Anda di halaman 1dari 23

METODE KERJA

PEKERJAAN FOOTING / PILE CAP

A. URAIAN SINGKAT
Footing merupakan bagian dari struktur yang berfungsi menyalurkan gaya/beban dari
kolom ke pondasi. Pekerjaan ini meliputi pemasangan support, bekisting bawah, pembesian,
dan pengecoran beton footing sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dalam dokumen
kontrak.

B. BAGAN ALIR PEKERJAAN


Mulai

Pengajuan ijin kepada Direksi


Pekerjaan

Approval Tidak Perbaiki

Ya Ya Ya

Fabrikasi Pembesian Pekerjaan cut of pile Produksi Beton

Pekerjaan lantai kerja

Pekerjaan pembesian

Check Tidak Perbaiki

Ya

Pekerjaan bekisting

Check Tidak Perbaiki

Ya

Pekerjaan pengecoran

Perawatan beton

Pembongkaran bekisting

Selesai

Bagan alir pekerjaan footing

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


C. PENJELASAN METODE KERJA
1. Pekerjaan Persiapan
Mengajukan ijin untuk melakukan pekerjaan footing kepada Pengguna Jasa disertai
dengan metode kerja, kebutuhan alat, spesifikasi dan rencana mutu sesuai dengan
dokumen kontrak.

2. Pekerjaan Cut of pile


Pemotongan (cut of pile) ditentukan terlebih dahulu elevasi bottom footingdan
mengecek kondisi cut of pile.

Gambar : Ilustrasi pekerjaan cut of pile

3. Pekerjaan lantai kerja


Setelah pekerjaan cut of pile, dilanjutkan dengan pekerjaan lantai kerja

Ilustrasi pekerjaan lantai kerja

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


4. Pekerjaan pembesian footing
Setelah pekerjaan lantai kerja selesai, dilakukan pekerjaan pembesian pada footing.

Gambar : Ilustrasi pekerjaan pembesian footing

5. Pekerjaan bekisting footing


Setelah pekerjaan pembesian footing, dilakukan pekerjaan pemasangan bekisting
footing.

Gambar : Ilustrasi pemasangan bekisting footing

6. Pengecoran Footing
Urutan pelaksanaan pengecoran beton pada footing adalah
 Pengecoran dengan dibantu truck mixer dan concrete pump.
 Pengecoran sudah dianggap selesai bila sudah mencapai batas cor, dan sesuai
tinggi rencana.

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


Gambar : Ilustrasi pengecoran footing

7. Perawatan Beton
Perawatan beton segera dilaksanakan setelah pengecoran selesai dan terus dilakukan
paling tidak sampai dengan 7 hari. Perawatan dilakukan dengan memakai Curing
Compound.

Ilustrasi curing dengan karung goni

8. Pembongkaran Bekisting
Bekisting baru bisa dibuka dalam kurun waktu 24 jam setelah pengecoran dimulai
atau sesuai instruksi Engineer. Pembongkaran dilakukan dengan hati-hati untuk
menjaga agar tepian beton tidak hancur

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


D. Program K3L dan Mutu
Untuk mengantisipasi terjadinya resiko kecelakaan kerja (Zero Accident), maka akan
diterapkan disiplin yang tinggi terhadap pelaksanaan K3L pada saat pekerjaan pile cap seperti:
1. Pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
2. Memasang rambu peringatan kerja
3. Melihat IK (instruksi kerja) pengoperasian alat berat
4. Pembersihan dengan peralatan yang ada. (operational control)

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


METODE KERJA
PEKERJAAN ABUTMENT DAN WINGWALL

A. Uraian Singkat
Pekerjaan abutmen meliputi pekerjaan penyiapan material, pembesian, pengecoran dan
puring beton abutmen sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dan sesuai dengan dokumen
kontrak.

B. Bagan Alir Pekerjaan


Mulai

Pengajuan ijin kepada Direksi


Pekerjaan

Approval Tidak Perbaiki

Ya Ya Ya

Fabrikasi Pembesian Staking out dan marking lokasi Produksi Beton

Pekerjaan pembesian

Check Tidak Perbaiki

Ya

Pekerjaan bekisting

Check Tidak Perbaiki

Ya

Pekerjaan pengecoran

Perbaiki Check

Perawatan beton

Pembongkaran bekisting

Selesai

Bagan alir pekerjaan abutment

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


C. Penjelasan Metode Kerja
1. Pekerjaan Persiapan
Mengajukan ijin untuk melakukan pekerjaan abutmen kepada Pengguna Jasa disertai
dengan metode kerja, kebutuhan alat, spesifikasi dan rencana mutu sesuai dengan
dokumen kontrak. Pekerjaan abutmen dilaksanakan setelah pekerjaan footing selesai.

2. Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran dan penentuan koordinat titak abutment dan wing wall sesuai dengan
gambar shop drawing

3. Pekerjaan Pembesian Abutmen


Setelah pekerjaan pile cap selesai, dilakukan pekerjaan pembesian pada abutment dan
wing wall.

Ilustrasi pekerjaan pembesian

4. Pemasangan Bekisting Abutmen


Sebelum pemasangan bekisting, maka beton yang menjadi tempat bertemunya footing
dan abutmen akan terkelupas untuk mendapatkan permukaan yang kasar. Beton yang
lama dan yang baru akan menjadi Monolith. Sisa-sisa pengecoran akan dibuang.

Setelah pekerjaan pembesian dan bekisting abutmen selesai kemudian dilanjutkan


pekerjaan pengecoran beton.

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


Gambar : Ilustrasi pemasangan bekisting abutmen

5. Pengecoran Abutmen
Sebelum dilakukan pengecoran, dilakukan pemeriksaan akhir terhadap pembesian,
bekisting, dll. Setelah semua terpasang dengan benar maka pengecoran abutmen dapat
dimulai. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete pump, dan dipadatkan
dengan menggunakan vibrator beton frekuensi tinggi. Metode pemadatan yang tepat
harus dijelaskan kepada pekerja yang akan melaksanakan pemadatan sebelum
pekerjaan dimulai.

6. Cleaning
Sisa-sisa pengecoran akan dibersihkan oleh semprotan air segera setelah beton mulai
untuk mengeras. perawatan beton harus dilakukan untuk tidak merusak atau
mengamankan permukaan beton terutama pada bagian tepi.

7. Pembongkaran Bekisting
Bekisting baru bisa dibuka dalam kurun waktu 24 jam setelah pengecoran dimulai atau
sesuai instruksi Engineer. Pembongkaran dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga
agar tepian beton tidak hancur.

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


Gambar : Ilustrasi pembongkaran bekisting

8. Perawatan Beton (Curing)


Perawatan dilakukan dengan cara menyiramkan air secara berkala dan penggunaan
karung basah untuk menutupi permukaan beton. Perawatan ini dilakukan selama 7 hari.

Gambar : Ilustrasi pekerjaan abutmen

Gambar : Ilustrasi pekerjaan wing wall

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


D. Program K3L dan Mutu
Untuk mengantisipasi terjadinya resiko kecelakaan kerja (Zero Accident), maka akan
diterapkan disiplin yang tinggi terhadap pelaksanaan K3L pada saat pekerjaan abutmen seperti:
1. Pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
2. Memasang rambu peringatan kerja
3. Melihat IK (instruksi kerja) pengoperasian alat berat
4. Pembersihan dengan peralatan yang ada. (operational control)

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


METODE KERJA
PEKERJAAN KOLOM

A. Uraian Singkat
Kolom merupakan struktur yang menahan dan menyalurkan beban dari struktur ke
footing. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan penyiapan material, pembesian, pengecoran dan
puring beton kolom sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dalam dokume kontrak.

B. Bagan Alir Pekerjaan


Mulai

Pengajuan ijin kepada Direksi


Pekerjaan

Approval Tidak Perbaiki

Ya Ya Ya

Fabrikasi Pembesian Staking out dan marking lokasi Produksi Beton

Pekerjaan pembesian

Check Tidak Perbaiki

Ya

Pekerjaan bekisting

Check Tidak Perbaiki

Ya

Pekerjaan pengecoran

Perbaiki Check

Perawatan beton

Pembongkaran bekisting

Selesai

Bagan alir pekerjaan kolom

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


C. Penjelasan Metode Kerja
1. Pekerjaan Persiapan
Mengajukan ijin untuk melakukan pekerjaan kolom kepada Pengguna Jasa disertai
dengan metode kerja, kebutuhan alat, spesifikasi dan rencana mutu sesuai dengan
dokumen kontrak. Pekerjaan kolom dilaksanakan setelah pekerjaan footing selesai.

2. Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran dan penentuan koordinat titik kolom sesuai dengan gambar shop drawing

3. Pekerjaan Pembesian kolom


Setelah pekerjaan footing selesai, dilakukan pekerjaan pembesian pada kolom.

Ilustrasi pekerjaan pembesian

Ilustrasi pekerjaan pembesian pada kolom

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


4. Pemasangan Bekisting
Sebelum pemasangan bekisting, maka beton yang menjadi tempat bertemunya Footing
dan kolom akan terkelupas untuk mendapatkan permukaan yang kasar. Beton yang lama
dan yang baru akan menjadi Monolith. Sisa-sisa pengecoran akan dibuang. Setelah
pekerjaan pembesian dan bekisting kolom selesai kemudian dilanjutkan pekerjaan
pengecoran beton.

Ilustrasi pemasangan bekisting

Ilustrasi pemasangan bekisting

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


Ilustrasi pemasangan bekisting pada kolom

5. Pengecoran kolom
Sebelum dilakukan pengecoran, dilakukan pemeriksaan akhir terhadap pembesian,
bekisting, dll. Setelah semua terpasang dengan benar maka pengecoran Pier dapat
dimulai.Pengecoran dilakukan dengan menggunakan Concrete Pump, dan dipadatkan
dengan menggunakan Vibrator Beton frekuensi tinggi. Metode pemadatan yang tepat
harus dijelaskan kepada pekerja yang akan melaksanakan pemadatan sebelum pekerjaan
dimulai.

Ilustrasi pekerjaan pengecoran pada kolom

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


6. Cleaning
Sisa-sisa pengecoran akan dibersihkan oleh semprotan air segera setelah beton mulai
untuk mengeras. perawatan beton harus dilakukan untuk tidak merusak atau
mengamankan permukaan beton terutama pada bagian tepi.

7. Pembongkaran Bekisting
Bekisting baru bisa dibuka dalam kurun waktu 24 jam setelah pengecoran dimulai atau
sesuai instruksi Engineer. Pembongkaran dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga
agar tepian beton tidak hancur.

Ilustrasi pembongkaran bekisting

8. Perawatan Beton (Curing)


Perawatan dilakukan dengan cara menyiramkan air secara berkala dan penggunaan
karung basah untuk menutupi permukaan beton. Perawatan ini dilakukan selama 7 hari.

Ilustrasi pekerjaan kolom

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


D. Program K3L dan Mutu
Untuk mengantisipasi terjadinya resiko kecelakaan kerja (Zero Accident), maka akan
diterapkan disiplin yang tinggi terhadap pelaksanaan K3L pada saat pekerjaan kolom seperti:
1. Pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
2. Memasang rambu peringatan kerja
3. Melihat IK (instruksi kerja) pengoperasian alat berat
4. Pembersihan dengan peralatan yang ada. (operational control)

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


METODE KERJA
PEKERJAAN PIERHEAD

A. Uraian Singkat
Pier Head merupakan bagian bangunan atas jembatan yang berfungsi sebagai perletakan
bentang jembatan. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan penyiapan material, pembesian, pengecoran
dan puring beton pier head sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dalam dokumen kontrak.

B. Bagan Alir Pekerjaan


Mulai

Pengajuan ijin kepada Direksi


Pekerjaan

Approval Tidak Perbaiki

Ya Ya Ya

Fabrikasi Pembesian Staking out dan marking lokasi Produksi Beton

Pasang Perancah dan Base form


work

Check Tidak Perbaiki

Ya

Pekerjaan Pembesian

Check Tidak Perbaiki

Ya

Pekerjaan Side form work

Perbaiki Tidak Check

Pekerjaan Pengecoran

Perbaiki Tidak Check

Ya

Perawatan beton

Pembongkaran bekisting

Selesai

Bagan Alir Pekerjaan pier head

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


C. Penjelasan Metode Kerja
1. Pekerjaan Persiapan
Mengajukan ijin untuk melakukan pekerjaan pier head kepada Pengguna Jasa disertai
dengan metode kerja, kebutuhan alat, spesifikasi dan rencana mutu sesuai dengan
dokumen kontrak. Pekerjaan abutmen dilaksanakan setelah pekerjaan footing selesai.

2. Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran dan penentuan koordinat titak pier head sesuai dengan gambar shop
drawing

3. Pemasangan Perancah Pier head


Pemasangan perancah sesuai dengan ketinggian pier head. Pemasangan perancah sesuai
dengan kebutuhan rencana, dan diikuti pemasangan bracing perancah. Untuk elevasi
perancah harus sesuai petunjuk survey.

Ilustrasi pemasangan perancah pier head

4. Pemasangan base form


Bila perancah sudah terpasang sesuai gambar maka dilanjutkan dengan pemasangan base
form dari pier head. Bila base form sudah terpasang, maka dilakukan survei untuk
mengecek elevasi, kemiringan, dan dimensi pier head sesuai dengan gambar kerja.

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


Ilustrasi pemasangan base form

5. Pekerjaan Pembesian
Setelah pekerjaan pemasangan base form work selesai, dilakukan pekerjaan pembesian
pada footing. Untuk detail pekerjaan pembesian dapat dilihat pada Bab 4.5.2 Pekerjaan
baja tulangan. Pemasangan besi tulangan dibantu dengan Crane, dan dipasang sesuai
dengan gambar kerja, sebelum besi terpasang Formwork harus diolesi minyak. Sebelum
pemasangan Side Form dan End Form dilakukan pengecekan bersama pembesian dan
kebersihan Base Form.

Ilustrasi pemasangan bekisting pier head

6. Pemasangan Side formwork


Bila sudah sesuai bisa dilakukan pemasangan Side Form dan End Form dibantu dengan
Crane. Pengecekan pemasangan Side Form dan End Form harus dilakukan oleh surveyor
untuk mengecek dimensi dan Center Line mengacu pada gambar kerja.

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


7. Pekerjaan Pengecoran
Sebelum dilakukan pengecoran, dilakukan final cek mengenai pemasangan perancah,
pembesian, Suport Side Form dan End Form sesuai dengan gambar secara bersama sama
dengan Engineer. Selama pengecoran surveyor memonitor Base Form dan perancah untuk
mengetahui penurunan akibat beban beton pengecoran. Bila dimungkinkan pengecoran
bisa dilakukan dalam dua tahap pengecoran atau sesuai intruksi Engineer

Ilustrasi proses pengecoran pier head

8. Perawatan Beton
Perawatan dilakukan dengan cara menyiramkan air secara berkala dan penggunaan
karung basah untuk menutupi permukaan beton. Perawatan ini dilakukan selama 7
hari.

9. Pembongkaran Beton
Pembongkaran Side Form biasanya 3 X 24 jam sejak selesai pengecoran atau atas
petunjuk Engineer. Perawatan beton bisa menggunakan karung goni yang basah, atau
dengan cairan Curing Compond atau sesuai Intruksi Engineer.

D. Program K3L dan Mutu


Untuk mengantisipasi terjadinya resiko kecelakaan kerja (Zero Accident), maka akan
diterapkan disiplin yang tinggi terhadap pelaksanaan K3L pada saat pekerjaan pier head seperti:
1) Pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
2) Memasang rambu peringatan kerja
3) Melihat IK (instruksi kerja) pengoperasian alat berat
4) Pembersihan dengan peralatan yang ada. (operational control)

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


METODE KERJA
PEKERJAAN BEARING PAD

A. Uraian Singkat
Bearing pad berfungsi sebagai perletakan girder. Tiap perletakan harus dipasang pada
elevasi dan posisi yang benar dan harus pada perletakan yang rata dan benar di atas seluruh
bidang kontak.

B. Bagan Alir Pekerjaan


Mulai

Pengajuan ijin

Disetujui
Tidak Perbaiki
Engineer ?

Stake‐out & Marking

Pengecoran Mortar

Install Pot Bearing /


elastomer bearing

Cek
pemasangan & Tidak Perbaiki
elevasi

Selesai

Bagan alir pemasangan perletakan bearing pad

C. Penjelasan Metode Kerja


1. Mengajukan ijin untuk melakukan pekerjaan bearing kepada Pengguna Jasa disertai
dengan metode kerja, kebutuhan alat, spesifikasi dan rencana mutu sesuai dengan
dokumen kontrak
2. Setelah pier head dan abutmen mencapai kekuatan yang disyaratkan untuk menahan
beban

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


3. Lokasi perletakan harus ditandai dengan jelas tentang jenis dan tempat pemasangannya.
Tim survey melakukan stake out dan marking untuk memastikan letak dan elevasinya
sesuai gambar kerja.
4. Lokasi pekerjaan harus bersih dari kotoran atau material yang tidak terpakai sebelum
dilakukan pengecoran mortar.
5. Apabila level sulit untuk diratakan, dapat diatasi dengan penambahan mortar dari bahan
non-shrink dengan mutu sama atau lebih besar dari beton abutmen
6. Setelah elastomerterpasang, tim survey akan memeriksa kembali elevasi dan kerataan
terhadap desain. Jika terdapat perbedaan/ketidaksesuaian maka harus dilakukan
perbaikan.
7. Setelah pemasangan elastomer sesuai desain / gambar kerja maka girder dapat dipasang.

Ilustrasi Concrete pad sebagai dudukan elastomer

Ilustrasi pemasangan bearing pad

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur


D. Program K3L dan Mutu
Untuk mengantisipasi terjadinya resiko kecelakaan kerja (Zero Accident), maka akan
diterapkan disiplin yang tinggi terhadap pelaksanaan K3L pada saat pekerjaan bearingseperti:
1) Pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
2) Memasang rambu peringatan kerja
3) Mengikuti prosedur pekerjaan dengan baik
4) Pembersihan dengan peralatan yang ada. (operational control)

Proyek Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang, Seksi Pekanbaru – Bangkinang

PT. Hutama Karya Infrastruktur

Anda mungkin juga menyukai