Anda di halaman 1dari 3

Hasil Uji Lapangan

Pekerjaan lapangan yang telah dilakukan yaitu Bor Dalam (SPT) dan sondir memberikan
hasil dan deskripsi karakteristik tanah yang ada di titik lokasi pengujian. Pada bab berikut
ini akan dilakukan interpretasi untuk setiap hasil uji lapangan tersebut.

Pengujian Bor Dalam

Hasil pengujian pengeboran dengan bor mesin berupa deskripsi tanah secara visual
menurut kedalaman lubang bor, berupa deskripsi tanahmenurut kedalaman pada setiap
titik lubang bor dibuat berdasarkan klasifikasi butir dan nilai uji SPT yang dihasilkan dari
tiap titik pengeboran. Pembagian tipe tanah dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Klasifikasi tanah berdasarkan nilai SPT untuk tanah lempung


Tipe Tanah Deskripsi NSPT

1.1 Lempung kepasiran, sangat lunak 0,0-2,0

1.2 Lempung kepasiran, lunak 2,0-4,0

1.3 Lempung kepasiran, sedang 4,0-8,0

1.4 Lempung kepasiran, sedang kaku 8,0-15,0

1.5 Lempung kepasiran, kaku 15,0-30,0

1.6 Lempung kepasiran, keras >30,0

Tabel 1. Klasifikasi tanah berdasarkan nilai SPT untuk tanah pasir

Tipe Tanah Deskripsi NSPT

2.1 Pasir, sangat lepas 0,0-4,0

2.2 Pasir, lepas 4,0-10,0

2.3 Pasir, sedang padat 10,0-30,0

2.4 Pasir, padat 30,0-50,0

2.5 Pasir, sangat padat >50

Hasil bor pada lokasi rencana pembangunan jalan sepanjang 12,927.171 KM dihasilkan
juga profil tanah memanjang (stratigrafi). Deskripsi hasil tanah dilampirkan pada
lampiran laporan geoteknik.
Pengujian Sondir

Data hasil pembacaan manometer pada alat sondir yaitu perlawanan ujung/konus (end
resistance/cone resistant) dengan simbol qc dinyatakan dalam kg/cm2 dan total
perlawanan (total resistant) dinyatakan pula dalam kg/cm2, maka dilakukan perhitungan
hambatan lekat (skin friction) simbol fs (kg/cm2) dan jumlah hambatan lekat (total skin
friction) simbol TSF (kg/cm2) dan selanjutnya digambarkan dalam bentuk grafik sondir
yaitu hubungan perlawanan penetrasi konus (cone resistant) dengan kedalaman (depth)
dan hubungan jumlah hambatan lekat (total skin friction) dengan kedalaman (depth).

Berdasarkan hasil pengujian sondir, jenis tanah diprediksi berdasarkan angka Friction
Ratio simbol Rf yang merupakan perbandingan antara hambatan lekat dengan total
perlawanan. Hasil perbandingan tersebut dapat digunakan untuk membedakan tanah
berbutir halus dan tanah berbutir kasar dengan pengklasifikasian (Robinson dan
Capanella, 1986).

 Rf< 1% tanah pasir


 Rf> 1% tanah lempung
 Rf< 5% atau 6% tanah organik (peat)

Hubungan antara konsistensi terhadap tekanan konus dan undrained cohesion adalah
sebanding dimana semakin tinggi nilah Cu (t/m2) dan qc (kg/cm2) maka semakin keras
tanah tersebut (Begemann, 1965) sebagai berikut:

Konsistensi Tekanan konus, qc (kg/cm²) Undrained Cohesion (t/m²)


Sangat lunak <2.5 <1.25
Lunak 2.5-5.0 1.25-2.50
Sedang kaku 5.0-10.0 2.50-5.00
kaku 10.0-20.0 5.00-10.00
Sangat Kaku 20.0-40.0 10.00-20.00
Keras >40.0 >20.00

Begitu pula hubungan dengan kepadatan dengan nilai qc berdasarkan pengklasifikasian


(Meyerhoff, 1965) sebagai berikut:
Kepadatan Tekanan konus, qc (kg/cm²)
Sangat lepas <20
Lepas 20-40
Sedang padat 40-120
padat 120-200
sangat padat >200

Hasil pengujian sondir pada proyek jalan tol menurut kedalaman, berupa deskripsi tanah
menurut konsistensi kedalaman pada setiap titik sondir dapat dilihat pada lampiran
laporan geoteknik.

Anda mungkin juga menyukai