Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN BALOK PERSEGI

A. Faktor Faktor Desain

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan perlu menjadi


pertimbangan dalam mendisain balok beton bertulang.

Lokasi tulangan.

Tinggi minimum balok.

Selimut beton (co nc r et e co ve r ) dan jarak tulangan.


B. L o k a s i T u l a n g a n
Tulangan dipasang di bagian struktur yang membutuhkan, yakni pada
lokasi dimana beton tidak sanggup melakukan perlawanan akibat beban, yakni
di daerah tarik (ingat beton lemah menerima tarik).
Sehingga untuk balok sederhana di atas dua tumpuan seperti Gambar
di bawah, maka dibutuhkan tulangan di bagian bawah struktur, atau pada
serat yang tertarik.

Gambar 1. Balok di Atas Dua Tumpuan

Sedangkan untuk balok kantilever seperti pada gambar 2 dibutuhkan


tulangan pada bagian atas, karena serat yang tertarik ada di bagain atas.

1
Gambar 2. Balok Kantilever

Untuk balok menerus di atas beberapa tumpuan seperti pada Gambar 3,


maka di daerah lapangan dibutuhkan tulangan di bagian bawah, sedangkan di
daerah tumpuan dibutuhkan tulangan utama di bagain atas balok.

Gambar 3. Balok Menerus

C. Tinggi Balok

Tabel 8, SNI beton 2002 menyajikan tinggi minimum balok sbb,

2
Balok di atas dua tumpuan : h m i n = L/16.

Balok dengan satu ujung menerus : hm i n = L/18, 5.

Balok dengan kedua ujung menerus : h m i n = L/21.

Balok kanti lever : h m i n = L/8.

L = panjang panjang bentang dari tumpuan ke tumpuan.

Jika nilai tinggi minimum ini dipenuhi pengecekan lendutan tidak perlu

dilakukan.

D. Selimut Beton dan Jarak Tulangan

Selimut beton adalah bagian beton terkecil yang melindungi


tulangan. Selimut beton ini diperlukan untuk :

Memberikan daya lekat tulangan ke beton.

Melindungi tulangan dari korosi.

Melindungi tulangan dari panas tinggi jika terjadi kebakaran. (Panas tinggi
dapat menyebabkan menurun/hilangnya kekuatan baja tulangan).

3
Gambar 4. Selimut Beton (C o v e r )

Tebal minimum selimut beton untuk balok adalah : 40 mm (SNI beton 2002
pasal 9.7). Sedangkan jarak antara tulangan di tetapkan seperti Gambar 5.

Gambar 5. Jarak Antar Tulangan

E. Batasan Tulangan
Menurut SNI beton pasal 12.5.1)., tulangan minimum balok empat
persegi (komponen struktur lentur) diambil nilai terbesar dari dua rumus
berikut :
1.

Asmin= b w
f'
4fy
2.
1.4
Asmin= b
f y wlebar badan balok.
Dimana bw merupakan

Diharapkan keruntuhan yang terjadi pada elemen lentur


adalah keruntuhan tarik (underreinforced), karena ada tanda-tanda berupa
defleksi yang besar sebelum terjadi keruntuhan jenis ini.

Pada jenis keruntuhan ini rasio tulangan < b.

Agar dapat dijamin bahwa jenis keruntuhan balok betul-


betul pada keruntuhan tarik, maka SNI beton 2002 membatasi rasio tulangan
maksimum balok : ma x = 0, 75b , dimana

4
0,85 1 f ' 600
b
= fy
c

(
600+ f y )
F. Disain Balok
1. Ketentuan Kekuatan
Seperti telah disinggung pada modul sesi 1 bahwa pada perencanaan
dengan menggunakan kekuatan batas, ada 2 kekuatan yang harus diperhatikan,

K uat P erlu

Kuat Rencana

dimana

Kuat perlu Kuat rencana

Kuat perlu : kekuatan yang harus mampu dipikul balok akibat beban-
beban yang sudah dikalikan faktor keamanan (kombinasi beban).

Secara umum, ada 6 macam beban (jika ada) yang perlu diperhitungkan
pada perancangan struktur beton bertulang :

1. Beban mati (D) : yaitu beban yang selalu ada pada struktur.

2. Beban hidup (L) : yaitu beban yang sifatnya berpindah-pindah.

3. Beban atap (A) : beban yang tidak tetap di atap (beban orang bekerja
atau/dan beban peralatan).

4. Beban hujan (R) : genangan air hujan di atap.

5. Beban Ang in (W)

6. Beban gempa (E) : beban ekivalen yang bekerja pada struktur akibat
pergerakan tanah pada peristiwa gempa.

5
Menurut SNI beton 2002 pasal 11.2, secara umum ada 6 macam kombinasi
beban yang harus dipertimbangkan,

1. U = 1,4 D (pada tahap pelaksanaan bangunan)

2. U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5(A atau R)

3. U = 1,2 D + 1,0 L 1,6 W + 0,5(A atau R)

4. U = 0,9 D 1,6 W

5. U = 1,2 D + 1,0 L 1,0 E

6. U = 0,9 D + 1,0 E

Kuat Rencana : adalah kekuatan yang harus ada pada elemen beton
bertulang, yakni berupa kekuatan nominal x faktor reduksi kekuatan .

1. Lentur tanpa beban aksial 0,8

2. Beban aksial dab beban aksial dengan lentur

a. aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur 0,8

b. aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur

i. Komponen struktur dengan tulangan spiral 0,7

ii. Komponen struktur lainnya 0,65

3. Geser dan torsi 0,75

4. Tumpuan pada beton 0,65

5. Beton polos struktural 0,55

6
Jika M u merupakan momen perlu yang harus dipikul balok akibat
kombinasi beban, dan M n momen nominal yang sanggup dipikul penampang
balok, maka

Mu Mn atau Mn Mu

2. Disain Tulangan Tunggal


Karena pada perencanaan elemen lentur, keruntuhan yang terjadi harus
keruntuhan tarik, maka berlaku hubungan momen nominal balok sebagai
berikut,

Dimana Mn=f ' c b

Sehingga momen f y balok adalah


w (pada
2
d= 10,59 )
f 'c

Dengan demikian
Mn= f ' c b

d 2 ( 10,59 )
G.Perencanaan
Mu f 'c b Penampang Persegi Terhadap Lentur dan Tulangan Tarik.

d 2Dalam
w ( 10,59 )
perencanaan penampang persegi dengan tulangan tarik, permasalahan

Mn
yang timbul adalah bagaimana menentukan b,d, dan As untuk harga = Mu,

Mu

atau Mn = dengan sifat bahan fc fan fy yang diketahui

0,003

C a=x

7
s
T

C = 0,85 fc . b . a

As

bd
T = As . fy


T= .b.d.fy

C=T


0,85.fc.b.a = .b.d.fy

fy

0,85 f ' c
a= d

a
d
2
Mn = T

fy
d d
2 0,85 f ' c
= .b.d.fy

1 fy
1
2 0,85 f ' c
Mn = .b.d2.fy
fy
0,85 f ' c
Ambil m =

Dengan membagi Mn dengan bd2 maka diperoleh nilai koefisien (Rn)

8
Mn 1
m
bd 2 2
Rn = = fy ( 1 - )

1
m
2
Rn = fy ( 1 - )

1
2
2

Rn = fy - fym

2
fym 2 fy + 2Rn = 0

2 2 Rn
2
m fym
- + =0

2 4 8 Rn

m m2 fym
12 2
=

2 2 2 Rnm
1
m m fy
12 2
=

1 2 Rnm
1
m fy
= (1 )

max,
Agar tidak melebihi maka

1 2 Rnm
1
m fy
= (1 - )

9
H. Perencanaan Penampang Persegi Terhadap Lentur Dengan Penulangan Tarik
dan Tekan (Rangkap).

Fungsi tulangan tekan : Untuk mengurangi lendutan jangka panjang akibat


rangkak (creep) dan susut ( shrinkage ), untuk memperbesar momen pikul dari
penampang


> max 0,003

s ' x
d As Cc
Cs a=

As T

Dari gambar di atas :

T = Cc + Cs

x
2
Mn = Cc ( d - ) + Cs ( d - d )

Supaya tulangan tarik meleleh maka dalam perencanaan tulangan rangkap harga x

0,75 Xb

Dimana

10
0,003Es
0,003Es fy
Xb = d

11

Anda mungkin juga menyukai