Data Perencanaan
* Klasifikasi jalan = Kolektor
* Panjang penanganan = 3200 m
* Lebar jalan = 6,0 m
* Data perkerasan lama :
- Lapis permukaan : 1. Lapis Timbunan Pilihan
* Kelandaian = 6 - 10 %
* Curah hujan (asumsi) = < 900 mm/th
* Bahan perkerasan = AC
* Kehalusan permukaan = > 1000 cm
* Prosentase kerusakan = 50,0 %
* Kehalusan permukaan = > 1000 cm
* IPo = 3,9 - 3,5 cm
* Pertumbuhan lalulintas = 10 %/th
* Umur rencana = 10 th
Data LHR
Hasil suvey & Analitis
n1 = 1 thn n2 = 10 thn
BEBAN
KENDARAAN LEP LEA 5 LEA 10 LET 5 LET 10 LER 5 LER 10
a g h i j k l m
Kend.Rgn 2 ton 0,18 0,29 0,39 0,24 0,29 0,12 0,29
Bus 8 ton 2,81 4,52 6,06 3,66 4,43 1,83 4,43
Truk 2 as 10 ton 39,56 63,72 85,42 51,64 62,49 25,82 62,49
Truk 2 as 13 ton 82,83 133,40 178,83 108,12 130,83 54,06 130,83
Truk 3 as 20 ton 5,67 9,14 12,25 7,41 8,96 3,70 8,96
Truk 5 as 30 ton - - - - - - -
131,06 - 282,95 171,07 207,01 85,53 207,01
MENENTUKAN DAYA DUKUNG TANAH ( DDT )
Metode Random
Jumlah yang sama atau lebih Prosen (%) yang sama atau lebih
CBR
besar besar
5,20 6 100,00
5,50 5 83,33
5,80 4 66,67
6,00 3 50,00
6,30 2 33,33
6,70 1 16,67
6,00 6
DATA CBR
100,00
% Yang sama atau lebih besar
80,00
60,00
20,00
0,00
- 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00
Nilai CBR
Dicek : Setelah nilai CBR dihitung bardasarkan persamaan grais yang didapat dari grafik " y = 0.9078x2 - 35.281x + 307.92 "
dan dihitung dengan cara coba-coba, dengan menentukan Y nya 90%, maka didapat nilai CBR sebesar 5,35 %
GRAFIK KORELASI DAYA DUKUNG TANAH (DDT) DAN NILAI CBR TANAH DASAR
Klasifikasi jalan
LER = Lintas Ekivalen Rencana *)
Lokal Kolektor Alteri Tol
< 10 1.0 - 1.5 1,5 1.5 - 2.0 -
10 - 100 1,5 1.5 - 2.0 2,0 -
100 - 1000 1.5 - 2.0 2,0 2.0 - 2.5 -
> 1000 - 2.0 - 2.5 2,5 2,5
Setelah mempertimbangkan Kelas jalan dan LER, maka diambil nilai IPt = 2.0
Sedangkan Indek permukaan pada awal umur rencana, karena menggunakan Laston dengan Rougness > 1000 mm/km
maka diambil nilai IP0 = 3.9 - 3.5
MENENTUKAN INDEK TEBAL PERKERASAN (ITPPERLU)
NOMOGRAM : 4 12
1
3 13
14
15
Dari hasil penarikan garis pada nomogram diatas, maka didapat nilai ITPPERLU sebesar = 6,10
PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN
Berdasarkan pengamatan terhadap kondisi perkerasan lama, maka dapat diperkirakan kondisi tersebut
seperti tertera pada tabel dibawah ini :
ITP10 = a1 x D1
6,10 = 0,35 x D1
D1 = 6,10 / 0,35
karna tebal yang dibutuhkan lebih besar dari tebal Minimum maka ditambahkan Lapisan Pondasi berupa Agregat Kelas A
ITP10 = a1 x D1 + a2 x D2
D2 = 4,00 / 0,14
karna tebal yang dibutuhkan lebih besar dari tebal Minimum maka ditambahkan Lapisan Pondasi berupa Agregat Kelas B
ITP10 = a1 x D1 + a2 x D2 + a3 x D3
D3 = 1,90 / 0,13
karna tebal yang dibutuhkan lebih Kecil dari tebal Maksimum maka tidak diperlukan Lapisan Timbunan Pilihan
6 cm Laston
15 cm LPA Kelas A
15 cm LPA Kelas B
Perkerasan Lama