I. UMUM
1.1
Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan Rehabilitasi jalan Longsor PLTA Musi ini berada di
sekitar area Re-regulating Dam (RRD). Lokasi pekerjaan secara
administratif terletak di desa Susup Kecamatan Curup Kabupaten
Kepahiang Propinsi Bengkulu. Detail lokasi pekerjaan dapat dilihat pada
peta.
1.2
meliputi pekerjaan beton tanpa tulangan, bak kontrol dan goronggorong beton.
Pembersihan
Galian termasuk pembentukan dan saluran
Timbunan kembali, bedding dan pekerjaan pelapisan
Pembuangan, stok dan penggunaan kembali material dari galian
Penimbunan
Pekerjaan lain yang mungkin diarahkan oleh Direksi
Metode untuk setiap pekerjaan tertentu secara tertulis harus diusulkan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan paling tidak tiga puluh (30) hari
sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa akan menyimpan setiap material pekerjaan galian dari beberapa
tempat dan akan membuang material galian seperti yang telah ditentukan
dalam gambar atau seperti yang diarahkan oleh Direksi.
2.1.2 Ketelitian dalam pekerjaan tanah
Ketelitian mengenai tinggi dan ukuran dapat diizinkan sebagai diterangkan
dibawah ini, apabila luas rata-rata penampang basah saluran untuk panjang
500 m, seperti yang tertera pada gambar atau yang diperintahkan oleh
Direksi.
Garis sumbu dari saluran, tanggul dan jalan harus diletakkan dengan teliti dan
tidak boleh dipengaruhi oleh toleransi tersebut diatas.
Semua permukaan harus diselesaikan dengan rapi dan halus.
Pekerjaan Galian
R K S
2.1.3
R K S
Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dibuat dalam
meter kubik dimana tanah galian dari permukaan kupasan sampai yang sesuai
ditunjukan dalam garis-garis bidang yang sesuai dalam gambar. Pembayaran
untuk galian tanah biasa dibuat dalam meter kubik untuk item dalam BoQ.
R K S
Harga satuan yang diperhitungkan untuk pekerjaan ini termasuk tenaga kerja
dan alat/excavator, sedangkan untuk keperluan pengangkutan dan
pembuangan ke lokasi diluar daerah kerja yang disetujui oleh direksi sejauh
1 km. Untuk jarak pembuangan yang lebih jauh maka akan diperhitungkan
dalam pekerjaan pembuangan sisa galian. Kecuali untuk material bahan galian
yang selanjutnya akan dipergunakan oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan lain,
maka pekerjaan pembuangan tidak diperhitungkan.
d. Galian Batu.
Galian batu termasuk semua batu-batuan padat dan keras di tempat yang
tidak dapat disingkirkan dengan mudah baik dengan mempergunakan pacul,
excavator biasa maupun Pick Hammer, kecuali dengan Excavator yang
diperlengkapi dengan Breaker atau dengan Peledakan. Apabila menggunakan
peledakan, maka Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan segala
peralatan dan material yang diperlukan berikut perizinan dan penanganan
peledakannya.
R K S
Kecuali seperti secara rinci ditunjukkan dalam gambar atau sebaliknya yang
diarahkan oleh Direksi, keperluan pengukuran untuk pembayaran galian
terbuka terhadap kemiringan seperti disebutkan dibawah ini:
R K S
Galian akan dibuat sepenuhnya sesuai dengan ukuran yang diperlukan dan
akan diselesaikan terhadap garis dan ketinggian yang ditentukan kecuali
terdapat batu menonjol sendiri akan diijinkan untuk melebar dalam garis yang
telah ditentukan tidak lebih dari 20 (dua puluh) sentimeter dimana permukaan
tidak dilindungi dengan beton. Jika permukaan dilindungi dengan beton secara
umum harus rata seperti ditentukan oleh Direksi.
KEMIRINGAN (V : H)
DISKRIPSI
Batu
1: 0.5
Batu Lapuk
1: 0.8
Tanah
1: 1.0
Galian Deposit
Sungai
1: 1.0
R K S
R K S
Jenis test yang harus dilaksanakan untuk uji timbunan (trial embankment)
adalah sebagai berikut :
R K S
1, Bila diperlukan quarry tanah, maka perlu survey awal untuk mencari
daerah-daerah yang tanahnya dapat diambil dan memenuhi syarat
untuk material timbunan.
2, Dari beberapa alternatif yang ada, pilih dan tetapkan daerah yang
menguntungkan dengan pertimbangan biaya, waktu dan mutu
tanahnya. Usahakan letaknya searah dengan disposal area (atau
sebaliknya) sehingga dump truck yang balik dalam keadaan kosong
dapat dimanfaatkan.
3, Ambil sampel tanahnya, untuk dapat dihitung berat volume kering
maksimumnya di laboratorium, untuk dipergunakan sebagai standar
pengukuran kepadatan dalam pelaksanaan. Karena standar hanya
10
R K S
Semua bahan yang akan dibakar harus ditumpuk dengan rapi dan apabila
keadaan mengijinkan harus dibakar sampai habis. Penumpukan untuk
pembakaran harus dikerjakan dengan cara dan pada tempat-tempat tertentu
agar tidak menimbulkan resiko terhadap bahaya kebakaran. Semua
pembakaran harus sesempurna mungkin sehingga bahan yang dibakar akan
menjadi abu. Penyedia Jasa setiap saat harus mengambil langkah-langkah
pencegahan secara khusus untuk mencegah penyebaran api dan harus
mempunyai peralatan sesuai untuk digunakan dalam pencegahan dan
pemadaman.
11
R K S
Untuk semua pohon dan semak-semak yang tidak harus dibersihkan / tidak
harus ditebang dan tetap berada di tempatnya, maka Penyedia Jasa harus
melindunginya dari kerusakan.
e. Cara Penggalian
Penyedia Jasa harus menyampaikan usul mengenai cara-cara penggalian,
termasuk detail dari konstruksi penahan yang mungkin diperlukan, guna
mendapat persetujuan Direksi secara tertulis sekurang-kurangnya 14 hari
sebelum dimulainya pekerjaan, sehingga keamanan penggaliannya terjamin.
f. Kelebihan Penggalian
Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan pada gambar atau yang tidak
diperintahkan oleh Direksi harus diisi kembali oleh Penyedia Jasa dengan tanah
yang dipadatkan sebagaimana yang dikehendaki Direksi, tanpa menuntut
suatu tambahan pekerjaan.
Setiap permukaan galian harus dirapihkan dengan cara manual atau alat lain
yang disetujui oleh Direksi, sehingga bidang pondasi atau bagian lain dari
bangunan atau timbunan ang berhubungan lansung dengan tanah asli bias
berhubungan baik. Apabila tanah dasar pondasi atau bagian lain yang
dianggap peka oleh Direksi rusak akibat berlangsungnya pekerjaan maka
12
R K S
Di Lokasi Saluran
a. Untuk menetapkan letak batas-batas galian, dapat dipasang patokpatok pembantu dan atau tali rafia yang menghubungkan dua profil
yang berdekatan.
b. Berpedoman pada tali batas galian, maka galian kasar dapat
dilaksanakan dengan Excavator. Jumlah Excavator yang diperlukan
dihitung berdasarkan kapasitas alat dan waktu yang tersedia .
c. Galian dari Excavator langsung dimuat ke Dump Truck yang telah
disiapkan (jumlah kebutuhan Dump Truck harus disesuaikan dengan
kapasitas Excavator), dan kemudian diangkut ke tempat yang
ditentukan. Usahakan posisi Dump Truck sedemikian rupa sehingga
swing dari Excavator bersudut kecil.
d. Bila karena suatu hal profil rusak atau berubah posisi, maka sebelum
galian finishing dilakukan, profil tersebut diperbaiki dengan pedoman
patok-patok bantuan yang selalu terjaga.
e. Galian finishing dilakukan oleh tenaga orang dengan cangkul.
Sebenarnya dengan kerjasama yang baik antara pelaksana dan operator
excavator yang mahir, dapat langsung dilakukan penggalian sampai
garis/bidang finishing.
f. Dalam hal desain saluran terdapat saluran gendong, seperti sket di
bawah, sebaiknya pembuatan saluran tersebut didahulukan, karena
dapat berfungsi sebagai saluran drainase.
Di Lokasi Quarry
R K S
b. Bila musim hujan, sebaiknya stock tanah lepas dibatasi seperlunya saja,
dan dilindungi/ditutupi dengan terpal/plastik . c. Stock tanah yang ada
dimuat ke dalam Dump Truck dengan pelayanan Wheel Loader untuk
diangkut ke tempat pekerjaan timbunand. Alternatif komposisi alat di
quarry dapat biasanya berupa : bulldozer dan loader dan Excavator
13
14
R K S
Penyedia Jasa harus mengajukan proposal kepada Direksi paling tidak tiga
puluh (30) hari untuk mendapatkan persetujuan berkenaan dengan
pembuangan material di tempat lain selain dari lokasi yang telah disetujui dan
untuk perlindungan material dari erosi.
Cerucuk bambu atau kayu harus dipakai untuk memasang gebalan rumput.
Ukuran dari cerucuk tadi paling tidak panjangnya 15 cm dengan diameter 2-3
cm dan dipasang 2 buah cerucuk untuk setiap gebalan ukuran 25 cm x 25 cm
x 4 cm.
15
R K S
m. Pelaksanaan Penimbunan
Ketika masing-masing lapisan material telah dikondisikan untuk kadar air yang
diperlukan, kepadatan kering lapangan yang dihasilkan minimal 90 %
(sembilan puluh persen) dari kepadatan kering maksimum laboratorium.
16
R K S
Hasil akhir pekerjaan timbunan untuk saluran diatas tanah asli harus rapat air
dan tidak boleh ada rembesan pada tanah timbunan yang dianggap
membahayakan oleh /Direksi, maka Penyedia Jasa wajib memperbaikunya
tanpa ada biaya penggantian.
Setiap lapis dari material timbunan harus memenuhi kadar air untuk
pemadatan yang dibutuhkan dengan menggunakan alat vibrator roller dengan
berat lebih dari 9 (sembilan) ton atau alat pemadat lain yang telah disetujui.
Ini akan dapat dipenuhi dengan dilewati alat pemadat kira-kira 6 (enam)
lintasan setiap lapis (sama dengan lebar kepadatan yang dibutuhkan,
bagaimanapun Direksi boleh mengubah jumlah lintasan dari alat vibrator roller
tergantung dari uji coba timbunan/trial embankment.
Untuk mendapatkan acuan kerja lapangan diperlukan uji coba (trial test)
timbunan dengan menggunakan peralatan yang akan digunakan Penyedia Jasa
di lapangan. Uji percobaan ini harus disaksikan oleh Direksi dan dibuat berita
acaranya. Selanjutnya tes kepadatan dilakukan per 50 meter panjang saluran
per lapis timbunan.
Pembayaran pekerjaan timbunan sudah termasuk penggalian di tempat asal
material, pengangkutan, penghamparan, penyiraman (bila perlu), pemadatan
dan tes kepadatan dihitung dalam meter kubik timbunan terlaksana sesuai
garis rencana atau sesuai perintah Direksi.
Penyedia Jasa harus merawat timbunan yang telah disetujui hingga akhir
penyelesaian dan penerimaan dari pekerjaan. Penyedia Jasa harus
bertanggungjawab terhadap erosi dari permukaan timbunan dan setiap
material timbunan yang hilang akibat erosi harus diganti oleh biaya Penyedia
Jasa.
Penyedia Jasa harus hati-hati dalam pemadatan material timbunan yang
berdekatan / berada di sekitar struktur beton. Kerusakan apapun yang
berakibat pada struktur beton oleh peralatan Penyedia Jasa harus diperbaiki
dengan biaya Penyedia Jasa.
Untuk material yang ditempatkan berdekatan dengan struktur beton,
penempatannya harus ditunda atau menunggu hingga struktur telah mencapai
umur 28 hari atau seperti arahan Direksi. Material akan ditempatkan
sepanjang mungkin disekitar struktur beton untuk memperkecil pembebanan
tidak seimbang pada struktur, yang mana telah dipertimbangkan dalam
perencanaan.
n. Kontrol Pengendalian Pengujian untuk Pekerjaan Timbunan
17
R K S
Semua pengujian rutin yang penting bagi pengendalian mutu dari pekerjaan
timbunan
harus
dilaksanakan
oleh
Penyedia
Jasa
seperti
yang
ditetapkansesudah ini atau seperti arahan Direksi.
18
R K S
Garis batas dari borrow area seperti ditunjukkan dalam gambar kerja hanya
kira-kira dan mungkin akan meluas jika diperlukan dengan persetujuan dari
Direksi. Pada saat perluasan Penyedia Jasa tidak akan mengajukan tambahan
biaya terhadap harga satuan untuk material tersebut dalam BoQ.
19
R K S
Untuk menghindari terbentuknya kolam air di borrow area, parit saluran dari
borrow area ke pengeluaran terdekat harus di buat oleh Penyedia Jasa dimana
jika parit saluran tersebut diperlukan.
a) Percobaan Pemadatan
Hamparkan tanah lepas setebal yang kita kehendaki, diatas
permukaan yang telah dipadatkan seperlunya (biasanya dalam
spesifikasi teknik ditetapkan tidak boleh lebih dari 30 cm)
Semprotkan air, bila dirasakan hamparan tanah kadar airnya masih
kurang (tetapi lebih baik agak kurang daripada kelebihan)
Kemudian dipadatkan dengan alat pemadat Vibro Roller atau Sheep
Foot Roller dan dicoba misalnya dengan 6 lintasan. Sesudah itu
diambil sampel tanah dan diukur kepadatannya (berat volume
keringnya). Bila ternyata masih kurang padat, maka lintasan
20
R K S
2.2.1 Umum
Ketentuan dan persyaratan umum yang perlu diperhatikan dalam pedoman
spesifikasi teknis pekerjaan beton dan bekisting .
21
R K S
5 cm setiap 3 m
5 cm
1 cm
Plus
2 cm
d) Dasar pondasi
Penyimpangan ukuran ukuran dalam perencanaan
Minus
1 cm
Plus
5 cm
j)
beton pra cetak yang ada, dan tidak lebih dari 5 cm.
- Penyimpangan garis unting setiap beton pra cetak yang ditempatkan
R K S
b. Persyaratan Bahan
2) Bangunan Beton
a) Semen
22
c.
R K S
23
24
R K S
- Selama turun hujan atau bila udara penuh debu atau tercemar.
(1) Penyedia Jasa harus membongkar bangunan lama yang akan diganti
dengan beton yang baru atau yang harus dibongkar untuk dapat
memungkinkan
pelaksanaan
pekerjaan
beton
yang
baru.
Pembongkaran tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan dalam dari Spesifikasi ini.
(2) Penyedia Jasa harus menggali atau menimbun kembali pondasi atau
formasi untuk pekerjaan beton sesuai dengan garis yang ditunjukkan
dalam Gambar Kerja atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini, dan
harus membersihkan serta menggaru tempat di sekeliling pekerjaan
beton yang cukup luas sehingga dapat menjamin dicapainya seluruh
sudut pekerjaan. Jika diperlukan harus disediakan jalan kerja yang
stabil untuk menjamin dapat diperiksanya seluruh sudut pekerjaan
dengan mudah dan aman.
(3) Seluruh dasar pondasi, pondasi dan galian untuk pekerjaan beton
harus dijaga agar senantiasa kering. Beton tidak boleh dicor di atas
tanah yang berlumpur, bersampah atau di dalam air. Apabila beton
akan dicor di dalam air, maka harus dilakukan dengan cara dan
peralatan khusus untuk menutup kebocoran seperti pada dasar
sumuran atau cofferdam dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
(4) Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan
benda lain yang harus berada di dalam beton (seperti pipa atau
selongsong) harus sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran.
(5) Bila disyaratkan atau diperlukan oleh Direksi Pekerjaan, maka bahan
lantai kerja untuk pekerjaan beton harus dihampar sesuai dengan
ketentuan dari Spesifikasi ini.
(6) Direksi Pekerjaan akan memeriksa seluruh galian yang disiapkan
untuk pondasi sebelum menyetujui pemasangan acuan, baja
tulangan atau pengecoran beton. Penyedia Jasa dapat diminta untuk
melaksanakan pengujian penetrasi kedalaman tanah keras,
25
R K S
1) Pembetonan
a) Penyiapan tempat kerja
b) Cetakan Beton
i. Jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka acuan dari tanah harus
dibentuk dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus
dipangkas secara manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh
kotoran tanah yang lepas harus dibuang sebelum pengecoran
beton.
ii. Cetakan harus digunakan, dimana perlu untuk membatasi dan
membentuk beton sesuai dengan keinginan. Cetakan dapat dibuat
dari kayu, besi atau bahan lainnya yang cukup kuat sesuai dengan
ukuranukuran yang ada di dalam gambar.
iii. Cetakan harus diperkuat dan ditopang agar mampu menahan berat
sendiri adukan beton, penggetaran beton, beban konstruksi, angin
dan tekanan lainnya dengan tidak berubah bentuk.
iv. Penyedia Jasa harus menyerahkan satu set yang lengkap, gambar
cetakan sesuai dengan ketentuan diatas, untuk mendapatkan
persetujuan Direksi Pekerjaan, sebelum memulai pekerjaan,
walaupun demikian penyerahan tersebut kepada Direksi Pekerjaan
untuk disetujui, tidak mengurangi tanggung jawab Kontraktor bagi
keberhasilannya.
v. Permukaan cetakan beton yang berhubungan dengan beton harus
bebas dari sampah, paku, aluralur, belahan, atau cacatcacat
lainnya. Mengisi celahcelah sambungan cetakan beton harus
berhatihati dan dilaksanakan sedemikian rupa agar sanggup
mengembang dibawah pengaruh kelembaban beton tanpa
menimbulkan perubahan bentuk cetakan, celahcelah harus diisi
secukupnya untuk mencegah hilangnya air semen. Bagaimanapun
penggunaan kertas dengan tegas dilarang.
vi. Pembuatan lubang bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan,
pembuangan air dapat dilakukan untuk itu cetakan dapat dibuat
sedemikian rupa hingga dapat dengan mudah ditutup sebelum
pengecoran dimulai.
vii. Sebelum pengecoran beton semua bautbaut harus dipasang pada
posisinya, semua yang diperlukan dan alatalat lain untuk menutup
lubang harus dipasang pada cetakan. Tidak diperbolehkan
membuat lubang didalam beton tanpa persetujuan Direksi
Pekerjaan.
viii.
Penggunaan kawat yang diikat untuk menyangga cetakan
tidak diijinkan dilakukan pada dinding beton yang akan tampak.
ix. Lubangbekas ikatan kawat harus ditutup dengan beton setelah
cetakan dibongkar.
26
R K S
Kuat
Ukuran
tekan
agregat
umur
28
maksimu
m
Nilai
faktor
Perkiraan
air semen
kebutuha
n
maksimu
semen
27
R K S
(kg/cm2
)
( mm )
95
300
20
50
400
147
225
40 (20)
50
114
175
40
50
330
(350)
B fc = 15 MPa (K-175)
82
125
40
57
C fc = 10 MPa (K-125)
65
100
40
60
AR fc = 25 MPa (K300)
(%)
(kg/m3)
310
250
200
D fc = 10 MPa (K-100 )
Uraian
AR
B
C
D
Beton, pipa beton pra cetak, tiang beton pra cetak dan sebagainya
Beton bertulang untuk bangunan lainnya dan lining beton
Beton tumbuk
Beton tumbuk untuk lantai kerja dan pengisi
28
R K S
Tipe Konstruksi
Besaran Nilai
Slump
AR
7,5 2,5
12,5 5,0
15,0 7,5
12,5 5,0
5,0 2,5
7,5 2,5
7,5 5,0
(2) Penakaran
i. Penyedia Jasa harus menyediakan alat penakar yang disetujui
Direksi Pekerjaan dan harus memelihara serta mengoperasikan
peralatan seperti yang diperlukan agar secara tepat mengontrol
dan menentukan jumlah dari masingmasing bahan yang
dicampurkan, sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
ii. Peralatan harus mampu memproduksi beton sebanyak 1 (satu)
hingga 5 (lima) meter kubik atau lebih per jam secara
keseluruhan dengan mencampurkan agregat, semen, bahan
additive (bila perlu), dan air menjadi suatu campuran yang
merata
tanpa
pemisahanpemisahan.
Juga
mampu
mengimbangi perubahanperubahan kadar air dari agregat,
serta merubah berat materialmaterial yang ikut tercakup.
iii. Jumlah masingmasing bahan yang membentuk beton tersebut
dapat ditentukan dengan timbangan kecuali jumlah air yang
diukur dengan takaran. Meskipun demikian material beton
dapat juga diukur secara volume, bilamana disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
29
R K S
9,0 2,5
R K S
30
31
R K S
i.
32
R K S
4) Beton Siklop
b) Batu-batu ini diletakkan dengan hati-hati dan tidak boleh dijatuhkan
dari tempat yang tinggi atau ditempatkan secara berlebihan yang
dikhawatirkan akan merusak bentuk cetakan atau pasangan-pasangan
lain yang berdekatan.
c) Semua batu-batu pecah harus cukup dibasahi sebelum ditempatkan.
Volume total batu pecah tidak boleh melebihi sepertiga dari total
volume pekerjaan beton siklop.
d) Untuk dinding penahan tanah dan pilar yang lebih tebal dari 60 cm,
tiap batu harus dilindungi dengan adukan beton setebal 15 cm; jarak
antar batu pecah maksimum 30 cm dan jarak terhadap permukaan
minimum 15 cm. Permukaan bagian atas dilindungi dengan beton
penutup (caping).
5) Lining Beton
a) Lining beton harus dilaksanakan ditempat yang telah ditunjukkan pada
Gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
b) Beton yang digunakan harus dicor ditempat itu juga dan harus sesuai
dengan ketentuan.
c) Lining harus dilaksanakan setelah penggalian saluran dan tanggul
selesai dilakukan, pada saat perapian sedang dikerjakan.
d) Pelaksanaan lining dibuat mengikuti Gambar atau petunjuk Direksi,
dilaksanakan sesuai dengan gambargambar detail yang ada terutama
yang telah disetujui Direksi Pekerjaan.
e) Sambungan lining harus diisi bitumen (aspal pasir) sesuai gambar atau
petunjuk Direksi Pekerjaan.
6) Pekerjaan Pondasi Beton
33
R K S
7) Pengerjaan Akhir
a) Pembongkaran Cetakan
Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom
yang tipis dan bangunan yang sejenis lebih awal 30 jam setelah
pengecoran beton tanpa mengabaikan perawatan. Acuan yang
ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok, gelegar, atau
bangunan busur, tidak boleh dibongkar hingga pengujian kuat tekan
beton menunjukkan paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan
beton.
Untuk memungkinkan pengerjaan akhir, acuan yang digunakan
untuk pekerjaan yang diberi hiasan, tiang sandaran, tembok
pengarah (parapet), dan permukaan vertikal yang terekspos harus
dibongkar dalam waktu paling sedikit 9 jam setelah pengecoran dan
tidak lebih dari 30 jam, tergantung pada keadaan cuaca dan tanpa
mengabaikan perawatan.
b) Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)
~ Kecuali diperintahkan lain, permukaan beton harus dikerjakan segera
setelah pembongkaran acuan. Seluruh perangkat kawat atau logam
yang telah digunakan untuk memegang acuan, dan acuan yang
melewati badan beton, harus dibuang atau dipotong kembali paling
sedikit 2,5 cm di bawah permukaan beton. Tonjolan mortar dan
ketidakrataan lainnya yang disebabkan oleh sambungan cetakan
harus dibersihkan.
~ Direksi Pekerjaan harus memeriksa permukaan beton segera setelah
pembongkaran acuan dan dapat memerintahkan penambalan atas
kekurang sempurnaan minor yang tidak akan mempengaruhi
bangunan atau fungsi lain dari pekerjaan beton. Penambalan harus
meliputi pengisian lubang-lubang kecil dan lekukan dengan adukan
semen.
34
R K S
35
R K S
36
R K S
Perencanaan Campuran
1) Ketentuan Sifat-sifat Campuran
a) Campuran beton yang tidak memenuhi ketentuan kelecakan
(misalnya dinyatakan dengan nilai slump) seperti yang diusulkan
tidak boleh digunakan pada pekerjaan, terkecuali bila Direksi
Pekerjaan dalam beberapa hal menyetujui penggunaannya secara
terbatas. Kelecakan (workability) dan tekstur campuran harus
sedemikian rupa sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa
membentuk rongga, celah, gelembung udara atau gelembung air,
dan sedemikian rupa sehingga pada saat pembongkaran acuan
diperoleh permukaan yang rata, halus dan padat.
b) Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi
kuat tekan yang disyaratkan, atau yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan, bila pengambilan contoh, perawatan dan pengujian
sesuai dengan SNI 03-1974-1990, SNI 03-4810-1998, SNI 03-24931991, SNI 03-2458-1991.
c) Jika pengujian beton umur 7 hari menghasilkan kuat tekan beton di
bawah kekuatan yang disyaratkan, maka Penyedia Jasa tidak
diperkenankan mengecor beton lebih lanjut, sampai penyebab dari
hasil yang rendah tersebut diketahui dengan pasti dan diambil
tindakan-tindakan yang menjamin bahwa produksi beton
berikutnya memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam
Spesifikasi. Kuat tekan beton umur 28 hari yang tidak memenuhi
ketentuan yang disyaratkan harus dipandang sebagai pekerjaan
yang tidak dapat diterima dan pekerjaan tersebut harus diperbaiki
sebagaimana disyaratkan di atas. Kekuatan beton dianggap lebih
kecil dari yang disyaratkan jika hasil pengujian serangkaian benda
uji dari suatu bagian pekerjaan yang dilaksanakan lebih kecil dari
kuat tekan beton karakteristik yang diperoleh dari rumus yang
diuraikan.
d) Direksi Pekerjaan dapat pula menghentikan pekerjaan dan/atau
memerintahkan Penyedia Jasa untuk mengambil tindakan
perbaikan dalam meningkatkan mutu campuran atas dasar hasil
pengujian kuat tekan beton umur 3 hari. Dalam keadaan demikian,
Penyedia Jasa harus segera menghentikan pengecoran beton yang
diragukan tetapi dapat memilih menunggu sampai hasil pengujian
kuat tekan beton umur 7 hari diperoleh, sebelum menerapkan
tindakan perbaikan, pada waktu tersebut Direksi Pekerjaan akan
37
R K S
b.
38
R K S
Meningkatkan kinerja
kelecakan adukan beton tanpa
menambah air;
Mengurangi penggunaan air dalam campuran beton tanpa
mengurangi kelecakan;
Mempercepat pengikatan hidrasi semen atau pengerasan
beton;
Memperlambat pengikatan hidrasi semen atau pengerasan
beton;
Meningkatkan kinerja kemudahan pemompaan beton;
Mengurangi kecepatan terjadinya slump loss;
Mengurangi
susut
beton
atau
memberikan
sedikit
pengembangan volume beton (ekspansi);
Mengurangi terjadinya bleeding;
Mengurangi terjadinya segregasi.
3) Pelaksanaan Pencampuran
a) Penakaran Agregat
i. Seluruh komponen bahan beton harus ditakar menurut berat,
untuk mutu beton fc < 20 MPa diijinkan ditakar menurut
volume sesuai SNI 03-3976-1995. Bila digunakan semen
kemasan dalam zak, kuantitas penakaran harus sedemikian
sehingga kuantitas semen yang digunakan adalah setara
39
R K S
40
R K S
f
i
ci
f cm
n 1
dimana,
fc = Kuat tekan beton karakteristik
fci = Kuat tekan beton yang diuji
ix. Nilai hasil uji tekan satupun tidak boleh mempunyai nilai di
bawah 0,85 fc.
x. Jika salah satu dari kedua syarat tersebut di atas tidak dipenuhi,
maka harus diambil langkah untuk meningkatkan rata-rata dari
hasil uji kuat tekan berikutnya, dan langkah-langkah lain untuk
41
R K S
42
R K S
iv.
2.3
PEKERJAAN JALAN
2.3.1 Umum
1) Uraian
Pekerjaan
ini
harus
meliputi
pemasokan,
pemrosesan,
pengangkutan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan
agregat bergradasi di atas permukaan yang telah disiapkan dan
telah diterima sesuai dengan detil yang ditunjukkan dalam
Gambar atau sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan , dan
memelihara lapis pondasi agegrat yang telah selesai sesuai yang
disyaratkan. Pemrosesan harus meliputi, bila perlu, pemecahan,
pengayakan, pemisahan, pencampuran dan operasi lainnya yang
perlu untuk menghasilkan suatu bahan yang memenuhi ketentuan
dari Spesifikasi ini.
2)
Toleransi Dimensi
a)
Toleransi
Tinggi
R K S
Permukaan
43
+ 0 cm
+ 1 cm
Memenuhi
- 2 cm
- 1 cm
Pasal 4.2.1.
(3)
Catatan :
Lapis Pondasi Agregat A dan B diuraikan dalam Pasal 5.1.2 dari Spesifikasi ini.
b)
c)
d)
e)
Pelaksanaan Pekerjaan
1)
44
R K S
2.3.2
ii)
b)
2)
a)
b)
45
R K S
3)
4)
c)
d)
a. BAHAN
1)
Sumber Bahan
Bahan Lapis Pondasi Agregat harus dipilih dari sumber yang
disetujui direksi pekerjaandari Spesifikasi ini.
2)
46
R K S
3)
5)
ASTM
(mm)
50
37,5
100
88 - 95
25,0
79 - 85
70 - 85
3/8
9,50
44 - 58
30 - 65
No.4
4,75
29 - 44
25 - 55
No.10
2,0
17 - 30
15 - 40
No.40
0,425
7 - 17
8 - 20
No.200
0,075
2-8
2-8
Kelas B
100
Kelas A
0 - 40
%
Kelas B
0 - 40
%
47
R K S
Tabel 2.6
Kelas A
0-6
maks.
25
0 - 25
6)
0 - 10
0 - 35
0-5
0-5
min.90
%
min.35
%
b)
c)
d)
48
R K S
1)
2)
Penghamparan
3)
b)
c)
d)
e)
49
R K S
a)
Pengujian
a)
b)
c)
d)
2.4.1
UMUM
1)
Uraian
a)
Pekerjaan
ini
mencakup
perbaikan,
perpanjangan,
penggantian atau pembuatan gorong-gorong pipa beton
bertulang maupun tanpa tulangan atau pipa logam
gelombang (corrugated), gorong-gorong persegi dan pelat
beton bertulang, termasuk tembok kepala, struktur lubang
masuk dan keluar, serta pekerjaan lainnya yang
berhubungan dengan perlindungan terhadap penggerusan,
sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi ini dan pada lokasi
yang ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan.
b)
50
R K S
2.4
3)
Standar Rujukan
AASHTO :
AASHTO
90
M36
5)
6)
Jadwal Pekerjaan
a)
b)
c)
7)
R K S
51
9)
10)
11)
12)
2.4.2 BAHAN
1)
Landasan
Bahan berbutir kasar untuk landasan drainase beton, gorong-gorong
pipa dan struktur lainnya harus seperti yang disyaratkan.
2)
Beton
3)
52
R K S
5)
6)
Pasangan Batu
Bahan untuk tembok kepala dari pasangan batu dan struktur lainnya harus
memenuhi ketentuan.
7)
8)
Adukan
Adukan untuk sambungan pipa dan kelilingnya harus dari adukan semen
yang meme-nuhi ketentuan yang disyaratkan dari Spesifikasi ini.
9)
10)
Penimbunan Kembali
Bahan timbunan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi
ketentuan yang disyaratkan dari Spesifikasi ini.
2.4.3 PELAKSANAAN
1)
2)
53
R K S
a)
c)
d)
e)
f)
g)
54
R K S
4)
b)
6)
b)
c)
R K S
d)
55