
qall 0.71 10 7.1 ton/m2
92
14.3 Penulangan Pondasi Telapak
Penulangan Pondasi 200x200x30 cm
σmax 0.661kg/cm2
qu σmax 10000 6610 kg/m
2
qu 1
Mp 3305 kgm
2
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.02
fy
93
Mult 9.81 1000
Mn 56738587.5 Nmm
0.8
Mn
Rn 1.3 N /mm2
2
b d
2m Rn
1 1
ρ
fy
0.0032
m
94
BAB XVI
PERHITUNGAN SLOOF S1
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β1 0.85 0.9
7
fc 600 0.02
ρb 0.85 β1
fy 600 fy
fc
ρmin 0.25 0.0027 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin. 0.0033 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 23.81
0.85 fc
95
B. Perhitungan Tulangan Lentur (Longitudinal) Tumpuan
ambil δ 0.5 Rasio tulangan tekan di ambil 50 % untuk mengakomodasi Momen balik
akibat Gempa )
6
Mutump10
Mn 70502500 Nmm
0.8
2m Rn
1 1
fy 0.0022
( ρ ρaksen)
m
δ Mn
ρaksen 0.0025
fy ( d daksen) b d
2
Asperlu ρ b d 461.78 mm
2 2 2
As 0.785 db 4 530.66 mm Asperlu 461.78 mm
( b 2 dc 2 ds 4 db )
s1 34 mm 25 mm OK !!
3
2
Asaksenperlu ρaksen b d 249.8 mm
2 2
Ast 0.785 db 4 530.66 mm
2m Rn
1 1
fy 0.0011
( ρ ρaksen).
m
δ Mn
ρaksen 0.0013
fy ( d daksen) b d
96
ρ 0.0011 0.0011 0.0022 < ρmin. 0.0033
2
Asperlu ρmin. b d 327.5 mm
2 2 2
As 0.785 db 4 530.66 mm Asperlu 327.5 mm
( b 2 dc 2 ds 4 db )
s1 34 mm 25 mm OK !!
3
2
Asaksenperlu. ρaksen b d 124.1 mm
2 2
Ast 0.785 db 4 530.66 mm
0.17 λ fc b d
Vc 12680.58 N ( SNI 2847-2019 Ps. 22.5.5.1 untuk komponen non
6 prategang tanpa aksial )
Vc 12680.58 N
Vu
Vs Vc 43719.42 N Perlu tulangan geser !! ( SNI 2847-2019 Ps, 22.5.10.1 )
0.75
2 2
Bila dipasang tulangan ϕ8 sebagai sengkang, Av 2 0.785 8 100.48 mm
fy 280 Mpa
Av fy d
s . 252.9 mm (SNI 2847-2019 Ps. 22.5.10.5.3 )
Vs
sehingga dipakai tulangan geser tumpuan ϕ8 - 150 dan lapangan ϕ8 - 200
97
01/17/24 pcaColumn V3.63 - PORTLAND CEMENT ASSOCIATION - Page 1
14:55:10 Licensed to: KLEVE ENGINEERING untitled
========================================================================
Computer program for the Strength Design of Reinforced Concrete Sections
========================================================================
General Information:
====================
File Name: untitled.col
Project:
Column: Engineer:
Code: ACI 318-02 Units: Metric
Material Properties:
====================
f'c = 21 MPa fy = 420 MPa
Ec = 21538.1 MPa Es = 199955 MPa
Ultimate strain = 0.003 mm/mm
Beta1 = 0.85
Section:
========
Rectangular: Width = 400 mm Depth = 400 mm
Reinforcement:
==============
Rebar Database: ASTM A615M
Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2)
---- --------- ----------- ---- --------- ----------- ---- --------- -----------
# 10 10 71 # 13 13 129 # 16 16 199
# 19 19 284 # 22 22 387 # 25 25 510
# 29 29 645 # 32 32 819 # 36 36 1006
# 43 43 1452 # 57 57 2581
Confinement: Tied; #10 ties with #32 bars, #13 with larger bars.
phi(a) = 0.8, phi(b) = 0.9, phi(c) = 0.65
Layout: Rectangular
Pattern: All Sides Equal (Cover to longitudinal reinforcement)
Total steel area, As = 3184 mm^2 at 1.99%
16 #16 Cover = 40 mm
Factored Loads and Moments with Corresponding Capacities: (see user's manual for notation)
=========================================================
Pu Mux Muy fMnx fMny
No. kN kN-m kN-m kN-m kN-m fMn/Mu
--- ----------- ----------- ----------- ----------- ----------- --------
1 0.2 52.5 74.8 94.6 134.7 1.801
2 -7.3 11.6 20.0 84.0 145.0 7.262
3 -14.8 31.2 61.2 76.6 150.6 2.460
4 258.9 -59.0 -89.3 -91.9 -139.0 1.556
5 249.0 -14.0 -15.2 -110.7 -120.3 7.926
6 239.0 -29.5 -37.1 -102.3 -128.8 3.473
7 0.1 52.5 89.3 84.9 144.4 1.617
8 -7.3 11.6 15.2 99.1 130.1 8.569
9 -14.8 31.1 37.1 104.5 124.4 3.355
10 258.9 -59.0 -74.8 -101.8 -129.0 1.726
11 249.0 -14.0 -20.0 -95.0 -136.0 6.811
12 239.0 -29.4 -61.2 -75.0 -155.8 2.546
13 114.1 47.5 60.4 101.6 129.2 2.140
14 106.3 12.1 19.0 89.8 141.0 7.439
15 98.5 38.1 41.4 110.5 120.1 2.898
01/17/24 pcaColumn V3.63 - PORTLAND CEMENT ASSOCIATION - Page 3
14:55:10 Licensed to: KLEVE ENGINEERING untitled
========================================================================
Computer program for the Strength Design of Reinforced Concrete Sections
========================================================================
General Information:
====================
File Name: untitled.col
Project:
Column: Engineer:
Code: ACI 318-02 Units: Metric
Material Properties:
====================
f'c = 21 MPa fy = 420 MPa
Ec = 21538.1 MPa Es = 199955 MPa
Ultimate strain = 0.003 mm/mm
Beta1 = 0.85
Section:
========
Rectangular: Width = 400 mm Depth = 400 mm
Reinforcement:
==============
Rebar Database: ASTM A615M
Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2)
---- --------- ----------- ---- --------- ----------- ---- --------- -----------
# 10 10 71 # 13 13 129 # 16 16 199
# 19 19 284 # 22 22 387 # 25 25 510
# 29 29 645 # 32 32 819 # 36 36 1006
# 43 43 1452 # 57 57 2581
Confinement: Tied; #10 ties with #32 bars, #13 with larger bars.
phi(a) = 0.8, phi(b) = 0.9, phi(c) = 0.65
Layout: Rectangular
Pattern: All Sides Equal (Cover to longitudinal reinforcement)
Total steel area, As = 2388 mm^2 at 1.49%
12 #16 Cover = 40 mm
Factored Loads and Moments with Corresponding Capacities: (see user's manual for notation)
=========================================================
Pu Mux Muy fMnx fMny
No. kN kN-m kN-m kN-m kN-m fMn/Mu
--- ----------- ----------- ----------- ----------- ----------- --------
1 4.9 19.1 29.5 76.1 117.5 3.988
2 -2.6 1.4 -0.3 137.1 -30.4 100.518
3 -10.0 28.3 55.3 63.2 123.3 2.232
4 97.6 -26.9 -67.7 -55.2 -139.2 2.056
5 87.7 -0.8 -6.8 -17.9 -150.5 21.998
6 77.7 -19.4 -31.3 -76.5 -123.2 3.938
7 4.9 19.1 67.8 38.2 135.5 2.000
8 -2.6 1.4 6.8 27.5 137.7 20.121
9 -10.0 28.3 31.3 92.5 102.3 3.272
10 97.6 -26.8 -29.4 -95.5 -104.7 3.559
11 87.7 -0.8 0.3 -139.3 52.7 172.220
12 77.7 -19.4 -55.3 -49.1 -139.6 2.526
13 75.2 2.5 8.6 41.9 142.0 16.444
14 67.4 1.6 3.4 61.9 132.1 38.782
15 59.6 26.3 32.1 89.5 109.5 3.408
01/17/24 pcaColumn V3.63 - PORTLAND CEMENT ASSOCIATION - Page 3
14:58:08 Licensed to: KLEVE ENGINEERING untitled