Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN GEOTEKNIK

Perencaanaan Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kepi

Bab - 2
Gambaran Umum
Kondisi Geologi dan Geoteknik
di Lokasi Rencana
serta Persiapan survey

2.1. KONDISI UMUM LOKASI


Lokasi pekerjaan terletak pada Kabupaten Mappi di mulai dari daerah Bintuni
sampai daerah Mardey yang melewati kawasan hutan.
Sedangkan dari geologi, lokasi pekerjaan terletak pada daerah dengan tanah berupa
batuan endapan dan batuan lumpur (TQs = berlumpur mikaan dibagian bawah dan batu
pasir di bagian atas serta sedikit batu lanau

Gambar 2.1. Lokasi Rencana

PT. SERENE TECHNO BAKTI II - 1


LAPORAN GEOTEKNIK
Perencaanaan Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kepi

Gambar 2.2. Peta Lereng Provinsi Papua

Berdasarkan beberapa peta diatas dapat disimpulkan :


1. Lokasi berada pada jenis tanah/batuan TQs yang terdiri dari TQss yaitu jenis tanah
kebanyakan batu pasir dan TQsm yaitu jenis tanah kebanyakan batu lumpur atau
dengan kata lain berupa tanah dengan batu lumpur mikaan dibagian bawah dan
batu pasir dibagian atas, sedikit batu lanau dan konglomerat serta jarang lignit.
Jenis tanah ini adalah memiliki daya dukung yang rendah (umumnya CBR dibawah
10 %)
2. Lokasi rencana umumnya berupa batuan alluvium alluvial yaitu batu lumpur
mukaan dibagian bawah dan batu pasir dibagian atas, sedikit batu lanau dan
konglomerat serta jarang lignit.
3. Berdasarkan peta potensi bahaya geologi dilokasi rencana termasuk dalam wilayah
VII yaitu daerah dengan potensi terjadi retakan tanah (cracking), Likuifasi,
gelombang pasang air laut dan banjir sungai

PT. SERENE TECHNO BAKTI II - 2


LAPORAN GEOTEKNIK
Perencaanaan Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kepi

2.2. PERSIAPAN SURVEY

Penyelidikan tanah salah satu bagian terpenting dari perencanaan konstruksi jalan,
sebab tanah merupakan pondasi pendukung dari konstruksi jalan. Kestabilan dan keamanan
konstruksi jalan tergantung kestabilan tanahnya.
Pekerjaan ini bertujuan untuk mendapatkan identifikasi kondisi lapisan tanah secara
lengkap yang diperlukan bagi perencanaan teknis ini. Pada perencanaan jalan, informasi
kondisi tanah diperlukan agar dapat ditentukan jenis penangan tanah yang sesuai, tebal
agregat / material jalan, dan lain-lain.
Pelaksanaan pemeriksaan nilai CBR (California Bearing Ratio) untuk menentukan daya
dukung tanah dasar pada suatu ruas jalan dilakukan menggunakan alat DCP (Dinamic Cone
Penetrometer) portable dengan cara mengukur besarnya nilai CBR lapangan secara menerus
setiap interval kedalaman tertentu. Pengujian DCP tetap hanya dilakukan pada jalan tanah,
kerikil, dan jalan beraspal yang lapisan permukaannya sudah terkelupas.Pengujian ini akan
memberikan data kekuatan tanah hingga kedalaman ± 100 m di bawah permukaan tanah
yang ada.
Pengujian dilakukan dengan menjatuhkan palu DCP seberat 8 kg dengan tinggi jatuh
508 mm di atas landasan penumbuk, sehingga konus (Ф 20 mm sudut konus 60°) beserta
batang utama masuk ke dalam lapisan tanah kemudian dicatat jumlah tumbukan dan jarak
masuk batang utama.
Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan ukuran yang ada.
b. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan maksimal 200 m.
c. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu Jalan dan pada permukaan lapisan tanah dasar.
d. Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada seperti lapisan
sirtu, lapisan telfor, lapisan pasir dan sebagainya.
e. Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 100 cm dari permukaan lapisan tanah
dasar, kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat keras (lapis batuan).
f. Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan kondisi drainase, cuaca, waktu
dan sebagainya.
g. Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.

Hasil pemeriksaan dapat dinyatakan dengan:


PT. SERENE TECHNO BAKTI II - 3
LAPORAN GEOTEKNIK
Perencaanaan Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kepi

- Penetrabilitas Skala Penetrometer (SPP) yaitu mudah atau tidaknya melakukan


penetrasi kedalaman tanah.
- Tahanan Penetrasi Skala (SPR), yaitu sukar atau tidaknya melakukan penetrasi
kedalam tanah. Dinyatakan dalam tumbukan per centimeter (cm).

Keterangan :
1. Pegangan
2. Penumbuk seberat 8 kg
3. Stang penghantar
4. Kepala penumbuk
5. Stang penetrasi
6. Konus bersudut 300
7. Mistar penetrasi
8. Mur pengatur skala
mistar

Gambar 2.5 Alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP)

2.3. PEKERJAAN LAPANGAN


a. Peralatan yang Digunakan

Peralatan yang digunakan dalam pengujian Dynamic Cone Penerometer (DCP) sebagai
berikut :
- Konus baja yang diperkeras dengan diameter 20 mm dengan kemiringann 60º,
- Alat penumbuk dengan berat 8 dan tinggi jatuh 575 mm,
- Mistar Penetrasi 100 cm,
- Stang Penetrasi diameter 16 mm.

b. Metode Pelaksanaan di Lapangan

Pengujian CBR lapangan dilakukan setiap jarak 200 meter, dengan cara sebagai
berikut :
- Penetrometer diletakkan di atas permukaan tanah yang akan diuji.
PT. SERENE TECHNO BAKTI II - 4
LAPORAN GEOTEKNIK
Perencaanaan Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kepi

- Alat ini diletakkan sedemikian rupa sehingga berada pada posisi vertikal.
- Posisi awal dibaca melalui mistar (x 0).
- Palu penumbuk diangkat sampai permukaan atasnya menyentuh bagian bawah
pegangan.
- Posisi penunjuk mistar dibaca (x 1) setelah penetrasi dengan nilai tumbukan n = 1.
- Jumlah pukulan dihitung pada setiap pembacaan kedalaman penetrasi 10 mm.
- Pengujian dilakukan sampai kedalaman 900 mm dan berhenti jika penetrasi 10 mm
memerlukan 5 - 10 tumbukan.
Jalan dalam arah memanjang, mencakup jarak yang cukup besar, sehingga daya
dukung tanah (DDT) kemungkinannya akan cukup bervariasi mulai dari yang kecil hingga
yang besar, tergantung sifat dan kondisi tanah dasar yang ada.
Adalah tidak ekonomis bila perencanaan tebal lapis perkerasan jalan didasarkan
pada nilai CBR yang kecil, demikian sebaliknya akan tidak memenuhi syarat bila
perencanaan tebal lapis perkerasan didasarkan pada nilai CBR yang besar.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas maka jalan dalam arah memanjang perlu dibagi
dalam beberapa segmen yang memiliki daya dukung tanah (DDT), sifat tanah dan kondisi
lingkungan yang relatif sama. Setiap segmen memiliki satu nilai CBR yang akan
dipergunakan untuk perencanaan tebal lapis perkerasan.

PT. SERENE TECHNO BAKTI II - 5

Anda mungkin juga menyukai