Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN STRUKTUR

PEMBANGUNAN RUMAH TOKO


2 (DUA) LANTAI

LOKASI :
Jl. Poros Koya Barat ,
Kec. Muara Tami , Kota Jayapura

TAHUN :
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya, Laporan Struktur Rumah Tinggal di Kota Jayapura ini dapat terselesaikan. Laporan
Struktur ini merupakan laporan acuan sebagai dasar penyusunan dokumen administrasi dan teknis dalam
proses pembangunan gedung. Laporan ini menggunakan analisa dengan Software ETABS 19.1.0.

Demikian laporan perhitungan analisa struktur ini dibuat, semoga bermanfaat bagi pembangunan
Rumah Toko ini.

Jayapura, 2023

Pemohon

.
1. PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Konstruksi
Bangunan yang terdiri dari 2 lantai berfungsi sebagai Rumah Toko . Bentuk struktur adalah
persegi panjang dengan ukuran 12,00 m x 20,00 m. Laporan ini terutama menyajikan hasil
perhitungan struktur atas yaitu meliputi perhitungan sistem rangka portal 3 dimensi.
Termasuk perhitungan elemen balok, kolom, Ringbalk, Sloof,.

Nama Project : Perencanaan Struktur Bangunan

Struktur yang digunakan : Struktur Beton Bertulang

Panjang Bangunan : 20,00 m

Lebar Bangunan : 12,00 m

Jumlah Lantai : 2 Lantai

Untuk perhitungan struktur atas tersebut maka telah dilakukan menggunakan analisa
struktur 3 dimensi dengan bantuan program ETABS versi 19.1.0

1.2. Penjelasan Umum


1.2.1 Sistem Struktur
Sistem struktur bangunan direncanakan terbuat dari sistem rangka portal dengan
pondasi, sloof, ringbalk, plat lantai dan kolom terbuat dari beton bertulang konvensional.
Sistem pelat lantai menggunakan pelat two way beton konvensional dengan keempat sisinya
dipikul oleh balok beton . Sistem struktur bawah atau pondasi yang direncanakan adalah
menggunakan Pondasi Telapak.

1.2.2 Peraturan yang Digunakan


Perencanaan struktur dan pondasi bangunan ini dalam segala hal mengikuti semua
peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia, khususnya yang ditetapkan dalam
peraturan-peraturan berikut:
o Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung,
SNI 2847-2013
o Pedoman Perencanaan Pembebanan minimum untuk Bangunan gedung dan struktur
lain SNI 1727-2013, standar :
o American Concrete Institute, Building Code Requirements for Reinforced Concrete, 5th
edition, ACI 319-89
o American Society for Testing and Materials, ASTM Standard in Building Code,Vol. 1 & 2,
1986 o Peraturan dan ketentuan lain yang relevan.
1.2.3 Mutu Bahan yang Digunakan
Dapat dijelaskan pula bahwa struktur bangunan adalah struktur beton bertulang biasa
(konvensional). Mutu bahan/material struktur yang digunakan dalam perencanaan meliputi:
o Mutu Beton
Kolom, balok, pelat, pondasi plat setempat : K-225 (fc’ =19,30 Mpa)
o Mutu Baja Tulangan
Baja tulangan polos (BJTP-24) untuk Ø < Ø12mm, fy = 2400 kg/cm2
Baja tulangan polos (BJTP-37) untuk Ø > Ø12mm, fy = 3700 kg/cm2
1.2.4 Pembebanan
Beban yang diperhitungkan adalah sebagai berikut :

1) Beban Mati (DL)


• Beban ceiling/plafond
• Beban M/E
• Beban finishing lantai keramik

• Beban plester 2,5 cm

• Beban dinding bata ½ batu


• Berat sendiri pelat lantai
• Beban Plafond + rangka

2) Beban Hidup (LL)


• Beban pelat lantai 2 Konstruksi ( Plat Boundex + Wiremesh ) mutu K-225

• Beban pelat lantai atap


3) Beban Gempa (Response Spectrum)

Gambar 1.1 Response Spectrum Kota Jayapura

2
2. PEMODELAN STRUKTUR ATAS
Pada tahap awal dari perencanaan, semua elemen struktur atas ditentukan terlebih
dahulu. Kemudian hasil ini dianalisa sehingga seluruh komponen struktur diharapkan dapat
mencapai hasil perencanaan yang efisien.

2.1 Pelat Lantai


Analisa pelat lantai beton bertulang biasa dihitung menurut ketentuan-ketentuan yang
berlaku dalam SNI-2847-2019 yaitu pelat yang memikul beban dalam satu arah dan two way
slab , dua rarah yaitu x dan y). Penulangan pelat dihitung berdasarkan kekuatan batas.

2.2 Balok dan Kolom


Balok Induk dan balok anak dianalisa secara 3 dimensi baik terhadap beban vertikal
maupun terhadap beban lateral (beban gempa) dengan mempergunakan program ETABS
versi 16.0.2, Untuk penulangan lentur dipergunakan program Concrete Design yang ada
dalam ETABS versi 19.1.0 dengan menyesuaikan faktor reduksi kekuatan dan kombinasi
pembebanan sesuai dengan SNI -1727-2013. Program ETABS versi 19.1.0 secara
langsung dapat mengolah gaya-gaya yang terjadi pada elemen bangunan menghasilkan
luas tulangan lentur, geser, torsi yang diperlukan dan sekaligus dapat diketahui kombinasi
beban mana yang paling dominan.

Faktor reduksi kekuatan yang dimaksud adalah:

- Phi_bending = 0,8

- Phi_tension = 0,8

- Phi_compression(Tied) = 0,65

- Phi_compression(Spiral) = 0,7

- Phi_shear = 0,75

Kombinasi beban yang dimaksud adalah:

a. U = 1.4 DL
b. U = 1.2 DL + 1.6 LL

3
MODEL STRUKTUR 3D

Gambar 2.1 Portal Y-Z Plane (PORTAL A)

Gambar 2.2 Portal Y-Z Plane (PORTAL B)

Gambar 2.3 Portal Y-Z Plane (PORTAL C)

4
Gambar 2.4 Portal Y-Z Plane (PORTAL D)

Gambar 2.5 Portal X-Z Plane (PORTAL 1)

Gambar 2.6 Portal X-Z Plane (PORTAL 2)

5
Gambar 2.7 Portal X-Z Plane (PORTAL 3)

Gambar 2.8 Portal X-Z Plane (PORTAL 4)

Gambar 2.9 Portal X-Z Plane (PORTAL 5)

6
Gambar 2.10 Portal Perspektif

Gambar 2.11 Denah X-Y Plane (Rencana Footplat)

Gambar 2.12 Denah X-Y Plane (Lantai 1 / Rencana Sloof)

7
Gambar 2.13 Denah X-Y Plane (Lantai 1 / Rencana Balok)

Gambar 2.14 Denah X-Y Plane (Rencana Ringbalk)

Gambar 2.15 Perspektif View

8
Gambar 2.16 Perspektif Section Properties

Gambar 2.17 Persepektif 3D Tampak Depan

Gambar 2.18 Persepektif 3D Tampak Samping

9
Gambar 2.19 Persepektif 3D Tampak Belakang

Gambar 2.20 Persepektif 3D Tampak Atas

10
3. PEMBEBANAN
3.1 Beban Mati Pada Struktur

- Beban lantai keramik = 24 kg/m2

- Beban spesi = 21 kg/m2

- Beban plafond/penggantung = 18 kg/m2

- Beban Instalasi M/E = 40 kg/m2

- Beban dinding bata ½ batu = 250 kg/m2

- Beban dinding Pastisi / ACP = 40 kg/m2

- Beban genangan air = 10 kg/m

3.2 Beban Hidup Pada Struktur

- Beban pelat lantai = 250 kg/m2

- Beban pelat atap = 100 kg/m2

3.3 Beban Pada Balok

Beban dinding pas. Batu bata / sejenis

(h = 3,90 m) = 3,90 x 250 kg/m2 = 975 kg/m’ = 0,975 ton/m (lantai 1 / lantai dasar)

Beban dinding pas. Batu bata / sejenis

(h = 3,20 m) = 3,20 x 250 kg/m2 = 800 kg/m’ = 0,800 ton/m (lantai 2)

Beban dinding pas. Batu bata / sejenis

(h = 0,50 m) = 0,50 x 250 kg/m2 = 125 kg/m’ = 0,125 ton/m (Ringbalk)

Selanjutnya beban dinding langsung terdistribusi secara otomatis oleh pemograman ETABS
versi 16.0.2

Gambar 3.1 Beban Mati Pada Sloof lantai 1 / lantai dasar (dinding batu)

11
Gambar 3.2 Beban Mati Pada Balok lantai 2 (dinding batu)

Gambar 3.3 Beban Mati Pada Ringbalk ( Atap )

Gambar 3.4 Beban Gravitasi Bidang X-Z

12
Gambar 3.5 Beban Gravitasi Bidang Y-Z

Gambar 3.6 Perspektif Bidang Gravitasi

Gambar 3.7 Perspektif Beban Plat Lantai

13
4. OUTPUT

Gambar 4.1 Output Diagram Gaya Dalam, Momen, Axial, dan Geser
4.1 Penulangan Kolom dan Balok
Tabel jumlah tulangan
Luas penampang total dalam mm2 (balok dan kolom)
Jumlah Batang

1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 28 57 85 113 141 170 198 226 254
8 50 100 151 201 251 301 352 402 452
10 79 157 236 314 393 471 550 628 707
12 113 226 339 452 565 678 791 904 1017
14 154 308 462 615 769 923 1077 1231 1385
16 201 402 603 804 1005 1206 1407 1608 1809

Luas penampang total dalam mm2 (balok dan kolom)


Jarak Diameter
(mm)
6 8 10 12 13 14 16 19 22
50 565 1005 1571 2262 2655 3079 4021 5671 7603
75 377 670 1047 1508 1770 2053 2681 3780 5068
100 283 503 785 1131 1327 1539 2011 2835 3801
125 226 402 628 905 1062 1232 1608 2268 3041
150 188 335 524 754 885 1026 1340 1890 2534
175 162 287 449 646 758 880 1149 1620 2172
200 141 251 393 565 664 770 1005 1418 1901

Desing Frame Properties ETABS versi 19.1.0

14
Gambar 4.2 Frame Section

Gambar 4.3 Slab Section

Gambar 4.4 Load Case

15
Tabel Hasil Perhitungan Penulangan Kolom

Gambar 4.5 Kolom K1 ( 250x250 ) mm

PENAMPANG KOLOM

TIPE K. 250 x 250 mm K. 250 x 250 mm K. 250 x 250 mm

Daerah Tumpuan Atas Lapangan Tumpuan Bawah

Selimut beton : 3 cm Selimut beton : 3 cm Selimut beton : 3 cm

3 Ø 12 3 Ø 12 3 Ø 12

2 Ø 12 2 Ø 12 2 Ø 12
25

25

25
beugel Ø8-150 beugel Ø8-150 beugel Ø8-150

3 Ø 12 3 Ø 12 3 Ø 12

25 25 25

TUL.
POKOK 905 mm2 905 mm2 905 mm2
(perlu)
TUL.
POKOK 8 Ø 12 8 Ø 12 8 Ø 12
(pasang)
905 mm2 > 905 mm2 905 mm2 > 905 mm2 905 mm2 > 905 mm2

SENGKANG Ø 8 – 150 Ø 8 – 150 Ø 8 – 150

16
Tabel Hasil Perhitungan Penulangan Kolom

Gambar 4.6 Kolom KP ( 150x150 ) mm

PENAMPANG KOLOM

TIPE
KP. 15/15

Ukuran 15 x 15 cm

15

15

TUL. POKOK (perlu) 225 mm2


4 D 10
TUL. POKOK (pasang) 314 mm2 > 225 mm2

SENGKANG Ø 8 -150

17
Tabel Hasil Perhitungan Penulangan Sloof

Gambar 4.7 SLOOF SL1 (250 x 400) mm

PENAMPANG SLOOF

TIPE SL1. 25/40

Posisi Tump. Kiri Lapangan Tump. Kanan

3 Ø 12 3 Ø 12 3 Ø 12

2 Ø 12 2 Ø 12 2 Ø 12
40

40

40
beugel Ø8-150 beugel Ø8-150 beugel Ø8-150

3 Ø 12 3 Ø 12 3 Ø 12
25 25 25

TUL. ATAS 349 mm2 349 mm2 349 mm2


(perlu) TUL. 3 Ø 12 3 Ø 12 3 Ø 12
ATAS (pasang) (349 mm2 > 349 mm2) (349 mm2 > 349 mm2) (349 mm2 > 349 mm2)

TUL. BAWAH
349 mm2 349 mm2 349 mm2
(perlu) TUL.
3 Ø 12 3 Ø 12 3 Ø 12
BAWAH (349 mm2 > 349 mm2) (349 mm2 > 349 mm2) (349 mm2 > 349 mm2)
(pasang)
SENGKANG Ø8 – 150 Ø8 – 150 Ø8 – 150
TUL.PINGGANG 2 Ø 12 2 Ø 12 2 Ø 12

18
Tabel Hasil Perhitungan Penulangan Balok

Gambar 4.8 BALOK BL1 (250x300) mm

PENAMPANG BALOK

TIPE BL1. 35/40

Posisi Tump. Kiri Lapangan Tump. Kanan

3 Ø 12 3 Ø 12 3 Ø 12

2 Ø 10 2 Ø 10 2 Ø 10
30

30

30
beugel Ø8-150 beugel Ø8-150 beugel Ø8-150

3 Ø 12 3 Ø 12 3 Ø 12
25 25 25

TUL. ATAS 339 mm2 339 mm2 339 mm2


(perlu) TUL. 3 Ø 12 3 Ø 12 3 Ø 12
ATAS (pasang) (339 mm2 > 284 mm2) (339 mm2 > 252 mm2) (339 mm2 > 252 mm2)

TUL. BAWAH
339 mm2 339 mm2 339 mm2
(perlu) TUL.
3 Ø 12 3 Ø 12 3 Ø 12
BAWAH (339 mm2 > 252 mm2) (339 mm2 > 252 mm2) (339 mm2 > 252 mm2)
(pasang)
SENGKANG Ø8– 150 Ø8– 150 Ø8– 150
TUL.PINGGANG 2 Ø 10 2 Ø 10 2 Ø 10

19
Tabel Hasil Perhitungan Penulangan Ringbalk

Gambar 4.9 RINGBALK RB1 (200 x 250) mm

PENAMPANG RINGBALK

TIPE RB1. 20/25

Posisi Tump. Kiri Lapangan Tump. Kanan

2 Ø 12 2 Ø 12 2 Ø 12

2 Ø 10 2 Ø 10 2 Ø 10
25

25

25
beugel Ø8-200 beugel Ø8-200 beugel Ø8-200

2 Ø 12 2 Ø 12 2 Ø 12
20 20 20

TUL. ATAS 226 mm2 226 mm2 226 mm2


(perlu) TUL. 2 Ø 12 2 Ø 12 2 Ø 12
ATAS (pasang) (226 mm2 > 168 mm2) (226 mm2 > 168 mm2) (226 mm2 > 168 mm2)

TUL. BAWAH
226 mm2 226 mm2 226 mm2
(perlu) TUL.
2 Ø 12 2 Ø 12 2 Ø 12
BAWAH (226 mm2 > 168 mm2) (226 mm2 > 168 mm2) (226 mm2 >168 mm2)
(pasang)
SENGKANG Ø8 – 200 Ø8 – 200 Ø8 – 200
TUL.PINGGANG 2 Ø 10 2 Ø 10 2 Ø 10

20
PENAMPANG RINGBALK

TIPE
RB 15/15

Ukuran 15 x 15 cm

15
15

TUL. POKOK (perlu) 400 mm2


4 D 12
TUL. POKOK (pasang) 452 mm2 > 400 mm2

SENGKANG Ø 8-200

BALOK RB (150 x 150) mm

Gambar 4.10 DETAIL PEMBESIAN PLAT LANTAI

21
Gambar 4.11 DETAIL OUTPUT ETABS KOLOM ( 250 x 250 ) mm

22
No. Doc :
Judul Dokument Penulangan Kolom Persegi Rev :

5. PENULANGAN KOLOM
5.1. PENULANGAN KOLOM K1 (25x25)

Dari hasil out-put ETABS diperoleh

P = 14.054,52 kg
M = 319,83 kg.m
panjang tekuk = 420,8 cm (sudah termasuk tinggi pedestal)

b = 25 cm
ht = 25 cm

M 319,83 2,28 cm
eo1 = = = 0,02 =
P 14.054,52

1 25
eo2 = ht = = 0,833333 cm
30 30

eo = eo1 + eo2 = 3,11 cm

eo 3,11
= = 0,1244 cm
ht 25

dari tabel PBI'71 10.6.2 , untuk baja keras -----> C2 = 7,05

C1 = 1 2

e1 = C1 C2 ( lk / 100.ht )2 . ht

2
= 1 7,052 ( 420,8 / 100 25 ) 25
= 4,995 cm

e2 = 0.15 ht = 3,75 cm

eu = eo + e1 + e2
= 3,11 + 4,995 + 3,75 = 11,85 cm

eau = eu + ( 1/2 ht )
= 11,85 + 12,5
= 24,35 cm

P . eau = 14.054,52 x 24,35 = 342.281,48 kg.cm


= 3.422,81 kg.m

23
Pembesian kolom :
- lebar kolom = 250 mm
- beton decking = 30 mm sketsa kolom
- tebal efektif d = 220 mm
3 Ø 12
- Mutu beton fc' = K-225 = 18,68 Mpa
- Mutu baja fy = U-240= 240 MPa
2 Ø 12

25
m = fc / (0,85 .fy) beugel Ø8-150

= 240 / (0.85 . 18,68)


3 Ø 12
= 15,12
25

2
Rn = M / (f b d )
= 34.228.148/(0.85.250.220,220)
= 3,328

r = (1/m) * (1 - ( 1 - ((2 Rn m)/fy)) )

= (1/15,12)*(1- ( 1 - ((2 . 3,328.15,12)/240)))

= 0,01574

Aperlu = r .b .d = 0,01574 250 220 = 865,62 mm2

Dipasang tulangan 8 4 Ø 12 ( Aact = 452,16 mm2) tepi


4 Ø 12 ( Aact = 452,16 mm2) tengah
Pembesian begel : 904 mm2 > 866 mm2 [ OKE ]
sengkang Ø8 - 150 mm

S1 = 48x8 = 384 mm
S2 = 16x12 = 192 mm
S3 = 250 mm
Smin 150 mm

24
No. Doc :
Judul Dokument Penulangan Tangga

6. PENULANGAN PLAT TANGGA

Data - data
- Balok diambil bentang yang terpanjang
- Tumpuan jepit-jepit
tebal plat 0,15 m fc' (beton) 18,68 Mpa
tebal spesi 2 cm fy' (baja) 240 Mpa
tebal tegel 3 cm d' 30 mm
beban plafond 0 kg/m2 L 3 m
beban penggantung 0 kg/m2 optred 0,3 m
beban AC + pipa 0 kg/m2 antrade 0,17 m
tebal air hujan 0,02 m a 33,7 derajat
beban guna 300 kg/m2

Gambar Rencana

1.059,60 kg/m

1.412,80 kg/m

2 m

1m 3 m

BORDES FLIGHT/ANAK TANGGA


q = 1.412,80 kg/m2

Pembebanan
Beban terbagi rata
Beban mati
pelat =
[0,15/cosA + 0,17/2] x 2400 = 636,67 kg/m2
spesi = 2 x 21 = 42
keramik = 3 x 24 = 72
plafond = 0
penggantung = 0
AC + pipa = 0
DD = 750,67 kg/m2
Beban hidup
air hujan = 0,02 x 1000 = 20 kg/m2
guna = 300
DL 320 kg/m2
Beban berfaktor
D = 1,2 x 750,67 + 1,6 x 320 = 1412,8 kg/m2

25
No. Doc :
Judul Dokument Penulangan Tangga

Statika
- Tumpuan jepit-jepit
- Beban merata
q = 1412,80 kg/m2
L = 3 m
- Beban terpusat plat anak tangga tengah 200 x 300 cm (bordes)
P = 1.5 x 0.5 x 2 x 1.412,80 = 2119,20 kg
L = 3 - 0.5 x 300 = 1,5 m

Mtangga = 1/10 x 1.412,80 x 3^2 = 1271,5 kgm


Mbordes = 0.9 x 2.119,20 x 1,500 = 953,64 kgm
3
Penulangan
Penulangan tangga
Mu 1271,52 kgm b 1000 mm
fc' (beton) 21,7 Mpa h 150 mm
fy' (baja) 240 Mpa d' 30 mm

pmin = 1,4 / 240 = 0,0058


pmaks = 0,75 x (0,85 x 21,7)/240 x 0,85 x [600/(600+240)]
= 0,0350

Mu = 1.271,52 kgm = 12,72 kNm


d = 150 - 30 = 120 mm
j = 0,8
Rn = (12,72 x 10^6) = 1,1037 Mpa
(0,8 x 1000 x 120^2)
W = 0,85 { 1 -sqrt[1 - (2,353 x 1,1037)/21,7]}
= 0,0525 As (mm2)
p = 0,0525 x 21,7/240 = 0,0047 > 0,0058 700
< 0,0350
ppakai = 0,0058
As = 0,0058 x 1000 x 120 = 700,00 mm2
As' = 0.002 x 1000 x 120 = 240,00 mm2

Tulangan (tul tarik) 700,00 D12 - 150 ( 754 mm2 )


Tulangan (tul tekan 240,00 D10 - 150 ( 524 mm2 )

Penulangan bordes
Mu 953,64 kgm b 1000 mm
fc' (beton) 18,68 Mpa h 150 mm
fy' (baja) 240 Mpa d' 30 mm

pmin = 1,4 / 240 = 0,0058


pmaks = 0,75 x (0,85 x 18,68)/240 x 0,85 x [600/(600+240)]
= 0,0301

Mu = 953,64 kgm = 9,54 kNm


d = 150 - 30 = 120 mm
j = 0,8
Rn = (9,54 x 10^6) = 0,8278 Mpa
(0,8 x 1000 x 120^2)
W = 0,85 { 1 -sqrt[1 - (2,353 x 0,8278)/18,68]}
= 0,0455 As (mm2)
p = 0,0455 x 18,68/240 = 0,0035 > 0,0058 700
< 0,0301
ppakai = 0,0058
As = 0,0058 x 1000 x 120 = 700,00 mm2
As' = 0.002 x 1000 x 120 = 240,00 mm2

Tulangan (tul tarik) 700,00 Ø12 - 150 ( 754 mm2 ) OK


Tulangan (tul tekan 240,00 Ø10 - 150 ( 524 mm2 ) OK

26
No. Doc :
Judul Dokument Penulangan Tangga

Gambar Penulangan

27
No. Doc :
Judul Dokument Penulangan Pondasi Telapak

7. PONDASI TELAPAK

Perhitungan moment untuk pondasi

Pembebanan
Balok sloof = 0,25.0,35.2400 = 240 kg/m'
Tembok = 3,50 . 250 = 975 kg/m'
q 1215 kg/m'
Statika L = 1 m
Mtum = 1/18 x 1215 x 1^2 = 151,875 kgm

Kontrol Kekuatan Pondasi dengan Daya dukung tanah


- Diasumsikan pondasi 0,90 x 0,90 m x 0,25 m , kedalaman 1,50 m, diambill tegangan tanah rata-rata
adalah sebagai berikut 19 kg/cm2
Mu = 319,83 kgm fc' (beton) 18,68 Mpa
Pu = 14055 kg fy' (baja) 240 Mpa
b = 0,9 m d' 30 mm
h = 0,9 m tpond 250 mm
kolom 250 / 250 mm s tanah 19 kg/cm2

bc = 250 = 1
250
Vu = 140,55 kN
Mu = 3,20 kNm
s tanah = 19 x 100 = 1900 kNm2
d = 250 - 30 = 220 mm
bo = 4 x (220 + 250) = 1880 mm

f Vmin = 0.6 x 1/3 x sqrt(18,68) x 1880 x 220


= 214511,3184 N

f Vc = 0.6 x (1 + 1/1) x 1/6 x sqrt(18,68) x 1880 x 220


= 357.519 N > 214.511 N [ OKE ]

f maks = 140,55 + 3,20


0,9 x 0,9 1/6 x 0,9 x 0,9^2
= 173,51 + 26,32
= 199,84 kN/m2 < 1900 kN/m2 [ OKE ]

Statika

Mu = 319,83 kgm fc' (beton) 18,68 Mpa


Pu = 14054,52 kg fy' (baja) 240 Mpa
b = 0,90 m d' 30 mm
h = 0,90 m tpond 250 mm
kolom 250 / 250 mm s tanah 19 kg/cm2

bc = 250 = 1
250
Vu = 140,55 kN
Mu = 3,20 kNm
s tanah = 19 x 100 = 1900 kNm2
d = 250 - 30 = 220 mm
bo = 4 x (220 + 250) = 1880 mm

28
No. Doc :
Judul Dokument Penulangan Pondasi Telapak

f Vmin = 0.6 x 1/3 x sqrt(18,68) x 1880 x 220


= 214511,3184 N

f Vc = 0.6 x (1 + 1/1) x 1/6 x sqrt(18,68) x 1880 x 220


= 357518,864 N > 214511,3184 N [ OKE ]

f maks = 140,55 + 3,20


0,9 x 0,9 1/6 x 0,9 x 0,9^2
= 173,51 + 26,32
= 199,84 kN/m2 < 1900 kN/m2 [ OKE ]

f min = 173,51 - 26,32


= 147,19 kN/m2
Diambil q = 199,84 kN/m2

Mu = 1/2 x 199,84 x (0.5x0,9)^2


= 20,23 kNm

Penulangan

Penulangan lapangan
Mu 2023,34 kgm b 900 mm
fc' (beton) 18,68 Mpa h 250 mm
fy' (baja) 240 Mpa d' 30 mm

pmin = 1,4 / 240 = 0,0058


pmaks = 0,75 x (0,85 x 18,68)/240 x 0,85 x [600/(600+240)]
= 0,0301

Mu = 2.023,34 kgm = 2,02 kNm


d = 250 - 30 = 220 mm
j = 0,8
Rn = (2,02 x 10^6) = 0,0581 Mpa
(0,8 x 900 x 220^2)
W = 0,85 { 1 -sqrt[1 - (2,353 x 0,0581)/18,68]}
= 0,0031
p = 0,0031 x 18,68/240 = 0,0002 > 0,0058
< 0,0301
ppakai = 0,0058
As = 0,0058 x 900 x 220 = 1155,00 mm2
As' = 0,4 x 1.155,00 = 462,00 mm2

Penulangan
mm2 mm
Lapangan X (tul atas) 1155,00 Ø16 - 150 ( 1.340 mm2 ) [ OKE ]
Tumpuan Y (tul atas) 1155,00 Ø16 - 150 ( 1.340 mm2 ) [ OKE ]
Tumpuan X (tul bagi) 462,00 Ø10 - 150 ( 524 mm2 ) [ OKE ]

29
No. Doc :
Judul Dokument Penulangan Pondasi Telapak

7.1. SKETSA PONDASI TELAPAK

20

sloof beton
40 25 x 40 cm
40

kolom pedestal
30 25 x 25 cm

35 100

60

Ø16 - 150
30 Ø16 - 150
25

90

25
40

90
25
40

90

SKETSA DIMENSI FOOTPLAT

30

Anda mungkin juga menyukai