OKTOBER 2021
STRUCTURE ENGINEERING
KONSULTAN INDIVIDUAL
DAFTAR ISI
HALAMAN
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................................................ 1
1. PENJELASAN UMUM
Gedung Lapangan Olahraga Badminton 1 Lantai yang terletak di Suka Bangun, Kota
Palembang Provinsi Sumatera Selatan merupakan bangunan yang difungsikan sebagai sarana
olahraga dengan berjumlah 1 (satu) lantai utama tinggi total sebesar 9 meter.
Ketinggian bangunan ini adalah sebagai berikut :
1. Tinggi Pedestal Kolom = 1 m
2. Tinggi Kolom Utama = 9 m + Pedestal
3. Tinggi Dinding = 9 m
4. Kedalaman pondasi = 2 m
5. Jenis pondasi yaitu pondasi tapak uk
100/100 dan 80/80 cm (t = 0,5 m)
2. DASAR-DASAR PERENCANAAN
2.3. Pembebanan
a. Beban mati :
Beban mati yang ditinjau dalam perencanaan gedung ini adalah sebagai berikut:
a. Beton : 2400 kg/m3
b. Beban Dinding : 250 kg/m2
c. Beban Mortar/Screed/Finishing (tebal 5 cm) : 21 kg/m²
d. Beban Instalasi M/E : 25 kg/m²
e. Beban plafond : 18 kg/m²
Data Perhitungan
a. Kuat tekan beton 28 hari : K-300 (fc’ = 0.082 x 300 = 25 MPa)
Untuk menambah lekatan antara beton dengan baja, dibuat bentuk ulir pada permukaan baja.
Berdasarkan SNI – 2847 – 2013 pasal 8.5.2, modulus elastisitas, Es, untuk tulangan non
prategang diizinkan untuk diambil sebesar 200.000 Mpa. Kekuatan leleh, kekuatan tarik batas,
mutu baja, dan ukuran baja dapat dilihat pada lampiran C.
Luas
Diameter Berat nominal
Tulangan Baja nominal
nominal (mm) (kg/m)
(cm2)
Polos Deform
P6 D6 6,00 0,283 0,222
P8 D8 8,00 0,503 0,395
P9 D9 9,00 0,636 0,499
P10 D10 10,00 0,785 0,617
P12 D12 12,00 1,131 0,888
P13 D13 13,00 1,327 1,040
P14 D14 14,00 1,540 1,210
P16 D16 16,00 2,011 1,580
P18 D18 18,00 2,545 2,000
P19 D19 19,00 2,835 2,230
P20 D20 20,00 3,142 2,470
P22 D22 22,00 3,801 2,980
P25 D25 25,00 4,909 3,850
P28 D28 28,00 6,157 4,830
D29 29,00 6,605 5,190
P32 D32 32,00 8,043 6,310
D36 36,00 10,179 7,990
D40 40,00 12,565 9,870
D50 50,00 19,635 15,400
Selain menggunkan peta gempa diatas, penentuan parameter percepatan gempa dapat dilakukan
menggunakan program Desain Spektra Indonesia di situs :
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011
100 ℎ
Cw = ∑ ( )^2 (1.6)
ℎ
ℎ 1+0,83 ( )^2
=1
disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs, harus ditentukan dengan perumasan berikut ini :
SMS = Fa . SS (1.1)
SM1 = Fv . S1 (1.2)
Keterangan :
SS = Parameter respon spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk perioda pendek.
S1 = Paremeter respon spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk perioda 1,0 detik
Berdasarkan SNI – 03-1726-2012 Pasal 6.3, parameter percepatan spektral desain untuk
perioda pendek, SDS dan perioda 1 detik, SD1, harus ditentukan melalui perumusan berikut ini :
2
SDS = SMS (1.3)
3
2
SD1 = SM1 (1.4)
3
0,0062
Ta = √
hn (1.5)
Keterangan :
hn adalah ketinggian struktur, dalam (m), diatas dasar sampai tingkat tertinggi struktur.
Keterangan :
SDS
Cs = (1.7)
(
)
SD1
Cs = (1.8)
.(
Keterangan :
SDS = Parameter percepatan spektrum respon desain dalam rentang perioda pendek
SD1 = Parameter percepatan spektrum respon desain dalam rentang perioda 1 detik
T = Periode fundamental
R = Faktor modifikasi respons
Ie = Faktor keutamaan gempa
Berat seismik efektif harus menyertakan semua beban mati dan beban lainya sesuai
dengan SNI-03-1726-2012 I pasal 7.7.2. untuk penentuan nilai beban bisa mengacu pada SNI-
03-1727-2013.
Menghitung gaya geser dasar seismik, V
Berdasarkan SNI-03-1726-2012 Pasal 7.8.1, gaya geser dasar seismik, V, diperoleh dari
perkalian koefisien respon seismik dengan berat seismik efektif seperti ditunjukkan dalam
persamaan berikut :
V=CSW (1.10)
Keterangan :
Berdasarkan SNI-03-1726-2012 pasal 7.8.3, gaya gempa lateral (Fx) (kN) yang timbul di
semua tingkat ditentukan dari persamaan berikut :
Fx = CVXV (1.11)
Dan
ℎ
CVX = ∑
ℎ
(1.12)
=1