2.1.1 Pembersihan Tempat Kerja dan Galian Tanah Dasar untuk dibuang
Pada pekerjaan pembersihan lahan yang kami amati pada proyek ini berada pada
zona 1 yaitu pada STA 55+775-56+000.Sebelum pekerjaan clearing telah dilakukan
pengukuran topografi dan pengukuran setting out dilapangan.Pegujian yang harus dilakukan
terlebih dahulu adalah tes hand penetrometer dan tes DCP.
Dan sebaliknya tanah yang harus digali adalah tanah yang termasuk kedalam
tanah kohesif,tanah lanau (loess) serta tanah organik. Jenis tanah yang termasuk tanah
kohesif yaitu lempung, lempung berlanau, lempung berpasir atau berkerikil yang
sebagian besar butiran tanahnya terdiri dari butiran halus. Dalam menentukan kuat
geser tanah ini dapat ditentukan dengan melihat nilai kohesinya.
Tanah granular mempunyai beberapa sifat yaitu mempunyai kuat geser rendah,
bila basah bersifat plastis dan mudah mampat (menurun), menyusut bila kering dan
mengembang bila basah, akan berkurang kuat gesernya bila kadar air bertambah dan
struktur tanahnya terganggu, berubah volumenya dengan bertambahnya waktu akibat
rayapan (creep) pada beban yang konstan, merupakan material kedap air, material yang
jelek untuk tanah urug karena menghasilkan tekanan lateral yang tinggi
Pengujian DCP yang kami lakukan berada pada zona 1 yaitu pada zona 4 (STA
55+770-56+000) atau berjarak 230 m.Pengujian DCP dilakukan 1 titik per 50 meter
karena mengikuti spesifikasi umum proyek.
DCP atau Dynamic Cone Penetration adalah alat yang digunakan untuk
menghitung daya dukung tanah dasar langsung dilapangan (In situ). Daya dukung
tanah dasar tersebut diperhitungkan berdasarkan pengolahan hasil test DCP yang
dilakukan dengan cara mengukur berapa dalam (mm) ujung konus masuk kedalam
tanah dasar tersebut setelah mendapat tumbukan palu geser pada landasan batang
utamanya. Korelasi antara banyaknya tumbukan dan penetrasi ujung konus dari alat
Prosedur Pelaksanaan
A) Letakkan penetrometer yang telah dirakit di atas permukaan tanah/sirtu yang akan
diperiksa. Letakkan alat ini sedemikian rupa sehingga dalam posisi vertikal,
penyimpangan sedikit saja menyebabkan kesalahan pengukuran yang relatif besar.
B) Baca posisi awal penunjukan mistar ukur (Xo) dalam satuan mm yang terdekat.
Penunjukan Xo tidak perlu tepat pada angka nol karena nilai Xo ini akan
diperhitungkan pada nilai penetrasi.
C) Baca posisi awal penunjukan mistar ukur (Xo) dalam satuan mm yang terdekat.
Penunjukan Xo tidak perlu tepat pada angka nol karena nilai Xo ini akan
diperhitungkan pada nilai penetrasi.
a. Tanah timbunan dari dumptruck yang diambil dari quary Kampung Sena
harus dituang ke tempat yang telah disiapkan.
h. Jika bahan timbunan ditempatkan hanya pada satu sisi abutment, tembok
sayap, pilar, tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, maka
tempat-tempat yang bersebelahan dengan struktur tidak boleh dipadatkan
secara berlebihan karena dapat menyebabkan bergesernya struktur atau
tekanan yang berlebihan pada struktur.
2. Prosedur Pelaksanaan :
a. Menentukan isi tabung pasir :
Bila alat tersebut dari logam : ukur diameter dan tingginya dan lakukan
perhitungan isi secara matematik
Bila alat tersebut dari botol transparan :
- Timbang alat (botol + corong) = W1 (gr)
- Letakkan alat dengan corong menghadap ke atas, bukalah keran dan isi
dengan air sampai penuh di atas keran. Tutuplah keran dan bersihkan
sisa air yang ada di atasnya kemudian timbanglah berat (W2, alat+air).
Karena berat isi air=1 maka isi botol pasir = berat air dalam botol.
- Lakukan langkah di atas berulang dan ambil rata-ratanya. Perbedaan
pengukuran tidak boleh lebih dari 3 cm3 .
Tanah galian lubang harus dimasukkan pada alat yang terlindung agar
selama pengujian tidak terjadi penguapan (misalnya kaleng yang bertutup)
Timbang berat kaleng kosong (W9) dan setelah berisi tanah timbanglah
kembali (W8).
Timbanglah alat yang sudah berisi pasir (i) dan catat berapa beratnya (W6)
gram.
Letakkan alat/tabung sand cone dengan corong menghadap ke bawah pada
lubang galian yang telah digali.
Buka keran perlahan hingga pasir bergerak turun. Setelah berhenti
bergerak, maka tutuplah kerannya dan timbang beratnya (alat + sisa pasir)
= (W7) gram.
Gambar 2.19 Proses penuangan pasir ottawa kalas-B ke dalam lubang galian
3. Perhitungan :
Isi botol/tabung :
- Terbuat dari logam : ..D2.t
D = Diameter alat.
T = Tinggi alat.
- Terbuat dari botol transparan :
Isi botol = berat air = (W2 W1) cm3
Berat isi pasir :
p : W3 W1
a. Agregat Base A dari dumptruck yang diambil dari quary dituang ke tempat
yang telah disiapkan
Pengujian sand cone yang diamati dilapangan dilapangan berada pada zona 4
kiri (STA 1+250-1+350) pengujian dilakukan sebanyak 3 titik karena 1 titik pengujian
berjarak 50 meter menurut Spsesifikasi umum Proyek Adolina-Perbaungan.
:
2.2.3 Pekerjaan Landasan Kerja (Lean Concrete)
c. Setelah nilai slump telah sesuai maka pengecoran LC dapat dilakukan. Beton dari
batching plan diangkut diangkut dan dituang keatas cetakan dengan menggunakan
truck mixer
Perkerasan kaku (rigid pavement) didefinisikan sebagai struktur perkerasan yang terdiri
dari plat beton semen yang bersambung (tidak menerus) dengan atau tanpa tulangan, atau
plat beton menerus dengan tulangan, yang terletak diatas lapis pondasi bawah, tanpa atau
dengan aspal sebagai lapis permukaan.
Mutu beton yang dipakai pada Rigid Pavement ini adalah 450 kg/cm- 500 kg/cm. Nilai
slump pada rigid pavement adalah 7.52.5 cm.
a. Pada konstruksi ini digunakan metode dengan acuan slip form, yaitu alat penghampar
yang sudah dilengkapi peralatan otomatis yang disebut string line. Pemasangan string line
dimaksudkan untuk mengatur ketinggian penghamparan sesuai dengan yang direncanakan.
b. Sebelum pengecoran dilakukan pemasangan plastik setebal 125 micron pada lantai kerja.
Pemasangan plastik harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak sobek yang dapat
menimbulkan terjadinya ruang pada saat pengecoran.
Pemasangan plastik dimaksudkan agar tidak terjadi lekatan antara lapisan lantai kerja dengan
beton rigid dan air semen dari plat beton yang di cor tidak meresap kadalam lapisan
bawahnya.
c. Setelah pemasangan plastik selesai kemudian dilakukan penuangan beton ready mix
dengan menggunakan dump truk dan dibantu dengan mini excavator.
d. Seiring dengan proses penghamparan dilakukan pemasangan dudukan dowel beserta dowel
bar. Biasanya dowel bar berupa sambungan baja polos yang dipasang pada tiap
sambungan melintang.
Dowel berungsi untuk menyalurkan beban sehingga plat beton yang berdampingan
tidak mengalami penurunan yang berbeda serta menghambat retakan antar segmen apabila
terjadi retakan.
1. Besi polos 32 mm (dijaga kelurusan), di cat anti karat, diberi grease dan dibungkus
plastik pada sisi bebas, dipasang melintang tiap 5 m.
e. Bersamaan dengan proses pemadatan menggunakan alat Slipform peasanga tulangan tie
bars dilakukan. Tie bars berfungsi untuk menguncu pergerakan pelat tidak bergerak secara
horizontal. Pemasangan tulangan ini biasanya dipasang berupa sambungann baja ulir pada
sambungan memanjang.
f. Setelah proses pemadatan selesai dilakukan kemudian permukaan beton harus dikasarkan
dengan cara grooving melintang garis sumbu (center line) jalan.
Pengkasaran dilakukan dengan menggunakan alat grooving selebar tidak kurang dari 45
cm. Alat grooving terdiri dari 2 baris untaian kawat, yang diatur berselang-seling sehingga
jarak masing-masing pusat untaian maksimum 1 cm. Alat grooving harus diganti bila
kawat terpendek panjangnya sampai 9 cm. Kedalaman tekstur rata-rata tidak boleh kurang
dari 0,75 mm.
g. Setelah lapis air menguap dari permukaan perkerasan, maka permukaan beton harus segera
dilapisi secara merata dengan bahan perawat (curing) berupa cairan bahan kimia dengan
menggunakan alat penyemprot yang sudah teruji dengan jumlah yang 0,27 liter/m.
h. Proses Cutting adalah proses pemotongan permukaan beton setelah 8-12 jam setelah
pengecoran. Cutting atau pemotongan beton dilakukan per segmen sepanjang 5 m. Tebal
Cutting adalah 2/3 dari bawah tebal beton.
i. Setelah cutting selesai dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan Joint Sealent,
yaiu pengisian celah sambungan menggunakan bahan penutup yang disyaratkan.
Joint sealent dilakukan setelah dilakukan pembersian celah antar segmen dari kotoran
menggunakan compressor.
Joint sealent berfungsi sebagai pencegah crack atau retak pada rigid pavement.
j. Setelah penyelesaian akhir selesai, kemudian permukaan beton harus segera ditutup dan
dipelihara. Pemeliharaan dilakukan sampai beton benar-benar telah mengeras sepenuhnya.
Untuk menjaga agar permukaan beton tidak cepat mengeras maka dilakukan penyiraman
menggunakan water tank.