Anda di halaman 1dari 31

STRUKTUR BETON I

AGUSTIN DITA LESTARI, ST., MT.


BETON

SEMEN

AGREGAT HALUS (PASIR)


BETON
AGREGAT KASAR (KERIKIL)

AIR

BAHAN TAMBAHAN
(ADMIXTURE)

Bahan tambahan (admixtures) dapat ditambahkan pada campuran beton


untuk meningkatkan workability, durability, dan waktu pengerasan
TIPE-TIPE BETON

 Tipe-tipe beton :
1. Beton Normal (normal weight), beton ini adalah beton yang
biasanya digunakan sebagai bahan bangunan. Memiliki berat isi
sebesar 2200 kg/m3 sampai dengan 2500 kg/m3.

2. Light weight, beton yang ringan. Memiliki berat isi tidak lebih
dari 1900 kg/m3.

3. Heavy weight, beton yang sangat berat. Beton ini biasanya


digunakan untuk bangunan lepas pantai agar tidak hancur oleh
arus ombak. Memiliki berat isi lebih dari 2600 kg/m3.
KUALITAS BETON

 Kualitas beton tergantung pada:


1. Bahan-bahan pembuatnya
2. Cara menakar dan mencampur
3. Cara pelaksanaan pekerjaan

 Perbandingan air terhadap semen (fas atau faktor air semen)


merupakan faktor dalam menentukan kekuatan beton.

 Semakin rendah fas semakin tinggi kekuatan tekan, namun


kemudahan dalam pengerjaan (workability) menjadi rendah, dan juga
sebaliknya semakin tinggi f.a.s semakin rendah kuat tekan, namun
workability menjadi semakin tinggi.

 Nilai fas yang ideal antar 0,3 – 0,4.


KELEBIHAN BETON

 Semua bahan penyusunnya mudah didapat

 Mudah dicetak dalam bentuk yang diinginkan

 Nilai kekuatan dan daya tahan (durability) beton relatif tinggi

 Nilai kuat tekan beton adalah relatif tinggi

 Beton bersifat tahan api

 Tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi

 Keahlian pekerja yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi beton


lebih rendah bila dibandingkan dengan bahan lain seperti baja struktur
KELEMAHAN BETON

 Kekuatan tarik yang rendah (3 % sampai 15% dari kuat tekannya)


sehingga memerlukan penggunaan tulangan tarik

 Beton bertulang memerlukan bekisting untuk menahan beton tetap


pada tempatnyan sampai beton mengeras

 Beton yang dibebani terus menerus mengalami rayapan/rangkak

 Beton tidak dapat secara sempurna kedap terhadap air dan


kelembaban
UJI TEKAN BETON
Kuat Tekan Beton

 Kuat tekan beton dinyatakan dalam f’c, yaitu kekuatan beton dalam MPa
dari hasil pengujian benda uji berbentuk silinder dengan diameter 150 mm
dan tinggi 300 mm pada hari ke 28 benda uji dibuat.
 Kekuatan silinder tidak menunjukkan sifat yang sama persis dengan benda
uji berbentuk kubus.
 Konversi Mutu Beton K dan Mutu Beton f’c
Tegangan-Regangan Beton

 Gambar Kurva hubungan tegangan-regangan pada beton


TEGANGAN-REGANGAN BETON

 Dari gambar kurva tegangan regangan beton tekan terlihat bahwa


beton yang berkekuatan lebih rendah mempunyai kemampuan
deformasi (daktilitas) yang lebih tinggi dari dari beton berkekuatan
tinggi

 Tegangan maksimum dicapai pada regangan tekan di antara 0,002-


0,0025

 Regangan ultimit pada saat hancurnya beton berkisar 0,003-0,004


(SNI menetapkan 0,003)
Modulus Elastisitas

 Modulus elastisitas beton berubah-ubah sesuai kekuatan.


 Modulus elastisitas tergantung dari:
1. Umur beton
2. Sifat agregat dan semen
3. Kecepatan pembebanan
4. Jenis dan ukuran benda uji
 Karena beton memperlihatkan deformasi yang permanen sekalipun
dengan beban kecil, maka ada beberapa definisi untuk modulus
elatisitas.
Modulus Elastisitas

 Untuk nilai wc di antara 1500-2500 kg/m3, nilai modulus elastisitas beton


dapat diambil sebesar (wc)1,5 0,0043 f’c.

 Untuk beton normal Ec dapat diambil sebesar 4700 f’c


Rangkak dan Susut

 Rangkak (creep) dan susut (shrinkage) adalah deformasi struktur yang


tergantung dari waktu.
 Rangkak adalah peristiwa bertambahnya regangan pada beton akibat
adanya beban yang cenderung tetap dan terjadi dalam waktu yang lama.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi rangkak:


1. Perbandingan air, seperti perbandingan air dengan semen
2. Suhu pada pengerasan dan kebasahan
3. Umur beton pada pembebanan
4. Lamanya pembebanan
5. Besarnya tegangan
6. Perbandingan antara perbandingan dan isi dari unsur
7. Nilai slump
Rangkak dan Susut

 Susut adalah perubahan volume yang tidak berhubungan dengan


pembebanan.
 Umumnya faktor-faktor yang mempengaruhi rangkak juga
mempengaruhi susut.
MACAM-MACAM BETON

1. Beton Bertulang

2. Beton Insitu

3. Beton Pracetak (Precast)

4. Beton Prategang

5. Beton Tahu (Decking)

6. Beton Readymix
BETON BERTULANG
BETON INSITU
BETON PRACETAK (PRECAST)
BETON PRATEGANG
BETON DECKING
BETON READYMIX
Contoh Harga Readymix

Fly Ash Max Fly Ash Max


No. Mutu Beton Non Fly Ash
10% 15%

B0 / Lean
1. 749.450 737.750 731.250
Concrete
2. K.175 785.850 770.250 763.750
3. K.250 829.400 810.550 802.750
4. K.300 865.150 845.000 835.250
5. K.350 901.550 878.800 867.750
6. K.400 937.950 911.950 900.250
BAJA TULANGAN

 Baja tulangan dapat terdiri dari:


1. Baja tulangan polos

2. Baja tulangan ulir


BAJA TULANGAN (lanjutan)

3. Anyaman kawat yang dilas


BAJA TULANGAN

 Tulangan berulir atau deform memiliki bentuk ulir yang


bermacam-macam seperti gambar berikut. Adapun fungsi
ulir adalah untuk menambah lekatan antara beton dengan
baja.

 Anyaman kawat yang dilas (wiremesh) biasa digunakan


untuk pelat atau shell (cangkang).
UJI TARIK BAJA TULANGAN

 Benda Uji berupa baja tulangan yang dikecilkan pada diamater tengahnya
(sehingga putusnya baja terjadi di titik tersebut). Kemudian ditarik dengan
mesin uji tarik dan diukur pertambahan panjang (Δl) pada setiap gaya yang
diberikan (P).
Tegangan-Regangan Baja
Ukuran Baja Tulangan Polos

Diameter Luas penampang


Berat nominal
No. Penamaan nominal (d) Nominal (L)
per meter (kg/m)
(mm) (cm2)

1. P.6 6 0,2827 0,222


2. P.8 8 0,5027 0,395
3. P.10 10 0,7854 0,617
4. P.12 12 1,131 0,888
5. P.14 14 1,539 1,12
6. P.16 16 2,011 1,58
7. P.19 19 2,835 2,23
8. P.22 22 3,801 2,98
9. P.25 25 4,909 3,85
10. P.28 28 6,158 4,83
11. P.32 32 8,042 6,31
Ukuran Baja Tulangan Sirip / Ulir

Dia- Dia-
meter Luas meter Tinggi sirip melintang Lebar
Jarak sirip
nominal Penam- dalam rusuk me- Berat
Pena- melintang
No (d) pang nominal manjang nominal
maan (maks)
nominal (do) min maks (maks)

mm cm2 mm mm mm mm mm Kg/m
1 S.6 6 0,2827 5,5 0,3 0,6 4,2 4,7 0,222
2 S.8 8 0,5027 7,3 0,4 0,8 5,6 6,3 0,395
3 S.10 10 0,7854 8,9 0,5 1,0 7,0 7,9 0,617
4 S.13 13 1,327 12,0 0,7 1,3 9,1 10,2 1,04
5 S.16 16 2,011 15,0 0,8 1,6 11,2 12,6 4,58
6 S.19 19 2,835 17,8 1,0 1,9 13,3 14,9 2,23
7 S.22 22 3,801 20,7 1,1 2,2 15,4 17,3 2,98
8 S.25 25 4,909 23,6 1,3 2,5 17,5 19,7 3,85
9 S.29 29 6,625 27,2 1,5 2,9 20,3 22,8 5,18
10 S.32 32 8,042 30,2 1,6 3,2 22,4 25,1 6,31
11 S.36 36 10,18 34,0 1,8 3,6 25,2 28,3 7,99
12 S.40 40 12,57 38,0 2,0 4,0 28,0 31,4 9,88
13 S.50 50 19,64 48,0 2,5 5,0 38,0 39,3 17,4

Anda mungkin juga menyukai