Maret 2019
Jakarta, Maret 2019
Kepada Yth,
Pimpinan Proyek
Tower Stasiun Tangerang, Serpong
dan Rangkasbitung
Di Tempat
Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan laporan hasil penyelidikan tanah proyek tower stasiun yang
berlokasi di Stasiun Tangerang, Stasiun Serpong dan Stasiun Rangkasbitung.
Laporan ini dibuat dari hasil penyelidikan tanah dilapangan masing - masing 1 (satu) titik
perlokasi dengan sondir kapasitas 2,5 tonf untuk pertimbangan konstruksi yang akan dibangun.
Demikian laporan ini dibuat, terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Kiranya laporan ini
dapat bermanfaat bagi perencanaan pondasi.
Hormat kami,
Sugiarto ST.
(Koordinator Soil Test)
I. PENDAHULUAN
Laporan ini menyajikan data-data hasil penyelidikan tanah yang telah dilaksanakan
dilapangan beserta interpretasinya.
Penyelidikan tanah dilapangan meliputi 3 (tiga) titik sondir ringan kapasitas 2,5 tonf.
Tujuan penyelidikan ini adalah untuk mendapatkan data tentang sifat-sifat daya
dukung tanah untuk perencanaan sistem pondasi yang tepat ditinjau dari segi teknis
maupun segi ekonomis.
Perhitungan – perhitungan mengenai daya dukung tanah di analisa berdasarkan data
hasil penyondiran : nilai tekanan konus dan friction.
Penyondiran ini dilaksanakan hingga mencapai lapisan tanah keras, dimana nilai
perlawanan konus telah mencapai 250 kg/cm2 atau telah mencapai jumlah
hambatan lekat 2.50 ton (kapasitas alat). Hasil penyondiran disajikan dalam bentuk
diagram sondir yang memperlihatkan hubungan antara kedalaman sondir dibawah
muka tanah dan besarnya nilai perlawanan konus (qc) serta jumlah hambatan
pelekat (TF).
IV. KONDISI TANAH DASAR
Berdasarkan data-data hasil penyelidikan tanah dilapangan, kondisi tanah dasar
(Subsurface Soil Condition) untuk proyek perencanaan menara air yang berlokasi di
3 ( tiga ) lokasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
STATIGRAFI LAPISAN
Area 1
Titik sondir 1 Stasiun Tangerang
Kedalaman Deskripsi tanah
0,00 - 3,00 m : Merupakan jenis lapisan lanau hingga pasir kelanauan (silt
to silty sand) dengan tingkat konsistensi kaku hingga keras
(stiff to hard). Lapisan tersebut mempunyai nilai
perlawanan konus sondir (qc) rata- rata berkisar antara 20
– 60 kg/cm2. Alat konus sondir mencapai penetrasi
maksimal pada lapisan ini yaitu kedalaman 3,00 m.
> 3,00 m : Diperkirakan merupakan lapisan tanah keras (hard layer)
dimana nilai perlawanan konus sondir (qc) mencapai nilai
maksimal kapasitas alat yaitu sebesar 250 kg/cm2.
Area 2
Titik sondir 2 Stasiun Serpong
Kedalaman Deskripsi tanah
0,00 - 7,00 m : Merupakan jenis lapisan lanau hingga lanau kepasiran (silt
to sandy silt) dengan tingkat konsistensi teguh hingga kaku
(firm to stiff). Lapisan tersebut mempunyai nilai
perlawanan konus sondir (qc) rata- rata berkisar antara 15
– 20 kg/cm2.
7,00 - 16,20 m : Terdiri dari jenis lapisan pasir kelanauan (silty sand)
dengan tingkat konsistensi sangat kaku hingga keras (very
stiff to hard). Lapisan tersebut mempunyai nilai
perlawanan konus sondir (qc) rata-rata berkisar 40 – 60 kg/
cm2. Alat konus sondir mencapai penetrasi maksimal
padalapisan ini yaitu kedalaman 16,20 m.
> 16,20 m : Diperkirakan merupakan lapisan tanah keras (hard layer)
dimana nilai perlawanan konus sondir (qc) mencapai nilai
maksimal kapasitas alat yaitu sebesar 250 kg/cm2.
Area 3
Titik sondir 3 Stasiun Rangkasbitung
Kedalaman Deskripsi tanah
0,00 - 7,00 m : Merupakan jenis lapisan lempung kelanauan hingga lanau
kelempungan (silty clay to clayey silt) dengan tingkat
konsistensi sangat lunak hingga kaku (very soft to stiff).
Lapisan tersebut mempunyai nilai perlawanan konus
sondir (qc) rata- rata berkisar antara 2 – 20 kg/cm2.
7,00 - 13,40 m : Terdiri dari jenis lapisan lanau hingga pasir kelanauan (silt
to silty sand) dengan tingkat konsistensi kaku hingga keras
(stiff to hard). Lapisan tersebut mempunyai nilai perlawanan
konus sondir (qc) rata-rata berkisar 25 – 60 kg/ cm2. Alat
konus sondir mencapai penetrasi maksimal padalapisan ini
yaitu kedalaman 13,40 m.
> 13,40 m : Diperkirakan merupakan lapisan tanah keras (hard layer)
dimana nilai perlawanan konus sondir (qc) mencapai nilai
maksimal kapasitas alat yaitu sebesar 250 kg/cm2.
Untuk bangunan dengan beban ringan maka pemakaian jenis pondasi dangkal
(shallow foundation) akan beresiko terhadap terjadinya penurunan namun masih
dapat diterapkan selama beban yang bekerja masih lebih kecil bila dibandingkan
dengan nilai daya dukung ijin tanah dasar. Pada area eksisting secara umum nilai
daya dukung ijin tanah dasar untuk jenis pondasi dangkal pada masing-masing
lokasi :
Sondir S1 -1,00 m adalah sebesar 1,0 kg/cm2.
Sondir S2 -1,00 m adalah sebesar 1,0 kg/cm2.
Sondir S3 -1,00 m adalah sebesar 0,1 kg/cm2.
Dari hasil penyelidikan tanah tersebut diketahui bahwa lapisan tanah keras yaitu
lapisan dengan nilai perlawanan konus sondir (qc) 250 kg/cm² dijumpai pada
kedalaman sebagai berikut:
Pemilihan jenis pondasi yang akan dipergunakan sangat bergantung pada situasi
dan kondisi lingkungan sekitar area rencana proyek. Pada sisi perencanaan perlu
diperhatikan kekuatan struktur terhadap gempa, liquifaksi, consolidation
settlement, momen yang bekerja dan juga tinjauan terhadap methode konstruksi.
V. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan, untuk keperluan
desain pondasi diusulkan sebagai berikut :
Struktur Ringan
Pergunakan pondasi dangkal berbentuk segi empat (shallow foundation)
Tipe : Pondasi telapak (spread footing)
Kedalaman : -1,00 m (dari elevasi muka tanah eksisting)
Tegangan ijin Tanah ( t) = 1,0 kg/cm2
Catatan : Penggunaan jenis pondasi dangkal harus dipertimbangkan efek settlement secara
seksama
Struktur berat
Pergunakan jenis pondasi tiang pancang mini (mini pile), mutu beton K-450
Dimensi Kedalaman *) Daya Dukung Ijin Tanah
(cm) (m) (ton)
□ 20 x 20 3,00 – 4,00 35
□ 25 x 25 3,00 – 4,00
50
28 / 28 / 28 3,00 – 4,00 30
32 / 32 / 32 3,00 – 4,00 40
Alternatif lain pergunakan tiang bor mini (mini bored pile), mutu bahan K-225
Dimensi Kedalaman *) Daya Dukung Ijin Tanah
(cm) (m) (ton)
BP Ø 40 3,00 – 4,00 55
BP Ø 50 3,00 – 4,00 85
BP Ø 60 3,00 – 4,00 120
Catatan :
*) kedalaman tiang dihitung dari elevasi muka tanah eksisting pada saat penyelidikan tanah
dilaksanakan
AREA II STASIUN SERPONG
Struktur Ringan
Pergunakan pondasi dangkal berbentuk segi empat (shallow foundation)
Tipe : Pondasi telapak (spread footing)
Kedalaman : -1,00 m (dari elevasi muka tanah eksisting)
Tegangan ijin Tanah ( t) = 1,0 kg/cm2
Catatan : Penggunaan jenis pondasi dangkal harus dipertimbangkan efek settlement secara
seksama
Struktur berat
Pergunakan jenis pondasi tiang pancang mini (mini pile), mutu beton K-450
Dimensi Kedalaman *) Daya Dukung Ijin Tanah
(cm) (m) (ton)
□ 20 x 20 17,00 - 18,00 35
□ 25 x 25 17,00 - 18,00 50
28 / 28 / 28 17,00 - 18,00 30
32 / 32 / 32 17,00 - 18,00 40
Alternatif lain pergunakan tiang bor mini (mini bored pile), mutu bahan K-225
Dimensi Kedalaman *) Daya Dukung Ijin Tanah
(cm) (m) (ton)
BP Ø 40 17,00 - 18,00 55
BP Ø 50 17,00 - 18,00 85
BP Ø 60 17,00 - 18,00 120
Catatan :
*) kedalaman tiang dihitung dari elevasi muka tanah eksisting pada saat penyelidikan tanah
dilaksanakan
AREA III STASIUN RANGKASBITUNG
Struktur Ringan
Pergunakan pondasi dangkal berbentuk segi empat (shallow foundation)
Tipe : Pondasi telapak (spread footing)
Kedalaman : -1,00 m (dari elevasi muka tanah eksisting)
Tegangan ijin Tanah ( t) = 0,1 kg/cm2
Catatan : Penggunaan jenis pondasi dangkal harus dipertimbangkan efek settlement secara
seksama
Struktur berat
Pergunakan jenis pondasi tiang pancang mini (mini pile), mutu beton K-450
Dimensi Kedalaman *) Daya Dukung Ijin Tanah
(cm) (m) (ton)
□ 20 x 20 14,00 – 15,00 35
□ 25 x 25 14,00 – 15,00 50
28 / 28 / 28 14,00 – 15,00 30
32 / 32 / 32 14,00 – 15,00 40
Alternatif lain pergunakan tiang bor mini (mini bored pile), mutu bahan K-225
Dimensi Kedalaman *) Daya Dukung Ijin Tanah
(cm) (m) (ton)
BP Ø 40 14,00 – 15,00 55
BP Ø 50 14,00 – 15,00 85
BP Ø 60 14,00 – 15,00 120
Catatan :
*) kedalaman tiang dihitung dari elevasi muka tanah eksisting pada saat penyelidikan tanah
dilaksanakan
VI. ANALISA DAYA DUKUNG TANAH
Analisa daya dukung pondasi, menggunakan formula sebagai berikut :
qa = qult = qult
SF 3
Dimana :
qu : Daya dukung ultimate (kg/cm2)
qa : Daya dukung ijin (kg/cm2)
C : Nilai kohesi tanah (kg/cm2)
: Berat volume tanah (kg/cm3)
Df : Kedalaman pondasi (m)
B : Lebar pondasi / diameter pondasi
Nc, Nq, N : Faktor-faktor daya dukung
Dimana :
Pa : Daya dukung ijin tekan tiang (ton)
qc : Bacaan nilai konus sondir (kg/cm2)
TF : Nilai total friction (kg/cm)
Ap : Luas penampang tiang (cm2)
As : Keliling selimut tiang yang ditinjau (cm)
FK1 dan FK2 : Faktor keamanan, berturut-turut 3 dan 5
b. Berdasarkan kekuatan
material Pa = b’ x Ap
Berikut ini nilai tabel daya dukung ijin tekan tiang berdasarkan
kekuatan material :
Dimensi Tiang Daya Dukung Ijin Tekan Tiang
(cm) Berdasarkan Kekuatan Material
(ton)
□ 20 x 20 35
□ 25 x 25 50
28 x 28 x28 30
32 x 32 x 32 40
BP 40 55
BP 50 85
BP 60 120
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DATA LAPANGAN –
DOKUMENTASI –
LAMPIRAN 1:
DATA LAPANGAN
DUTCH CONE PENETRATION TEST
Friction Ratio %
0 5 10
0
10
Depth Below Ground Level (M)
15
20
25
30
0 50 Kg/cm2 100 150 200 250 300
Cone Resistance
Local Friction Kg/cm2
Kg/cm 1 2 3
Total Friction
1000 2000 3000
10
Depth Below Ground Level (M)
15
20
25
30
50
0 Kg/cm2 100 150 200 250 300
Cone Resistance
Local Friction Kg/cm2
Kg/cm 1 2 3
Total Friction
1000 2000 3000
10
Depth Below Ground Level (M)
20
25
30
50
0 Kg/cm2 100 150 200 250 300
Cone Resistance
Local Friction Kg/cm2
Kg/cm 1 2 3
Total Friction
1000 2000 3000
Friction Jacket Area : 150 cm2 Ground Level :-m Tested by : ISROI
TOTALFRICTIO
READING READING
D
H
P
E
JACKET ORLOCALFRIC.
O
O
N
A
C
R
T
T
L
I
JACKETORLO
CALFRIC.
JACKET
FRICTIONRATIO
FRICTIO
NRATIO
ROD CONE R CONE
DEPTH
N
O
CONE + JACKET D +
CONE JACKET
JACKET
3.20 9.40
3.40 9.60
3.60 9.80
3.80 10.00
4 4.00 1 10.20
0
4.20 10.40
4.40 10.60
4.60 10.80
4.80 11.00
5 5.00 11.20
1
5.20 1 11.40
5.40 11.60
5.60 11.80
5.80 12.00
6 6.00 12.20
1
2
REMARKS
DUTCH CONE PENETRATION TEST
PROJECT : STASIUN SERPONG LOCATION : SERPONG TANGERANG
Friction Jacket Area : 150 cm2 Ground Level :-m Tested by : ISROI
H
P
E
T
READING READING
D
H
P
E
O
N
A
C
R
T
T
L
I
JACKETORLO
RLOCALFR
FRICTIONRATI
JACKETO
CALFRIC.
JACKET JACKET
FRICTIO
NRATIO
IC.
O
O
N
A
C
R
T
T
L
I
ROD CONE ROD CONE
REMARKS
DUTCH CONE PENETRATION TEST
PROJECT : STASIUN SERPONG LOCATION : SERPONG TANGERANG
Friction Jacket Area : 150 cm2 Ground Level :-m Tested by : ISROI
O
N
A
C
R
T
T
L
I
JACKET
D
ORLOC
ALFRIC.
P
E
T
READING READING
O
N
A
C
R
T
T
L
I
JACKETORL
OCALFRIC.
FRICTIO NR ATI
DEPT
JACKET JACKET
N
FRICTIO
R ATIO
H
O
ROD CONE ROD CONE
REMARKS
DUTCH CONE PENETRATION TEST
PROJECT : STASIUN RANGKASBITUNG LOCATION : RANGKASBITUNG
Friction Jacket Area : 150 cm2 Ground Level :-m Tested by : MULYONO
H
P
E
T
READING READING
D
H
P
E
O
N
A
C
R
T
T
L
I
JACKETORLO
RLOCALFR
FRICTIONRATI
JACKETO
CALFRIC.
JACKET JACKET
FRICTIO
NRATIO
IC.
O
O
N
A
C
R
T
T
L
I
ROD CONE ROD CONE
REMARKS
DUTCH CONE PENETRATION TEST
PROJECT : STASIUN RANGKASBITUNG LOCATION : RANGKASBITUNG
Friction Jacket Area : 150 cm2 Ground Level :-m Tested by : MULYONO
O
N
A
C
R
T
T
L
I
JACKET
D
ORLOC
ALFRIC.
P
E
T
READING READING
D
H
P
E
O
N
A
C
R
T
T
L
I
JACKETORL
OCALFRIC.
FRICTIO NR ATI
JACKET JACKET
FRICTIO
NR ATIO
O
ROD CONE ROD CONE
REMARKS
LAMPIRAN 2:
DOKUMENTASI
FOTO SONDIR 1 LOKASI STASIUN TANGERANG – PASAR ANYAR