PENYELIDIKAN TANAH
RENCANA BANGUNAN KANTOR
LOKASI:
PUSAT PELAYANAN TERPADU
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK
(P2TP2A), CIBINONG – BOGOR JAWA BARAT
MEI 2023
Jln. Mawar 11, Blok D4, No. 7B, Komp. Taman Kedaung
Pamulang,Tangerang Selatan, Banten 15415
Contact : 082122697901 / 081287671704
Web : sondir.co.id / topografi.co.id
DAFTAR ISI
PENGANTAR 1
Laporan ini memaparkan hasil akhir penyelidikan tanah untuk Rencana Bangunan Kantor,
di P2TP2A, Cibinong – Bogor Jawa Barat.
Penyelidikan tanah dilakukan menggunakan alat sondir kapasitas 2.5 Ton, untuk
mendapatkan data teknis/parameter lapisan tanah keras qc 250 kg/cm2. Dari hasil
pengujian ini diperoleh data hasil penyondiran, analisis mengenai daya dukung tanah dan
alternatif tipe pondasi yang akan digunakan.
Ruang lingkup pekerjaan penyelidikan tanah untuk memenuhi tujuan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Pengujian Sondir / Dutch Cone Penetrometer Test (DCPT) dengan kapasitas 2.5 ton
sebanyak 2 (dua) titik. Percobaan dihentikan bila tahanan konus telah mencapai 250
kg/cm² atau kedalaman pengujian telah mencapai 25.0 meter
2. Pengamatan muka air tanah pada seluruh titik uji lapangan
3. Menyusun laporan untuk menyajikan hasil penyelidikan tanah
4. Melakukan analisa dan rekomendasi daya dukung ijin pondasi
PANDU PRASETYO
Percobaan ini menggunakan alat sondir tipe Dutch Cone Penetrometer yang dilengkapi
dengan bikonus, dan dipasang diujung pipa sondir. Selama percobaan sondir, alat
dipertahankan vertikal dengan memasang angkur dikaki sondir. Konus kemudian ditekan
masuk ke dalam tanah dengan kecepatan konstan tidak lebih dari 2 cm/dtk. Konus
mempunyai sudut 60 derajat dan luas conenya 10 cm². Pembacaan tekanan konus dilakukan
dengan interval 20 cm yaitu pembacaan tekanan konus dan tekanan total + friksi dari selimut
konus
Muka air tanah diamati pada semua titik sondir selama penyelidikan lapangan dilakukan.
Kedalaman muka air tanah yang diperoleh pada waktu penyelidikan lapangan diperoleh
dalam waktu yang singkat atau hanya dilakukan pada saat pekerjaan lapangan dilaksanakan,
sehingga perlu dilakukan pengujian lapangan lainnya untuk mendapatkan kedalaman muka
air tanah yang lebih pasti dan stabil
Pengujian sondir dilakukan pada 2 (dua) titik. Berdasarkan hasil pengujian DCPT / sondir
yang diplot dalam grafik hubungan antara qc (tahanan konus) dan fr (friction ratio) terhadap
kedalaman pengujian, diperoleh data sebagai berikut :
Titik Sondir Kedalaman Pengujian Sondir Nilai Tahanan Konus (qc)
Muka air tanah diamati pada semua titik sondir selama penyelidikan lapangan dilakukan.
Untuk mendapatkan muka air tanah yang lebih pasti disarankan untuk melakukan pengujian
lapangan lainnya. Adapun hasil pengamatan dan pengukuran selama pekerjaan lapangan
dirangkum sebagai berikut :
Pondasi dangkal dapat digunakan untuk memikul beban rencana struktur ringan.
Perhitungan besarnya daya dukung ijin tanah (qa) dilakukan dengan menggunakan nilai
qc (tekanan konus) yang dihasilkan dari pengujian Sondir. Daya dukung ijin pondasi dangkal
dihitung menggunakan formula L. Herminier :
qc qu
qu = qa =
15 sf
Ket.
qu : Daya dukung ultimate tanah (ton/m²)
qa : Daya dukung izin tanah (ton/m²)
qc : Nilai konus di kedalaman telapak pondasi (ton/m²)
sf : Faktor keamanan 3
15 : Faktor reduksi
Disarankan untuk keperluan dari stabilitasnya, maka pondasi dangkal sebaiknya diletakkan
pada kedalaman minimal 1.5 – 2.0 meter dari permukaan tanah setempat, penggunaan jenis
pondasi dangkal harus dipertimbangkan efek settlement secara seksama. Pergunakan
pondasi dangkal berbentuk segi empat (shallow foundation), Tipe pondasi telapak (spread
footing). Daya dukung ijin pondasi dangkal pada beberapa kedalaman berdasarkan nilai qc
adalah sebagai berikut :
S-1 S-2
Kedalaman
(ton/m²) (ton/m²)
Pondasi Dangkal
B : 1.0 m B : 1.0 m
qu qa qu qa
1.0 m 2,2 0,7 2,9 1,0
1.5 m 3,8 1,3 4,0 1,3
2.0 m 8,9 3,0 5,8 1,9
Pondasi dalam digunakan jika pondasi dangkal tidak mampu memikul beban struktur yang
telah direncanakan. Pemilihan jenis pondasi dalam yang digunakan tergantung dari faktor
lingkungan di sekitar lokasi proyek, kondisi tanah, dan faktor ekonomis.
Berdasarkan data sondir formula Meyerhoff :
qc x Ap tf x As
qall = +
sf1 sf2
Ket.
a. Daya dukung ijin pondasi dalam S-1 yang ditempatkan hingga kedalaman 11.00 m
∎ Tiang Pancang ∎ Tiang Pancang Δ Tiang Pancang Δ Tiang Pancang
Kedalaman
Segiempat 20 cm Segiempat 25 cm Segitiga 28 cm Segitiga 32 cm
qa qa qa qa qa qa qa qa
(m) qall qall qall qall
Point Friction Point Friction Point Friction Point Friction
1 0,4 0,2 0,6 0,7 0,2 0,9 0,5 0,2 0,6 0,6 0,2 0,8
2 1,3 0,7 2,0 2,1 0,9 3,0 1,5 0,7 2,2 1,9 0,8 2,7
3 2,9 2,7 5,7 4,5 3,4 8,0 3,2 2,9 6,1 4,1 3,3 7,4
4 2,9 6,2 9,1 4,5 7,7 12,2 3,2 6,5 9,7 4,1 7,4 11,5
5 2,4 7,7 10,1 3,8 9,6 13,4 2,7 8,1 10,8 3,5 9,3 12,7
6 3,6 9,5 13,1 5,6 11,9 17,5 3,9 10,0 13,9 5,1 11,4 16,5
7 5,1 11,3 16,5 8,0 14,2 22,2 5,6 11,9 17,5 7,3 13,6 20,9
8 3,7 12,8 16,4 5,7 16,0 21,7 4,0 13,4 17,4 5,2 15,3 20,5
9 3,6 14,3 17,9 5,6 17,9 23,5 3,9 15,0 18,9 5,1 17,2 22,3
10 5,2 17,0 22,2 8,1 21,3 29,3 5,7 17,9 23,5 7,4 20,4 27,8
11 16,8 24,5 41,3 26,3 30,6 56,8 18,4 25,7 44,1 24,0 29,3 53,3
⊘ Tiang Bor Diameter ⊘ Tiang Bor Diameter ⊘ Tiang Bor Diameter ⊘ Tiang Bor Diameter
Kedalaman
30 cm 40 cm 50 cm 60 cm
qa qa qa qa qa qa qa qa
(m) Point Friction qall Point Friction qall Point Friction qall Point Friction qall
1 0,5 0,1 0,6 0,8 0,2 1,0 1,3 0,2 1,5 1,8 0,3 2,1
2 1,4 0,5 1,9 2,5 0,8 3,3 3,9 1,0 4,9 5,7 1,2 6,8
3 3,1 2,1 5,1 5,5 3,1 8,5 8,6 3,9 12,4 12,3 4,6 16,9
4 3,1 4,6 7,7 5,5 6,9 12,4 8,6 8,6 17,2 12,3 10,3 22,7
5 2,6 5,8 8,4 4,6 8,6 13,2 7,1 10,8 18,0 10,3 13,0 23,2
6 3,8 7,1 10,9 6,7 10,6 17,4 10,5 13,3 23,9 15,2 16,0 31,1
7 5,4 8,5 13,9 9,7 12,7 22,3 15,1 15,9 31,0 21,7 19,1 40,8
8 3,9 9,6 13,5 6,9 14,3 21,1 10,8 17,9 28,7 15,5 21,4 36,9
9 3,8 10,7 14,5 6,7 16,0 22,7 10,5 20,1 30,6 15,2 24,0 39,2
10 5,5 12,8 18,2 9,8 19,0 28,7 15,2 23,8 39,1 21,9 28,5 50,5
11 17,8 18,3 36,2 31,7 27,3 59,0 49,5 34,3 83,8 71,3 41,0 112,3
Demikian laporan akhir penyelidikan tanah ini disampaikan, atas kerjasama dan
kepercayaan yang telah diberikan, kami ucapkan terima kasih
Depth Dial Reading Dial Reading Frictional Local Friction Total Friction Friction Ratio Remaks
(R1) (R2) Resistance
Page 1 from 2
FIELD DATA INVESTIGATION DUCTH CONE
PENETROMETER TEST
Depth Dial Reading Dial Reading Frictional Local Friction Total Friction Friction Ratio Remaks
(R1) (R2) Resistance
Page 2 from 2
DUTCH CONE PENETROMETER Test No.
S-1
TEST/SONDIR
Project : Rencana Bangunan Kantor
Location : P2TP2A Cibinong
Date : 25-May-23
Operator : Dadi Capacity : 2.5 ton
Checked By : Pandu Prasetyo GWL : 9.0 meter
0 0
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
Depth (meter)
Depth (meter)
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 50 100 150 200 250 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
300
FIELD DATA INVESTIGATION DUCTH CONE
PENETROMETER TEST
Depth Dial Reading Dial Reading Frictional Local Friction Total Friction Friction Ratio Remaks
(R1) (R2) Resistance
Page 1 from 2
FIELD DATA INVESTIGATION DUCTH CONE
PENETROMETER TEST
Depth Dial Reading Dial Reading Frictional Local Friction Total Friction Friction Ratio Remaks
(R1) (R2) Resistance
Page 2 from 2
DUTCH CONE PENETROMETER Test No.
S-2
TEST/SONDIR
Project : Rencana Bangunan Kantor
Location : P2TP2A Cibinong
Date : 25-May-23
Operator : Dadi Capacity : 2.5 ton
Checked By : Pandu Prasetyo GWL : Na meter
0 0
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
Depth (meter)
Depth (meter)
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 50 100 150 200 250 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
300